You are on page 1of 7

Pengamatan Pertama Suatu sayatan mineral pada subsistem orthoskopik sejajar nikol, memperlihatkan ciri optik sebagai berikut :

Warna mineral colorless (transparan), dengan bentuk luar mineral anhedral dan bentuk dalamnya poligonal. Ukuran mineral > 5,5mm, memiliki relief lemah, dengan indeks bias mineral menunjukkan Nm > Nkb. Sedangkan pleokhroiknya memiliki tingkatan lemah, yang ditunjukkan satu kali perubahan warna , apabila diputar 0 90.

Gambar :

Sejajar Nikol

Garis Becke / Indeks Bias

Sayatan mineral tersebut pada subsistem orthoskopik silang nikol, memperlihatkan ciri optik sebagai berikut :

Warna mineral transparan. Dari pengamatan ordenya, tingkat bias rangkap mineral ini adalah Lemah, karena masuk ke orde I. Mineral ini terletak pada orde I, memiliki harga bias rangkap 0,010. Setelah diamati dengan kompensator gipsum, ternyata

terjadi perubahan warna menjadi Biru muda, terletak pada orde III dengan harga bias rangkap sebesar 0,024. Dengan adanya penurunan orde tersebut, maka orientasi mineralnya adalah addisi Length Fast. Sedangkan jenis pemadamannya berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan jenis pemadaman paralel. Besarnya sudut pemadaman dapat dihitung sebagai berikut :

X = 189, Y = 120 Y-X = (189 - 120) = 69 Maka sudut pemadamannya adalah :67

Gambar :

Maximal Terang Tanpa kompensator

Maximal Terang Dengan kompensator

Penentuan Konoskopik Uniaksial

Suatu Sayatan Mineral dari hasil Pengamatan Konoskopik, diketahui bahwa jenis mineralnya adalah mineral Biaksial. Pertama dengan No.Sayatan MM- 01 Kemudian Jenis Sayatannya Berupa jenis Sayatan Mineral yang miring kuat terhadap satu Sumbu Optiknya, Posisi Isogir Sebelum Digunakan Komparator 530 U Tanda Optiknya I(+) uniaksial Positif.

Pengamatan Kedua Suatu sayatan mineral pada subsistem orthoskopik sejajar nikol, memperlihatkan ciri optik sebagai berikut :

Warna mineral colorless (transparan), dengan bentuk luar mineral subhedral dan bentuk dalamnya rombik. Ukuran mineral lebih dari 5,5mm, memiliki relief lemah, dengan indeks bias mineral menunjukkan Nm > Nkb. Sedangkan pleokhroiknya memiliki tingkatan sedang, yang ditunjukkan satu kali perubahan warna , apabila diputar 0 - 90.

Gambar :

Sejajar Nikol

Garis Becke / Indeks Bias

Sayatan mineral tersebut pada subsistem orthoskopik silang nikol, memperlihatkan ciri optik sebagai berikut :

Warna mineral coklat muda. Dari pengamatan ordenya, tingkat bias rangkap mineral ini adalah sedang, karena masuk ke orde II . Mineral ini terletak pada orde II, memiliki harga bias rangkap 0,015. Setelah diamati dengan kompensator gipsum,

ternyata terjadi perubahan warna menjadi hjau, terletak pada orde III dengan harga bias rangkap sebesar 0,027. Dengan adanya kenaikamn orde tersebut, maka orientasi mineralnya adalah addisi Length Fast. Sedangkan jenis pemadamannya berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan jenis pemadaman miring. Besarnya sudut pemadaman dapat dihitung sebagai berikut :

X =338, Y = 275 Y-X = (338 - 275) = 63 Maka sudut pemadamannya adalah :63

Gambar :

Maximal Terang Tanpa kompensator

Maximal Terang Dengan kompensator

Suatu Sayatan Mineral dari hasil Pengamatan Konoskopik, diketahui bahwa jenis mineralnya adalah mineral Biaksial. Pertama dengan No.9204 Kemudian Jenis Sayatannya Berupa jenis Sayatan Mineral yang disayat miring terhadap satu Sumbu Optiknya, Posisi Isogir Sebelum Digunakan Komparator 530 U Tanda Optiknya I(-) uniaksial negatif

LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK


KONOSKOPIK UNISKSIAL

Oleh : Reza Adhitya 0551 09 024

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN GEOLOGI

UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR

You might also like