You are on page 1of 19

L-1

Lampiran 1 Langkah Melakukan Pairwise Comparison

Langkah-langkah melakukan perhitungan Pairwise Comparison (perbandingan berpasangan):

1. Langkah pertama adalah melihat hasil kuisioner perbandingan berpasangan atau kuisioner pembobotan yang telah diisi oleh pihak perusahaan sebelumnya. Contoh gambar di bawah merupakan sebagian hasil kuisioner pembobotan untuk faktor internal PT. Joey Sasmita Lencana.

Gambar 1

L-2

2. Buat tabel Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT. Joey Sasmita Lencana.

Gambar 2 3. Masukkan hasil kuisioner perbandingan berpasangan (gambar 1) ke tabel perbandingan berpasangan (gambar2).

Gambar 3

L-3

Perhatikan S-1 dan S-5, dalam kuisioner perbandingan berpasangan, S-5 merupakan faktor yang lebih penting (atau menjadi preferensi) dibandingkan dengan S-1 dan bobot yang diberikan adalah 3. Hasil yang demikian menyatakan bahwa faktor S-5 lebih penting sebanyak 3 kali dibanding faktor S-1 untuk itu nilai pada sel tersebut adalah 1/3 atau 0,3 (S-1= 3 S-5, S-5 = 1/3 S-1), maka pada sel (S-1:S-5) diisikan nilai S-5 (karena yang dipilih) sebesar 0,3.

Selanjutnya perhatikan S-1 dan W-1, dalam kuisioner perbandingan berpasangan, S-1 merupakan faktor yang lebih penting dibanding W-1, dan bobot yang diberikan adalah 2. Hasil demikian menyatakan faktor S-1 lebih penting 2 kali dibanding faktor W-1, untuk itu nilai pada sel tersebut adalah 2 (S-1 = 2 S-2), maka pada sel (S-1:W-1) diisikan nilai S-1 (karena yang dipilih) sebesar 2. Untuk mengisi sel-sel selanjutnya dalam tabel perbandingan berpasangan (gambar 2) lakukan hal serupa seperti pada sel (S-1:S-5) dan (S-1:W-1).

Untuk mempermudah, pergunakan prinsip baris dan kolom. Apabila yang dipilih (preferen) faktor pada bagian baris, maka nilai yang diisikan pada sel tersebut merupakan bobot yang ada pada hasil kuisioner pembobotan. Sedangkan, bila yang dipilih merupakan faktor yang terdapat pada kolom, maka sel tersebut diisikan dengan nilai 1/bobot yang ada pada hasil kuisioner pembobotan.

4. Lakukan langkah normalisasi apabila tabel penentuan bobot telah terisi semua selnya (gambar 3), seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.

L-4

Gambar 4 Pada langkah normalisasi, masing-masing sel pada masing-masing kolom yang ada dalam tabel penentuan bobot dibagi dengan total nilai sel pada kolom tersebut, dan hasilnya dimasukkan ke dalam tabel normalisasi. Misal pada tabel pembobotan sel (S-1:S-1) bernilai 1, maka sel (S-1:S-1) tabel normalisasi diisi nilai 0,06 (1 : 17,1 = 0.06).

Setelah masing-masing sel terisi pada tabel normalisasi, jumlahkan nilai pada masing-masing baris. Kemudian, lakukan pembagian antara nilai masing-masing baris dengan total nilai baris-baris tersebut. Misal pada baris S-1 (gambar 4) total nilai baris 0,71 dan total keseluruhan nilai baris-baris adalah 10, maka setelah itu didapatkanlah bobot untuk S-1 adalah 0,07 (0,71 : 10 = 0,07). Lakukan langkah yang sama untuk menentukan bobot masing-masing faktor.

5. Setelah langkah-langkah diatas dilakukan, maka bobot untuk masing-masing faktor baik internal dan eksternal dapat diketahui.

L-5

Lampiran 2 Kuisioner Penelitian


Analisis Strategi Pemasaran PT. Joey Sasmita Lencana Model kuisioner ini merupakan kuisioner terbuka, dimana jawaban dari kuisioner ini sepenuhnya berasal dari tanggapan pihak perusahaan Bapak atau Ibu. Hasil dari kuisioner ini tidak akan disebarluaskan, karena hanya akan digunakan untuk penelitian skripsi di Universitas Bina Nusantara. Peneliti yang saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi, merupakan mahasiswa S1 Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara peminatan Marketing Internasional, angkatan 2003. Untuk itu kiranya Bapak atau Ibu bersedia meluangkan sedikit waktu untuk memberikan tanggapan atas beberapa pertanyaan kuisioner di bawah ini. Daniel Hartono (0700725184) Berdasarkan kondisi internal perusahaan 1. Menurut saudara apa yang menjadi kekuatan (strengths) PT.Joey Sasmita Lencana?

2. Menurut saudara apa yang menjadi kelemahan (weaknesses) PT.Joey Sasmita Lencana ? Berdasarkan kondisi eksternal perusahaan 1. Menurut saudara apa yang menjadi kesempatan (opportunities) PT.Joey Sasmita Lencana ?

2. Menurut saudara apa yang menjadi ancaman (treats) PT.Joey Sasmita Lencana ?

L-6

Lampiran 3 Kuisioner Pembobotan Faktor Internal PT. Joey Sasmita Lencana

Bandingkan dua alternatif dari faktor-faktor internal yang telah ditentukan sebelumnya, berdasarkan kriteria yang ada pilih salah satu dari alternatif yang ada. Bobot yang dapat diberikan adalah: 1 : Pengaruhnya kecil 2 : Pengaruhnya sedang 3 : Pengaruhnya besar

No.

Keterangan

Mana yang lebih Bobot berpengaruh ? (a atau b)

1 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Brand Awareness. 2 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. 3 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Hubungan baik dengan pemasok. 4 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. 5 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 6 a.Jaringan distribusi yang luas.

L-7

b.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 7 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Keterlambatan pengiriman produk. 8 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Kegiatan Promosi yang kurang. 9 a.Jaringan distribusi yang luas. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 10 a.Brand Awareness. b.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. 11 a.Brand Awareness. b.Hubungan baik dengan pemasok. 12 a.Brand Awareness. b.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. 13 a.Brand Awareness. b.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 14 a.Brand Awareness. b.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 15 a.Brand Awareness. b.Keterlambatan pengiriman produk. 16 a.Brand Awareness. b.Kegiatan Promosi yang kurang. 17 a.Brand Awareness. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 18 a.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan.

L-8

b.Hubungan baik dengan pemasok. 19 a.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. 20 a.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 21 a.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 22 a.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.Keterlambatan pengiriman produk. 23 a.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.Kegiatan Promosi yang kurang. 24 a.Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 25 a.Hubungan baik dengan pemasok. b.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. 26 a.Hubungan baik dengan pemasok. b.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 27 a.Hubungan baik dengan pemasok. b.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 28 a.Hubungan baik dengan pemasok. b.Keterlambatan pengiriman produk.

L-9

29 a.Hubungan baik dengan pemasok. b.Kegiatan Promosi yang kurang. 30 a.Hubungan baik dengan pemasok . b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 31 a.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 32 a.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 33 a.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.Keterlambatan pengiriman produk. 34 a.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.Kegiatan Promosi yang kurang. 35 a.Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 36 a.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 37 a.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.Keterlambatan pengiriman produk. 38 a.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.Kegiatan Promosi yang kurang. 39 a.Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar

L-10

40

a.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. b.Keterlambatan pengiriman produk.

41

a.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. b.Kegiatan Promosi yang kurang.

42

a.Munculnya masalah berulang dalam proses produksi. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar.

43 a.Keterlambatan pengiriman produk. b.Kegiatan Promosi yang kurang. 44 a.Keterlambatan pengiriman produk. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 45 a.Kegiatan Promosi yang kurang. b.Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar.

Lampiran 4 Kuisioner Pembobotan Faktor Eksternal PT. Joey Sasmita Lencana

L-11

Bandingkan dua alternatif dari faktor-faktor eksternal yang telah ditentukan sebelumnya, berdasarkan kriteria yang ada pilih salah satu dari alternatif yang ada. Bobot yang dapat diberikan adalah: 1 : Pengaruhnya kecil 2 : Pengaruhnya sedang 3 : Pengaruhnya paling besar

No.

Keterangan

Mana yang lebih berpengaruh ? (a atau b)

Bobot

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Perluasan pasar.

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Berkembangnya teknologi dalam industri.

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Trend fashion yang selalu bergulir.

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Berkembangnya konsep penjualan baru.

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Hadirnya pesaing baru.

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Persaingan promosi yang kurang sehat.

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri.

L-12

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi.

a.Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif.

10 a.Perluasan pasar. b.Berkembangnya teknologi dalam industri. 11 a.Perluasan pasar. b.Trend fashion yang selalu bergulir. 12 a.Perluasan pasar. b.Berkembangnya konsep penjualan baru. 13 a.Perluasan pasar. b.Hadirnya pesaing baru. 14 a.Perluasan pasar. b.Persaingan promosi yang kurang sehat. 15 a.Perluasan pasar. b.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 16 a.Perluasan pasar. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 17 a.Perluasan pasar. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif. 18 a.Berkembangnya teknologi dalam industri. b.Trend fashion yang selalu bergulir. 19 a.Berkembangnya teknologi dalam industri. b.Berkembangnya konsep penjualan baru.

L-13

20 a.Berkembangnya teknologi dalam industri. b.Hadirnya pesaing baru. 21 a.Berkembangnya teknologi dalam industri. b.Persaingan promosi yang kurang sehat. 22 a.Berkembangnya teknologi dalam industri. b.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 23 a.Berkembangnya teknologi dalam industri. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 24 a.Berkembangnya teknologi dalam industri. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif. 25 a.Trend fashion yang selalu bergulir. b.Berkembangnya konsep penjualan baru. 26 a.Trend fashion yang selalu bergulir. b.Hadirnya pesaing baru. 27 a.Trend fashion yang selalu bergulir. b.Persaingan promosi yang kurang sehat. 28 a.Trend fashion yang selalu bergulir. b.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 29 a.Trend fashion yang selalu bergulir. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 30 a.Trend fashion yang selalu bergulir. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif. 31 a.Berkembangnya konsep penjualan baru.

L-14

b.Hadirnya pesaing baru. 32 a.Berkembangnya konsep penjualan baru. b.Persaingan promosi yang kurang sehat. 33 a.Berkembangnya konsep penjualan baru. b.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 34 a.Berkembangnya konsep penjualan baru. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 35 a.Berkembangnya konsep penjualan baru. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif. 36 a.Hadirnya pesaing baru. b.Persaingan promosi yang kurang sehat. 37 a.Hadirnya pesaing baru. b.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 38 a.Hadirnya pesaing baru. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 39 a.Hadirnya pesaing baru. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif. 40 a.Persaingan promosi yang kurang sehat. b.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 41 a.Persaingan promosi yang kurang sehat. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 42 a.Persaingan promosi yang kurang sehat. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif.

L-15

43

a.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. b.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi.

44

a.Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif.

45

a.Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. b.Daya beli masyarakat yang fluktuatif.

Lampiran 5 Kuisioner Penilaian Skor Faktor Internal PT. Joey Sasmita Lencana

Adapun angka yang dapat diberikan untuk pemberian skor pada faktor internal PT. Joey Sasmita Lencana , adalah sebagai berikut: 4 : Kekuatan utama

L-16

3 : Kekuatan kecil 2 : Kelemahan kecil 1 : Kelemahan utama

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Faktor Internal Perusahaan Jaringan distribusi yang luas Brand Awareness Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan Hubungan baik dengan pemasok Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi Munculnya masalah berulang dalam proses produksi Keterlambatan pengiriman produk Kegiatan promosi yang kurang

Skor

10 Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar

Lampiran 6 Kuisioner Penilaian Skor Faktor Eksternal PT. Joey Sasmita Lencana

Adapun angka yang dapat diberikan untuk pemberian skor pada faktor eksternal PT. Joey Sasmita Lencana , adalah sebagai berikut: 4 : Kesempatan utama 3 : Kesempatan kecil

L-17

2 : Ancaman kecil 1 : Ancaman utama

No.

Faktor Eksternal

Skor

1 Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. 2 Perluasan pasar. 3 Berkembangnya teknologi dalam industri. 4 Trend fashion yang selalu bergulir. 5 Berkembangnya konsep penjualan baru. 6 Hadirnya pesaing baru. 7 Persaingan promosi yang kurang sehat. 8 Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri.

9 Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 10 Daya beli masyarakat yang fluktuatif.

Lampiran 7 Contoh Label Produk PT. Joey Sasmita Lencana

Label produk COOL

L-2

Label produk Popeye

L-2

You might also like