You are on page 1of 116

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta dinamika global yang begitu cepat menuntut agar setiap satuan pendidikan mampu menyesuaikan diri. Agar tantangan dan peluang yang muncul dapat diantisipasi, Pemerintah mendorong agar setiap satuan pendidikan mampu merespons dengan cepat dan efektif. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional dikembangkan berdasarkan kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum dapat disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang selanjutnya disebut Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan bertaqwa kepada kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan menjadi warga negara yang demokratis

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Di samping itu, dalam upaya pengembangan satuan pendidikan dengan Satuan pendidikan pendidikan secara

terintegrasi dan berkesinambungan untuk mencapai lulusan yang diakui setara Standar Nasional maupun internasional, profil satuan berdasar pada pertimbangan perlunya dikembangkan

mengembangkan diri peserta didik yaitu life skill dan multi intelegences.

Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo dikembangkan secara kontinu dan simultan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. berpedoman Penyusunan pada Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo yang disusun oleh Badan standar ini juga panduan Nasional

pendidikan (BNSP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU No. 20/2003 dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Probolinggo apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui penilaian dan pengukuran dengan menggunakan tes dan nontes. Proses Belajar Mengajar (PBM) dilaksanakan secara eksplorati, elaboratif, dan konfirmatif (Permen No. 41, Tahun 2007) yang berlangsung dalam situasi yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta properubahan terhadap pembaruan. Pembelajaran yang berlangsung menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam pengembangan daya kreasi, inovasi, dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinanan-kemungkinan atau ide-ide baru yang belum pernah ada. Dengan demikian, lulusannya memiliki kualitas dan keunggulan, baik secara nasional maupun internasional dalam ranah aspek kognitif, afektif, maupun psikomotornya sehingga dapat meningkatkan daya saing secara global. PBM dilakukan melalui persiapan yang baik dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi: 1. 2. 3. Kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan masyarakat global Persiapan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia dan tantangan global Sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik di dalam maupun luar negeri.

B.

Landasan Landasan yang digunakan dalam penyusunan kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini adalah 4. 5. 6. 7. 8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 38 Ayat 2 dan Pasal 51 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat 2, dan Pasal 49 Ayat 1 Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Peraturan Mendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Peraturan Mendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang perubahan Peraturan Mendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permen diknas nomor 22 dan 23. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Satuan pendidikan /Madrasah; Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tanggal 23 Mei 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana Pendidikan. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Permendiknas RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah; Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Satuan pendidikan /Madrasah. Permendiknas RI Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Satuan pendidikan /Madrasah. Permendiknas RI Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Satuan pendidikan /Madrasah.

19. 20. 21.

Permendiknas RI Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan Operasi Nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs., SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB dan SMALB;

22. 23.

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); Petunjuk Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Satuan pendidikan Menengah Atas tentang Pengembangan KTSP SMA Tahun 2010;

24. 25.

Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal 13 Februari 2007 perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Keputusan Walikota Probolinggo Nomor 16/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan.

C.

Tujuan Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut tujuan Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini untuk menjadi acuan bagi warga satuan pendidikan seperti Kepala Satuan pendidikan , Tenaga Pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan warga satuan pendidikan yang lain dalam penyusunan dan pengembangan rencana pelaksanaan tugas yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan . Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk: 1. 2. 3. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati serta peduli dan berbudaya lingkungan, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

4. 5.

belajar untuk hidup bersama, demokratis dan berguna untuk orang lain, dan belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini dibuat dengan tujuan untuk:

1. Menyamakan persepsi tentang substansi program kerja satuan pendidikan sasaran pembelajaran mata pelajaran. 2. Sebagai panduan bagi satuan pendidikan pembelajaran mata pelajaran. 3. Sebagai panduan bagi para pembina dalam melakukan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kurikulum. 4. Menyamakan arah pengembangan kurikulum berikutnya. 5. Sebagai acuan warga satuan pendidikan dalam menyusun program kerja yang operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan pendidikan . 6. Sebagai panduan bagi Dinas Pendidikan dan Pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kurikulum. D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang selanjutnya disebut Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh SMA Negeri 2 Probolinggo dan komite satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi Jawa Timur. Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo dikembangkan berdasarkan prinsipprinsip sebagai berikut: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut dalam melaksanakan kegiatan

pengembangan

kompetensi

peserta

didik

disesuaikan

dengan

potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7.

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E.

Analisis Konteks 6. Potensi Internal SMA Negeri 2 Probolinggo adalah satuan pendidikan menengah terletak di Jalan Ki Hajar Dewantara Nomor 1 Telepon/fax (0335) 423196 Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Lembaga ini didirikan oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor 102/I04.72/1.5/84/SK tanggal 21 Mei 1984 dan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0558/O/1984 tanggal 20 Nopember 1984. Pada awal berdirinya satuan pendidikan berada di SMA Negeri 1 Probolinggo di Jalan Soekarno Hatta. Sejak tanggal 11 Maret 1987 SMA Negeri 2 Probolinggo menempati gedung sendiri di Jalan Ki Hajar Dewantara 1 hingga sekarang. Jumlah Calon peserta didik yang mendaftar tahun 2010/2011 sebanyak 317 terdiri dari 143 calon peserta didik laki-laki dan 174 calon peserta didik perempuan. Dari jumlah tersebut diterima sebanyak 192 peserta didik. Standar Nilai Ujian Nasional rata-rata yang diterima sebagai peserta didik baru 33,83. Tahun Pelajaran 2011/2012 direncanakan menerima 192 calon peserta didik terdiri dari enam kelas X. Peserta didik menurut Tingkat dan Agama seperti di bawah ini: Tingkat I II III Islam 189 159 167 Protestan Katolik 4 1 5 1 Hindu Budha Jumlah 193 160 173

Jumlah

515

10

Peserta

526 didik

Kelas (Rombongan Belajar) dan J u m l a h bawah ini:


Tingkat I No. 1. 2. 3. 4. Program Umum Bahasa IPA IPS Jumlah Total 6 93 6 rombel 100 Ke- Peserta didik Las L P 6 93 100 Kelas 3 2 5 Tingkat II Peserta didik L 48 35 83 5 rombel P 50 27 77

menurut Program Pengajaran, Tingkat dan Jenis Kelamin seperti di

Tingkat III Ke- Peserta didik las L P 3 2 5 48 34 82 5 rombel 52 39 91

Jumlah Kelas 6 6 4 16 16 Peserta didik L 93 96 69 258 526 P 100 102 66 268

Peserta Ujian Akhir Nasional


Program Studi XII IPA XII IPS Jumlah Peserta P 77 41 118

dan Lulusan Tahun Pelajaran


Lulusan P 77 41 118

Sebelumnya menurut Program Studi dari SMA Negeri 2 Probolinggo.


No. 1. 2. L 48 30 78 L+P 125 71 196 L 48 30 78 L+P 125 71 196

Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran Sebelumnya No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Mata Pelajaran PPKn Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Sastra Indonesia Bahasa Asing Lain Fisika Biologi Kimia Ekonomi Sosiologi Nilai rata2 Bahasa IPA 7,76 8,39 9,27 9,03 8,97 8,16 7,60 7,05 IPS

No.

Mata Pelajaran

Nilai rata2 Bahasa IPA 8,14 IPS 7,04

12 Geografi Rata-rata Melebihi rata-rata standar minimal 7,50 Kepala Satuan pendidikan
Status Kepega waian Tetap Kepala Gol. I L P -

dan P e n d i d i k serta Tenaga Administrasi


Tetap Subjml PNS L P 1 GTT/ TATT L P L 1 P Jml 1 Jumlah

menurut Status Kepegawaian, Jabatan, Golongan, dan Jenis Kelamin


Jabatan Satuan pendidikan dan Guru Gol. Gol. Gol. II III IV L P L P L P 1 -

Kepala Satuan pendidika n Guru PNS Tidak Guru Tetap Tidak Tetap Jumlah Pendidik Tenaga Administrasi

4 -

1 -

6 7 1

17 15 -

12 11

16 18 8

29 26 2

1 1 1

16 1 19 9

29 26 4

45 1 47 13

1 3

10

Kepala Satuan pendidikan menurut Ijazah tertinggi Status Kepeg. Tetap Jabatan Kepala Satuan Guru PNS Jumlah Guru Tetap Tidak Guru Bantu Guru Tidak Tetap Tetap Jumlah Guru Tidak Tetap Tenaga Administrasi Fasilitas

dan Pendidik serta

Tenaga

Administrasi

<=SLT D3 S1 A NoKe NKeg g 1 1 11 1 1 1 1

S1 Keg 39 39 -

S2/ S3 1 6 7 -

Jumlah 1 46 47 1 1 13

SMA Negeri 2 Probolinggo memiliki tanah seluas 10.946 meter persegi dengan keliling 478 meter. Di atas tanah ini dipergunakan untuk bangunan seluas 2.393 meter persegi, halaman seluas 5.680 meter persegi, lapangan olah raga 2.250 meter persegi, kebun seluas 150 meter persegi, dan sisa untuk fasilitas lain seluas 473 meter persegi.

Perlengkapan Administrasi
KomServer Printer Scaner puter PAS Ketik Mesin Hitng Stensil Foto RISO Bran kas Filling Meja Kursi Meja Cabi ALmari TU TU Guru net Kursi Guru

12

14

37

41

Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar


Komputer/ laptop Printer Internet LCD Wf Proyektor Server PSB
Sound System

CD/DVD Player

TV

AL mari

Rak Buku

Meja Peserta didik

Kursi Peserta didik

79

13

21

43

591

623

Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 standar minimum Prasarana Satuan pendidikan /Madrasah yang harus dimiliki satuan pendidikan adalah Ruang kelas, Ruang perpustakaan, Ruang laboratorium biologi, Ruang laboratorium fisika, Ruang laboratorium kimia, Ruang laboratorium komputer, Ruang laboratorium bahasa, Ruang pimpinan, Ruang guru, Ruang tata usaha, Tempat beribadah, Ruang konseling, Ruang UKS, Ruang organisasi kepeserta didikan, Jamban, Gudang, Ruang sirkulasi, dan Tempat bermain/berolahraga. Di SMA Negeri 2 Probolinggo yang masih perlu diusahakan adalah Ruang laboratorium kimia dan ruang belajar peserta didik agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Fasilitas ruang kelas sebanyak 15 ruang, kurang satu ruang menggunakan fasilitas aula. Sarana ruang kelas berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 adalah: Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik, Meja peserta didik 1 buah/ peserta didik, Kursi guru 1 buah/guru, Meja guru 1 buah/guru, Lemari 1 buah/ruang, Papan pajang 1 buah/ruang, Papan tulis 1 buah/ruang, Tempat sampah 1 buah/ruang, Tempat cuci tangan 1 buah/ruang, Jam dinding 1 buah/ruang, dan Kotak kontak 1 buah/ruang. Di SMA Negeri 2 Probolinggo yang masih perlu diusahakan adalah Lemari kelas . Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang perpustakaan memiliki ketentuan: Luas minimum sama dengan 1 x ruang kelas, dan lebar minimum 5 m. Luas perpustakaan Di SMA Negeri 2 adalah 120 meter persegi lebar 8 meter di tambah ruang baca seluas 54 meter persegi, sudah melebihi ketentuan ini. Sarana

10

ruang perpustakaan berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 adalah Buku teks pelajaran 1 buku/mata pelajaran/peserta didik, dan 2 buku/mata pelajaran/satuan pendidikan ; Buku panduan guru 1 buku/mata pelajaran/guru ybs dan 1 buku/mata pelajaran/satuan pendidikan ; Buku pengayaan 870 judul/satuan pendidikan ; Buku referensi 30 judul/satuan pendidikan ; Sumber belajar lain 30 judul/satuan pendidikan ; Rak buku 1 set/satuan pendidikan ; Rak majalah 1 buah/satuan pendidikan ; Rak surat kabar 1 buah/satuan pendidikan ; Meja baca 15 buah/satuan pendidikan ; Kursi baca 15 buah/satuan pendidikan ; Kursi kerja 1 buah/petugas; Meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas; Lemari katalog 1 buah/satuan pendidikan ; Lemari 1 buah/satuan pendidikan ; Papan Pengumuman 1 buah/satuan pendidikan ; Meja multimedia 1 buah/satuan pendidikan ; Peralatan multimedia 1 set/satuan pendidikan ; Buku inventaris 1 buah/satuan pendidikan ; Tempat sampah 1 buah/ruang; Kotak kontak 1 buah/ruang; Jam dinding 1 buah/ruang. Buku dan alat pendidikan tiap mata pelajaran di SMA Negeri 2 Probolinggo seperti di bawah ini:
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Mata Pelajaran
PPKn Pendidikan Agama . Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa Inggris Sejarah Pendidikan Jasmani Matematika IPA a. Fisika b. Biologi c. Kimia IPS a. Ekonomi b. Sosiologi c. Geografi d. Sejarah Budaya e. Tata Negara f. Antropologi Pendidikan Seni Bahasa Asing Lain Bimbingan dan Penyuluhan Muatan Lokal

Buku Alat Pendidikan Pegangan Guru Teks Peserta Penunjang Peraga Praktik Media Jumlah Jumlah Jumlah Jmlh Jumlah Jumlah (set) (set) (set) Judul Eks. Judul Eks. Judul Ek s. 3 5 4 690 173 983 2 30 3

6 10 10 5 4 3 9 12 8

6 10 10 8 23 6 13 14 10

12 8 10 5 18 2 14 10 8 9 9 2 3 2 3 4 2 3 3

894 952 482 310 77 200 269 491 429 332 326 325 120 225 103 2 4 7 6

125 225 50 10 10 20 9 7 7 3 2 5 2 1 1 9 1 2 8

375 1383 100 17 0 30 57 49 49 23 20 40 45 20 2 60 10 4 16

10 6 10 4 13 10 12 10 10

5 10 8 0 12 0 25 35 20 13 0 13 0 0 0 10 0 0 44

2 5

4 14 6 25 3 3 3 10 6 20 4 2 0 10 10 0 4

9.

10. 11. 12. 13.

9 3 5 10 3 12 15 3 17 14

15 7 8 15 8 10 15 3 20 20

10 2 16 2 0 2 17 16 0 12

Ruang laboratorium biologi memiliki ketentuan rasio minimum 2,4 m2/peserta didik dan luas minimum 48 m2. Kondisi objektif Ruang laboratorium biologi di

11

SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 72 meter persegi. Perbandingan sarana laboratorium biologi berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 6 7 Kursi Meja kerja Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Bak cuci Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru 1 buah/7 p. didik 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan 1 buah/lab 1 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 set/lab 6 set/lab 1 set/lab 1 set/lab 1 set/lab 1 buah/lab 1 set/lab Kondisi Objekrif 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru 1 buah/5 p. didik 1 buah/lab 1 buah/lab 2 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/2 kelompok, dan 0 buah di ruang persiapan 1 buah/lab 1 buah/lab 0 buah/lab 0 buah / lab 3 set / lab 3 set / lab 2 set/lab 2 set/lab 2 set/lab 0 buah/lab 0 set/lab

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24

Model kerangka manusia Model tubuh manusia Preparat mitosis Preparat meiosis Preparat anatomi tumbuhan Preparat anatomi hewan Gambar kromosom Gambar DNA Gambar RNA Gambar pewarisan Mendel Gambar contoh-contoh tumbuhan dari berbagai divisi Gambar contoh-contoh hewan dari berbagai filum Gambar/model sistem pencernaan manusia Gambar/model sistem pernapasan manusia Gambar/model sistem peredaran darah manusia Gambar/model sistem pengeluaran manusia Gambar/model sistem reproduksi manusia

1 set/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab

1 set/lab 1 buah /lab 1 buah /lab 0 buah / lab 0 buah /lab 1 Buah /lab

12

NO 25 26

Jenis Sarana Gambar/model sistem syaraf manusia Gambar sistem pencernaan burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem pernapasan burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem peredaran darah burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem pengeluaran burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem reproduksi burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah Gambar sistem syaraf burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah Gambar pohon evolusi Mikroskop monokuler Mikroskop stereo binokuler Perangkat pemeliharan mikroskop Gelas benda Gelas penutup Gelas arloji Cawan petri Gelas kimia Corong Pipet ukur Tabung reaksi Sikat tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Erlenmeyer Kotak preparat Lumpang dan alu Gelas ukur Stop watch

Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/lab 1 set/lab

Kondisi Objekrif 1 Buah / lab 0 set/lab

27

1 set/lab

0 set /lab

28

1 set/lab

0 set / lab

29

1 set/lab

0 set/ lab

30

1 set/lab

0 set/ lab

31

1 set/lab

0 set / lab

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

1 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 2 set/lab 6 pak/lab (isi 72) 6 pak/lab (isi 50) 2 pak/lab (isi 10) 2 pak/lab (isi 10) 10 buah/lab 10 buah /lab 6 buah/lab 6 kotak/lab (isi 10) 10 buah /lab 10 buah /lab 10 buah /lab 6 buah/lab (isi 100) 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab

0 set/ lab 20 buah/l ab 5 buah /lab 2 set/lab 3 pak/lab 6 pak/lab 1 pak/lab 1 pak/lab 54 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 10 kotak 10 buah/lab 11 buah/lab 10 Buah /Lab 3 buah/lab 10 buah /lab 6 buah/lab 3 buah / lab

13

NO 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

Jenis Sarana Kaki tiga Perangkat batang statif (panjang dan pendek) Klem universal Bosshead (penjepit) Pembakar spiritus Kasa Aquarium Neraca Sumbat karet 1 lubang Sumbat karet 2 lubang Termometer Potometer Respirometer Perangkat bedah hewan Termometer suhu tanah Higrometer putar Kuadrat Petunjuk percobaan Papan tulis Asam sulfat HCL Acetokarmin Eosin Etanol Glukosa Indikator universal Iodium KOH MnSO4 NaOH Vaseline Kertas saring Kotak kontak Alat pemadam kebakaran Peralatan P3K Tempat sampah

Permendiknas Nomor 24/2007 6 buah/lab 6 set/lab 10 buah/lab 10 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 6 buah/lab 10 buah/lab 10 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 set/lab 6 buah/lab 2 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/percobaan 1 buah/lab 500 ml/lab 500 cc/lab 10 gram/lab 25 gram/lab 2500 ml/lab 500 gram/lab 4 rol/lab 500 gram/lab 500 gram/lab 500 gram/lab 500 gram/lab 500 gram/lab 6 pak/lab 9 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab

Kondisi Objekrif 6 buah/ lab 12 set / lab 12 set / lab 6 penjepit/lab 8 buah/lab 5 buah/lab 0 buah/lab 1 buah/lab 6 buah/lab 10 buah/lab 8 buah/lab 8 buah/lab 10 buah/lab 5 set/lab 12 buah/lab 1 buah/lab 10 buah/lab 6 buah/percobaan 1 buah/lab 1000 ml/lab 1000 cc/lab 50 ml/lab 50 gram/lab 4750 ml/lab 1030 gram 4 rol/lab 200 gram/lab 1500 gram 300 gram 500 gram 1800 gram/lab 6 pak/lab 12 buah/lab 0 buah /lab 1 buah/lab 1 buah/lab

14

NO 87

Jenis Sarana Jam dinding

Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/lab

Kondisi Objekrif 1 buah/lab

Ruang laboratorium fisika memiliki ketentuan rasio minimum 2,4 m2/peserta didik dan luas minimum 48 m2. Kondisi objektif Ruang laboratorium fisika di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 72 meter persegi. Perbandingan sarana laboratorium fisika berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 6 7 Kursi Meja kerja Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Bak cuci Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru 1 buah/7 peserta didik 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 10 buah/lab 1 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab Kondisi Objektif 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru 1 buah/5 PD 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan 9 buah/lab 0 buah /lab 6 buah/lab 6 buah/lab 2 buah/lab 0 buah / lab 0 buah/lab 34 buah /lab 2 buah/lab 4 buah/lab 16 buah/lab 8 buah /lab 9 buah/lab 10 buah/lab 9 buah/lab 2 buah/lab 1 buah/lab

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Mistar Rolmeter Jangka sorong Mikrometer Kubus massa sama Silinder massa sama Plat Beban bercelah Neraca Pegas Dinamometer(pegas presisi) Gelas ukur Stopwatch Termometer Gelas Beaker Garputala Multimeter AC/DC 10 kilo ohm/volt

15

NO 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Jenis Sarana Kotak potensiometer Osiloskop Generator frekuensi Pengeras suara Kabel penghubung Komponen elektronika Catu daya Transformator Magnet U Percobaan Atwood atau Percobaan Kereta dan Pewaktu ketik Percobaan Papan Luncur Percobaan Ayunan Sederhana atau Percobaan Getaran pada Pegas Percobaan Hooke Percobaan Kalorimetri Percobaan Bejana Berhubngan Percobaan Optik Percobaan Resonansi Bunyi atau Percobaan Sonometer Percobaan Hukum Ohm Petunjuk percobaan Kotak kontak Alat pemadam kebakaran Peralatan P3K Tempat sampah Jam dinding

Permendiknas Nomor 24/2007 6 buah/lab 1 set/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 1 set/lab 1 set/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab

Kondisi Objektif 4 buah/lab 1 set/lab 3 buah/lab 2 buah/lab 1 set/lab 1 set/lab 5 buah/lab 0 buah/lab 11 buah/lab 10 buah/lab

35 36

6 buah/lab 6 buah/lab

5 buah/lab 8 buah/lab

37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 9 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab

3 buah/lab 7 buah/lab 6 buah / lab 10 buah/lab 0 buah / lab 0 buah/lab 6 buah/lab 3 buah/lab 1 buah/lab 1 buah /lab 1 buah/lab 1 Buah / lab

Ruang laboratorium Kimia memiliki ketentuan rasio minimum 2,4 m2/peserta didik dan luas minimum 48 m2. Kondisi objektif Ruang laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Probolinggo masih menjadi satu dengan laboratorium Biologi. Perbandingan sarana laboratorium kimia berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di bawah ini.

16

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 Kursi

Jenis Sarana

Meja kerja Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Lemari asam Bak cuci

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26

Botol zat Pipet tetes Batang pengaduk diameter 5 mm dan 10 mm Gelas kimia 50 ml, 150 ml, 250 ml Gelas kimia 500 ml, 1000 ml, 2000 ml Labu erlenmeyer Labu takar volume 50 ml, 100 ml, dan 100 ml Pipet volume 5 ml dan 10 ml Pipet seukuran volume 10 ml, 25 ml dan 50 ml Corong diameter 5 cm dan 10 cm Mortar diameter 7 cm dan 15 cm Botol semprot Gelas ukur volume 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml dan 1000 ml Buret + klem Statif dan klem Kaca arloji Corong pisah Alat destilasi

Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru 1 buah/7 peserta didik 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan 24 buah/lab 100 buah/lab masing-masing 6 buah/lab masing-masing 12 buah/lab masing-masing 3 buah/lab 25 buah/lab masing-masing 50, 50, dan 3 buah/lab masing-masing 30 buah/lab masing-masing 30 buah/lab masing-masing 30 dan 3 buah/lab masing-masing 6 dan 1 buah/lab 15 buah/lab masing-masing 15,15,15,3, dan 3 buah/lab 10 buah/lab 10 buah/lab 10 buah/lab 6 buah/lab 2 set/lab

Kondisi Objekrif 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru 1 buah/5 PD 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/2 kelompok, dan 0 buah di ruang persiapan 24 buah/lab 130 buah/lab 26 buah/lab 37 buah/lab 35 buah/lab 53 buah/lab 32 buah/lab 15 buah/lab 130 buah 16 buah/lab 7 buah/lab 15 buah/lab

14 buah/lab 8 buah/buah 14 buah/lab 3 buah/lab 2 buah/lab

17

NO 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

Jenis Sarana

48 49 50 51 52

Neraca 2 set/lab pH meter 3 set/lab Centrifuge Barometer Termometer 6 buah/lab Multimeter AC/DC, 10 8 buah/lab kilo ohm/volt Pembakar spiritus 8 buah/lab 11 buah/lab Kaki tiga + alas kasa 6 buah/lab kawat Stopwatch 6 buah/lab 8 buah/lab Kalorimeter tekanan tetap 6 buah/lab 10 buah/lab Tabung reaksi 100 buah/lab 202 buah/lab Rak tabung reaksi 7 buah/lab 24 buah/lab Sikat tabung reaksi 10 buah/lab 10 buah/lab Tabung centrifuge 8 buah/lab Tabel Periodik Unsur1 buah/lab 1 buah/lab unsur Model molekul 6 set/lab 3 set/lab Petunjuk percobaan 6 buah/lab 6 buah/lab Papan tulis 1 buah/lab 1 buah/lab Kotak kontak 9 buah/lab 12 buah/lab Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab Pengaman kecelakaan 1 set/lab kimiawi (seperti shower, masker khusus) Peralatan P3K 1 buah/lab 1 buah/lab Tempat sampah 1 buah/lab 1 buah/lab Jam dinding 1 buah/lab Bahan habis pakai meliputi bahan kimia, dengan banyak setiap saat 1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam percobaanpercobaan: Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi Asam-Basa, Elektrokimia, Energetika, Pembuatan Produk Terapan Pengetahuan Kimia Ruang laboratorium komputer menurut ketentuan rasio minimum 2 m2/peserta

Permendiknas Nomor 24/2007 2 set/lab 2 set/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab

Kondisi Objekrif

didik dan luas minimum 30 m2. Di SMA Negeri 2 Probolinggo luas Ruang

18

laboratorium komputer adalah 72 m2. Perbandingan sarana laboratorium komputer berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jenis Sarana Kursi Meja Kursi & meja guru Komputer Printer Scanner Titik akses internet LAN, Stabilizer, kotak kontak Modul praktik Papan tulis Tempat sampah Jam dinding Lain-lain Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/peserta didik 1 buah/2 peserta didik 1 buah/guru 1 unit/2 peserta didik, dan 1 unit untuk guru 1 unit/lab 1 unit/lab 1 titik/lab Sesuai banyak komputer 1 set/komputer 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab Kondisi Objekrif 1 buah/peserta didik 1 buah/lebih dari 2 p. didik 2 buah/guru 1 unit/2 peserta didik, dan 2 unit untuk guru 1 unit/lab 1 unit/lab 2 titik/lab Sesuai banyak komputer 1 set/komputer 1 buah/lab 2 buah/lab 1 buah/lab 1 Almari, 2 AC, 1 LCD proyektor, 1 server

Ruang laboratorium bahasa menurut ketentuan rasio minimum 2 m2/peserta didik dan luas minimum 30 m2. Di SMA Negeri 2 Probolinggo luas Ruang laboratorium bahasa adalah 64 m2. Perbandingan sarana laboratorium bahasa berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Sarana Kursi & Meja p. didik Kursi & Meja guru Lemari Perangkat multimedia Papan tulis Kotak kontak Tempat sampah Jam dinding Lain-lain Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/p. didik 1 buah/guru 1 buah/lab 1 set/lab 1 buah/lab 2 buah/lab 1 buah/ruang 1 buah/lab Kondisi Objekrif >1 buah/peserta didik >1 buah/guru 1 buah/lab 1 set/lab 1 buah/lab 2 buah/lab 2 buah/ruang 1 buah/lab 1 Rak sepatu, 2 AC,

19

NO

Jenis Sarana

Permendiknas Nomor 24/2007

Kondisi Objekrif komputer, LCD proyektor

Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan satuan pendidikan . Menurut ketentuan Luas minimum 12 m2 dan lebar minimum 3 m. Kondisi objektif di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 36 m 2 dan lebar 6 m lebih dari standar minimum. Kondisi objektif sarana ruang pimpinan dibandingkan dengan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Sarana Kursi & Meja pimpinan Kursi & meja tamu Lemari Papan statistik Simbol kenegaraan Tempat sampah Jam dinding Lain-lain Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/ruang 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang Kondisi Objekrif 2 buah/ruang 1 set/ruang 3 buah/ruang 1 buah/ruang 1 set/ruang 4 buah/ruang 1 buah/ruang TV, DVD player, cooler, I set computer, pesawat komunikasi, KM, 2 kursi tamu, AC

Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu. Ruang guru memiliki ketentuan Rasio minimum 4 m2/guru dan luas minimum 56 m2. Kondisi objektif Ruang guru di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 72 m2 dan lebar 8 m lebih dari standar minimum. Kondisi objektif sarana ruang guru dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini. NO 1 2 Jenis Sarana Kursi & Meja kerja Lemari Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/ruang 1 bh/guru atau 1 bh digunakan bersama semua guru 1 set/ruang 1 buah/satuan pendidikan Kondisi Objekrif 1 buah/ruang 1 buah/guru atau 1 buah digunakan bersama semua guru dan 5 lemari administrasi Tidak ada 3 buah/satuan pendidikan

3 4

Kursi tamu Papan Pengumuman

20

NO 5 6 7 8 9

Jenis Sarana Papan statistik Tempat cuci tangan Tempat sampah Jam dinding Lain-lain

Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang -

Kondisi Objekrif 2 buah/ruang 1 buah/ruang 4 buah/ruang 1 buah/ruang TV, DVD player, cooler, 8 set computer, internet, KM, Simbol kenegaraan, 3 AC, tempat ibadah, 3 kipas angin, ruang server

Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi satuan pendidikan . Ruang tenaga administrasi satuan pendidikan (TAS) memiliki ketentuan rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 16 m2. Kondisi objektif Ruang TAS di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 54 meter persegi. Kondisi objektif sarana ruang guru dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 Jenis Sarana Kursi & Meja kerja Lemari Papan statistik Tempat sampah Mesin ketik/komputer Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/petugas 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/satuan pendidikan 1 buah/satuan pendidikan 1 buah/satuan pendidikan 1 buah/satuan pendidikan 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/satuan pendidikan Kondisi Objekrif 1 buah/petugas 8 buah/ruang 2 buah/ruang 4 buah/ruang 6 mesin ketik/5 komputer dan 2 laptop/satuan pendidikan 1 buah/satuan pendidikan 2 buah/satuan pendidikan 1 buah/satuan pendidikan 1 buah/ruang 7 buah/ruang 3 buah/satuan pendidikan TV, water cooler, internet, 2 KM, Simbol kenegaraan, 1 set meja/kursi tamu, AC, CCTV

6 7 8 9 10 11 12

Filing cabinet Brankas Telepon Jam dinding Kotak kontak Penanda waktu Lain-lain

21

Tempat beribadah adalah ruang tempat warga satuan pendidikan melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu satuan pendidikan . Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tempat beribadah memiliki ketentuan Luas minimum 12 m2. Kondisi objektif tempat ibadah (masjid) di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 135 meter persegi. Kondisi objektif perlengkapan ibadah dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 Jenis Sarana Perlengkapan ibadah Lemari Jam dinding Tempat sampah Lain-lain Permendiknas Nomor 24/2007 Sesuai kebutuhan 1 buah/masjid 1 buah/ruang 1 buah/ruang Kondisi Objekrif Sesuai kebutuhan 3 buah/masjid 1 buah/ruang 2 buah/ruang I set Sound sistem, AC, jet pump, 3 KM, 3 tempat wudlu, Papan statistik, dapur, gudang, perpus

Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik memperoleh layanan konseling yang berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 ruang konseling memiliki ketentuan luas minimum 9 m2. Kondisi objektif ruang konseling di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 64 meter persegi. Kondisi objektif Sarana Ruang Konseling dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Sarana Meja & kursi kerja Lemari Kursi tamu Papan kegiatan Instrumen konseling Buku sumber Media pengembangan Kepribadian Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/ruang 1 buah/ruang 2 buah/ruang 1 buah/ruang 1 set/ruang 1 set/ruang 1 set/ruang Kondisi Objekrif 4 buah/ruang 3 buah/ruang 1 set meja & kursi tamu 2 buah/ruang 1 set/ruang 5 set/ruang 1 set/ruang

22

NO 8 9

Jenis Sarana Jam dinding Lain-lain

Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah/ruang -

Kondisi Objekrif 1 buah/ruang I set computer, AC, internet, ruang data, ruang konferensi, tempat sampah

Ruang UKS/M adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di satuan pendidikan . Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 ruang UKS/M memiliki ketentuan luas minimum 12 m2. Kondisi objektif ruang UKS/M di SMA Negeri 2 Probolinggo ada dua ruang masing-masing seluas 16 meter persegi untuk laki-laki dan 21 meter persegi untuk perempuan. Kondisi objektif Sarana UKS/M dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Sarana Tempat tidur Lemari Meja Kursi Catatan kesehatan peserta didik Selimut Tensimeter,Termometer badan, Timbangan badan, Pengukur tinggi badan, Tandu, P3K, Jam dinding Tempat sampah Tempat cuci tangan Lain-lain Permendiknas Nomor 24/2007 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 2 buah/ruang 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang Kondisi Objekrif 2 set/ruang 1 buah 1 buah 2 buah 1 set 2 buah Masing-masing 1 buah 1 buah/ruang Tidak ada Papan kegiatan

8 9 10

1 buah/ruang 1 buah/ruang -

Ruang organisasi kepeserta didikan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik. Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Ruang organisasi kepeserta didikan memiliki ketentuan Luas minimum 9 m2. Kondisi objektif Ruang organisasi kepeserta didikan di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 20 meter persegi. Kondisi objektif sarana ruang organisasi kepeserta didikan dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini.

23

NO 1 2 3 4 5

Jenis Sarana Meja Kursi Lemari Jam dinding Papan tulis Lain-lain

Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah 4 buah kursi 1 buah 1 buah 1 buah -

Kondisi Objekrif 4 buah 8 buah kursi 2 buah 1 buah 1 buah I set Sound system, komputer

Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil. Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 jamban minimum 3 unit, dengan luas minimum tiap unit 2 m2, minimum 1 jamban untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 jamban untuk setiap 30 peserta didik wanita dan 1 jamban untuk guru/karyawan. Kondisi objektif jamban di SMA Negeri 2 Probolinggo 13 unit. Kondisi objektif sarana jamban dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini. NO 1 2 3 4 5 Jenis Sarana Kloset jongkok Tempat air Gayung Gantungan pakaian Lain-lain Permendiknas Nomor 24/2007 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Kondisi Objekrif 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Tempat sampah/ruang

Ruang serba guna seluas 240 meter persegi dibagi menjadi dua dan dipakai untuk kelas XII/IPA-1 dan kelas XII/IPA-2. Ruang Koperasi Satuan pendidikan seluas 63 meter persegi, rumah penjaga malam 36 meter persegi dalam proses rehabilitasi, dan gudang seluas 125 meter persegi. Penerimaan menurut Sumber Dana dan Pengeluaran menurut Jenis Tahun Pelajaran Sebelumnya seperti di bawah ini:
No.
1. 2.

Penerimaan Sumber Dana


Saldo Awal Tahun Pemerintahan Daerah Kab/Kota a. Gaji & Kesra Guru b. Gaji & Kesra Pegawai c. Gaji & Kesra Guru Bantu BOS Reguler

Jumlah (Rp)

No.
1.

Pengeluaran Jenis
Gaji dan Kesra Guru a. Gaji Guru b. Gaji Guru DPK (Swasta) c. Gaji Guru Honorer d. Gaji Guru Bantu/Kontrak e. Kesra Guru

Jumlah (Rp)
-

944.386.820 286.000.000 -

3.

24

No.
4. 5. 6. 7. 8.

Penerimaan Sumber Dana


BOS Buku BOMM BKM BOP Yayasan Pendidikan (Swasta) a. Gaji Pegawai b. Operasional/Pemeliharaan c. Administrasi Lembaga Swasta Nonpendidikan Orang Tua Peserta didik & Masyarakat a. Uang Pangkal/Bangku b. Uang dari Komite Satuan pendidikan c. Ekstrakurikuler d. Lain - lain Unit Produksi Sumber Lain BG SSN 188.500.000 735.273.000 12.201.000 274.440.000 100.000.000

Jumlah (Rp)

No.
2.

Pengeluaran Jenis
Gaji dan Kesra Pegawai a. Gaji Pegawai b. Gaji Pegawai Honorer c. Kesra Pegawai Proses Belajar Mengajar Pemeliharaan Sarana Prasarana a. Gedung b. Alat c. Perabot Rehabilitasi Pengadaan Sarana Prasarana a. Pengadaan Buku 121.488.000 27.888.000 93.600.000 12.201.000 14.000.000 34.860.000 154.825.000 2.540..800.820

Jumlah (Rp)
1.488.146.820 1.230.386.820 16.800.000 240.960.000 344.160.000 371.120.000 171.120.000 200.000.000

3. 4.

9. 10.

5. 6.

11. 12.

Jumlah Penerimaan

Rp.

2.540..800.820

b. Pengadaan Lainnya 7. Kegiatan Ekstrakurikuler 8. Daya dan Jasa 9. Tata Usaha/Administrasi 10. Lainnya 11. Saldo Akhir Tahun Jumlah Pengeluaran

Rp.

7.

Potensi Eksternal Sejarah Singkat Kota Probolinggo Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama Banger, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Prapanca. Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan di zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahanperubahan /perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi (Minakjinggo), Raja Blambangan berkuasa, Banger yang merupakan perang saudara antara Bre perbatasan antara Majapahit dengan dan Prabu Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah Wirabumi (Blambangan) Wikramawardhana (Majapahit) yang dikenal dengan Perang Paregreg.

25

Pada masa Pemerintahan VOC, setelah kompeni dapat meredakan Mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur Pasuruan (termasuk Banger) diserahkan kepada VOC pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di Banger, pada tahun 1746 VOC mengangkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung. Kabupatennya terletak di Desa Kebonsari Kulon. Kyai Djojolelono adalah putera Kyai Boen Djolodrijo (Kiem Boen), Patih Pasuruan. Patihnya Bupati Pasuruan Tumenggung Wironagoro (Untung Suropati). Kompeni (VOC) terkenal dengan politik adu dombanya. Kyai Djojolelono dipengaruhi, diadu untuk menangkap/membunuh Panembahan Semeru, Patih Tengger, keturunan Untung Suropati yang turut memusuhi kompeni. Panembahan Semeru akhirnya terbunuh oleh Kyai Djojolelono. Setelah menyadari akan kekhilafannya, terpengaruh oleh politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono menyesali tindakannya. Kyai Djojolelono mewarisi darah ayahnya dalam menentang/melawan kompeni. Sebagai tanda sikap permusuhannya tersebut, Kyai Djojolelono kemudian menyingkir, meninggalkan istana dan jabatannya sebagai Bupati Banger pada tahun 1768, terus mengembara/lelono. Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Rumah kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetap kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean Sentono, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat. Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Beliau juga mendirikan Masjid Jami ( Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, beliau mendapat sebutan Kanjeng Djimat. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat) diubah menjadi Probolinggo (Probo: sinar, linggo: tugu, badan, tanda peringatan, tongkat). Probolinggo: sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang

26

jatuh). Setelah wafat Kanjeng Djimat dimakamkan di pasarean belakang Masjid Jami. Letak Geografis Kota Probolinggo Letak Kota Probolinggo berada pada 7 43 41 sampai dengan 7 49 04 Lintang Selatan dan 113 10 sampai dengan 113 15 Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km. Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya. Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi : Sebelah Utara: Selat Madura; Sebelah Timur: Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo; Sebelah Selatan: Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kabupaten Probolinggo; Sebelah Barat: Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter diatas permukaan air laut. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian terhadap permukaan air laut semakin bertambah. Namun demikian seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0-2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan air cenderung terjadi didaerah ini. Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km. Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam lima Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Kanigaran, Kecamatan Kedopok, dan Kecamatan Wonoasih. Sumber Daya Alam Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk melalui kekuatan atau gaya alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara, sinar matahari, mineral, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

27

Sumber daya alam yang terdapat di Kota Probolinggo sangat terbatas sekali. Kota Probolinggo tidak memiliki deposit sumber daya alam yang dapat dieksploitasi. Di samping miskin kandungan bahan tambang, Kota Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas untuk dikembangkan. Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Dengan ratarata panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai Banger dengan panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo. Jenis tanah di wilayah Kota Probolinggo terdiri dari alluvial, mediteran dan regosol. Jenis tanah pada daerah paling utara atau daerah pantai adalah alluvial regosol, pada bagian tengah ke utara berjenis alluvial kelabu tua. Jenis tanah yang terluas pada wilayah Kota Probolinggo adalah alluvial coklat keabuan, yaitu dari bagian tengah hingga selatan kota. Jenis tanah regosol coklat terdapat pada sebagian kecil daerah di bagian timur kota, sedangkan grumosol hitam dan litosol terdapat pada bagian barat daya. Prosentase Jenis Tanah Kota Probolinggo meliputi : Tanah Alluvial (63,98%), tanah mediteran (31,20%) dan tanah regosol (4,82%). Luas Penggunaan Lahan Kota Probolinggo
Penggunaan Lahan I II Lahan Sawah Lahan Bukan Sawah 1 Irigasi Teknis A Lahan Kering 1 Pekarangan 2 Tegal/Kebun 3 Lain lain Tahun 2006 1.967,70 1.967,70 3.699,00 3.595,00 2.178,65 761,37 654,98 % 34,72 34,72 65,28 97,19 60,60 21,18 18,22

28

B Lahan Lainnya 1 Rawa - rawa 2 Tambak

104,00 0 104,00

2,81 2,81

Sumber : Kota Probolinggo Dalam Angka Tahun 2007 Luas wilayah Kota Probolinggo keseluruhan hanya 5.667,70 Ha. Dari luas tersebut, sekitar 34,72% merupakan lahan sawah dan sisanya sebesar 65,28 % merupakan lahan bukan sawah yang terdiri dari lahan kering sebesar 97,19 % dan lahan lainnya berupa tambak sebesar 2,81 %. Potensi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo sangat sedikit sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi dengan azas konservasi agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang. Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim 2 jenis setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim penghujan berada pada bulan Nopember hingga April, sedangkan musim kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Jumlah curah hujan pada tahun 2007 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo, tercatat 1.072 mm dan hari hujan sebanyak 63 hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2006 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2007 lebih kering dibandingkan tahun 2006, dimana curah hujan per hari pada tahun 2006 sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2007 sebesar 2,94 mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Pebruari dan Maret rata-rata sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan Angin Gending . Produksi/komoditas Secara umum, kondisi dan struktur tanah Kota Probolinggo cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengairan yang cukup, sehingga memungkinkan pengembangan lahan sawah

29

untuk tanaman pangan maupun hortikultura, khususnya bawang merah yang merupakan komoditi unggulan. Meskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota Probolinggo ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.967,70 hektar (21 %), lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektar (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.595,00 hektar (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas 104 hektar (1,11%).Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif. Komoditas unggulan sektor perkebunan dari kota probolinggo adalah anggur dan mangga. Di Kecamatan Wonoasih, tumbuh sekitar 200 pohon anggur dari varitas Probolinggo Biru, Probolinggo Putih, dan alfonso Lavalle. Selain anggur, Kota Probolinggo juga terkenal dengan mangga harum manis dan mangga madu. Hebatnya aroma dan rasa mangga Kota Probolinggo, boleh jadi disebabkan wilayah ini memperoleh perlakuan khusus dari alam. Di musim kemarau setiap bulan juli hingga September bertiup angin (bayu) kencang yang disebut angin gending dan ini hanya terjadi di Kota Probolinggo. Di sektor pertanian, Pemerintah Kota Probolinggo berupaya melakukan pembangunan bidang pertanian untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi padi dan hortikultura. Hasil hasil pertaniannya antara lain padi, jagung, bawang merah, cabe, sawi terong. Di sektor perdagangan, Kota Probolinggo yang menjadi daerah transit serta penghubung untuk kota-kota bagian timur dijawa timur seperti jember, banyuwangi,dan malang saat ini sedang menjalin kerjasama dengan PT Pelindo III untuk mengembangkan pelabuhan yang di bangun tahun 1920 itu. Pelabuhan ini selain melayani pelayaran samudera, nusantara (antarpulau), pelayaran lokal dan rakyat, juga menjadi tempat untuk keluar masuknya perdagangan domestik antarkawasan di pulau Jawa bagian Timur.Dengan proyek pengembangan pelabuhan ini, diharapkan pelabuhan Tanjung Tembaga dapat menjadi pelabuhan ekspor impor dan dermaga sandar bagi kapal-kapal berukuran 5.000 DWT. Pemerintah kota yakin proyek ini akan mampu memdorng perkembangan

30

industri dan menunjung pertumbuhan ekonomi daerah, yang dengan sendirinya akan meningkatkan PAD Kota Probolinggo. Jenis komoditas terbanyak yang di ekspor dari pelabuhan ini adalah plywood, yang dihasilkan dari industri kayu, bambu, rotan dan sejenisnya. Jasa Kota Probolinggo terdapat sebanyak 9 hotel yang rata-rata terdiri dari hotel kelas Melati. Bila dilihat dari obyek wisata sebagai daya tarik bagi tamu atau wisatawan nusantara maupun mancanegara keberadaannya relatif tidak ada, akan tetapi Kota Probolinggo sebagai Kota Transito peranannya sangat penting di bidang pariwisata, hal ini terkait dengan adanya obyek-obyek wisata yang berada di daerah sekitar Probolinggo sehingga sarana wisata seperti hotel, rumah makan dan jasa angkutan wisata memiliki potensi yang sangat besar. Sosial Kepadatan Penduduk 3,627.00 - 3,670.00 per km2 Ditinjau dari segi sosial budaya, masyarakat Probolinggo telah mengalami perkembangan dari pola budaya yang agraris (petani dan nelayan) menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan dari spektrum kesukuan, komposisi sosial masyarakat Kota Probolinggo secara keseluruhan didominasi oleh suku Jawa dan Madura yang memiliki karakteristik utama ulet, tegas, terbuka dan lugas dalam mengekpresikan fikiran dan keinginan mereka. Corak adat istiadat yang berkembang dalam masyarakat Kota Probolinggo merupakan perpaduan diantara kedua budaya tersebut. 1. Komite Satuan pendidikan

31

Tujuan Komite Satuan pendidikan adalah untuk mewadahi dan meningkatkan partisipasi para stakeholders pendidikan pada tingkat satuan pendidikan untuk turut serta merumuskan, menetapkan, melaksanakan dan memonitor pelaksanaan kebijakan satuan pendidikan dan pertanggungjawaban yang

terfokus pada kualitas pelayanan terhadap peserta didik secara proporsional dan terbuka. Selain itu Komite Satuan pendidikan juga mewadahi partisipasi pada stakeholders untuk turut serta dalam manajemen satuan pendidikan sesuai dengan peran dan fungsinya, berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program satuan pendidikan secara proporsional. Tugas Pokok Komite satuan pendidikan antara lain: (1) Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai program yang ditetapkan. (2) Bersama-sama satuan pendidikan merumuskan dan menetapkan visi dan misi, menyusun standar pembelajaran, menyusun rencana strategis pengembangan satuan pendidikan , menyusun dan menetapkan rencana progam tahunan, serta mengembangkan potensi kearah prestasi unggulan. (3) Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan. (4) Menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan kontribusi lainnya baik materil maupun non-material dari masyarakat. Fungsi Komite Satuan pendidikan adalah (1) mengevaluasi program satuan pendidikan secara proporsional Mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya, (2) Memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan baik berstandar local ,nasional maupun internasional, (3) Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi profesional kepada staf pengajar, (4) Memantau kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di satuan pendidikan , (5) Mengkaji laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program, dan (6) Menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. 2. Prestasi Satuan pendidikan SMA Negeri 2 Probolinggo terakreditasi oleh Badan Akreditasi Satuan pendidikan pada tahun 2009 memperoleh nilai 91 dengan kualifikasi A. Selama empat tahun terakhir memperoleh Piala Juara Adiwiyata Tingkat Nasional. Prestasi Peserta Didik selama tahun pelajaran 2009/2010 terangkum seperti di bawah ini: 1 Juli 2009 Juara II

32

2 3 4 5 6 7

Juli 2009 Juli 2009 Juli 2009 Agustus 2009 Agustus 2009 Agustus 2009

8 9 10 11 12 13 14 15 16

Agustus 2009 Agustus 2009 Agustus 2009 Agustus 2009 Agustus 2009 Oktober 2009 Oktober 2009 Oktober 2009 November 2009

17

Desember 2009

Fesival Band Pelajar Gerakan Anti Narkoba (GRANAT) Badan Narkotika Kot Probolinggo Kelompok Terbaik Festival Teater Pelajar Se- Kota Probolinggo Dalam Rangka Semipro Tahun 2009 Atistik Terbaik Festival Teater Pelajar Se- Kota Probolinggo Dalam Rangka Semipro Tahun 2009 Aktris Terbaik Festival Teater Pelajar Se- Kota Probolinggo Dalam Rangka Semipro Tahun 2009 Juara II Invitasi Bola Voli Putra Walikota Cup Dalam rangka HUT SMA Negei 1 Probolinggo Tahun 2009 Juara III Invitasi Bola Voli Putri Walikota Cup Dalam rangka HUT SMA Negei 1 Probolinggo Tahun 2009 Juara I Invitasi Bola Basket Putri Walikota Cup Dalam Rangka PERBASI Kota Probolinggo TAHUN 2009 Juara I Paduan Suara Dalam Rangka peringatan HUT RI Juara I Gerak Jalan Putri Dalam Rangka peringatan HUT RI Juara I Suporter Pepsodent Dalam Rangka peringatan HUT RI Juara I Band Pepsodent Dalam Rangka peringatan HUT RI Juara I Dance Pepsodent Dalam Rangka peringatan HUT RI Juara I Lomba bolavoli putra Dalam rangka perebutan DANDIM CUP 082 Juara IV Lomba bolavoli putri Dalam rangka perebutan DANDIM CUP 082 Juara Harapan I Lomba PBB Dalam rangka perebutan DANDIM CUP 082 Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang Ekonomi Tingkat SMA/sederajad se-Jawa Bali Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Juara I Invitasi Bola Basket 2009 Dalam rangka Perebutan BUPATI CUP 2009

33

18 19

Januari 2010 Februari 2010

20

Februari 2010

21 22 23 24 25 26 27

Pebruari 2010 Pebruari 2010 Pebruari 2010 Pebruari 2010 Maret 2010 Maret 2010 Maret 2010

28

Maret 2010

29

Maret 2010

30

Mei 2010

Juara I Festival Band Pelajar 2010 HUT SMA TARUNA Tahun 2010 Juara Harapan I Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional Di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Juara III Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional Di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Juara II Tingkat Nasional Lomba karya tulis FKG 2010 Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Juara III Lomba karya tulis FKG 2010 Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Juara II LKTI Tingkat SMA Se-Karisidenan Besuki Di Universitas Jember Juara III LKTI Tingkat SMA Se-Karisidenan Besuki Di Universitas Jember Juara I Tingkat Nasional LKTI Lingkungan Dalam Rangka Hari Bumi Dan Air di SMKN 3 Probolinggo Juara I Tingkat Kota Probolinggo Lomba Film Dokumenter Lingkungan Di Probolinggo Juara II Tingkat Kota Probolinggo Lomba Daur Ulang Sampah Hari Bumi dan Air Dalam Rangka Hari Bumi Dan Air di SMKN 3 Probolinggo Juara I Tingkat Kota Probolinggo Lomba Cipta Lagu Lingkungan Dalam Rangka Hari Bumi Dan Air di SMKN 3 Probolinggo Juara I Semifinal Indomie Jingle Dare 3 dan The Best Performance Wilayah Indonesia Timur Di Lapangan Rampal Malang Juara 5 Final Indomie Jingle Dare 3 dan The Best Performance Tingkat Nasional Di Sabuga ITB Bandung
Meraih piala Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI, predikat tertinggi tingkat nasional satuan pendidikan peduli dan

31

Juni 2010

34

berwawasan lingkungan

3. 1. 2. 3. 4.

Tujuan situasional yang hendak dicapai satuan pendidikan adalah sebagai berikut: Penyempurnaan dokumen kurikulum, komponen KTSP, dan penyusunan/ pengembangan silabus. Penyiapan perangkat pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan, dan supervisi proses pembelajaran. Peningkatan kualifikasi akademik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Melengkapi dan meningkatkan kualitas sarana pembelajaran Laboratorium Fisika, Laboatorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laboratorium Bahasa, Multimedia, Perpustakaan, dan Laboratorium Komputer. 5. 6. 7. 8. Penyusunan pedoman standar pengelolaan satuan pendidikan , kepesertadidikan, evaluasi, dan sistem informasi manajemen. Penentuan jenis dan sumber pembiayaan penyelenggaraan satuan pendidikan dan merencanakan standar pembiayaan satuan pendidikan . Perencanaan perangkat penilaian, pelaksanaan penilaian, dan pengolahan hasil penilaian, seta tindak lanjutnya. Peningkatan kesiapan satuan pendidikan dan penggalangan dukungan eksternal.

F. Analisis SWOT Sasaran ke-1: Penyempurnaan dokumen kurikulum, komponen KTSP, dan penyusunan/pengembangan silabus.
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/LaTihan Faktor Internal - Kesiapan Guru dan Peserta didik - Minat Peserta didik dan Guru Faktor Eksternal - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga

Baik Baik

Baik Baik

Baik Baik

Baik Baik

35

Fungsi Pendukung Ketenagaan Faktor Internal - Kesiapan dan kualifikasi Guru - Pengalaman Guru Faktor Eksternal - Dukungan keluarga - Pengalaman Nara Sumber Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Dokumen KTSP - Silabus - Kalender Pendidikan - Ruang Belajar - Perpustakaan - Laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa, Multi Media) Faktor Eksternal - Peran orang tua/wali peserta didik - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Perpustakaan umum - Peran Dinas pendidikan - Dukungan Pemerintah Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Kemampuan Guru - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Lembaga Pelatihan - Peran LPMP Jatim

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Amat Baik Amat Baik Baik Cukup Baik Cukup

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Cukup Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Sasaran ke-2: Penyempurnaan proses penyiapan perangkat pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan, dan supervisi proses pembelajaran.
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/La-

36

tihan Faktor Internal - Ketrampilan Guru dan Peserta didik - Minat Peserta didik dan Guru - Program Remedial - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan Fungsi Pendukung Ketenagaan Faktor Internal - Kesiapan dan kualifikasi Guru - Pengalaman Guru - Penasihat Akademik - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan - Dukungan Pemerintah Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Dokumen RPP - Bahan Ajar - Buku Penunjang - Program pembelajaran berbasis TI - Komputerisasi Satuan pendidikan - Perpustakaan Satuan pendidikan - Lahan satuan pendidikan - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Amat Baik Baik

37

- Peran orang tua/wali peserta didik - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan - Dukungan Pemerintah termasuk subsidi software original - Perpustakaan Umum - Toko/Agen/Lembaga penyedia program pembelajaran berbasis TI - Toko/Agen/Lembaga penyedia software original - Toko/Agen komputer D Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Kegiatan pelatihan - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Lembaga Pelatihan - Peran LPMP Jatim - Peran Pengawas Pendidikan - Peran Nara Sumber

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Sasaran ke-3: Peningkatan kualifikasi akademik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/Latihan Faktor Internal - Kemampuan Guru dan Tenaga Kependidikan - Minat TU dan Guru - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal

Baik Baik Baik

Baik Baik Baik

38

- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Komite Satuan pendidikan Fungsi Pendukung Ketenagaan Faktor Internal - Pendidikan - Profesionalisme - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Perguruan Tinggi - Peran Lembaga Pelatihan - Peran Pemerintah Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Perpustakaan Satuan pendidikan - Laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, Komputer, Multimedia) - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Komite Satuan pendidikan - Perpustakaan umum - Peran Dinas Pendidikan - Peran Pemerintah - Toko/Agen/Penerbit Buku Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Kegiatan pelatihan - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Lembaga Pelatihan - Peran LPMP Jatim - Peran Pengawas Pendidikan - Peran Nara Sumber

Baik Baik Baik Baik

Baik Cukup Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup

39

Sasaran ke-4: Melengkapi dan meningkatkan kualitas sarana pembelajaran Laboratorium Fisika, Laboatorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laboratorium Bahasa, Multimedia, Perpustakaan, dan Laboratorium Komputer.
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/Latihan Faktor Internal - Kesiapan Guru - Minat Peserta didik dan Guru Faktor Eksternal - Peran Orang Tua/Wali Peserta didik - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan Fungsi Pendukung Ketenagaan Faktor Internal - Profesionalisme Guru - Pengalaman Laboran Faktor Eksternal - Peran Lembaga Pelatihan Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Kelengkapan peralatan laboatorium berbasis TI - Tersedianya bahan praktikum Faktor Eksternal - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan - Dukungan Pemerintah - Toko/Agen/Lembaga alat bahan laborat - Peran Dinas Pendidikan - Peran Pemerintah Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Kemampuan Guru - Peran Kepala Satuan pendidikan

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Cukup Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik

Baik Baik

40

Faktor Eksternal - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan - Peran Pemerintah - Dukungan Lembaga terkait

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Cukup

Sasaran ke-5: Penyusunan pedoman standar pengelolaan satuan pendidikan , kepeserta didikan, evaluasi, dan sistem informasi manajemen.
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/LaTihan Faktor Internal - Kesiapan Guru - Minat Peserta didik dan Guru - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Orang Tua/Wali Peserta didik - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan Fungsi Pendukung Ketenagaan Faktor Internal - Profesionalisme Guru berbasis TI - Profesionalisme Tenaga Kependidikan Faktor Eksternal - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan - Peran Pemerintah - Dukungan LPMP - Peran Lembaga Pelatihan Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Kelengkapan sarana - Peran Kepala Satuan pendidikan

Baik Baik Baik

Baik Baik Baik

Baik Baik Baik

Cukup Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup

Baik Baik

Baik Baik

41

Faktor Eksternal - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan - Peran Pemerintah - Peran Komite Satuan pendidikan Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Kemampuan Guru - Kemampuan Tenaga Kependidikan - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan - Peran Pemerintah - Dukungan Lembaga terkait

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup

Sasaran ke-6: Penentuan jenis dan sumber pembiayaan penelenggaraan satuan pendidikan dan merencanakan standar pembiayaan satuan pendidikan .
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/Latihan Faktor Internal - Kemampuan Peserta didik dan Guru - Minat Peserta didik dan Guru - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Komite Satuan pendidikan - Peran Lingkungan Satuan pendidikan - Dukungan Keluarga - Peran Dinas Pendidikan - Peran Pemerintah Fungsi Pendukung

Baik Baik Baik

Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

42

Ketenagaan Faktor Internal - Profesionalisme Guru - Pengalaman Laboran Faktor Eksternal - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Dukungan Pemerintah - Peran Dinas Pendidikan Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Kesiapan/kualifikasi guru - Kesiapan/kualifikasi Tenaga kependidikan - Pengalaman Guru dan TU - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga - Peran Dinas Pendidikan - Dukungan Pemerintah - Peran Pemerintah Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Kemampuan Guru/TU - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan - Peran Pemerintah - Dukungan Lembaga terkait

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Cukup

Sasaran ke-7: Perencanaan perangkat penilaian, pelaksanaan penilaian, dan pengolahan hasil penilaian, seta tindak lanjutnya.
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/LaTihan

43

Faktor Internal - Kemampuan Peserta didik dan Guru - Minat P. didik dan Guru - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Komite Satuan pendidikan - Peran Lingkungan Satuan pendidikan - Dukungan Keluarga Fungsi Pendukung Ketenagaan Faktor Internal - Kualifikasi Guru - Pengalaman Laboran Faktor Eksternal - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Dukungan Keluarga - Pengalaman Nara Sumber Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Perpustakaan Satuan pendidikan - Laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa, Multimedia) - Lahan Satuan pendidikan - Software pengolah Nilai Faktor Eksternal - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga - Peran Dinas Pendidikan - Dukungan Pemerintah - Peran Pemerintah - Perpustakaan Umum Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Kemampuan Guru/TU - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Cukup Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Cukup Amat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

44

- Peran Pemerintah - Dukungan Lembaga terkait

Baik

Cukup

Sasaran ke-8: Peningkatan kesiapan satuan pendidikan dan penggalangan dukungan eksternal.
FUNGSI DAN FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN SIAP TIDAK

Proses Pembelajaran/Latihan Faktor Internal - Kemampuan Peserta didik dan Guru - Minat P. didik dan Guru - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran lingkungan satuan pendidikan - Peran orang tua p. didik - Peran Komite Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan - Peran Dinas Pendidikan Fungsi Pendukung Ketenagaan Faktor Internal - Kesiapan/kualifikasi Guru - Pengalaman Guru Faktor Eksternal - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Peran Lembaga Pelatihan Fungsi Pendukung Sarana Faktor Internal - Perpustakaan Satuan pendidikan - Laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa, Multimedia) - SIM Satuan pendidikan - Aula Faktor Eksternal - Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Peran orang tua peserta didik - Peran Dinas Pendidikan

Baik Baik

Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik

45

- Dukungan Pemerintah - Peran Pemerintah Pembinaan/ pelatihan Faktor Internal - Peran Guru dan TU - Peran Kepala Satuan pendidikan Faktor Eksternal - Peran Komite Satuan pendidikan - Dukungan Masyarakat

Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Cukup

Keterangan: Kriteria Kesiapan: BAIK sesuai dengan ukuran SNP Kondisi Nyata: Kriteria Amat Baik jika melebihi SNP, bermakna SIAP Kriteria Baik jika sesuai dengan SNP, bermakna SIAP Kriteria Cukup jika sebagian memenuhi SNP, bermakna TIDAK SIAP Kriteria Kurang jika tidak memenuhi SNP, bermakna TIDAK SIAP 5. Hasil Analisis Konteks No. KOMPONEN PERMASALAHAN 1. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Dokumen KTSP perlu penyempurnaan dan pengembangan secara berkesinambunagan ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Menyempurnakan dokumen KTSP dengan memperhatikan acuan operasional, analisis konteks yang lebih mendalam, muatan KTSP yang lebih mantap khususnya kecakapan hidup dan muatan lokal dan pengembangan silabus secara 2. Standar Proses Substansi acuan operasional perlu penyempurnaan mandiri Menyempurnakan substansi RPP, mengembangkan bahan ajar, meningkatkan kompetensi guru, mengoptimalkan pemanfaatan

46

No. KOMPONEN PERMASALAHAN

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH perpustakaan dan laboratorium, penyempurnaan program pengayaan dan remedial, meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis TIK, dan meningkatkan mutu program supervisi proses pembelajaran dan tindak lanjut. Memenuhi/melengkapi standar pendidik, meningkatkan kualitas dan kuantitas sertifikasi guru, secara terus menerus dilakukan evaluasi dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan. Memelihara sarana dan prasarana secara rutin, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran hingga selalu siap pakai, terutama laboratorium Kimia Meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan persatuan pendidikan an berdasarkan standar yang mengacu pada pengelolaan

3.

Standar Pendidik dan Standar Tenaga Kependidikan

Kualitas dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan perlu secara terus menerus dipelihara dan ditingkatkan

4.

Standar Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana perlu pemeliharaan dan peningkatan kualitas dan kuantitasnya

5.

Standar Pengelolaan

Pengelolaan satuan pendidikan menggunakan pola Manajemen Berbasis Satuan pendidikan

47

No. KOMPONEN PERMASALAHAN yang secara terus menerus perlu peningkatan

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH BSNP agar tercapai pengelolaan yang transparan, akun-tabel, efektif dan efisien; menyempurnakan KTSP, meningkatkan kerjasama dengan Komite Satuan pendidikan , masyarakat, stake holder, dan instansi lain; meningkatkan mutu kegi-atan pelayanan dan pembinaan kepeserta didikan. Mengoptimalkan pembiayaan pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku saat ini; secara berkala menyampaikan laporan kegiatan pembiayaan kepada Komite Satuan pendidikan , masyarakat, dan instansi terkait; secara aktif berupaya memotivasi agar meningkat peran serta orang tua/wali peserta didik, masyarakat, stake holder satuan pendidikan , dunia usaha dan dunia industri, serta instansi lain dalam pembiayaan penyelenggaraan satuan pendidikan . Menyempurnakan

6.

Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan perlu meningkatkan peran serta orang tua peserta didik, masyarakat, dan stake holder satuan pendidikan .

7.

Standar

Pelaksanaan

48

No. KOMPONEN PERMASALAHAN Penilaian Pendidikan penilaian pendidikan perlu secara terus menerus dilakukan penyempurnaan.

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH pelaksanaan penilaian pen didikan, perangkat penilaian, program remidi, pengayaan materi, penambahan bahan ujian/ulangan; mengoptimalkan kerja sama dengan lembaga pendidikan lain, baik dengan pihak LPMP, kalangan perguruan tinggi, lembaga penyelenggara psiko tes, maupun lembaga bimbingan belajar swasta. Menggalang dukungan dari pihak eksternal satuan pendidikan melalui sosialisasi program satuan pendidikan dan menjalin kerjasama dengan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri, instansi pemerintah, dan lembaga swasta.

8.

Kesiapan Satuan pendidikan dan Dukungan Eksternal

Perlu meningkatkan secara terus menerus upaya untuk menggalang dukungan dari pihak eksternal satuan pendidikan

49

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN

A.

Tujuan Pendidikan Menengah Atas Dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara

adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, dan oleh karena itu setiap warga negara Republik Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang merata dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliknya tanpa memandang status sosial, etnis dan gender sehingga sebagai anggota masyarakat akan memiliki afeksi, kecerdasan dan keterampilan yang akan berguna untuk mengenal dan mengatasi masalah dirinya dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 2 Probolinggo Visi SMA Negeri 2 Probolinggo adalah: Berprestasi berdasarkan IMTAQ dan IPTEK dalam lingkungan yang kondusif dan suasana yang demokratis dengan indikator: 1. 2. 3. Berprestasi dalam aktivitas keagamaan Berprestasi dalam akademik Berprestasi dalam aktivitas nonakademik terutama dalam bidang seni, olah raga dan lingkungan hidup

50

Misi SMA Negeri 2 Probolinggo adalah: 1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan bermasyarakat. 2. Melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efisien dan efektif 3. 4. sehingga setiap peserta didik mampu berkembang secara optimal semangat kinerja unggul kepada seluruh warga satuan dengan potensi yang dimiliki. Menumbuhkan pendidikan . Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan potensi, bakat, minat peserta didik sehingga tumbuh kemandirian dan disiplin tinggi. serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup. 5. 6. Menciptakan kultur satuan pendidikan dan Adiwiyata, yang dapat mendukung penyelenggaraan satuan pendidikan yang efektif, bermutu dan menyenangkan. Menerapkan manajemen satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Probolinggo adalah: 1. 2. 3. 4. Tercapainya peningkatan prestasi dan kegiatan keagamaan melalui pembinaan keimanan dan ketaqwaan. Tercapainya peningkatan pembinaan Akhlaqul Karimah Tercapainya peningkatan Budaya Disiplin Tercapainya peningkatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) melalui implementasi pelaksanaan Kurikulum Berbasis Satuan pendidikan 5. 6. 7. 8. 9. (KBS/KTSP) serta profesionalime guru sesuai kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi. Tercapainya peningkatan kualitas lulusan yang dapat melanjutkan ke PTN. Terwujudnya budaya belajar, membaca dan menulis Tercapainya kualitas pengembangan kreativitas peserta didik baik di bidang olah raga, seni dan budaya. Tercapainya peningkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara Tercapainya peningkatan kualitas pendidikan lingkungan hidup

51

10. 11. 12.

Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana satuan pendidikan sesuai dengan standar nasional. Terwujudnya layanan prima untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antarwarga satuan pendidikan dan satuan pendidikan dengan masyarakat. Terwujudnya manajemen satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabilitas dalam suasana yang demokratis dan komitmen tinggi.

52

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo 1. Kelompok Mata Pelajaran Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi (SI) meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut. (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian (3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Kelompok mata pelajaran estetika (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Ps. 7. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut : No Kelompok Mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia

Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia men-cakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama

1.

53

No

Kelompok Mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian

Cakupan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian hak, dan dimaksudkan kewajibannya untuk dalam peningkatan kehidupan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan

2.

kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA Negeri 2 Probolinggo dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan dan sensitivitas, kemampuan mengmengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan harmoni. Kemampuan apresiasi dan mengeks-presikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu

54

No

Kelompok Mata pelajaran

Cakupan menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5.

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA Negeri 2 Probolinggo dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, dan HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,

penyakit lain yang potensial untuk mewabah. 2. Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 2 Probolinggo

55

dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas tiga program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, dan (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa. Sementara ini Di SMA Negeri 2 Probolinggo membuka (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, dan (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Tidak membuka program Bahasa karena minat peserta didik untuk memilih Program Bahasa yang rendah. SMA Negeri 2 Probolinggo mulai tahun pelajaran 2009/2010 telah melaksanakan program pembelajaran bilingual untuk mata pelajaran Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika untuk kelas terbatas. Tahun Pelajaran 2011/2012 program pembelajaran bilingual dilanjutkan menjadi empat kelas, yaitu kelas X dua kelas, Kelas XI IPA dan Kelas XII IPA masing-masing satu kelas. 1. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 2 Probolinggo sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi Kelas X Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris (4) 5. Matematika (4) 6. Fisika (2) 7. Biologi 8. Kimia (2) 9. Sejarah 10. Geografi (1) 11. Ekonomi 12. Sosiologi 13. Seni Budaya 14. Penjas, Olah raga dan Kesehatan 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Bahasa Asing B. Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2 2 2 4 5 5 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 5 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2

56

Komponen C. Pengembangan Diri Jumlah Kelas XI dan XII program IPA Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris (4) 5. Matematika (4) 6. Fisika (4) 7. Kimia (4) 8. Biologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan/Bahasa Asing Bahasa Jepang B. Muatan Lokal Personal Blog (kelas XI) Tourism (kelas XII) C. Pengembangan Diri Jumlah Kelas XI dan XII program IPS Komponen A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris (4) Matematika (4) Sejarah Geografi (3) Ekonomi (4)

Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2 2*) 2*) 42 42

Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 4 5 5 5 5 4 1 2 2 2 2 2 2*) 43 2 2 4 5 5 5 5 4 1 2 2 2 2 2 2*) 43 2 2*) 43 2 2*) 43 2 2 4 5 5 5 5 4 1 2 2 2 2 2 2 4 5 5 5 5 4 1 2 2 2 2

Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 4 5 5 3 4 5 2 2 4 5 5 3 4 5 2 2 5 5 5 3 4 5 2 2 5 5 5 3 4 5

57

Komponen 9. Sosiologi (3) 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Bahasa Jepang B. Muatan Lokal Personal Blog (kelas XI) Tourism (kelas XII) C. Pengembangan Diri Jumlah

Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2*) 43 2 2 2 2*) 43 Negeri 2 2*) 43 2 2 2*) 43 2 2 2 2

Dari struktur kurikulum yang ada SMA berikut: No 1. Kelas X

Probolinggo

menambah jam pelajaran per tahun pelajaran dengan perincian sebagai

2.

XIIPA

3.

XIIPS

4.

XIIIPA XII-IPS

5.

Mata Pelajaran 1. Matematika 2. Fisika 3. Kimia 4. Bahasa Inggris 5. Geografi 1. Matemati ka 2. Fisika 3. Kimia 4. Bahasa Inggris 1. Ekonomi 2. Matematika 3. Bahasa Inggris 4. Geografi 1. Matematika 2. Fisika 3. Kimia 5. Bahasa Inggris 1. Ekonomi 2. Matematika 3. Bahasa Inggris 4. Geografi

Jam tambahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pemanfaatan penambahan empat jam pelajaran terutama selain untuk meningkatkan kualitas lulusan terutama hasil Ujian Nasional dan mengatasi

58

pemenuhan keharusan jumlah tatap muka bagi guru juga untuk memenuhi penguasaan bahasa Inggris dan pendalaman penguasaan mata pelajaran MIPA. B. Muatan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo Muatan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar kompentensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan oleh satuan pendidikan . 1. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Pendidikan Jasmani, Seni & Budaya, Teknologi Informasi Komunikasi, dan Bahasa Jepang. Kelas XI dan XlI Program IPA terdiri atas 13 mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Pendidikan Jasmani, Seni & Budaya, dan Teknologi Informasi Kornunikasi. Kelas XI dan XII program IPS terdiri atas 13 mata pelajaran yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Pendidikan Jasmani, Seni & Budaya, Teknologi Informasi Kornunikasi, dan Bahasa Jepang. 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran

59

muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal Dengan mengacu pada substansi yang ada, SMA Negeri 2 Probolinggo memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan, potensi dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional & global yang peduli dan berbudaya lingkungan. Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Probolinggo adalah pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menyongsong tantangan informasi yang global serta peduli dan berbudaya lingkungan meliputi:

No
1. 2. X

Kelas
XI IPA XI - IPS 2. 3. 1. program

Muatan Lokal
Pendidikan Lingkungan Hidup Mengenal Visual basic Personal Blog Bahasa

3.

XII IPA XII - IPS

Tourism

3.

Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri merupakan kegiatan terintegrasi pendidikan dalam di luar mata satuan sebagai bagian yang kurikulum

pelajaran

pendidikan . Kegiatan tersebut merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, pengembangan karir serta kegiatan ekstrakurikuler. Di samping itu kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 2 Probolinggo. Secara khusus pengembangan diri juga memiliki manfaat menunjang peserta didik dalam

60

mengembangkan: a. kebiasaan dalam

Kreativitas; b. kehidupan; e.

Minat; c. kemampuan

Bakat; d. kehidupan

ompetensi

dan

keagamaan; f.

kemampuan sosial; g. kemampuan belajar; h. wawasan dan perencanaan karir; i. kemampuan pemecahan masalah; dan j. kemandirian Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dilaksanakan secara terprogram dan non program. Kegiatan terprogram dilakukan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Sedangkan kegiatan non program dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan dan diikuti oleh semua peserta didik. Kegiatan pengembangan diri terprogram terdiri atas dua komponen yaitu: 1. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan keputusan dan perencanaan karir. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Probolinggo 2. Kegiatan terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreatifitas peserta didik dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan: Keagamaan (Rohani Islam, Rohani Kristen) Keolahragaan (basket, bola voli, pencak silat, futsal) Kepemimpinan (Latihan Dasar Kepemimpinan Peserta Didik/LDKS, Paskibra, Palang Merah Remaja, Pramuka, Koperasi) Seni (Teater, Paduan Suara, Band, Tarian Daerah, Karawitan) Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Kelompok Majalah Dinding (Mading) Keterampilan (ICT, olah gambar digital) pengembangan diri yang dilaksanakan secara tidak

terprogram atau non program misalnya: a. Secara rutin yaitu upacara bendera, ibadah khusus hari besar keagamaan, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri, minat baca

61

b. Secara

spontan

yaitu

pembentukan tempatnya,

perilaku

memberi orang

salam, lain,

membuang c.

sampah

pada

menghormati

mengatasi silang pendapat Bentuk keteladanan yaitu berpakaian rapi, berbahasa yang baik dan benar, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu, menghargai waktu, pola hidup sederhana, perilaku hidup sehat dan bersih. Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih dua dari berbagai jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 2 Probolinggo. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Satuan pendidikan . Kegiatan pengembangan diri SMA Negeri 2 Probolinggo secara rinci diatur lebih lanjut dalam program tersendiri. 4. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar di SMA Negeri 2 Probolinggo menggunakan Sistem diatur dengan program

Paket yaitu sistem penyelenggaraan

pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran dengan menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Negeri 2 Probolinggo. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket

62

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 2 Probolinggo berlangsung selama 45 menit, keculai pada jam efektif fakultatif pada bulan Ramadhan berlangsung selama 35 menit per jam tatap muka. Beban belajar kegiatan tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum satuan pendidikan berikut: Kelas Per Jam Per Minggu 43 jam Minggu Ekektif Per Tahun 42 Hari Efektif per Tahun 241 Waktu pembelajaran per tahun 42 x 43 = 1.806 jam pembelajaran (81.270 menit) Jumlah jam per tahun (@60) 81.270/60 = 1.354 jam 30 menit tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai

X s.d. 45 XII

Penugasan Tterstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan TM. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Kegiatan PT dan KMTT merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran TM yang pelaksanaannya dilakukan di luar jam pelajaran. Tidak semua KD memerlukan kegiatan PT dan KMTT, akan tetapi mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung, intake peserta didik, dan alokasi waktu.

63

Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur sebanyak maksimum 60% dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk pelaksanaan remedial dan pendalaman/pengayaan materi. 5. Ketuntasan Belajar Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 - 100. Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik sebelum awal tahun ajaran dimulai melalui proses penetapan KKM setiap Indikator, KD, SK menjadi KKM mata pelajaran, dengan mempertimbangkan, hal-hal sebagai berikut: a. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang harus dicapai oleh peserta didik. b. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan. c. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan . Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %. Hal-hal yang diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah: (1) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. (2) Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan, Seperti Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran serta ketersediaan tenaga, manajemen satuan pendidikan, dan kepedulian stakeholders

64

satuan pendidikan . (3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di satuan pendidikan yang bersangkutan. Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Satuan pendidikan, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh: Aspek yang dianalisis Kompleksitas Daya Dukung Intake peserta didik Kriteria dan Skala Penilaian Tinggi < 65 Tinggi 80-100 Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Sedang 65-79 Sedang 65-79 Rendah 80-100 Rendah <65 Rendah <65

Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Aspek yang dianalisis Kompleksitas Daya Dukung Intake peserta didik Tinggi 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Kriteria penskoran Sedang 2 Sedang 2 Sedang 2 Rendah 3 Rendah 1 Rendah 1

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah: 1 + 3 + 2 x 100 = 66,7 9 Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. SMA Negeri 2 probolinggo dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dibawah nilai ketuntasan belajar ideal, namun secara bertahap akan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran sebagai berikut:

65

Kelas X Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 13. Seni Budaya 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Bahasa Jepang Muatan Lokal Pengembangan Diri Progrm Bilingual KKM minimal 75 Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Mata Pelajaran Kriteria ketuntasan minimal Kelas XI Kelas XII PPK dan Sikap PPK dan Sikap Praktik Praktik 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 71 B 70 B 75 B 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 70 B 72 B 70 B 70 B 70 B 70 B Kriteria Ketuntasan Minimal PPK dan Praktik 70 75 70 70 70 70 70 70 70 70 75 70 70 70 70 70 73 Sikap B B B B B B B B B B B B B B B B B B

1. Pendidikan Agama 2. PKn 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Kimia 8. Biologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

66

Mata Pelajaran

13. Bahasa Jepang Muatan Lokal Pengembangan Diri

Kriteria ketuntasan minimal Kelas XI Kelas XII PPK dan Sikap PPK dan Sikap Praktik Praktik 70 B 70 B 70 B 75 B B B

Program Ilmu Pengetahuan Sosial Kriteria ketuntasan minimal Kelas XI Kelas XII Mata Pelajaran Sikap Sikap PPK dan PPK dan Praktik Praktik 1. Pendidikan Agama 70 B 70 B 2. PKn 70 B 70 B 3. Bahasa Indonesia 70 B 71 B 4. Bahasa Inggris 70 B 75 B 5. Matematika 70 B 70 B 6. Sejarah 70 B 70 B 7. Geografi 70 B 70 B 8. Ekonomi 72 B 74 B 9. Sosiologi 70 B 70 B 10. Seni Budaya 70 B 72 B 11. Pendidikan Jasmani, 70 B 70 B Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi 70 B 70 B dan Komunikasi 13. Bahasa Jerman 70 B 70 B Muatan Lokal 70 B 75 B Pengembangan Diri B B KKM tersebut dicantumkan dalam LHB (berlaku untuk pengetahuan maupun praktik) dan diinformasikan kepada seluruh warga satuan pendidikan dan orang tua peserta didik. Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besar dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator tersebut. Apabila semua indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran.

67

6.

Penilaian, Remedial dan Pengayaan, Kenaikan Kelas, dan Kelulusan Sistem Penilaian Untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki kompetensi dasar, dikembangkan sistem penilaian. Sistem penilaian mencakup seluruh kompetensi dasar dengan menggunakan indikator yang ditetapkan oleh guru. Penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. 2. 3. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta. Didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. 5. 6. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan. salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik 7. 8. penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-Iangkah baku. beracuan kriteria, menilai apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya). 9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Teknik dan Instrumen hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud

68

antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Penilaian penugasan diberikan untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat berupa praktik di laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau produk. Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik. Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis. Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu hasil karya. Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal secara jujur. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian satuan pendidikan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan

69

substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsatuan pendidikan , antardaerah, dan antartahun.
Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian 1 Tes tertulis

Bentuk Instrumen 1 Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll. 2 Tes isian: isian singkat dan uraian 1 Daftar pertanyaan 1 Tes identifikasi 2 Tes simulasi 3 Tes uji petik kinerja 1 Pekerjaan rumah 2 Projek 1 Lembar penilaian portofolio 1 Buku cacatan jurnal 1 Kuesioner/lembar penilaian diri 1 Lembar penilaian antarteman

1 Tes lisan 1 Tes praktik (tes kinerja)

1 Penugasan individual atau kelompok 1 Penilaian portofolio 1 Jurnal 1 Penilaian diri 1 Penilaian antarteman

Instrumen tes berupa perangkat tes yang berisi soal-soal, instrumen observasi berupa lembar pengamatan, instrumen penugasan berupa lembar tugas projek atau produk, instrumen portofolio berupa lembar penilaian portofolio, instrumen inventori dapat berupa skala Thurston, skala Likert atau skala Semantik, instrumen penilaian diri dapat berupa kuesioner atau lembar penilaian diri, dan instrumen penilaian antarteman berupa lembar penilaian antarteman. Setiap instrumen harus dilengkapi dengan pedoman penskoran. Mekanisme dan Prosedur Penilaian hasil belajar di SMA Negeri 2 Probolinggo dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS), dan ulangan kenaikan kelas (UKK) dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan . Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

70

dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada Ujian Nasional (UN) dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian satuan pendidikan (US) untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan . Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian satuan pendidikan . Kegiatan ujian satuan pendidikan /madrasah dilakukan dengan langkahIangkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian satuan pendidikan /madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan. akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran dan kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.

71

Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala satuan pendidikan . Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan Penilaian hasil disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian belajar oleh pendidik dilakukan secara kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar. berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran. mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih. melaksanakan tes, pengamatan; "penugasan"; dan/atau "bentuk lain" yang diperlukan. mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik. memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh. Contoh Format Pengolahan Nilai LHB DAFTAR PENGOLAHAN NILAI SEMESTER Mata Pelajaran : ................. Tahun Pelajaran : ..................

72

Kelas/Semester
No Nama Peserta Didik

: .................
NILAI HARIAN KD 1 KD2 KD3 KDn RataRata (NH) NTS NAS/ NKK Nilai LHB

Catatan: Nilai Harian setiap KD, sudah merupakan kumulatif dari hasil ulangan harian dan nilai penugasan pada KD yang bersangkutan. Nilai laporan hasil belajar diperoleh dengan rumus: Nilai LHB = x NH + y NTS + z (NAS/NKK) Keterangan : Nilai LHB : Nilai Laporan Hasil Belajar (Rapor) per Mata Pelajaran NH : Nilai Harian NTS : Nilai Ulangan Tengah Semester NAS : Nilai Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan Kelas x, y, z : Pembobotan masing-masing nilai (0.50, 0.25 dan 0.25) 9. melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, cukup, atau kurang baik. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. 2. 3. 4. mengkoordinasikan ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS), dan ulangan kenaikan kelas (UKK). menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik. menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.

73

5.

menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.

6.

menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian satuan pendidikan .

7.

Menyelenggarakan ujian Satuan pendidikan pendidikan penyelenggara UN.

dan menentukan bagi satuan

kelulusan peserta didik dari ujian Satuan pendidikan 8.

melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.

9. 10. a. b.

melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kota. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: menyelesaikan seluruh program pembelajaran. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. c. lulus ujian satuan pendidikan dan lulus UN. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang

11. 12.

bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan

74

kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik darisatuan..pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP. Penilaian hasil belajar pada setiap kelompok mata pelajaran, sebagaimana diatur dalam PP 19/2005, Pasal 64, dilakukan melalui aspek : No Kelompok Mata Pelajaran 1 Agama dan Akhlak Mulia 2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) 4 Estetika 5 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kognitif Psikhomotor Afeksi

Disesuaikan dengan karakteristik materi yang dinilai

Mengacu pada prinsip penilaian tersebut di atas, berikut ini tabel dari tiap mata pelajaran dengan ketiga aspek pengetahuan, praktik, dan sikap (Afektif). Tanda blok () pada Pengetahuan dan Praktik menunjukkan bahwa aspek tersebut sangat tipis (tidak dominan ) untuk dinilai secara mandiri. NO 1 Komponen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (untuk agama lainnya disesuaikan Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap Keterangan Pendidikan Agama berfungsi untuk: pengembangan keimanan dan ketaqwaan, penanaman dan pengamalan nilai ajaran Islam, penyesuaian mental terhadap lingkungan, pencegahan dari hal-hal yang negatif. Ketiga aspek Pengetahuan, praktik,

75

NO

Komponen dengan karakteristik masingmasing)

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan dan afektif/sikap, proses penilaiannya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan, dominan pada pembelajaran Alquran, Aqidah, Syariah, Tarikh dan Muammalah, sholat, membaca al Quran/al Kitab, berkhotbah, dsb.nya Aspek Sikap, yang terkait dengan mata pelajaran dominan pada aspek penanaman nilai nilai akhlak. Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yg. Cerdas, terampil dan berkarakter setia kepada bangsa dan Negara yang mampu merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. Aspek yang dinilai lebih dominan pada: Aspek Pengetahuan mencakup: peningkatan pemahaman konsep dan fakta tentang hakikat berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Penggunaan berbagai metode seperti: kooperatif, penemuan, inkuiri, interaktif, eksploratif, berfikir kritis, dan pemecahan masalah, dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi / terpadu di dalam aspek pengetahuan. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: pembentukan karakter bangsa yang adaptif terhadap keberagaman, mampu berpikir kritis dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, budaya dan keamanan, dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganeg araan

76

NO

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan hari. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat untuk: berkomunikasi (mengakses/bertukar informasi), pemersatu bangsa, sarana pelestarian dan peningkatan budaya, sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan IPTEK. Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan, praktik dan afektif. Aspek Pengetahuan, yang dinilai mencakup kemampuan: Menyimak, membaca, dan kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) serta apresiasi sastra. Penilaian seluruh kemampuan dimaksud dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan terintegrasi. Aspek praktik dapat dinilai dari kemampuan berpidato, dan membuat karangan menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: santun dalam berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan dan mampu menyampaikan pendapat/ pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dan antusias dalam membaca. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lain, berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses dan bertukar informasi secara global, untuk membina hubungan interpersonal, dan meningkatkan wawasan tentang budaya bangsa asing (wawasan internasional). Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan, praktik dan afektif, yang proses penilaiannya berjangka panjang dan bertahap. Aspek Pengetahuan mencakup kemampuan : mendengarkan (listening), berbicara (speaking),

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lain.

77

NO

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan membaca (reading), menulis (writing) dan Kebahasaan/linguistik serta sosiokultural. Penilaian seluruh kemampuan dimaksud dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan terintegrasi. Aspek Praktik dapat dinilai dari kemampuan berbicara dan mengarang menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: santun dalam berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan dan mampu menyampaikan pendapat/ pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa (Inggris dan bahasa Asing lain) yang baik dan benar, dan antusias dalam membaca. Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, menggunakan rumus matematika untuk memecahkan masalah , dan mengkomunikasikan gagasan melalui grafik, peta, diagram atau secara lisan/kalimat. Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan dan sikap/ afektif, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup : pemahaman terhadap konsep, prosedur /proses menghitung, dan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Aspek Praktik pada mata pelajaran ini kurang dominan, karena hanya sebagian kecil saja KD yang dapat dinilai praktiknya seperti: menggambar/mengukur ruang/sudut. Penggunaan peralatan seperti: kalkulator, komputer, alat peraga atau media lain, hanya untuk meningkatkan efektifitas

Mata Pelajaran Matematika

78

NO

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan pembelajaran, yang penilaiannya terintegrasi/terpadu dalam aspek pengetahuan. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran ini ,menitikberatkan pada sikap ilmiah yang mencakup: ketelitian, ketekunan, dan kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis. Fisika, Kimia, dan Biologi berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran terhadap keteraturan dan keindahan ciptaan Tuhan, meningkatkan pemahaman konsep dan prinsipprinsip melalui sejumlah keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterampilan proses mencakup: pengamatan, pembuatan hipotesis, penggunaan alat dan bahan yang dilaksanakan melalui kegiatan praktik, sesuai dengan prosedur dan keselamatan kerja. Ketiga aspek (pengetahuan, praktik dan sikap/afektif) memiliki bobot penilaian yang proporsional. Proses penilaiannya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup: pemahaman konsep yang berfungsi untuk menunjang pelaksanaan praktik. Aspek praktik mencakup keterampilan proses dan ketrampilan sains yang dilaksanakan melalui praktikum. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran, menitik beratkan pada sikap ilmiah yang mencakup: ketelitian, ketekunan, dan kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis. Mata pelajaran ini secara umum berfungsi untuk: menumbuhkan

Mata Pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi

Mata Pelajaran

79

NO

Komponen Sejarah, Geografi, Sosiologi & Antropologi

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan kesadaran peserta didik tentang terjadinya perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu (MP. Sejarah), menanamkan pengetahuan tentang pola keruangan dan proses alam yang terjadi pada bumi (MP. Geografi), meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan diri dan mengungkapkan status dan peran peserta didik dalam kehidupan sosial dan budaya (MP. Sosiologi), dan meningkatkan penghargaan/ kebanggaan terhadap budaya terutama di bidang bahasa, seni dan kepercayaan di lingkungan masyarakat Indonesia (MP. Antropologi). Aspek penilaian yang dominan adalah aspek Pengetahuan dan Sikap/Afektif, sedangkan Aspek praktik sifatnya hanya menunjang dalam proses pembelajaran, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup: pemahaman fakta, konsep, dan melakukan penelaahan/analisis secara rasional tentang berbagai hal yang terkait dengan bidang kajian masing-masing mata pelajaran. Penggunaan berbagai peralatan seperti alat peraga, atau kegiatan pembelajaran di luar kelas/satuan pendidikan (kunjungan), dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi/terpadu di dalam aspek pengetahuan. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, kebersamaan /kekeluargaan, semangat perjuangan dan kompetisi, menghargai

80

NO

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan perbedaan, menghargai budaya dan karya artistik bangsa, menghargai kekayaan alam ciptaan Tuhan YME. MP. Ekonomi berfungsi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep, teori, kenyataan dan peristiwa ekonomi di lingkungan masyarakat, serta memiliki jiwa kewirausahaan. Bidang kajian Akuntansi dalam mata pelajaran Ekonomi berfungsi untuk: mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggungjawab dalam pengadministrasian laporan keuangan. Aspek yang dominan pada mata pelajaran Ekonomi adalah aspek pengetahuan dan afektif. Sedangkan aspek praktik sifatnya hanya penunjang proses pembelajaran, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup pemahaman konsep, teori, fakta/peristiwa/perilaku ekonomi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembukuan dalam bidang akuntansi merupakan aplikasi pengetahuan di bidang akuntansi (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi/ terpadu dalam aspek pengetahun. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran ini mencakup: kemampuan memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi, menanamkan sikap teliti, jujur dan memiliki jiwa kewirausahaan. Mata pelajaran Seni Budaya berfungsi untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradab, hidup rukun dan mampu mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni,

Mata Pelajaran Ekonomi

Mata Pelajaran Seni Budaya

81

NO

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan dan mampu memamerkan karya seni. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini hanya berfungsi sebagai ranah pendukung dalam melaksanakan berbagai aktivitas seni, yang penilaiannya terintegrasi dan terpadu di dalam aspek praktik. Aspek praktik merupakan ranah yang dominan, karena pembelajaran Seni Budaya berupa aktivitas fisik dan cita rasa keindahan, yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran. Aspek Sikap yang dominan pada mata pelajaran seni budaya adalah pengembangan kepekaan rasa, toleransi, menghargai/mengapreasi karya seni dan daya kreativitas. Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mentalemosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini mencakup pengetahuan mengenai kesehatan dan berbagai macam penyakit. Aspek praktik merupakan ranah yang sangat dominan, karena pembelajarannya lebih menekankan pada aktivitas motorik. Aspek Sikap yang dominan dalam mata pelajaran ini adalah pembentukan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berfungsi untuk meningkatkan

10

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

11

Mata Pelajaran

82

NO

Komponen Teknologi Informasi dan Komunikasi

Aspek Penilaian Yang Dominan PPK Prak Si tik kap

Keterangan pengetahuan tentang sarana TIK, dan kemampuan menggunakan sarana TIK secara optimal. Aspek Pengetahuan, mencakup pengetahuan tentang sarana (hardware) dan program (software) yang diperlukan dalam penggunaan TIK pada kehidupan sehari-hari, dan kemampuan menggali dan mengelola informasi serta melakukan komunikasi. Aspek Praktik mencakup kemampuan menggunakan dan memelihara sarana TIK. Aspek Sikap yang terkait dalam mata pelajaran ini mencakup kemampuan belajar mandiri, memecahkan masalah, dan meningkatkan rasa percaya diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Aspek yang dinilai, disesuaikan dengan karakteristik jenis program muatan lokal yang dilaksanakan dan diikuti oleh peserta didik.

12

Muatan Lokal

Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan berikut: Perencanaan Perencanaan Penilaian Penilaian Pelaksanaan Pelaksanaan Penilaian Penilaian Analisis AnalisisHasil Hasil Penilaian Penilaian

Pelaporan PelaporanHasil Hasil Penilaian Penilaian

Tindak Tindaklanjut lanjut Hasil Penilaian Hasil Penilaian

83

Remedial dan Pengayaan 1. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidial dan peserta didik yang memiliki tingkat kelebihan belajar (belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, berpikir mandiri, superior dan berpikir abstrak, memiliki banyak minat) dapat mengikuti Pembelajaran Pengayaan; I.Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial: a. b. c. d. J. pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%; bimbingan secara khusus dan klinis, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%; tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%; tutor teman sebaya. Pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang dan Hasil final nilai remedial tidak melebihi KKM; K. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan: (1) Belajar kelompok, (2) Belajar mandiri, (3) Pembelajaran berbasis tema, dan (4) Pemadatan kurikulum; L. Remedial dan tes ulang serta pembelajaran pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran atau setiap semester genap. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut: a. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas yang bersangkutan b. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang

84

bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung. c. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran. d. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program. Sebagai contoh: Bagi Peserta didik Kelas XI 1) Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. 2). Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi. 3). Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas (kurang) pada mata pelajaran Antropologi, Sastra Indonesia, dan Bahasa Asing lainnya yang menjadi pilihan. e. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Kelulusan Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

85

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; c. lulus ujian satuan pendidikan pengetahuan dan teknologi; d. lulus Ujian Nasional. Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian satuan pendidikan yang diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri dan prosedur operasi standar (POS) tentang Ujian Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran yang bersangkutan. 7. Penjurusan 1. Waktu penjurusan a. Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Program Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X. b. Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI. 2. Kriteria penjurusan program: Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang bersangkutan. a. Nilai akademik, untuk kelompok mata pelajaran ilmu

86

Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program studi tertentu yaitu: Ilmu Alam atau Ilmu Sosial boleh memiliki nilai paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program studi tersebut (lihat Struktur Kurikulum). Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh : Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas program IPS), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik tersebut: perlu diperhatikan minat peserta didik. perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik dan Sikap pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia, dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia,

87

Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi peserta didik dimaksud dapat dilakukan melalui program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila pada nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu terdapat nilai prestasi yang lebih unggul daripada program lainya, maka peserta didik tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan dari guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang dapat dipilih oleh peserta didik. Khusus penjurusan peserta didik yang memasuki Program Ilmu Pengetahuan Alam adalah peserta didik yang memiliki nilai mata pelajaran program Ilmu Pengetahuan Alam (fisika, biologi, kimia, dan matematika) dan khusus matematika dalam dua semester rata-rata 75 dan untuk kelas bilingual 80. b. Minat peserta didik Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui psikotes dan nontes. Psikotes dengan melakukan tes minat dan bakat untuk mendeteksi minat, dan bakat. Nontes yaitu dengan angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan wali kelas yang diberikan kepada peserta didik dan orang tua. c. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Satuan pendidikan memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru. Batas waktu untuk pindah program studi paling lambat 1 (satu) bulan dengan memperhatikan point a dan b di atas.

88

8. Pendidikan Kecakapan Hidup SMA Negeri 2 Probolinggo memberikan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional, secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Bentuk pendidikan kecakapan hidup misal program implementasi mata pelajaran dengan bedol satuan pendidikan di Desa Sapikerep Sukapura Kabupaten Probolinggo atau tempat lain yang representatif, observasi lahan kering di Seloliman Mojokerto atau di Baluran Banyuwangi atau tempat lain yang representatif, observasi lahan basah dengan penanaman pohon mangrove di pantai Probolinggo, gugur gunung/bakti sosial di Musholla dan/atau masjid sekitar satuan pendidikan , program kali bersih (prokasih) dilaksanakan secara berkala disesuaikan dengan kegiatan Pemerintah Kota Probolinggo, Jumat dan Minggu bersih (Jumingsih), Pondhok Ramadhan Selain melaksanakan yang ditentukan oleh Kementerian Agama juga melaksanakan pondhok Ramadhan Berbahasa Inggris di Pare Kediri, dan sebagainya. Secara teknis rencana program pelaksanaan disusun dalam kesempatan tersendiri 9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global termasuk pada program implementasi mata pelajaran dengan pengiriman Peserta Didik dan Tenaga Pendidik ke luar negeri, bedol satuan pendidikan di Desa Sapikerep Sukapura Kabupaten Probolinggo, observasi lahan kering di Seloliman Mojokerto atau di Baluran Banyuwangi, observasi lahan basah dengan penanaman pohon mangrove di pantai Probolinggo, gugur gunung/bakti sosial di 16 (enam belas) Musholla sekitar satuan pendidikan , program kali bersih (prokasih) dilaksanakan secara berkala disesuaikan dengan kegiatan

89

Pemerintah Kota Probolinggo, Jumat dan Minggu bersih (Jumingsih), Pondhok Ramadhan Selain melaksanakan yang ditentukan oleh Kementerian Agama pondhok Ramadhan Berbahasa Inggris di Pare Kediri, dan sebagainya. Bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global melalui mata pelajaran muatan local dengan pendidikan lingkungan hidup, personal blog dan tourism yang terjadwal dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi serta perusahaan asing (PMA) maupun PMDN melalui studi banding dan kerja sama. Secara teknis rencana program pelaksanaan disusun dalam program tersendiri. C. Standar Kompetensi Lulusan Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat satuan

dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di oleh BSNP sebagai berikut ini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri

90

9.

Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik menganalisis dan memecahkan masalah

10. Menunjukkan kemampuan kompleks

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya 15. Mengapresiasi karya seni dan budaya 16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok 17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan 18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun 19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi Mata Standar Kompetensi Lulusan Pelajaran 1.Pendidikan 1. Memahami ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan Agama Islam dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu penge-tahuan dan teknologi 2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna 3. Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah 4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam

91

Mata Pelajaran 5. 2. Pendidikan Agama Kristen 1. 2. 3. 4. 3. Pendidikan Agama Katolik 1.

Standar Kompetensi Lulusan Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkem-bangan Islam di Indonsia dan di dunia Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa Menyampaikan berita damai dan menjadi pemba-wa damai sejahtera Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam per-utusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Repubilik Indonesia Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif da-lam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional

2.

3.

4.

4. Pendidikan Kewarganeg araan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

92

Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan 7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya 9. Menganalisis sistem hukum internasional, tim-bulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional 1. Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pemba-caan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel 2. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengung-kapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama 3. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik 4. Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei Program IPA 1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, per-samaan lingkaran dan persamaan garis sing-gungnya, suku

5. Bahasa Indonesia

7. Matematika

93

Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta meng-gunakannya dalam pemecahan masalah 3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah 4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persa-maan dan identitas trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah 5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigo-nometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah 6. Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penye-baran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah 7. emiliki sikap menghargai matematika dan kegu-naannya dalam kehidupan 8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama Program IPS 1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya, per-samaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta meng-gunakannya dalam pemecahan masalah 3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di

94

Mata Pelajaran 4. 5.

Standar Kompetensi Lulusan ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Memahami konsep perbandingan, fungsi, persa-maan dan identitas trigonometri serta mengguna-kannya dalam pemecahan masalah Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigo-nometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian, dalam pemecahan masalah Memiliki sikap menghargai matematika dan kegu-naannya dalam kehidupan Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, siste-matis, kritis dan kreatif, serta mempunyai kemam-puan bekerjasama Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, me-nentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menaf-sirkan data, menarik kesimpulan, serta mengko-munikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan mela-kukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta pene-rapannya dalam mesin kalor Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelom-bang dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah dan produk teknologi Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai per-alatan untuk melakukan pengamatan dan peng-ukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan

6.

7. 8. 8. Fisika 1.

2. 3. 4.

5. 6. 9. Biologi 1.

95

Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya. Menganalisis hubungan antar komponen eko-sistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, proses meta-bolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masya-rakat Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menaf- sirkan data, menarik kesimpulan, serta meng- komunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kese-timbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis) Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

2. 3. 4.

5.

6. 10. Kimia 1.

2.

3. 4.

5.

11. Sejarah

Kelas X
1. Memahami ruang lingkup ilmu sejarah 2. Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah 3. Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat aksara

96

Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan pada masyrakat Indonesia 4. Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia meliputi peradaban awal, asal-usul dan persebaran manusia di wilayah nusantara /Indonesia Program IPA 1. Menganalisis perkembangan masa negara-negara tradisional yang meliputi masa Hindu-Buddha, Islam di Indonesia 2. Membandingkan perkembangan masyarakat In-donesia masa penjajahan Hindia-Belanda dan Pemerintahan Pendudukan Jepang 3. Menganalisis proses kelahiran dan pertumbuhan nasionalisme di Indonesia 4. Merenkonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan sam-pai dengan periode Demokrasi terpimpin 5. Merekonstruksi pergantian pemerintahan masa awal kemerdekaan (1945-1955), Demokrasi terpimpin (19551967), ke masa pemerintahan Orde Baru (1967-1998) sampai periode Reformasi (sejak 1998 s/d sekarang) 6. Merekonstruksi perkembangan masyarakat pada masa Orde Baru 7. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesudah Perang Dunia II sampai dengan pertumbuhan teknologi mutahir Program IPS 1. Menganalisis kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia 2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa negara tradisional, meliputi perkem-bangan budaya, agama, dan sistem peme-rintahan masa HinduBuddha, masa Islam, pro-es interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia 3. Menganalisis kesejarahan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh Barat) meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial-ekonomi, politik 4. Menganalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (Revolusi Perancis, revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia 5. Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-Undang Dasar 1945

97

Mata Pelajaran 6.

Standar Kompetensi Lulusan Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam, permerintahan colonial Belanda, Inggris, Pemerintahan Pen-dudukan Jepang, meliputi politik (lahirnya gerakan pendidikan dan nasionalisme), cita-cita terbentuknya Negara merdeka dan sebagainya Menganalisis perjuangan dalam memperta-hankan kemerdekaan dan persatuan NKRI darii ancaman disintegrasi bangsa, antara lain Peristiwa Madiun 1948, Pemnerontakan DI/TII, Peristiwa PERMESTA, Peristiwa Andi Azis, RMS, PRRI, dan Gerakan G-30-S/PKI Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan masa Orde Baru, dan masa Reformasi, meliputi Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Orde baru, 1945-1967), masa Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967-1998), dan masa peralihan ke masa Reformasi(1998 sekarang) Memahami hakikat, objek, ruang lingkup, struktur, dan pendekatan Geografi Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan memanfaatkannya dalam mengkaji geosfer Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai wahana memvisualkan geosfer Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan unsur-unsur geosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi Memahami pola dan aturan tata surya dan jagad raya dalam kaitannya dengan kehidupan di muka bumi Memahami sumber daya alam dan peman-faatannya secara arif Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian ling-kungan hidup dalam kaitannya dengan pemba-ngunan berkelanjutan Menganalisis konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitannya dengan perencanaan pemba-ngunan wilayah, pedesaan dan perkotaan, serta negara maju dan berkembang Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia dan sistem ekonomi Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, permintaan, penawaran dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam kaitannya dengan pen-dapatan nasional, konsumsi, tabungan dan investasi, uang dan perbankan Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam

7.

8.

12. Geografi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

13. Ekonomi

1. 2. 3. 4.

98

Mata Pelajaran 5. 6. 14. Sosiologi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Standar Kompetensi Lulusan kaitannya dengan ketenagakerjaan, APBN, pasar modal dan ekonomi terbuka Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi dan kewirausahaan. Memahami sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan Memahami proses interaksi sosial di dalam masyarakat dan norma yang mengatur hubungan tersebut serta kaitannya dengan dinamika kehidupan sosial Mengidentifikasi kegiatan bersosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan antisosial dalam masyarakat Menganalisis hubungan antara struktur dan mobilitas sosial dalam kaitannya dengan konflik sosial Mendeskripsikan berbagai bentuk kelompok sosial dan perkembangannya dalam masyarakat yang multikutural Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat Menjelaskan hakikat dan tipe-tipe lembaga sosial dan fungsinya dalam masyarakat Melakukan penelitian sosial secara sederhana dan mengkominukasikan hasilnya dalam tulisan dan lisan

15. Seni Budaya

Seni Musik 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam teknik, media, dan materi musik daerah setempat 2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan materi musik Nusantara 3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan materi musik mancanegara (NonAsia) Seni Rupa (Program IPA) 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan Nusantara 2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni terapan dengan memanfaatkan teknik mistar dan proyeksi dengan mempertimbangkan fungsi dan corak seni rupa terapan Nusantara dan manca-negara 3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni

99

Mata Pelajaran 16. Pendidikan 1. Jasmani, Olahraga dan 2. Kesehatan 3. 4. 5. 6. 7.

Standar Kompetensi Lulusan dan terapan (modern/kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan teknik seni rupa Nusantara Mempraktikkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan Mempraktikkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Mempraktikkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani serta aktivitas lainnya Mempraktikkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya Mempraktikkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air Mempraktikkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan seharihari seperti perawatan tubuh serta ling-kungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi Memahami prinsip dasar Internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi Mendengarkan Mengidentifikasi berbagai informasi sederhana melalui teks lisan. Berbicara Mengungkapkan beragai informasi sederhana secara lisan dalam bentuk percakapan, narasi dan deskripsi. Membaca Mengidentifikasikan berbagai informasi sederhana melalui teks lisan berbentuk narasi deskrip-si. Menulis Mampu menulis kata, kalimat, percakapan atau wacana sederhana. Memahami dan memnggunakan paket-paket dasar bahasa program. Memahami dan menggunakan program VB Membuat dan mengelola blog.

17.Teknologi 1. Informasi dan Komunikasi 2.

3. 18. Bahasa Jepang 1. 2. 3. 4. 18. Muatan Lokal: Personal Blog 1. 2. 3.

100

Mata Pelajaran 19. Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) 20. Mulok Tourism

Standar Kompetensi Lulusan 4. Menggunakan block untuk mengelola informasi di internet. 1. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian ling-kungan hidup dalam kaitannya dengan pemba-ngunan berkelanjutan 2. Memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup 3. Memahami konsep pencemaran mampu melakukan upaya pengurangan polutan di ling kungan 1. Memahami dan mampu mengunakan Bahasa Inggris secara akif. 2. Mampu melakukan pengelolaan wisata secara sederhana untuk menghasilkan produk jasa yang memiliki nilai ekonomis dan dapat menjadi produk unggulan daerah dan global

D. Mutasi SMA Negeri 2 Probolinggo menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis satuan pendidikan , melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan serta sesuai peraturan yang berlaku antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan 1. Satuan pendidikan asal harus terakreditasi dengan kualifikasi minimal sama dengan SMA Negeri 2 Probolinggo 2. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan 3. Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari satuan pendidikan asal 4. Memilki Ijazah Satuan pendidikan Menengah Pertama/sederajat. 5. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai minimal (PSB pada tahunnya) 6. Memiliki surat pindah dari satuan pendidikan asal yang diketahui oleh pengawas dengan dilampirkan daftar 8355 (status peserta didik yang bersangkutan) 7. Surat Rekomendasi bagi lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

101

b.

Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari satuan pendidikan asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di satuan pendidikan tujuan.

c.

Mengikuti seleksi masuk dengan tes atau program matrikulasi sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka. SMA Negeri 2 Probolinggo memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mutasi Keluar dengan syarat peserta didik yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis yang dilengkapi materai kepada Kepala SMA Negeri 2 Probolinggo untuk pindah atau keluar dari SMA Negeri 2 Probolinggo, diketahui orang tua/wali peserta didik. Kepala SMA Negeri 2 Probolinggo menerbitkan surat penetapan pindah atau keluar dengan tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, setelah menerima surat ketetapan kesanggupan menerima dari satuan pendidikan yang dituju.

E. Tata tertib, Kode Etik dan Peraturan Akademik Tata tertib SMA negeri 2 Probolinggo menyangkutliputi tata tertib peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Tata tertib tersebut setidak-tidaknya berisi (1) Pengunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, (2) Petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di satuan pendidikan (3) Pemberian sanksi bagi warga yang melanggar tata tertib. Tata tertib selengkapnya disusun tersendiri dan disosialisasikan ke peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Kode etik satuan pendidikan mengatur peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan. Kode etik satuan pendidikan yang mengatur peserta didik memuat norma (1) Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya; (2) Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan; (3) Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku; (4) Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman; (5) Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama; (6) Mencintai Lingkungan, bangsa, dan negara; (7) Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan satuan pendidikan .

102

Kode etik satuan pendidikan

memuat larangan bagi pendidik dan tenaga

kependidikan: (1) Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian satuan pendidikan , dan/atau perangkat satuan pendidikan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik; (2) Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik; (3) Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang; (4) Merokok bukan pada tempatnya; (5) Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencenderai integritas hasil Ujian Satuan pendidikan dan Ujian Nasional. Peraturan akdemik SMA Negeri 2 Probolinggo mengatur tentang (a) persyaratan masuk menjadi peserta didik SMA Negeri 2 Probolinggo; (b) persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru; (c) ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan; (d) ketentuan mengenai hak peserta didik menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan; (e) ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor. Peraturan akademik diatur tersendiri melalui keputusan Kepala Satuan pendidikan . F. Penerimaan Peserta Didik Baru (P2DB) Penerimaan peserta didik SMA Negeri 2 probolinggo dilakukan: a) secara obyektif, transparan, akuntabel, tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, dan kemampuan ekonomi. Penerimaan peserta didik baru dilaksanakan secara online dengan ketentuan sebagai berikut: a. Syarat umum: (1) Berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari SMP/MTs, satuan pendidikan lainnya yang sederajat; (2) Berusia setinggitingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru; (3) Tidak berstatus menikah. b. Syarat Khusus: (1) Menyerahkan Fotokopi ijazah SMP/MTs (2) Menyerahkan STL atau SKHUN (asli); (3) Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh Panitia baik manual maupun lembaran isian komputer dengan benar; (4) Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Probolinggo bagi calon peserta didik dari luar Kota Probolinggo; (5) Berkas (1 s.d. 4) diserahkan di dalam map pada tanggal yang telah ditentukan; (6) Biaya Rp25.000,00.

103

c.

Seleksi: (1) Jika jumlah pendaftar melebihi pagu, maka berkas yang ada akan diseleksi; (2) Seleksi dapat berbentuk seleksi administratif, akdemik, wawancara, dan bentuk yang lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (3) Seleksi dengan menggunakan nilai Ujian Nasional, prestasi akademik dan non akademik sebagai dasar untuk penetapan peringkat; (4) diumumkan setiap hari setelah pukul 14.00 WIB; Peringkat akan

d.

Pengumuman: (1) Pengumuman hasil akhir berdasarkan peringkat 1 s.d. 192 tanpa cadangan; (2) Apabila terdapat nilai yang sama, untuk menentukan peringkat dilakukan dengan mempertimbangkan Nilai tertinggi untuk Mata Pelajaran 1) Bahasa Indonesia; 2) Bahasa Inggris, 3 ) Matematika, IPA, dan Umur. (3) Pengumuman Penerimaan Peserta didik Baru tanggal dan jam yang telah ditentukan.

e.

Daftar ulang: (1) Calon yang diterima wajib melaksanakan daftar ulang sesuai dengan ketentuan; (2) Calon peserta didik harus mengisi dan mengembalikan formulir daftar ulang; (3) Formulir daftar ulang dan pelaksanaan daftar ulang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Probolinggo pada tanggal dan jam yang telah ditentukan; (4) Peserta yang tidak melaksanakan daftar ulang sesuai dengan jadwal dinyatakan gugur.

f.

Lain-lain: (1) Apabila di kemudian hari berkas pendaftaran ASPAL, maka peserta dinyatakan gugur; (2) Orientasi peserta didik baru dilaksanakan bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru; (3) Hal-hal yang belum dicantumkan dalam pedoman ini akan ditentukan kemudian.

g.

Bagi

calon

peserta

didik

yang

berasal

dari

keluarga

Tenaga

Kependidikan/pendidik diberi kesempatan untuk ikut seleksi. Jika peringkat berada di luar pagu tetap diterima dengan hak dan kewajiban sama dengan calon peserta didik lain yang diterima. Keluarga dimaksud adalah anak kandung Tenaga Kependidikan/pendidik SMA Negeri 2 Probolinggo.

104

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan , kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut: Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan No Kegiatan 1. Permulaan tahun pelajaran 2. Minggu efektif belajar Alokasi Waktu 3 hari 42 minggu Keterangan Digunakan untuk kegiatan awal Tahun pelajaran Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap

105

No 3. 4. 5. 6.

Kegiatan Ulangan Jeda tengah semester Jeda antarsemester Libur akhir tahun pelajaran Hari libur keagamaan

Alokasi Waktu 6 minggu 1 minggu 2 minggu 2 minggu

Keterangan satuan pendidikan Digunakan untuk kegiatan ulangan setiap semester 3 minggu Tiga hari setiap semester Antara semester I dan II Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran Digunakan khusus untuk kegiatan keagamaan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Kegiatan Ujian Satuan pendidikan khusus kelas XII Kegiatan Ujian Nasional khusus kelas XII Digunakan untuk pelaksanaan kegiatan remidial atau pengayaan

7.

2 minggu

8. 9.

Hari libur umum/nasional

2 minggu

Ujian satuan 2 minggu pendidikan 10. Ujian Nasional 1 minggu 11. Program remedial dan pengayaan sepanjang hari efektif belajar 16 hari efektif 1 minggu

12. Kegiatan khusus satuan pendidikan

Implementasi mata pelajaran melalui Observasi lahan kering di Seloliman Mojokerto/Baluran Banyuwangi

Kalender pendidikan di SMA Negeri 2 Probolinggo dituangkan dalam jadwal kegiatan selama satu tahun, seperti di bawah ini. SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

106

July S M T W T F 1 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 24 25 26 27 28 29 31 September S M T

S 2 9 16 23 30

P2DB MOS & KBM KBM KBM

August S M 1 7 8 14 15 21 22 28 29

T 2 9 16 23 30

W 3 10 17 24 31

T 4 11 18 25

F 5 12 19 26

S 6 13 20 27

LPP & HEF HEF Persami & HEF

HEF & LHR LHR 17 Proklamasi KRI

T F S 1 2 3 LHR 4 5 6 7 8 9 10 LHR 11 12 13 14 15 16 17 KBM 18 19 20 21 22 23 24 KBM 25 26 27 28 29 30 KBM

October S M T W T F 2 9 16 23 30 3 10 17 24 31 4 11 18 25

S 1 5 6 7 8 12 13 14 15 19 20 21 22 26 27 28 29 29 F 2 9 16 23 30 S 3 10 17 24 31 25

KBM KBM KBM & UTS UTS & Jeda Rapot Sisipan

November S M T W 1 2 6 7 8 9 13 14 15 16 20 21 22 23 27 28 29 30 6 Idul Adha

T 3 10 17 24

F 4 11 18 25

KBM KBM KBM KBM KBM 27 Th Baru Hijriyah

S 5 12 19 26

December S M T W T 1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29

KBM KBM UAS UAS Libur Smt I Natal

Keterangan NO TANGGAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Juli 2011 11 13 Juli 2011 1 3 Agustus 2011 4 - 13 Agustus 2011 14 17 Agustus 2011 18 25 Agustus 2011 26 Agt. 10 Sep. 2011 12 Sep. 15 Okt. 2011 19 27 Oktober 2011 26 - 30 Oktober 2011

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KET

Awal Kegiatan Semester I Orientasi Kelas dan MOS KBM Libur Permulaan Puasa Pondok Romadlon & Efektif Fakultatif (EF) PERSAMI EF & KBM Efektif Fakultatif & KBM Libur Idul Fitri KBM , Ulangan Harian dan Pelaksanaan Remedial/pengayaan UTS dan Try Out I Implementasi mata Bedhol Jeda Bim. OSN

107

NO

TANGGAL

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KET

11 12 13 14 15 16 17

29 Oktober 2011 31 Okt. 17 Des. 2011 5 6 Desember 2011 12 20 Desember 2011 14 - 22 Desember 2011 24 Desember 2011 26 - 31 Desember 2011

pelajaran melalui Observasi lahan kering di Satuan Seloliman pendidikan Mojokerto/Baluran Banyuwangi Penyerahan Nilai UTS dan Try Out KBM , Ulangan Harian dan Pelaksanaan Remedial/pengayaan Rapat UAS dan Cross Check nilai Semester I Ulangan Akhir Semester (UAS) 1 Penyerahan nilai Ulangan Akhir Semester 1 rapor semester I Penyerahan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I Libur Semester I

Klinik

Catatan : Jadwal diatas sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan program instansi terkait

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 January February S M T W T F S S M T W T F S 1 2 3 4 5 6 7 Sosi. UN 1 2 3 4 8 9 10 11 12 13 14 KBM 5 6 7 8 9 10 11 15 16 17 18 19 20 21 KBM 12 13 14 15 16 17 18 22 23 24 25 26 27 28 Try Out XII 19 20 21 22 23 24 25 29 30 31 KBM 26 27 28 29 1 Th Baru Masehi 23 imlek 4 March S M T W T F S April S M T W T

KBM KBM KBM Try Out XII KBM


Maulud Nabi SAW

F S

108

4 11 18 25

5 12 19 26

6 13 20 27

7 14 21 28

1 8 15 22 29

2 9 16 23 30

3 10 17 24 31 23 S 5 12 19 26

KBM & UP US dan UP US & UP UTS UTS & Sisipan Nyepi

1 8 15 22 29

2 9 16 23 30

3 10 17 24

4 11 18 25

5 12 19 26

6 13 20 27

7 14 21 28

Try Out XII KBM UN Kelas XII KBM

6 Wafat Isa June S M T W T F 1 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 24 25 26 27 28 29 S 2 9 16 23 30 16

May S M T W T 1 2 3 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 20 21 22 23 24 27 28 29 30 31 6 Waisak

F 4 11 18 25

KBM KBM KBM KBM KBM 17 Kenaikan Isa

KBM & UKK UKK Kenaikan Kelas Libur Smt 2 Libur Smt 2 Isrok Miroj

Keterangan NO TANGGAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 Januari 2012 2 Jan 3 Maret 2012 24 27 Jan 2012 3 Pebruari 2012 20 23 Pebruari 2012 11 Maret 2012 1 17 Maret 2012 2 - 5 Maret 2012 19 28 Maret 2012 24 29 Maret 2012 31 Maret 2012 9 April 2012 16 19 April 2012 23 26 April 2012 9 12 Mei 2012 14 Mei 2012 2 Juni 2012 4 Juni 2012 1 9 Juni 2012 13 Juni 2012 23 Juni 2012

KELAS X

KELAS KELAS XI XII Awal KBM Semester II

KET

KBM, Ulangan Harian, Remedial/ Pengayaan KBM, Ulangan Harian, Try Out Remedial/ Pengayaan Peringatan Maulud Nabi SAW KBM, Ulangan Harian, Try Out Remedial/ Pengayaan Gelar`seni dan HUT SMAN 2 Probolinggo KBM, Ulangan Harian, US & UP Remedial/ Pengayaan Try Out UTS Pengayaan Pengumpulan nilai tengah Olah NS semester Sisipan dan batas akhir NS Pengayaan Rapat Penetapan Tim Penyusun Kurikulum SMAN 2 Probolinggo UN Utama Belajar di rumah UN Susul KBM, Ulangan Harian, Nilai UN Remedial/ Pengayaan Kelulusan Wisuda Workshop Penyusunan Kur. SMAN 2 Prob. UKK Rapat Kenaikan Kelas dan pembagian tugas semester I Finalisasi Penyusunan Kurikulum SMAN 2

109

NO 22 23

TANGGAL 15 Juni 2012 18 Juni 14 Juli 2012

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KET

Probolinggo Kenaikan Kelas dan Penjurusan Libur Semester II

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi Semester 1dan Semester 2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama enam hari, yaitu: HARI Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu WAKTU BELAJAR 06.45 15.00 06.45 15.00 06.45 15.00 06.45 15.00 06.45 10.45 06.45 10.00 KETERANGAN Termasuk Upacara Termasuk BK 1 jam Pelajaran per Minggu/Kelas

110

SMA NEGERI 2 PROBOLINGGO


KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BULAN Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 Mei-12 Jun-12 Jul-12

TANGGAL 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 PEKAN 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 EFEKTIF


1 2 3 4 5 6 LU 7 8 9 10 11 12 LU 13 14 15 16 17 18 LU 3 0 3 4 5 3 4 4 73 74 5 4 5 2 42 LPP LPP LPP EF1 EF2 EF3 LU EF4 EF5 EF6 EF7 EF8 EF9 LU EF10EF11 LHB EF12EF13 EF14 LU EF15EF16 EF17EF18 LHR LHR LU LHR LHB LHB LHR LHR LHR LU LHR LHR LHR 19 20 21 LU 22 23 24 25 26 27 LU 28 29 30 31 32 33 LU 34 35 36 37 38 39 65 91 LU 26 49 LU 40 66 92 1 67 93 2 51 76 41 68 3 42 69 4 43 95 5 53 44 96 6 30 54 45 71 97 LU 31 55 LU 46 72 98 7 32 56 73 99 8 33 57 81 47 74 9 34 82 48 75 10 49 50 51 77 LU 52 78 79 14 38 63 87 53 80 15 39 88 54 81 16 55 56 57 83 LU 58 84 85 59 86 20 45 94 60 87 21 61 62 63 89 LU 64 90 25 LU 70 LU 76 11 59 84 12 60 85 LU 82 17 65 90 18 41 66 91 LU 88 22 70 96 23 47 71 97

KET.

LU 94

LU 100 101 102 103 104 105 LU 106 107 108 109 110 111 LU LS1 LS1 LS1 LS1 LS1 LS1 LU 13 61 62 LU LHB 19 42 43 44 93 67 LHB 68 LU 92 LU 24 48 72 LU 98 LU 35 83 36 LHB 37 LU 86 LU 40 89 LU 46 95

18

27
50

28 LHB LU 29 LU 52 77

LU 58

LU 64

LU 69

LU 75

78 LHB 79

LU 80

99 100 101 102 103 LU 104 105 106 107 108 109 LU 110 111 112 LHB 113 114 LU 115 116 117 118 119 120 LU 121 122 123 124 125 126 LU 127 128 129 130 131 132 LU 133 134 135 136 137 LHB LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU Libur Hari Besar (LHB) : 29 30-31 Jun-11 : Isro' Mi'roj Ags. 2011 : Idul Fitri 6 Nop 2011 : Idul Adha 1432 H 27 Nov. 2011 : Tahun Baru Hijriy ah 25 Des 2011 : Natal 1 Jan 2012 : Tahun Baru Masehi Bedhol sekolah: 28 - 31 Oktober 2011 23 Jan 2012 : Tahun Baru Imlek 4 Peb 2012 : Maulid Nabi 23 Mar 2012 : Hari Ray a Ny epi 6 Apr 2012 : Wafat Isa Al Masih 6 Mei 2012 : Hari Ray a Waisak 17 Mei 2012 : Kenaikan Isa 16 Ujian/Ulangan : Jun-12 : Isro' Mi'roj UTS 1 : 18 - 26 Okt 2011 UTS 2 : 14 - 22 Maret 2012 US : 5 - 16 Maret 2012 17 Ags 2011 : Proklamasi Kemerdekaan Jumlah Pembagian Raport :

24

KETERANGAN LU : Libur Umum LHB : Libur Hari Besar LPP : Libur Permulaan Puasa LHR : Libur Hari Raya LS : Libur Semester EF : Hari Efektif Fakultatif (18 hari) Jumlah hari efektif dalam I tahun : 251 hari Hari efektif sekolah Semester 1 : 111hari Semester 2 : 137 hari

Sisipan Smt 1 : 29 Okt 2011 Sisipan Smt 2 : 1 April 2012 Raport Semester 1 : 24 Desember 2011 Raport Semester 2 : 18 Juni 2012

UAS : 13 - 21 Desember 2011 UKK : 1 - 9 Juni 2012 UN : 17 - 20 April 2012

111

Kur- SMAN 2 Probolinggo

BAB V PENUTUP

A. Simpulan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo sebaimana telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Dokumen Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo. Kurikulum ini dibuat dengan tujuan untuk: 1. Menyamakan persepsi tentang substansi program kerja satuan pendidikan sasaran pembelajaran mata pelajaran. 2. Sebagai panduan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mata pelajaran. 3. Sebagai panduan bagi para pembina dalam melakukan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kurikulum. 4. Menyamakan arah pengembangan kurikulum berikutnya. 5. Sebagai acuan warga satuan pendidikan dalam menyusun program kerja yang operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan pendidikan . B. Saran Diharapkan dokumen kurikulum ini dapat menjadi: 1. Bagi Satuan pendidikan a. Sebagai panduan untuk menyamakan pemahaman atau persepsi tentang pelaksanaan kurikulum. b. Sebagai panduan bagi satuan pendidikan kurikulum KTSP. c. Sebagai panduan bagi para pembina dalam melakukan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kurikulum. d. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah pengembangan kurikulum berikutnya. e. Sebagai acuan satuan pendidikan dalam menyusun program kerja yang operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan pendidikan . 2. Bagi Komite Satuan pendidikan dalam melaksanakan

112

Kur- SMAN 2 Probolinggo

a. Sebagai panduan dalam merencanakan dan menetapkan kebijakan Komite Satuan pendidikan serta sosialisasinya kepada orang tua peserta didik, stake holder, dan masyarakat b. Sebagai panduan dalam melaksanakan fungsinya sebagai mitra kerja satuan pendidikan . c. Sebagai pedoman bersama-sama satuan pendidikan untuk menyamakan arah pengembangan KTSP. d. Sebagai acuan Komite Satuan pendidikan dalam menyusun program kerja yang operasional dan realistis bersama-sama satuan pendidikan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan . 3. Bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah pengembangan program kerja guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai keberhasilan pembelajaran. b. Sebagai acuan guru dan tenaga kependidikan dalam menyusun program kerja yang operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan pendidikan . c. Sebagai motivasi untuk senantiasa mengembangkan potensi diri agar menjadi guru dan tenaga kependidikan yang profesional berpandangan kekinian sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan globalisasi. 4. Bagi Orang Tua/Wali Peserta didik dan Masyarakat a. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah dalam ikut berperan aktif dalam memberikan dukungan untuk pengembangan KTSP. b. Sebagai acuan untuk memberikan motivasi dan fasilitas belajar kepada putra-putrinya agar searah dengan tujuan satuan pendidikan dengan kriteria yang layak. c. Sebagai pedoman untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan masukan dan kritkan/koreksi terhadap pelaksanaan program satuan pendidikan . sesuai

113

Kur- SMAN 2 Probolinggo

5. Bagi Peserta Didik a. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah pengembangan potensi diri dengan arah pengembangan program pembelajaran. b. Sebagai acuan peserta didik dalam memotivasi diri dalam penguasaan IPTEK dan IMTAQ dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya dan terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Demikian Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini disusun untuk mendapatkan perhatian dan dapatnya ditindaklanjuti. Probolinggo, 11 Juli 2011 Kepala Satuan pendidikan . Drs. SAFIUDIN, M.Si. NIP 19601018 198803 1 007

114

Kur- SMAN 2 Probolinggo

GLOSARIUM 1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan. 3. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. 6. Keunggulan lokal adalah potensi unggulan daerah dal;am bentuk sumberdaya alam, seni, budaya, produk, jasa, kerajinan, bahasa dan lainlain. 7. Keunggulan global adalah kompetensi yang dapat digunakan pada tingkat internasional. 8. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. 9. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 10. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. 11. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran. 12. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.

115

Kur- SMAN 2 Probolinggo

13. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu. 14. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. 15. Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri. 16. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. 17. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. 18. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan. 19. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan 20. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. 21. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud. 22. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.

116

You might also like