You are on page 1of 4

Apis cerana (lebah ternak)

Oleh : Agus Winarsih Dari 7 (tujuh) spesies lebah madu marga Apis yang dikenal

didunia, 6 jenis terdapat di daerah Riau dan 5 diantaranya merupakan species asli. Kelima species lebah asli tersebut adalah : Apis dorsata, Apis cerana, Apis florea, Apis andreniformis dan Apis koschevnikovi (Kuntadi, 1995), sedangkan satu species yang lain yaitu Apis melffera yang berasal dari daratan Eropa didatangkan dari pulau jawa. Selain lebah jenis Apis diatas masih terdapat lebah penghasil madu yang lain yaitu yang lebih dikenal dengan lebah tanpa sengat (stinglees bee). Lebah ini termasuk dalam marga Trigona dan di Riau ternyata terdapat sekitar 24 sub species Trigona (Salmah,S. 1992) Dari 5 species marga Apis, 2 Species yaitu Apis dorsata dan Apis cerana sudah banyak dikenal oleh masyarakat Riau. Asal lebah ini diduga dari Daratan Asia yang menyebar sampai Afghanistan, China maupun Jepang. Secara lengkap lebah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: phyllum classis ordo familia Genus speciae : : : : : : Arthropoda Insecta Hymenoptera Apidae Apis dorsata, florae, cerana, mellifera, dreniformis dan koschevnikovi. Ciri-Ciri Lebah Apis cerana Jenis lebah ini merupakan jenis lebah madu lokal yang hampir terdapat di seluruh wilayah Indonesia.

Hidup dengan beberapa sarang yang bergabung dan tersusun biasa bersarang di rongga-rongga kayu, loteng rumah dan lain sebagainya dialam yang gelap. Secara alami lebah ini biasanya membuat sarang bersisir dan berlapis-lapis secara paralel yang panjangnya antara 2530 cm dan lebarnya antara 15 20 cm. Jumlah dalam koloni ini bisa mencapai 8000 s/d 20.000 ekor. Lebah ini mempunyai sifat kurang agresif (tidak suka menyerang). Bisa dibudidayakan secara modern di rumah-rumah buatan (Stup) Dapat menghasilkan madu lebih dari 10 kg perkoloni per tahun. Hama dan Penyakit Hama yang sering mengganggu lebah ini antara lain: 1. Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu makanannya. 2. Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung. 3. Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah. 4. Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran. 5. Tikus, merampas madu dan merusak sisiran. Penyakit Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub tropis/daerah terjalarnya beriklim penyakit salju. Iklim tropis merupakan penghalang lebah. Kelalaian

kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah dan penyebabnya antara lain:

Teknisi Litkayasa Pada Balai Penelitian Hutan Penghasil Serat 2007

1). Foul Brood : Ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah. 2). Chalk Brood : Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati. 3). Stone Brood : Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras. 4). Addled Brood : Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu. 5). Acarine : Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang. 6). Nosema dan Amoeba : Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi

DAFTAR PUSTAKA _______ , Tentang Budidaya Perternakan, Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Teknisi Litkayasa Pada Balai Penelitian Hutan Penghasil Serat 2007

Kuntadi,

1995.

Kegiatan di

Penelitian Sumatera.

perlebahan Prosiding

dan

Prospek Hasil

Pengembangannya

Seminar

Penelitian Kehutanan, tanggal 27 29 November 1995 di Prapat. Balai Penelitian Kehutanan Pematang Siantar di Aek Nauli. Salmah. S, 1992. Lebah pengembangan dan pelestariannya. Materi Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Dalam Ilmu Biologi pada FMIPA Universitas Andalas. Padang. Tidak diterbitkan.

Teknisi Litkayasa Pada Balai Penelitian Hutan Penghasil Serat 2007

You might also like