You are on page 1of 10

LAPORAN KIMIA PENENTUAN KADAR CUKA PERDAGANGAN

Disusun Oleh : 1. Eni Amalia 2. Mariska Nurul R 3. Nur Diana 4. Risqi Safitri ( 11 ) ( 18 ) ( 21 ) ( 24 )

KELAS : XI IPA 1

SMA NEGERI 2 BATANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENENTUAN KADAR CUKA PERDAGANGAN

A. Tujuan Menentukan kadar cuka perdagangan B. Alat dan Bahan 1. Cuka 2. Air 3. Larutan NaOH 0,1 M 4. Larutan fenolftalien 5. Pipet tetes 6. Gelas kimia 7. Gelas ukur 8. Tabung reaksi C. Landasan Teori Acidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitatif volumetri berdasarkan reaksi netralisasi. Acidimetri adalah reaksi netralisasi (titrasi) larutan basa dengan larutan standar asam. Alkalimetri adalah reaksi netralisasi (titrasi) larutan asam dengan larutan standar basa. Jadi, keduanya dibedakan pada larutan standarnya. Penentuan kadar CH3COOH dalam asam cuka perdagangan cara alkalimetri ini menggunakan larutan NaOH sebagai larutan standar basa/titrasi basa. Pada titrasi asam asetat dengan NaOH sebagai larutan standar akan dihasilkan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, dengan persamaan sebagai berikut. NaOH (aq) + CH3COOH (aq) CH3COONa(aq) + H2O(l) Berbagai merek asam cuka tersedia di pasar. Rata-rata mencantumkan kadar 25% pada labelnya. Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan untuk menyelidiki kebenaran label tersebut dengan menggunakan titrasi alkalimetri. Perlu kita perhatikan bahwa dalam titrasi digunakan larutan yang relatif encer. Oleh karena itu, asam cuka perdagangan harus kita encerkan. Jika tidak diencerkan maka akan memerlukan larutan No. Volume NaOH 0,1 M yang Telah Digunakan NaOH yang terlalu banyak. Hal ini selain tidak praktis, juga tidak mempunyai ketelitian yang baik.

D. Prosedur Kerja 1. Ambil 5 mL larutan cuka, encerkan sampai menjadi 50 mL 2. Ambil 5 mL larutan cuka yang sudah di encerkan, masukkan ke dalam tabung reaksi dan tetesi dengan 3-5 tetes larutan fenolftalien. 3. Ambil 25 mL larutan NaOH 0,1 M, masukkan ke dalam gelas ukur. 4. Masukan larutan NaOH 0,1 M setetes demi setetes dengan menggunakan pipet tetes, sampai larutan berubah warna. 5. Catat volume NaOH yang dibutuhkan 6. Ulangi percobaan sampai 3 kali. E. Pertanyaan 1. Hitung konsentrasi larutan cuka setelah diencerkan. 2. Hitung konsentrasi larutan cuka sebelum diencerkan (dalam % volume) 3. Gambarkan grafik titrasinya. 4. Tentukan pH titik ekivalennya. F. Hasil Percobaan No 1 2 3 1. V. Larutan Cuka 5 mL 5 mL 5 mL Rata-rata Va.Ma.a = Vb.Mb.b 5.Ma.1 = 4.0,1.1 Ma = 0,08 M M1.V1 = M2.V2 M1.5 = 0,08.50 M1 = 0,8 M V. NaOH 0,1 M 4 4 4 4

2.

M = 10% massa. 0,8 = 10% massa. 48 = 10% massa Massa = 4,6%

laru tan
Mrzat
1 60

DAFTAR PUSTAKA

http://asniaskariawati.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-kimiamenentukan.html http://xiiipa2-sman1be.blogspot.com/2012/02/menentukan-kadar-asamperdagangan.html http://anoffarmachy.blogspot.com/2012/02/menghitung-kadar-cukaperdagangan.html http://solehan1312.wordpress.com/2013/02/13/makalah-kimia-dasar-penentuankadar-asam-cuka-perdagangan/

LAPORAN KIMIA PEMBUATAN KOLOID

Disusun Oleh : 1. Eni Amalia 2. Mariska Nurul R 3. Nur Diana 4. Risqi Safitri ( 11 ) ( 18 ) ( 21 ) ( 24 )

KELAS : XI IPA 1

SMA NEGERI 2 BATANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMBUATAN KOLOID

A. Tujuan Peserta didik dapat membuat koloid dengan cara kondensasi dan dispersi. B. Alat dan Bahan : Gelas kimia 100 mL Gelas ukur 100 mL Pipet tetes Alat pembakar Pengaduk kaca Tabung reaksi Penjepit kayu Lumpang dan alu Larutan FeCl3 jenuh Akuades Agar-gar Minyak Gula Belerang Larutan sabun

C. Landasan Teori Ditinjau dari ukuran partikelnya, sisem koloid terletak antara larutan sejati dan suspense kasar. Oleh karena itu, ada dua cara pembuatan system koloid, yaitu dengan cara diperse dan kondensasi Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara dispersi. Pada cara ini partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid dengan cara mekanik, listrik atau peptisasi. Partikel kasar dipecah sampai halus, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Cara pemecahan partikel seperti ini disebut cara mekanik. Pemecahan partikel dengan cara listrik lazim menggunakan cara Busur Bredig. Pada cara peptisasi partikel kasar di pecah-pecah menjadi partikel koloid dengan penambahan suatu pereaksi tertentu (zat pemeptisasi).

Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara kondensasi. Pada cara kondensasi partikel-partikel larutan yang berupa atom, ion, atau molekul diubah menjadi partikel yang lebih besar seperti partikel koloid. Biasanya cara kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia, misalnya reaksi oksidasi reduksi, hidrolisis, dan substitusi. Emulsi adalah sistem dispersi antara cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur homogen (koloid zat cair dalam cair). Ditinjau dari kepolarannya, emulsi merupakan campuran cairan polar dan cairan non polar, misalnya air dan minyak. Untuk menstabilkan emulsi ditambahkan zat pangemulsi (emulgator), yaitu senyawa organik yang mengandung gugus polar dan non polar, sehingga dapat mengikat zat polar (air) dan zat non polar (minyak). D. Cara Kerja 1. Cara Kondensasi Pembuatan sol Fe(OH)3 1. Panaskan 50 mL akuades dalam gelas kimia 100 mL sampai mendidih. 2. Tambahkan 25 tetes FeCL3 jenuh dan diaduk sambil meneruskan pemansan sampai larutan berwarna merah kecoklatan. 2. Cara Dispersi 1. Pembuatan sol dan gel agar-agar 1. Masukkan akuades dalam tabung reaksi sampai sepertiga tinggi tabung tersebut. 2. Tambahkan 1 spatula agar-agar dan aduklah. 3. Panaskan tabung beserta isinya sampai mendidih. 4. Dinginkan campuran sampai diperoleh gel agar-agar. 2. Pembuatan sol belerang 1. Ambil satu bagian pula dan satu bagian belakang, masukkan ke dalam lumpang. 2. Gerus campuran tersebut sampai hasul 3. Ambil satu bagian campuran tersebut dan tambahkan lagi bagian gula, kemudian gerus kembali sampai halus. Ulangi sampai penambahan gula 4 kali. 4. Ambil 50 mL air masukkan ke dalam gelas kimia, lalu masukkan campuran belerang dan gula yang sudah halus.

5. Amati yang terjadi 3. Pembuatan emulsi minyak dan air 1. Masukkan 10 mL minyak ke dalam gelas kimia, kemudian tambahkan 10 mL air. Kocok campuran tersebut, amati yang terjadi. 2. Tambahkan 10-20 tetes larutan sabun ke dalam campuran tersebut, kemudian kocok kembali, amati perubahan yang terjadi. E. Hasil Pengamatan : 1. Cara Kondensasi Percobaan Akuades + FeCL3 Hasil Pengamatan Setelah dipasankan dan ditetesi FeCL3 air menjadi berwarna merha kecoklatan. 2. Cara Dispersi 1. Pembuatan sol dan gel agar-agar Percobaan Akuades + agar-agar Akuades + agar-agar dipanaskan 2. Pembuatan sol belerang Percobaan Hasil Pengamatan Masih ada endapan sedikit diatas dan dibawah, karena dalam proses penghal,usan belerang tidak sempurna. Seharusnya tidak ada endapan Hasil Pengamatan Ada endapan Tidak ada endapan dan menjadi seperti jell

Campuran gula dan belerang ditambahkan air

belerang dalam pembuatan koloid 3. Pembuatan emulsi minyak dan air Percobaan Hasil Pengamatan Campuran minyak dan air Tidak tercampur Campuran minyak dan air Tercampur semua ditambah larutan sabun

F. Pertanyaan 1. Tuliskan yang terjadi pada pembuatan sol Fe(OH)3 2. Jelaskan mengapa pada pembuatan sol Fe(OH)3 harus dilakukan pengadukan

3. Jelaskan fungsi gula pada pembuatan sol belerang dan fungsi larutan sabun pada pembuatan emulsi minyak dan air. 4. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid dengan cara disperse dan kondensasi

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid http://blognyapakarilmu.blogspot.com/2012/12/pengertian-koloid-sistem-koloidkimia.html http://sistemkoloid.tripod.com/sifat.htm http://chemical-lesson.blogspot.com/2010/04/sistem-koloid.html

You might also like