You are on page 1of 7

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK B-1

D I S U S U N

OLEH

: 1. Raja Sakti Guru Singa 212210002 2. Andrea Cintya R S 212210004 3. Michael W Marpaung 212210006 4. Melda Arta Uli M 212210008 5. Tri rizky Rahmadani 212210010 6. Fathul Zannah S 212210012 7. Hartini S 212210014 8. Indra Wanto Girsang 212210016 9. Diah Siswa Yuni 212210018 10. Irawati Purba 212210020 11. Mindou Dipendri Datka S 212210022 12. Dewi Gustina Indria 212210024 13. Kiki Eka Ratna Sari 212210026

Pemicu :
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke praktik dokter umum dengan keluhan diare. Dokter segera memeriksa pasien lalu meresepkan obat untuk segera dibeli oleh pasien tersebut. Keesokan paginya pasien datang kembali ke praktik dokter karena merasa semakin lemas, pasien marah dan mengajukan ketidakpuasan atas pengobatan dokter. Bagaimana menerangkan kondisi yang dihadapi pasien dan dokter tersebut ?

I. Klarifikasi Istilah Diare = Sakit perut, BAB secara terus-menerus dan berbentuk cairan yang terjadi secara berulang-ulang Resep Lemas = = Komposisi, obat yang disarankan dokter Tidak semangat, kurang fit, tidak ceria Tidak sesuai apa yang diharapkan, hasrat tidak terima, mengiginkan yang lebih Marah = Emosi, eksperesi, suasana hati yang kurang enak

Ketidakpuasan =

II. Identifikasi Masalah Diare Lemas Ketidakpuasan Marah

III. Analisis Masalah 1. Diare Faktor makanan yang kurang sehat Pola makan yang tidak teratur Cuaca Stress Pencernaan yang kurang baik

2. Lemas Kekurangan cairan ( dehidrasi ) Kurang tidur Kurang makan Kurang vitamin Kurang pikiran

3. Ketidak-puasan Karena pasien semakin lemas Tidak mendapatkan sesuai keinginan Merasa tidak yakin ( pada dokter ) Obat/resep tidak sesuai Karena belum sembuh

IV. Learnig Object 1. Apa itu komunikasi ? Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia

2. Apa arti komunikasi yang efektif ? Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menghasilkan perubahan sikap ( attitude change ) pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
Sumber : Komunikasi Kebidanan, oleh Christina Lia Uripini, dkk

3. Cara Komunikasi yang efektif Jelas dan ringkas, komunikasi yang secara efektif, sederhana, pendek dan langsung, semakin sedikit kata-kata yang digunakan, semakin kecil kemungkinan terjadi kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan bicara secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas

Perbendaharaan kata, penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pasien. Komunikasi tidak akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan

Arti denotative dan konotatif, dalam berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya, dokter harus mampu memilih kata-kata yang tidak banyak disalahtafsirkan terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan dan kondisi klien

Intonasi, suara komunikator mampu mempengaruhi arti pesan. Nada suara pembicaraan mempunyai dampak yang besar terhadap arti pesan yang dikirimkan karena emosi seseorang dapat secara langsung mempengaruhi nada suaranya

Kecepatan berbicara, keberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh kecepatan bicara dan tempo bicara yang tepat Humor, Dugan ( 1988 ) menyatakan bahwa tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress.
Sumber : Komunikasi Kebidanan, oleh Christina Lia Uripini, dkk

4. Apakah dokter sudah berempati kepada pasien ? Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidetifikasi dirinya di keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Cara meyakinkan pasien : Perhatian yang tulus, ketika pasien merasa nyaman dengan dirinya, menyadari kekuatan dari keterbatasannya, serta memiliki fokus yang jelas, klien akan mengundangnya sebagai individu yang tulus, yang memperlihatkan perhatian yang tulus Empati, Kemampuan perawat/dokter untuk mempersepsikan tujuan dan perasaan klien dan menyampaikan pemahaman tersebut kepada klien Penerimaan, Dokter/perawat yang tidak kecawa atau berespon negative terhadap amarah yang meluap-luap, kemarahan atau perilaku buruk klien menunjukkan penerimaan terhadap pasien

Sumber : Buku Ajar Keperawatan jiwa, oleh Sheila L. Videbeck

Berdasarkan keterangan diatas, dokter belum empati.

5. Apa usaha dokter agar pasien merasa puas ? Dengan menjalin komunikasi yang efektif dengan beberapa cara berikut : Dengan menjelaskan keadaan pasien sesuai tujuan pasien berobat berdasarkan pengetahuannya tentang kondisi kesehatan pasien Dokter memberi pemahaman kepada pasien mengenai dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit yang dideritanya ( membatasi diri, biaya pengobatan ), sesuai penjelasan dokter Dokter mendengarkan keluhan pasien dan mau memahami

keterbatasan kemampuan pasien lalu bersama mencari alternatif sesuai kondisi dan situasinya, dengan segala konsekuensinya Dokter dan pasien bekerja sama dalam menjelaskan semua upaya pengobatan/perawatan kesehatan 6. Apa penyebab ketidak-puasan pasien ? Pasien tidak mengerti keadannya sekarang karena dokter tidak menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya, singkat dan mencatat seperlunya, melakukan pemeriksaan dan menulis resep Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, padahal ia yang merasakan adanya perubahan didalam tubuhnya yang tidak ia mengerti dan karenanya ia pergi kedokter. Ia merasa usahanya sia-sia karena sepulang dari dokter ia tetap tidak tahu apa-apa, hanya mendapat resep saja 7. Bagaimana cara dokter menanggapi kemarahan pasien ? Selalu peka dan bertindak dengan cepat. Kesabaran pasien terbatas, pasien akan mengekspresikan ketidakpuasannya dengan cara lain yang tidak menguntungkan bagi rumah sakit/dokter apabila dirasakan penanganan keluhan dirasakan lambat Meminta maaf. Terkadang komplain yang terlihat rumit dapat diselesaikan hanya dengan sebuah permintaan maaf yang tulus

Jangan defensif atau seakan-akan kesalahan tidak dilakukan oleh pihak penyedia jasa Beritahu pasien setiap perkembangan penanganan komplainnya

8. Apa saja Hambatan-hambatan komunikasi ? Kepribadian, bila kepribadian pengirim atau penerima pesan berbeda dan keduanya sama sekali tidak berusaha saling menerima perbedaan tersebut maka efektifitas komunikasi akan berada pada titik terendah Hallo effect, bila pertama kali bertemu, seseorang dan mempunyai kesan yang tidak baik maka kita cenderung terus menganggap bahwa orang tersebut tidak baik Pengalaman, misalnya sekelompok orang mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan dengan masalah yang akan dipresentasikan oleh seseorang, maka tentunya mereka akan bereaksi dengan sikap yang negative
Sumber : Buku Ajar Keperawatan Jiwa, oleh Sheila L. Viedebeck

9. Apa saja unsur-unsur yang diperlukan dalam komunikasi ? Pesan = Rangsangan ( stimulus ) yang disampaikan sumber kepada sasaran Umpan balik = Komunikasi dapat berjalan baik atau tidak ditentukan oleh umpan balik atau reaksi sasaran, yang dapat dipergunakan oleh sumber untuk memperbaiki komunikasi yang dilakukan Akibat = Hasil dari komunikasi, yakni terjadi perubahan sifat
Sumber : Promosi Kesehatan, oleh Heri D. J. Maulana, S.Sos, M.Kes

pada diri sasaran. Tujuan akhir komunikasi adalah perubahan perilaku

You might also like