Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
salah satu variable yang digunakan dalam penghitungan Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2011. IKK diperoleh melalui pengolahan hasil survei HPB bahan bangunan/konstruksi yang dikirimkan oleh setiap BPS kabupaten/kota ke BPS RI, dan diharapkan dapat menggambarkan Tingkat Kemahalan Konstruksi di masing-masing kabupaten/ kota di setiap propinsi. Meskipun Indeks Kemahalan Konstruksi sangat ringkas dan sederhana, Kemahalan tetapi diharapkan yang dapat menggambarkan di Tingkat
Konstruksi
sebenarnya
masing-masing
kabupaten/kota. Untuk itu diharapkan kepada seluruh petugas BPS Propinsi ataupun BPS kab/kota agar mengoreksi hasil
penghitungannya dan melaporkannya kepada BPS Pusat jika ada perbaikan. Akhirnya, kepada seluruh petugas yang terlibat penghitungan IKK di seluruh kabupaten/kota, saya sampaikan penghargaan yang tinggi dalam menjalani tugas pengumpulan data di daerah, dan selamat bekerja.
DR. Ir. Sasmito Hadi Wibowo, M.Sc NIP. 19570411 198003 1001
DAFTAR ISI
i ii
I.
PENJELASAN RINGKAS 1.1 Latar Belakang ............ 1.2 Tujuan 1.3 Ruang Lingkup . 1 1 2
II.
METODOLOGI 2.1 Pengumpulan Data .. 4 2.2 Metodologi .... 2.3 Paket komoditas .. 2.4 Diagram Timbang 4 5 6
III.
KONSEP DAN DEFINISI 3.1 Tingkat Kemahalan Konstruksi .. 9 3.2 Indeks Kemahalan Konstruksi ... 9
IV.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 4.1 Daftar Kabupaten/Kota Pemekaran 2010 ... 13 4.2 Daftar Jenis Barang Paket Komoditas IKK 2010 14 4.3 Kuesioner Survei Serentak Khusus barang-barang konstruksi ... 15
ii
4.4 Kuesioner Survei Diagram Timbang 2010 16 4.5 Tabel Indeks Kemahalan Konstruksi ... 22 4.6 Grafik Indeks Kemahalan Konstruksi ... 55
iii
I. PENDAHULUAN
Pembangunan nasional yang adil dan merata perlu dilakukan secara nasional dan mencakup seluruh daerah di Indonesia. Kebijakan Otonomi Daerah (Otoda) yang dikeluarkan oleh pemerintah sejak tahun 2000 diarahkan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan melakukan pembangunan secara merata dan adil agar tujuan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat tercapai secara efektif dan effisien. Selain itu, kebijakan Otoda dapat digunakan untuk mengatasi masalah ketimpangan horisontal antar daerah dengan tujuan utama yaitu pemerataan kemampuan keuangan antar daerah. Dengan demikian, kebijakan Otoda dapat mempercepat pembangunan daerah-daerah yang masih tertinggal dan terbelakang baik dalam kemampuan keuangan maupun pendapatan sumber daya alamnya. Kebijakan
Otonomi Daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah sejak tanggal 1 Januari 2001 dilandasi oleh Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dana perimbangan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan otonomi daerah antara lain adalah Dana Alokasi Umum (DAU). Keberhasilan pelaksanaan kebijakan Otoda di daerah perlu statistik yang dapat mencerminkan
kebutuhan daerah dan harus memenuhi kriteria: a) mempunyai kredibilitas yang tinggi; b) mutakhir; dan c) mempunyai validitas dan akurasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung DAU adalah Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Untuk menghitung indikator IKK ini
Indeks Kemahalan Konstruksi 2010 1
dibutuhkan beberapa komponen antara lain data harga konstruksi yang meliputi harga bahan bangunan/konstruksi, harga sewa alat-alat berat konstruksi, upah jasa konstruksi, dan data bobot/diagram timbangan umum IKK kabupaten/kota berupa nilai masing-masing bahan
bangunan utama yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan per satuan ukuran luas dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan. Survei ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan tujuan untuk menyediakan data harga harga bahan bangunan/konstruksi, harga sewa alat-alat berat konstruksi, dan upah jasa konstruksi.
1.2. Tujuan
Tujuan
di
lakukannya
penghitungan
Indeks
Kemahalan
Konstruksi tahun 2010 adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kesulitan geografis menyediakan data dasar dalam rangka kebijakan dana perimbangan 2011 dan utamanya digunakan sebagai salah satu variable kebutuhan fiskal dalam penghitungan Dana Alokasi Umum untuk pengalokasian 2011
IKK tahun 2010 dihitung di 491 kabupaten/kota dan 33 provinsi, menggunakan data harga perdagangan besar bahan
bangunan/konstruksi dan sewa alat berat yang diperoleh melalui survei di seluruh kabupaten/kota Indonesia. Harga jenis barang/bahan bangunan yang dikumpulkan meliputi barang-barang hasil
pertambangan/penggalian dan barang-barang hasil industri. Sumber data lain yang digunakan dalam penghitungan IKK adalah Diagram Timbang (DT) , terdiri dari DT kelompok jenis bangunan dan DT umum.
Jenis
barang/bahan
bangunan
yang
digunakan
dalam
penghitungan IKK 2010 terdiri dari 17 jenis barang dan 4 sewa alat berat, yaitu: pasir pasang, batu kali, kayu papan, kayu balok, kayu lapis, cat tembok, cat kayu/besi, aspal, pipa PVC, kaca, batu bata, semen, batu split, lantai keramik, besi beton, seng plat, seng gelombang, sewa alat berat excavator, bulldozer, three wheel roller (mesin gilas), dan dump truck. Sedangkan DT kelompok jenis bangunan dan DT Umum meliputi kegiatan pembangunan fisik menurut 3 kelompok bangunan/konstruksi yang terdiri dari Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal; Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan; dan Bangunan lainnya.
II. Metodologi
2.1
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
harga
dilakukan
secara
bulanan
menggunakan daftar HPB-K2 di 105 kabupaten/kota. Data harga yang dikumpulkan terdiri dari 58 jenis barang yang mencakup sekitar 145 kualitas barang. Untuk keperluan penghitungan IKK 2010, selain survei HPB-K2, dilakukan pula survei serentak khusus untuk barang-barang konstruksi yang menjadi paket komoditas IKK.
Pengumpulan
data
kuantitas
atau
volume
barang-barang
konstruksi dan sewa alat berat tersebut diperoleh melalui kegiatan yang disebut Studi Tingkat Kemahalan Konstruksi. Kegiatan studi ini dilakukan di 20 (dua puluh) kabupaten/kota terpilih yang menyebar di 10 (sepuluh) provinsi yang dilaksanakan pada bulan April 2003 dan April 2004. Kabupaten/kota-kabupaten/kota tersebut dipilih
berdasarkan letak dan kondisi geografis serta struktur tanah yang berbeda sehingga data yang diperoleh dapat mewakili keseluruhan kondisi kabupaten/kota di Indonesia.
Dalam menyusun diagram timbang kelompok jenis bangunan, selain data hasil studi, ditunjang pula dengan data table Input-Output dan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum. Data diagram timbang kelompok jenis bangunan ini, dari tahun ke tahun selalu di up-date berdasarkan perkembangan data penunjang.
Dengan asumsi bahwa penggunaan (kuantitas/volume) barang untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di masing-masing kabupaten/kota adalah sama, maka diagram timbang
Indeks Kemahalan Konstruksi 2010 4
Data lain yang dikumpulkan adalah perkiraan persentase pengeluaran kegiatan pembangunan fisik gedung/konstruksi masingmasing kelompok jenis bangunan terhadap total nilai pengeluaran kegiatan pembangunan tersebut. Data ini diperoleh dari masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota.
2.2 Metodologi
IKK dihitung menurut kelompok jenis bangunan yang mengacu pada klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI). Seperti halnya IKK 2009, penghitungan IKK 2010 juga menggunakan 3 (tiga) kelompok jenis bangunan, yaitu: a. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal; b. Bangunan pekerjaan untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan; dan c. Bangunan lainnya
Pada tahun 2009 dan tahun-tahun sebelumnya, angka IKK rata-rata nasional sama dengan 100, Sedangkan pada tahun 2010 angka IKK rata-rata tidak berdasarkan rata-rata nasional tetapi berdasarkan IKK Kota Samarinda. Pemilihan Kota Samarinda sebagai rata-rata IKK disebabkan Kota Samarinda sebagai salah satu ibukota propinsi dimana terdapat salah satu kabupaten pada provinsi tersebut yaitu Kabupaten Balikpapan memiliki nilai IKK mendekati 100,00. Karena Indeks Kemahalan Konstruksi menggunakan indeks spasial, dimana fungsi indeks untuk membandingkan antar daerah pada waktu yang bersamaan, maka penghitungan IKK 2010 menggunakan salah satu ibukota propinsi sebagai kota dasar untuk dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain.
Indeks Kemahalan Konstruksi 2010 5
Paket komoditas yang digunakan dalam penghitungan IKK 2010 terdiri dari 17 jenis barang dan 4 sewa alat berat, yaitu: pasir pasang, batu kali, kayu papan, kayu balok, kayu lapis, cat tembok, cat kayu/besi, aspal, pipa PVC, kaca, batu bata, semen, batu split, lantai keramik, besi beton, seng plat, seng gelombang, sewa alat berat excavator, bulldozer, three wheel roller (mesin gilas), dan dump truck.
Jenis barang dan sewa alat berat tersebut dipilih karena mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam membuat masingmasing kelompok jenis bangunan serta harga barang-barang tersebut comparable atau mempunyai keterbandingan antar kabupaten/ kota di seluruh Indonesia.
DT atau bobot terdiri dari DT kelompok jenis bangunan dan DT umum. DT kelompok jenis bangunan digunakan untuk menghitung tingkat kemahalan konstruksi kabupaten/kota yang disusun
berdasarkan besarnya volume masing-masing jenis bahan bangunan untuk membangun satu unit bangunan persatuan ukuran luas. Sementara itu DT umum digunakan untuk menghitung IKK umum, disusun berdasarkan perkiraan persentase pengeluaran untuk
pembangunan fisik yang ada di masing-masing kabupaten/kota dan dirinci menurut 3 (tiga) kelompok jenis bangunan/konstruksi.
a.
Kabupaten/Kota (TKKkab)j
21
(TKKkab ) j Pi.Qij
i1
i j Pi
= jenis barang/bahan bangunan dan sewa alat berat = kelompok jenis bangunan (j=1,2,3) = harga jenis barang/bahan bangunan i
491
(TKK
TKK
nj
kab
k 1 491
= kabupaten/kota (1,2,491)
c. Indeks
Kemahalan
Konstruksi
Kelompok
Jenis
Bangunan
Kabupaten/Kota (IKKkab )j
(IKK kab ) j
x 100
(IKK kab )
(IKK umum ) k
Q j
Semua data harga yang diperoleh dari survey serentak khusus barang-barang konstruksi dientry secara menyeluruh untuk semua kualitas barang dari seluruh Indonesia. Dari data yang masuk, dilakukan penyaringan untuk memperoleh satu kualitas terpilih yang dominan secara nasional dan untuk masing-masing provinsi. Kualitas terpilih masing-masing provinsi menjadi acuan untuk menentukan kualitas barang yang akan dibandingkan data harganya didalam provinsi tersebut. Proses rekonsiliasi berlaku ketika proses
penyeragaman kualitas barang di kabupaten/kota dalam satu provinsi disesuaikan dengan kualitas terpilih di provinsi tersebut. Kemuadian hasil rekonsiliasi masing-masing provinsi diperbandingkan dengan
provinsi lain dengan kualitas nasional sebagai standar kualitas. Jika terdapat perbedaan kualitas atau satuan dari suatu provinsi, maka estimasi dilakukan untuk meyeragamkan kualitas dan satuannya sehingga harga barang dapat digunakan untuk menghitung Indeks Kemahalan Konstruksi.
Indeks Kemahalan Konstruksi 2010 8
Tingkat Kemahalan Konstruksi (TKK) merupakan cerminan dari suatu nilai bangunan/konstruksi, yaitu biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan persatuan ukuran luas di suatu kabupaten/kota atau provinsi. TKK diperoleh melalui pendekatan terhadap harga sejumlah bahan bangunan/konstruksi dan harga sewa alat berat yang mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam bangunan tersebut.
3.2
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) adalah angka indeks yang menggambarkan perbandingan TKK suatu kabupaten/kota atau
provinsi terhadap TKK kabupaten/kota atau provinsi lain. Sesuai dengan pengertiannya, IKK dapat dikategorikan sebagai indeks spasial, yaitu indeks yang menggambarkan perbandingan harga untuk wilayah yang berbeda pada periode waktu tertentu. Berbeda dengan pengertian indeks periodikal atau temporal yang selama ini sudah kita kenal, seperti Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) atau Indeks Harga Konsumen (IHK), kedua indeks harga tersebut menggambarkan perkembangan harga di suatu wilayah pada periode waktu tertentu terhadap harga periode tahun dasar. Sejak Tahun 2005, IKK disajikan dengan memperhitungkan pula perkembangan harga periode tertentu terhadap harga periode dasar (Februari 2004, harga yang digunakan dalam penghitungan IKK 2004). IKK 2010 disajikan dengan model yang berbeda, dimana Kota
Samarinda sebagai kota acuan dan Provinsi Kalimantan Timur sebagai provinsi acuan.
Pada awal penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi, Kelompok bangunan/ konstruksi yang digunakan terdiri dari 5 kelompok bangunan/konstruksi yaitu: Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal; bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian, Bangunan Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan, kelompok jenis bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi, dan Bangunan lainnya. Namun karena tidak semua kabupaten/kkota memiliki kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan pembangunan fisik berupa Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian dan Bangunan untuk Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi, maka mulai tahun 2005 kelompok bangunan yang digunakan untuk penghitungan IKK terdiri dari 3 kelompok bangunan/konstruksi. Kelompok jenis bangunan yang menjadi dasar penghitungan IKK 2010 dibagi menjadi 3 kelompok bangunan/konstruksi, yaitu:
I. II. III.
Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal; Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan Bangunan lainnya
I. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, kegiatan konstruksi yang termasuk dalam kelompok jenis bangunan ini adalah sebagai berikut : 1. Konstruksi gedung tempat tinggal, meliputi: rumah yang dibangun sendiri, real estate, rumah susun, dan perumahan dinas
10
2. Konstruksi gedung bukan tempat tinggal, meliputi: konstruksi gedung Perkantoran, industri, kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, tempat monumental. ibadah, terminal/stasiun dan bagunan
II.
Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan, kegiatan konstruksi yang masuk dalam kelompok jenis bangunan ini adalah : 1. Bangunan jalan, jembatan, dan landasan, meliputi: pembangunan jalan, jembatan, landasan pesawat terbang, pagar/tembok, drainase jalan, marka jalan, dan rambu-rambu lalu lintas. 2. Bangunan jalan dan jembatan kereta, pembangunan jalan dan jembatan kereta. 3. Bangunan dermaga, meliputi: pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan dermaga/pelabuhan, sarana pelabuhan, dan penahan gelombang.
V. Bangunan lainnya, meliputi kegiatan pekerjaan umum untuk pertanian, instalasi listrik, gas, air minum, komunikasi, dan lainnya, diantaranya: 1. Pemasangan Perancah, Pemasangan Bangunan Kostruksi
Prefab dan Pemasangan Kerangka Baja, Pengerukan, Konstruksi Khusus Lainnya, Instalasi Jaringan Pipa, Instalasi Bangunan Sipil Lainnya, Dekorasi Eksterior,serta bangunan sipil lainnya
termasuk peningkatan mutu tanah melalui pengeringan dan pengerukan 2. Bangunan elektrikal, meliputi: pembangkit tenaga listrik, transmisi dan transmisi tegangan tinggi. 3. Konstruksi telekomunikasi udara, meliputi konstruksi bangunan telekomunikasi dan navigasi udara, bangunan pemancar/penerima radar, dan bangunan antenna.
Indeks Kemahalan Konstruksi 2010 11
4. Konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api, pembangunan konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api. 5. Konstruksi sentral telekomunikasi, meliputi: bangunan sentral telefon/telegraf, konstruksi bangunan menara pemancar/penerima radar microwave, dan bangunan stasiun bumi kecil/stasiun satelit instalasi air, meliputi: instalasi air bersih dan air limbah dan saluran drainase pada gedung. 6. Instalasi listrik, meliputi: pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan lemah dan pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan kuat. 7. Instalasi gas, meliputi: pemasangan instalasi gas pada gedung tempat tinggal dan pemasangan instalasi gas pada gedung bukan tempat tinggal. 8. Instalasi listrik jalan, meliputi: instalasi listrik jalan raya, instalasi listrik jalan kereta api, dan instalasi listrik lapangan udara. 9. Instalasi jaringan pipa, meliputi: jaringan pipa gas, jaringan air, dan jaringan minyak. 10. Bangunan Terowongan, Bangunan Sipil Lainnya (lapangan olahraga, lapangan parkir, dan sarana lingkungan pemukiman).
12
Lampiran-lampiran
13
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Riau Lampung Lampung Lampung Banten NTT Maluku Utara Papua Papua Papua Barat Papua Barat
Kab/Kota Induk Kab Nias Kab Nias Kab Nias Kab. Bengkalis Kab. Tanggamus Kab. Tulang Bawang Kab. Tulang Bawang Kab. Tangerang Kab. Kupang Kab. Halmahera Utara Kab. Paniai Kab. Paniai Kab. Sorong Selatan Kab. Sorong
Kab/Kota Pemekaran Kab. Nias Utara Kab. Nias Barat Kota Gunung Sitoli Kab. Kepulauan Meranti Kab. Pringsewu Kota Mesuji Kab. Tulang Bawang Barat Kota Tangerang Selatan Kab. Sabu Raijua Kab. Pulau Morotai Kab. Intan Jaya Kab. Deiyai Kab. Maybrat Kab. Tambraw
14
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Pasir Batu
Kualitas
Satuan 1 M3 1 M3 1 M3 1 M3 1 M3 5 kg 1 kg Ton 4M 3 mm 100 buah 50 Kg 1 M3 1 M2 Batang M Lembar Hari Hari Hari Hari
Kayu Papan Kayu Balok Kayu Lapis Cat Tembok Cat Kayu Aspal Pipa PVC Kaca Polos Batu Bata Semen Batu Split Keramik Polos Besi Beton Seng Plat Seng Gelombang Excavator Buldozer Three Wheel roller Dumptruck
Papan Meranti (2x20x400) cm Balok Meranti (6x12x400) cm Tripleks (0,3x122x244) cm Catylac Avian Curah Grade 60/70 lokal Wavin Kw. D Asahi Bening Batu Bata Press Abu-abu Tiga Roda Ukuran 2-3 cm Putih polos KW 1 Mulia (30x30) cm Diameter 8 Panjang 12 M Ukuran 0,02x90 cm Ukuran 0,02x90x180 cm 100 - 120 HP 95 - 120 HP 8 - 10 Ton 8 - 10 Ton
15
SURVEI SERENTAK HARGA BAHAN BANGUNAN/KONSTRUKSI SEWA ALAT BERAT, DAN UPAH JASA KONSTRUKSI DALAM RANGKA PENGHITUNGAN IKK 2010 TANGGAL 1 - 9 JUNI 2010
BLOK I : KETERANGAN TEMPAT
1. Provinsi 2. Kabupaten / Kota
4. Tanda tangan
8. Tanda tangan
PENJELASAN - Responden adalah pedagang campuran yaitu pedagang yang menjual barang dagangannya dalam jumlah besar maupun eceran. Apabila pedagang campurannya tidak ada maka respondennya adalah distributor, contoh : Aspal. - Aspal impor adalah aspal produk luar negeri, contoh : Shell. - Tukang adalah orang yang mempunyai keahlian khusus di sektor konstruksi, contoh : tukang batu, tukang kayu, dll - Pembantu Tukang adalah orang yang tidak mempunyai keahlian khusus di sektor konstruksi - Khusus untuk sewa alat berat sudah termasuk biaya operator (tidak termasuk bahan bakar). - Harga untuk setiap jenis barang sebaiknya seluruhnya terisi, sedangkan untuk kualitas barang diharuskan semaksimal mungkin terisi, tergantung kondisi lapangan. - Semua jenis barang harus terisi dan sebaiknya diwakili oleh minimal 2 responden (khusus Blok III ). Jika salah satu jenis barang tidak tersedia di responden umum maka harga barang tersebut supaya dicari pada responden lainnya seperti Kontraktor, PU, dan lainnya. - Kolom (6), tuliskan nama Kabupaten / Kota asal barang tersebut diperoleh. Kolom ini harus terisi karena akan digunakan untuk melihat tata niaga atau pola distribusi dari masing-masing jenis barang yang kualitasnya akan dipilih untuk penghitungan IKK. - Kolom (7) digunakan untuk mencatat keterangan atau penjelasan tambahan tentang responden, kualitas barang, konversi dll. - Pindahkan isian kuesioner kedalam file laporan hasil pencacahan (format Excel), selanjutnya file tersebut dikirim melalui email ke BPS Provinsi Bidang Statistik Distribusi, untuk direkapitulasi.
16
Jenis Barang
(2)
Kualitas Barang
(3)
Satuan
(4)
Asal Barang
(6)
Keterangan
(7)
Pasir
m m m m m m m
2
3 3 3 3 3 3 3
Batu Pondasi
Batubata
Batubata Merah Biasa ( 60 buah/m ) Lainnya ... (sebutkan) Biasa Lainnya ... (sebutkan)
Batako
Batu Split
Tiga Roda Padang Gresik Tonasa Kupang Holcim Bosowa Lainnya ... (sebutkan)
zak zak zak zak zak zak zak zak batang batang batang batang batang batang batang batang batang m m kaki kaki m/kaki *) lembar lembar lembar kg kg kg kg kg batang batang kg kg batang/kg *)
Pipa PVC
Vinilon, kw D, 4" panjang 4 m Winlon, kw D, 4" panjang 4 m Maspion, kw AW, 4" panjang 4 m Wavin, kw AW, 4" panjang 4 m
Vinilon, kw AW, 4" panjang 4 m Winlon, kw AW, 4" panjang 4 m Lainnya ... (sebutkan) 8 Seng Plat Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm Ukuran ( 0,02 x 90 ) cm Ukuran ( 0,03 x 90 ) cm Lainnya ... (sebutkan) 9 Seng Gelombang Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm Lainnya ... (sebutkan) 10 Paku Paku Kayu 5 cm Paku Kayu 10 cm Paku Beton 5 cm Paku Beton 10 cm Lainnya ... (sebutkan) 11 Besi Beton (Full) Ukuran 6 mm Panjang 12 m Ukuran 8 mm Panjang 12 m Ukuran 6 mm Panjang 12 m Ukuran 8 mm Panjang 12 m Lainnya ... (sebutkan)
17
Jenis Barang
(2)
Kualitas Barang
(3)
Satuan
(4)
Asal Barang
(6)
Keterangan
(7)
12
Mulia KIA Asiatile Diamond Arwana Accura Impresso Hercules Asahi Masterina Classic Lainnya ... (sebutkan)
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m
2
13
Kayu Papan
m3 m3 m3 m3 m3 m3 lembar lembar lembar lembar lembar kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng kaleng m
2
14
Kayu Balok
15
Kayu Lapis
Ukuran ( 0,3 x 122 x 244 ) cm Ukuran ( 0,4 x 122 x 244 ) cm Ukuran ( 0,5 x 122 x 244 ) cm Ukuran ( 0,6 x 122 x 244 ) cm Lainnya ... (sebutkan)
16
Vinilex Catylac Metrolite Belmas Maritex Matex Avian Lainnya ... (sebutkan)
b. isi 25 kg
Vinilex Catylac Metrolite Belmas Maritex Matex Avian Lainnya ... (sebutkan)
17
Glotex Avian Altex Emco Brilo Kuda Terbang Lainnya ... (sebutkan)
18
Mulia tebal 3 mm Asahi tebal 3 mm Mulia tebal 5 mm Asahi tebal 5 mm Lainnya ... (sebutkan)
m2 m
2
m2 m2
18
Jenis Barang
(2)
Kualitas Barang
(3)
Satuan
(4)
Asal Barang
(6)
Keterangan
(7)
19
Aspal
Curah Grade 60/70 Lokal Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal Curah Grade 60/70 Impor Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor Lainnya ... (sebutkan)
Jenis Barang
(2)
Kualitas Barang
(3)
Satuan
(4)
Asal Barang
(6)
Keterangan
(7)
Aspal
Curah Grade 60/70 Lokal Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal Curah Grade 60/70 Impor Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor Lainnya ... (sebutkan)
ton drum ton drum unit/jam unit/hari unit/jam/hari *) unit/jam unit/hari unit/jam/hari *) unit/jam unit/hari unit/jam/hari *) unit/jam unit/hari unit/jam/hari *) o-h o-h o-h o-h o-h
Sewa Excavator
Sewa Buldozer
Pembantu Tukang Tukang Batu Tukang Kayu Tukang Cat Lainnya ... (sebutkan)
19
BLOK V : CATATAN
.. , .20.
( ......) NIP.
20
2009 Nilai
(2)
Nilai
(4)
Persentase (%)
(5)
21
4.5.
22
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
KODE (2) 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1171 1172 1173 1174 1175 SIMEULUE ACEH SINGKIL
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 116.28 100.65 90.66 92.50 95.86 91.11 89.47 89.19 87.96 93.43 98.39 95.23 100.40 93.70 89.88 93.05 98.51 88.72 86.66 101.23 95.42 98.37 93.29
ACEH SELATAN ACEH TENGGARA ACEH TIMUR ACEH TENGAH ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH BARAT DAYA GAYO LUES ACEH TAMIANG NAGAN RAYA ACEH JAYA BENER MERIAH PIDIE JAYA BANDA ACEH SABANG KOTA LANGSA LHOKSEUMAWE SUBULUSSALAM
23
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
KODE (2) 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 NIAS
KABUPATEN/KOTA (3) MANDAILING NATAL TAPANULI SELATAN TAPANULI TENGAH TAPANULI UTARA TOBA SAMOSIR LABUHAN BATU ASAHAN SIMALUNGUN DAIRI KARO DELI SERDANG LANGKAT NIAS SELATAN HUMBANG HASUNDUTAN PAKPAK BHARAT SAMOSIR SERDANG BEDAGAI BATU BARA PADANG LAWAS UTARA PADANG LAWAS LABUHAN BATU UTARA LABUHAN BATU SELATAN NIAS UTARA NIAS BARAT SIBOLGA TANJUNGBALAI PEMATANG SIANTAR TEBING TINGGI MEDAN BINJAI PADANGSIDIMPUAN GUNUNG SITOLI
IKK *) (4) 98.90 86.58 87.75 85.05 85.79 88.37 86.87 83.84 83.33 85.62 85.46 81.05 81.70 109.54 84.46 87.94 89.17 82.76 85.88 87.62 87.81 87.28 86.36 105.28 104.31 88.97 86.33 84.20 83.46 84.14 81.43 89.16 89.51
24
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
KODE (2) 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377
KABUPATEN/KOTA (3) KEPULAUAN MENTAWAI PESISIR SELATAN SOLOK SWL/SIJUNJUNG TANAH DATAR PADANG PARIAMAN AGAM LIMA PULUH KOTA PASAMAN SOLOK SELATAN DHARMASRAYA PASAMAN BARAT PADANG SOLOK SAWAH LUNTO PADANG PANJANG BUKITTINGGI PAYAKUMBUH PARIAMAN
IKK *) (4) 111.73 92.00 85.38 87.47 84.68 84.95 88.34 85.42 85.76 85.97 86.82 90.63 82.83 85.08 85.47 86.02 86.93 84.90 83.21
25
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KODE (2) 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1471 1473
KABUPATEN/KOTA (3) KUANTAN SINGINGI INDRAGIRI HULU INDRAGIRI HILIR PELALAWAN SIAK KAMPAR ROKAN HULU BENGKALIS ROKAN HILIR KEPULAUAN MERANTI PEKANBARU DUMAI
IKK *) (4) 95.39 98.49 102.86 93.26 102.12 94.94 95.61 103.17 102.87 108.75 92.84 102.68
26
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KODE (2) 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1571 1572 KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANG HARI MUARO JAMBI
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 91.43 91.71 93.61 91.50 90.47 95.88 96.07 92.37 89.58 87.75 91.01
TANJUNG JABUNG TIMUR TANJUNG JABUNG BARAT TEBO BUNGO JAMBI SUNGAI PENUH
27
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KODE (2) 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1671 1672 1673 1674
KABUPATEN/KOTA (3) OGAN KOMERING ULU OGAN KOMERING ILIR MUARA ENIM LAHAT MUSI RAWAS MUSI BANYUASIN BANYU ASIN OKU SELATAN OKU TIMUR OGAN ILIR EMPAT LAWANG PALEMBANG PRABUMULIH PAGAR ALAM LUBUKLINGGAU
IKK *) (4) 84.88 90.49 86.46 91.62 92.49 94.32 100.58 85.32 87.65 88.29 86.78 86.53 91.24 92.88 87.86
28
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE (2) 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1771
KABUPATEN/KOTA (3) BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH BENGKULU
IKK *) (4) 90.68 89.02 89.61 94.07 89.47 91.70 90.72 91.07 88.46 88.08
29
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KODE (2) 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1871 1872
KABUPATEN/KOTA (3) LAMPUNG BARAT TANGGAMUS LAMPUNG SELATAN LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TENGAH LAMPUNG UTARA WAY KANAN TULANG BAWANG PESAWARAN PRINGSEWU MESUJI TULANG BAWANG BARAT BANDAR LAMPUNG METRO
IKK *) (4) 89.55 87.63 87.21 87.54 87.46 87.51 87.83 90.84 86.94 87.47 92.55 89.08 85.38 85.04
30
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7
KODE (2) 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1971 BANGKA BELITUNG
KABUPATEN/KOTA (3)
BANGKA BARAT BANGKA TENGAH BANGKA SELATAN BELITUNG TIMUR PANGKAL PINANG
31
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7
KODE (2) 2101 2102 2103 2104 2105 2171 2172 KARIMUN BINTAN NATUNA LINGGA
KABUPATEN/KOTA (3)
32
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
KODE (2) 3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279 BOGOR SUKABUMI CIANJUR BANDUNG GARUT TASIKMALAYA CIAMIS KUNINGAN CIREBON MAJALENGKA SUMEDANG INDRAMAYU SUBANG
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 87.20 86.79 83.58 82.75 84.05 82.52 86.21 87.64 84.94 83.88 83.48 89.08 84.79 82.50 85.75 88.28 83.59 85.97 88.27 84.01 85.25 88.51 86.69 87.12 83.81 84.89
PURWAKARTA KARAWANG BEKASI BANDUNG BARAT BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK KOTA CIMAHI KOTA TASIKMALAYA BANJAR
33
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
KODE (2) 3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3312 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3328 3329 3371 3372 3373 3374 3375 3376 CILACAP BANYUMAS
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 84.50 83.82 84.23 83.96 85.22 83.14 85.02 85.21 84.65 85.36 84.19 86.18 84.66 83.15 87.43 89.07 86.85 85.96 86.75 85.92 85.25 85.22 85.93 87.83 86.43 85.13 86.41 85.41 85.75 85.47 84.69 85.69 81.24 85.04 85.53
PURBALINGGA BANJARNEGARA KEBUMEN PURWOREJO WONOSOBO MAGELANG BOYOLALI KLATEN SUKOHARJO WONOGIRI KARANGANYAR SRAGEN GROBOGAN BLORA REMBANG PATI KUDUS JEPARA DEMAK SEMARANG TEMANGGUNG KENDAL BATANG PEKALONGAN PEMALANG TEGAL BREBES MAGELANG SURAKARTA SALATIGA SEMARANG PEKALONGAN TEGAL
34
NO. (1) 1 2 3 4 5
35
36
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8
KODE (2) 3601 3602 3603 3604 3671 3672 3673 3674 PANDEGLANG LEBAK TANGERANG SERANG
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 87.26 88.35 86.37 85.56 84.20 84.18 84.90 88.09
37
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KODE (2) 5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5171 JEMBRANA TABANAN BADUNG GIANYAR KLUNGKUNG BANGLI
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 88.95 86.86 88.22 85.53 88.49 86.51 87.07 90.73 85.44
38
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE (2) 5201 5202 5203 5204 5205 5206 5207 5208 5271 5272
KABUPATEN/KOTA (3) LOMBOK BARAT LOMBOK TENGAH LOMBOK TIMUR SUMBAWA DOMPU BIMA SUMBAWA BARAT LOMBOK UTARA MATARAM KOTA BIMA
IKK *) (4) 87.29 90.94 89.15 91.08 90.18 88.80 93.46 86.93 86.92 87.75
39
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
KODE (2) 5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5313 5314 5315 5316 5317 5318 5319 5320 5371
KABUPATEN/KOTA (3) SUMBA BARAT SUMBA TIMUR KUPANG TIMOR TENGAH SELATAN TIMOR TENGAH UTARA BELU ALOR LEMBATA FLORES TIMUR SIKKA ENDE NGADA MANGGARAI ROTE NDAO MANGGARAI BARAT SUMBA BARAT DAYA SUMBA TENGAH NAGEKEO MANGGARAI TIMUR SABU RAIJUA KUPANG
IKK *) (4) 99.27 99.40 97.31 96.99 97.09 97.60 105.51 103.22 102.31 98.71 100.12 101.92 101.57 98.02 99.58 99.12 102.88 102.04 101.44 96.01 95.55
40
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KODE (2) 6101 6102 6103 6104 6105 6106 6107 6108 6109 6110 6111 6112 6171 6172 SAMBAS BENGKAYANG LANDAK PONTIANAK SANGGAU KETAPANG SINTANG
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 101.24 99.74 96.43 96.52 99.40 95.24 103.22 109.27 101.65 104.64 95.14 95.33 95.59 95.54
KAPUAS HULU SEKADAU MELAWI KAYONG UTARA KUBU RAYA PONTIANAK SINGKAWANG
41
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KODE (2) 6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271
KABUPATEN/KOTA (3) KOTAWARINGIN BARAT KOTAWARINGIN TIMUR KAPUAS BARITO SELATAN BARITO UTARA SUKAMARA LAMANDAU SERUYAN KATINGAN PULANG PISAU GUNUNG MAS BARITO TIMUR MURUNG RAYA PALANGKA RAYA
IKK *) (4) 101.32 99.86 99.04 106.95 99.03 109.03 107.80 108.19 98.46 101.35 107.20 102.88 108.03 96.06
42
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KODE (2) 6301 6302 6303 6304 6305 6306 6307 6308 6309 6310 6311 6371 6372 TANAH LAUT KOTA BARU BANJAR
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 92.33 97.23 89.89 95.63 90.63 91.90 93.14 94.56 96.54 96.65 95.65 87.28 89.52
BARITO KUALA TAPIN HULU SUNGAI SELATAN HULU SUNGAI TENGAH HULU SUNGAI UTARA TABALONG TANAH BUMBU BALANGAN BANJARMASIN BANJAR BARU
43
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KODE (2) 6401 6402 6403 6404 6405 6406 6407 6408 6409 6410 6471 6472 6473 6474 PASIR KUTAI BARAT
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 101.60 103.22 100.81 103.81 102.96 108.39 103.75 107.70 101.50 104.68 101.09 100.00 104.79 102.20
KUTAI KARTANEGARA KUTAI TIMUR BERAU MALINAU BULONGAN NUNUKAN PENAJAM PASER UTARA TANA TIDUNG BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN BONTANG
44
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KODE (2) 7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7109 7110 7111 7171 7172 7173 7174 MINAHASA
KABUPATEN/KOTA (3) BOLAANG MONGONDOW KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD MINAHASA SELATAN MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW UTARA KEP. SIAU TAGOLANDANG BIARO (SITARO) MINAHASA TENGGARA BOLMONG SELATAN BOLMOMG TIMUR MANADO BITUNG TOMOHON KOTAMOBAGU
IKK *) (4) 93.71 94.72 128.32 134.28 95.21 91.66 96.74 128.90 99.40 94.56 93.39 91.39 90.93 93.24 95.68
45
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KODE (2) 7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7209 7210 7271
KABUPATEN/KOTA (3) BANGGAI KEPULAUAN BANGGAI MOROWALI POSO DONGGALA TOLI-TOLI BUOL PARIGI MOUTONG TOJO UNA-UNA SIGI PALU
IKK *) (4) 101.67 92.43 97.56 94.45 88.73 95.20 97.66 90.38 93.36 89.02 86.91
46
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
KODE (2) 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7319 7322 7325 7371 7372 7373 SELAYAR BULUKUMBA BANTAENG JENEPONTO TAKALAR GOWA SINJAI MAROS
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 103.87 87.48 86.12 85.00 85.35 82.35 89.94 83.76 87.02 84.16 87.54 87.23 87.45 87.13 84.58 90.64 87.74 90.80 90.98 93.44 97.26 82.27 84.32 89.85
PANGKAJENE KEPULAUAN BARRU BONE SOPPENG WAJO SIDENRENG RAPPANG PINRANG ENREKANG LUWU TANA TORAJA TORAJA UTARA LUWU UTARA LUWU TIMUR MAKASSAR PAREPARE PALOPO
47
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KODE (2) 7401 7402 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7471 7472 BUTON MUNA KONAWE KOLAKA
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 97.26 96.15 92.94 87.75 95.39 95.50 99.87 92.57 99.61 96.91 86.32 98.78
KONAWE SELATAN BOMBANA WAKATOBI KOLAKA UTARA BUTON UTARA KONAWE UTARA KENDARI BAU-BAU
48
NO. (1) 1 2 3 4 5 6
KODE (2) 7501 7502 7503 7504 7505 7571 BOALEMO GORONTALO POHUWATO
KABUPATEN/KOTA (3)
49
NO. (1) 1 2 3 4 5
50
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KODE (2) 8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8171 8172
KABUPATEN/KOTA (3) MALUKU TENGGARA BARAT MALUKU TENGGARA MALUKU TENGAH BURU KEPULAUAN ARU SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR BURU SELATAN MALUKU BARAT DAYA AMBON KOTA TUAL
IKK *) (4) 117.98 113.59 106.86 110.38 114.99 109.75 113.37 113.64 118.01 106.57 111.26
51
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KODE (2) 8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8271 8272
KABUPATEN/KOTA (3) HALMAHERA BARAT HALMAHERA TENGAH KEPULAUAN SULA HALSEL HALUT HALMAHERA TIMUR PULAU MOROTAI TERNATE TIDORE KEPULAUAN
IKK *) (4) 113.16 117.08 114.20 114.69 111.24 120.36 115.79 104.95 108.94
52
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KODE (2) 9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 9110 9171 FAK-FAK KAIMANA
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 146.23 144.64 144.37 147.14 138.24 145.58 135.47 156.54 150.33 187.87 120.38
TELUK WONDAMA TELUK BINTUNI MANOKWARI SORONG SELATAN SORONG RAJA AMPAT TAMBRAW MAYBRAT SORONG
53
NO. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
KODE (2) 9401 9402 9403 9404 9408 9409 9410 9411 9412 9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471 MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE
KABUPATEN/KOTA (3)
IKK *) (4) 175.69 226.33 137.20 139.70 139.27 151.54 242.10 337.30 170.69 175.81 210.17 205.24 209.42 302.33 273.40 170.85 148.20 152.84 154.17 176.71 310.50 248.14 254.42 251.61 362.43 172.25 355.69 240.94 134.62
YAPEN WAROPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MEMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MEMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI JAYAPURA
54
4.6
55
56
101
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
120.36 115.79
108.94 104.95
100.00 95.00 8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8271 8272
69
180.00 160.00 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 146.23 144.64 144.37 147.14 138.24 145.58 156.54 135.47 150.33
187.87
120.38
9110
9171
355.69
9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471
70