You are on page 1of 11

MAKALAH MASYARAKAT MULTIKULTUR KEADILAN DAN HAK-HAK MINORITAS

Di susun oleh: Tri Aryati Taruna Yotatulu Martyan Mita Rumekti Pujangga Atmaja Aprilia Nofitasari (12413241012) (12413241014) (12413241016) (12413241032) (12413241037)

PENDIDIKAN SOSIOLOGI 2012 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kata pengantar

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul keadilan dan hak-hak minoritas Makalah ini berisikan informasi tentang keadilan dan hak-hak minoritas pada kelompok atau masyarakat. Diharapkan makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada kita semua tentang bagaimana keadilan pada masyarakat minoritas dan mengetahui hak-haknya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, dan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Amin.

Yogyakarta,26 September 2013

Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultur yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografi, Indonesia memiliki banyak pulau dimana setiap pulau tersebut dihuni oleh kelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Hubungan yang harmonis antar kelompok minoritas dengan mayoritas, serta penghormatan terhadap setiap identitas kelompok merupakan aset terbesar bagi keragaman suku bangsa dan keragaman budaya masyarakat global kita. Dalam suatu kelompok yang terbentuk menimbulkan adanya kelompok mayoritas dan minoritas yang ditandai oleh adanya suatu suku, bangsa, bahasa, dan agama yang berbeda. Seperti masyarakat pada umumnya kelompok mayoritas dan minoritas pun memiliki hak untuk meperoleh keadilan bagi Negara. Hal yang akan kami bahas disini mengenai keadilan dan hak minoritas yang saat ini masih menjadi suatu pertanyaan dan permasalahan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Karena bagaimanapun juga hak dan keadilan bagi masyarakat minoritas mempunyai porsi yang sama seperti kelompok-kelompok lain.

Rumusan masalah 1. Apa pengertian keadilan ? 2. Apa pengertian hak minoritas ? 3. Bagaimana hak dan aturan yang berlaku bagi golongan Minoritas ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Keadilan Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keturunan, dan agamanya. Sedangkan menurut pengertian umum, keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Jadi, keadilan itu berlaku bagi seluruh mahluk hidup maupun bagi benda-benda yang ada di alam semesta. Hal ini dikarenakan, adanya keterikatan yang terjadi secara alamiah, sehingga seluruh mahluk harus berlaku adil kepada yang lainnya sebagai salah satu jalan mempertahankan keseimbangan yang alami tersebut.

Berikut ini merupakan pengertian keadilan menurut beberapa ahli : Menurut aristoteles keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit Menurut Plato keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Menurut Socrates, ia memproyeksikan keadilan pada pemerintahan, menurut Socrates keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Macam-macam keadilan : 1. Keadilan komutatif adalah perlakuan adil terhadap seseorang yang tidak melihat jasa-jasa yang dilakukannya

2. Keadilan distributive adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dibuatnya 3. Keadilan kodrat alam adalah member sesuatu sesuai dengan yang diberikan orang lain kepada kita B. Kelompok minoritas dan hak-hak kelompok minoritas Kelompok minoritas merupakan orang-orang yang karena cirri-ciri fisik tubuh atau asal usul keturunannya atau kebudayaannya dipisahkan dari orang-orang lainnya dan diperlakukan secara tidak sederajad atau tidak adil dalam masyarakat dimana mereka hidup.

Macam-macam minoritas: 1. Monoritas etnokultur Minoritas etnokultur terdiri dari imigran serta keturunan yang berdiam di suatu negeri lain selain negeri mereka, dan mereka yang sejak lama memiliki tradisi cara hidup yang berbeda dari golongan mayoritas. Hak minoritas etnokultur adalah nondeskriminasi, karena mereka adalah warganegara dimana Negara mereka tinggal, mereka harus menikmati hak penuh. Prinsip non-diskriminasi diterapkan dalam pendidikan, semua kesempatan pendidikan harus dapat diperoleh dengan basis kesetaraan. 2. Minoritas Nasional Yaitu yang secara historis merupakan komunitas yang menetap dengan bahasa yang berbeda dan atau kultur sendiri. 3. Suku Asli Minoritas suku asli telah menetap lebih dulu daripada mayoritas dan telah menjadi minoritas dengan cara penaklukan

Beberapa persoalan penting seputar kelompok minoritas. Persoalan yang sering muncul yang berhubungan dengan interaksi social di antara kelompok masyarakat minoritas adalah : 1. Adanya politik pencitraan yang disematkan kepada komunitas tertentu. Politik pencitraan berupa stigma dan stereotip ini merupkan awal dari munculnya hubungan

social yang diskriminatif. Seperti pencitraan negative terhadap komunitas wetu telu, tana toa kajeng, sedulur sikep, badui sebagai kelompok yang berbeda, terbelakang, bodoh, dan sebagainya 2. Dukungan pencitraan dan deskriminasi melalui instrument hukum / kebijakan, seperti kebijakan mengenai cagar alam dan pariwisata. Seperti kebijakan tentang Cagar Alam Morowali Sulawesi Tengah yang lebih menekankan perlindungan Negara terhadap potensi alamnya, bukan dalam hal perlindungan terhadap komunitas (sebagai individu maupun kelompok) yang hidup didalamnya. 3. Implikasi dari poin kedua seringkali berbentuk perlakuan masyarakat mayoritas terhadap kelompok minoritas untuk mengikuti tata cara kehidupan kelompok mayoritas. 4. Pemisahan kategori agama dengan kehidupan komunitas minoritas tersebut. Misalnya ketika terjadi suatu penghinaan terhadap orang di sedulur sikep, maka hal tersebut tidak dianggap sebagai penghinaan terhadap tata cara hidup mereka secara keseluruhan. Padahal dengan menyebut nama sedulur sikep saja , itu berarti termasuk didalamnya kepercayaan dan tata cara kehidupan mereka secara keseluruhan. 5. Batasan tentang agama resmi yang dicanangkan oleh pemerintah juga berakibat pada terlanggarnya hak asasi manusia, khususnya komunitas-komunitas monoritas dimana praktik dan bentuk keagamaan mereka tidak diakui oleh Negara. Kenyataan ini melanggar ketentuan kovenan, dinatarnya pasal 2, pasal 4, pasal 18, pasal 26, dan pasal 27. Solusi untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah ketidakadilan dan pelanggaran hak minoritas. Kebudayaan minoritas dalam negara multikultural memerlukan perlindungan dari keputusan ekonomi dan politik dari kebudayaan mayoritas apabila mereka harus memberikan konteks itu kepada para anggotanya. Misalnya mereka mungkin memerlukan kekuasaan memerintah sendiri atau hak veto atas keputusan-keputusan tertentu menyangkut bahasa dan kebudayaan. Negara berkewajiban melindungi dan memajukan hak orang-orang yang termasuk dalam kelompok minoritas dengan mengambil langkah-langkah:

Menciptakan kondisi-kondisi yang menguntungkan dan memungkinkan mereka mengekspresikan ciri-ciri dan memajukan kebudayaan, bahasa, agama, tradisi dan kebiasaan mereka. Memberikan mereka kesempatan yang cukup untuk mempelajari bahasa ibu mereka dan menggunakan dengan bahasa ibu mereka. Mendorong pemahaman akan kebudayaan, tradisi, bahasa, dan kebudayaan dari kaum minoritas yang berada di wilayah mereka, dan menjamin bahwa anggota kelompok minoritas mempunyai kesempatan yang cukup untuk memperoleh pemahaman mengenai masyarakat secara menyeluruh. Mengijinkan mereka untuk turut serta dalam kemajuan dan perkembangan ekonomi. Untuk mempertimbangkan kepentingan-kepentingan sah dari kaum minoritas dalam mengembangkan kebijaksanaan dan program nasional serta dalam perencanaan dan penerapan program kerja sama dan bantuan. Untuk bekerja sama dengan Negara-negara lain berkenaan dengan kaum minoritas, termasuk pertukaran informasi dan pengalaman-pengalaman, dalam rangka memajukan pemahaman dan kepercayaan satu sama lain membuat kebijakan yang lebih berkeadilan, bahwa semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menentukan status identitasnya sendiri. Perlindungan-perlindungan tersebut menjamin bahwa para anggota dari kelompok minoritas mempunyai kesempatan yang sama untuk hidup dan bekerja dalam kebudayaannya sendiri sebagaimana anggota kelompok mayoritas.

C. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan mengenai hak-hak minoritas :

1. Kelompok minoritas memiliki hak untuk mengembangkan, menikmati, dan memberdayagunakan seluruh kekayaan kultur, tradisi, dan bahasa mereka sesuai dengan kearifan local yang mereka miliki sebagai ruang perkembangan kebudayaan 2. Kelompok minoritas yang hidup dalam lingkup territorial mereka memiliki hak untuk menerima atau menolak hadirnya misi-misi dari pihak luar yang ingin mengambil

atau member mnfaat dalam bentuk apapun dari mereka atau terhadap kehidupan mereka. 3. Di dalam hubungannya dengan peradilan, kelompok minoritas juga berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan hukum dan peradilan, serta berhak memperoleh fasilitas (penerjemah, pengacara, dan lain-lain) yang mendukung berjalannya proses hukum dan peradilan yang berlangsung. 4. Kelompok minoritas juga memiliki hak untuk diakui berbagai bentuk tata cara local yang berkaitan dengan peradilan adat, pendidikan (menurut) tradisi, dan pengembangan sumber daya alamnya. 5. Berbagai bentk keterseidaan fasilitas umum oleh Negara, seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan yang diperuntukkan bagi kelompok minoritas dilakukan melalui kominikasi yang setara dan tanpa pemaksaan antara berbagai pihak yang terkait, dalam hal ini adalah antara kelompok minoritas dengan Negara. 6. Dalam hubungannya dengan wilayah politik, kelompok minoritas juga memiliki hak perwakilan. Multikulturalisme merupakan sebuah cara pandang yang menghormati adanya keanekaragaman suatu masyarakat, merupakan hal penting ktika kelompok-kelompok minoritas dipinggirkan atau dipaksa berasimilasi dengan kelompok mayoritas, multikulturalisme memberikan kritik terhaap pluralism yang dianggap masih mengidamkan persatuan dan perbedaan yang ada. Setiap orang memiliki HAM, Hak asasi MAnusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Hak minoritas erat kaitannya dengan hak asasi manusia, oleh karena itu hal-hal yang termasuk dalamhak asasi manusia antara lain : Hak asasi manusia Hak asasi politik Hak asasi hukum Hak asasi ekonomi Hak asasi peradilan Hak asasi social budaya

Indonesia merupakan Negara yang heterogen dilihat dari etnis, kultur maupun agamanya. Dengan keadaan ini hak minoritas merupakan hal yang penting bagi yang menghargai kebebasan manusia. Tidak ada Negara Negara demokrasi yang tidak menghargai, menghormati, mengakui, dan menerapkan hakhak minoritas.

BAB III PENUTUP Simpulan keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Macam-macam keadilan : 1. Keadilan komutatif 2. Keadilan distributive 3. Keadilan kodrat alam Kelompok minoritas merupakan orang-orang yang karena cirri-ciri fisik tubuh atau asal usul keturunannya atau kebudayaannya dipisahkan dari orang-orang lainnya dan diperlakukan secara tidak sederajad atau tidak adil dalam masyarakat dimana mereka hidup. Macam-macam minoritas: 1. Monoritas etnokultur 2. Minoritas Nasional 3. Suku Asli Hak minoritas erat kaitannya dengan hak asasi manusia, oleh karena itu hal-hal yang termasuk dalam hak asasi manusia antara lain : Hak asasi manusia Hak asasi politik Hak asasi hukum Hak asasi ekonomi Hak asasi peradilan Hak asasi social budaya

DAFTAR PUSTAKA http://shoutbox.widget.me/track.pl?von=me&xid=3450267484792&res=1024x600&via=

You might also like