You are on page 1of 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM HIPERTENSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan

Disusun oleh : Kelompok 3 Anggih Shulchan Yoga K Betty Retna Ningsih Maizan Rahmatina P071201120 P07120112049 P071201120

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2013

SENAM HIPERTENSI PADA LANSIA DUSUN SAPEN DESA BANYU BENING

I.

PENGKAJIAN
A. Faktor Predisposisi 1. Riwayat Keperawatan Dusun Sapen di Desa Banyu Bening dengan jumlah penduduk 50 KK. Jumlah lansia sekitar 38 orang dan berusia antara 60 70 tahun.. Dalam pengkajian kesehatan, sekitar 80% dari lansia tersebut menderita penyakit hipertensi

2. Kondisi Fisik Di Dusun Sapen terdapat Gedung Serbaguna namun ...................

3. Kesiapan Belajar Masyarat dusun Sapen di Desan Banyu Bening bersedia berkumpul di Gedung Serbaguna Dusun Sapen Desa banyu Bening untuk menerima penyuluhan kesehatan pada hari Kamis, 10 Oktober 2013 pukul 08.30 09.15 WIB tentang pengertian penyakit hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, pengertian senam hipertensi, Manfaat senam hipertensi, cara melakukan senam hipertensi dengan antusias dan penuh semangat. Kegiatan ini mendapat dukungan dari kepala dusun, kepala desa dan ketua RT dusun Sapen, penyuluhan ini sebelumnya belum pernah diadakan. dengan diadakannya acara penyuluhan ini, mereka mempunyai

inisiatif untuk bertanya mengenai masalah seputar hipertensi dan senam hipertensi.

4. Motivasi Belajar Lansia Dusun Sapen Desa Banyu Bening pada umumnya

mempunyai motivasi untuk ikut berkumpul dan menerima penyuluhan tentang kesehatan lansia, salah satunya adalah hipertensi dan senam hipertensi.

5. Kemampuan Membaca Enam puluh persen lansia di Dusun Sapen Desa Banyu Bening, mampu mengenal huruf, membaca dan menulis. Delapan puluh persen warga Dusun Sapen, Desa Banyu Bening mengerti dan memahami Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ketika diberikan bahan bacaan seperti leaflet tentang Hipertensi dan Senam Hipertensi, lansia mampu memahami sebagian besar isi dari leaflet dan dapat menjelaskan inti dari leaflet tersebut.

B. Faktor Pemungkin Lansia Dusun Saoen Desa Banyu Bening memiliki potensi karena lansia sangat antusias jika diadakan acara penyuluhan kesehatan seperti ini, mereka menyadari akan pentingnya pengetahuan kesehatan terutama berkaitan dengan masalah yang mereka alami. Di desa Banyu Bening juga terdapat Posyandu Lansia yang menyediakan tempat untuk konsultasi masalah kesehatan lansia setiap satu bulan sekali.

C. Faktor Penguat

Ketua Dusun Sapen dan para kader posyandu lansia desa setempat bersedia untuk membantu dan mendukung penuh kegiatan penyuluhan hipertensi dan senam hipertensi, terutama untuk lansia penderita hipertensi.

II.

Diagnosa Keperawatan

III. Perencanaan .........................

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM HIPERTENSI


1. Topik : SENAM HIPERTENSI

2. Sasaran

a. Sasaran Penyuluhan : Lansia Dusun Sapen, Desa Banyu Bening sebanyak 38 orang. b. Sasaran Progam : Lansia penderita hipertensi

3. Tujuan a. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 45 menit, Lansia Dusun Sapen, Desa Banyu Bening dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi dan dapat melakukan senam Hipertensi atau Darah tinggi dengan benar. b. Tujuan Khusus Setelah diberi penyuluhan tentang penyakit hipertensi dan senam hipetrensi, diharapkan lansia di Dusun Sapen Desa Banyu Bening dapat: 1. Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi 2. Menjelaskan penyebab hipertensi 3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi 4. Menjelaskan pengertian senam hipertensi 5. Menjelaskan Manfaat senam hipertensi 6. Mampu mempraktikkan salah satu contoh senam hipertensi 4. Materi a. Pengertian Hipertensi b. Penyebab Hipertensi c. Tanda dan Gejala Hipertensi d. Pengertia Senam Hipertensi e. Manfaat Senam Hipertensi f. Senam Hipertensi

5. Metode

Ceramah, tanya jawab dan praktik

6. Media a. Laptop, Power Point.LCD, b. Video Senam

c. Leaflet

7. Alat a. Meja 3 buah b. Kursi 45 buah c. LCD d. Rol kabel listrik e. Microphone f. Sound system

g. Laptop

8. Waktu Hari, tanggal Jam Tahap : Kamis, 10 Oktober 2013 : 08.30 09.15 WIB Pembicara Peserta Waktu

1. Mengucapkan salam Pembukaan 2. Memperkenalkan diri 3. Apersepsi materi

1. Membalas salam 2. Memperhatikan 3. Mendengarkan dan menanggapi

5 menit

1. Pengertian Hipertensi 2. Penyebab Hipertensi 3. Tanda dan Gejala Hipertensi 4. Pengertia Senam Hipertensi 5. Manfaat Senam Hipertensi 6. Senam Hipertensi 1. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya Penutup 2. Menyimpulkan kembali materi yang disajikan 3. Evaluasi dan pembagian leaflet 4. Memberi salam

Memperhatikan dan mempraktikkan

30 menit

Penyampaian materi

1. Bertanya 2. Mendengarkan 3. Menjawab salam

10 menit

9. Tempat a. Tempat Bening b. Setting Tempat : : Gedung Serbaguna Dusun Sapen Desa banyu

Kursi dan meja penyaji terletak di bagian tengah depan peserta penyuluhan, dan kursi peserta penyuluhan berbanjar menghadap penyaji.

10. Evaluasi a. Aspek Kognitif 1) Apakah yang dimaksud dengan hipertensi? 2) Sebutkan faktor faktor penyebab hipertensi! 3) Sebutkan tanda tanda dan gejala hipertensi! 4) Sebutkan manfaat senam hipertensi! 5)Berikan salah satu contoh gerakan senam hipertensi!

MATERI : HIPERTENSI DAN SENAM HIPERTENSI


A. PENGERTIAN HIPERTENSI Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai darah dan oksigen yang di bawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan menetap, timbullah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan darah tinggi. Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali di anggap sebagai gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit.

Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic 90 mmHg. Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai borderline hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan usia dan jenis kelamin.

B.

PENYEBAB Berdasarkan penyebab hipertensi, dapat diklasifikasikan sebagai : 1. Hipertensi primer Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. Hipertensi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi tinggi lemak, garam, aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor stress.

2. Hipertensi sekunder Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan dari aorta. Kondisi stress dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena saat seseorang dalam kondisi stress akan terjadi pengeluaran beberapa hormon yang akan menyebabkan penyempitan dari pembuluh darah, dan pengeluaran cairan lambung yang berlebihan, akibatnya seseorang akan mengalami mual, muntah, mudah kenyang, nyeri lambung yang berulang, dan nyeri kepala. Kondisi stress yang terus menerus dapat menyebabkan komplikasi hipertensi pula. Pola hidup yang tidak seimbang, merupakan sikap hidup yang tidak tepat komposisi antara asupan makanan, olahraga dan istirahat, sehingga

menimbulkan gejala awal seperti obesitas yang selanjutnya dapat menyebabkan gangguan lain seperti kencing manis, dan gangguan jantung. Konsumsi garam berlebihan, dapat menimbulkan darah tinggi diakibatkan oleh peningkatan kekentalan dari darah, sehingga jantung membutuhkan tenaga yang lebih untuk mendorong darah sampai ke jaringan paling kecil. Kebiasaan konsumsi alkohol, kafein, merokok dapat menyebabkan kekakuan dari pembuluh darah sehingga kemampuan elastisitas pada saat mengalami tekanan yang tinggi menjadi hilang.

C. TANDA DAN GEJALA

Gejala hipertensi biasanya tidak dirasakan, sehingga penyakit ini disebut silence diaseas. Banyak orang yang menganggap tekanan darah tinggi itu pasti menyebabkan pusing. Karena kekeliruan itu, tidak semua pasien berobat, karena memang tidak mengeluh pusing. Bagi orang sehat paling tiap tahun sekali memeriksa tekanan darah, sedang yang sakit setiap bulan sekali.

Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan indikator, sebab berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Misalnya, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang, dan mimisan.

Gejala lainnya yang dapat dikenali dari tejadinya serangan hipertensi pada kita tersebut ialah pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita hipertensi berat dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensi yang memerlukan penanganan segera. Penyakit hipertensi yang sering kali terjadi umumnya tidak menimbulkan gejala yang mudah dikenali. Sementara tekanan darah terus meningkat meski dalam jangka waktu yang cukup lama hingga menimbulkan komplikasi adanya suatu penyakit bawaan dari hipertensi. Oleh karenanya hipertensi harus selalu dicek untuk mengetahui tekanan darah secara berkala. Seseorang yang dikatakan menderita darah tinggi apabila dalam beberap pemeriksaan tekanan darah diketahui memiliki tekanan darah hingga diatas 130/90 mmHg. Hipertensi menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang dibawa akibat tekanan darah yang tinggi seperti menimbulkan resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan gagal ginjal. Penyakit hipertensi tak mengenal batas usia seseorang dan jenis kelamin, semua orang memiliki resiko yang

sama terhadap hipertensi tanpa harus menimbulkan ciri atau gejala terlebih dahulu. Tekanan darah dalam setiap kehidupan seseorang berbedabeda secara alamiah. Bayi dan anak-anak yang secara normal pun memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibanding orang dewasa. Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, tekanan darah akan mengalami peningkatan ketika melakukan aktivitas sehari-hari dan akan menurun ketika beristirahat. Tekanan darah dapat meningkat ketika di pagi hari dan akan lebih rendah ketika tidur/istirahat di malam hari.

D.

PENGERTIAN SENAM HIPERTENSI

Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam, karena dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan Hal ini dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. merupakan usaha preventif/pencegahan

tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu.

E.

MANFAAT SENAM HIPERTENSI Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut : 1. meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru 2. membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya, seperti: Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain. 3. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya.

Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu program penurunan berat badan.

F.

CARA SENAM HIPERTENSI

Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan Niniek dapat Soetini dilakukan SSt Ft, perlahan Fisioterapis sesuai Siloam kemampuan.Menurut adalah sebagai berikut: Pemanasan: a. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain. b. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 810 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung. Inti: GERAKAN - GERAKAN TANGAN a. Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang b. Gerakan tangan membuka dan menyilang c. Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping d. Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah, dan menyilang e. Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan f. Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha, bahu, dan lain sebagainya GERAKAN - GERAKAN KAKI a. Berjalan di tempat

Hospitals Surabaya, contoh latihan yang bisa diterapkan setiap hari

b. Berbaris c. melangkah satu atau dua langkah d. Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke belakang e. Mengangkat lutut f. Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping g. Gerakan cha cha cha h. Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya Pendinginan: 1. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya. 2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan ke sisi lainnya dan tahan dengan hitungan sama. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara rutin dengan takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian: 1. Jika kelebihan berat badan. Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan mengalami hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat dengan bertambahnya bobot badan. Menurnkan bobot badan merupakan strategi sangat efektif dlam mengatur pola hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita berhasil menurunkan bobot badan 2,5 5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat melipatduakan perbaikan ini. 2. Kurangi asupan natrium (sodium). Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam jangka waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah

tinggi juga lebih besar. Karena itu, kurangi asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok teh) setiap hari. Dalam banyak penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam menjadi setengah sendok teh per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan terjadi pada para lansia. 3. Usahakan cukup asupan kalium (potassium). Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang bersama air kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3 - 5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potasium yang cukup. 4. Batasi konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar ketimbang mereka yang tidak minum-minuman beralkohol. Jelaslah, kalau mereka menghilangkan kebiasaan tersebut, tekanan darahnya akan turun.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like