Professional Documents
Culture Documents
STUDI LAPANGAN
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AHMAD
DAHLAN
Disusun oleh :
Edy Purnama
05024053
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2009
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang dilimpahkan Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul Laporan Observasi Study Lapangan Fakultas Hukum Universitas Ahmad
Dahlan. Laporan ini disusun sebagai syarat wajib bagi semua mahasiswa khususnya
bagi semester VI dan VIII yang menempuh mata kuliah HAKI, Legal Drafting, HOI
dan Victimologi.
Dalam menyusun laporan ini, penulis telah banyak menerima bantuan baik
materil maupun spiritual, dorongan semangat, dan doa dari banyak pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada :
1. Bapak dan ibu serta keluarga tercinta yang senantiasa memberikan semangat
serta dukungan, dan do’a selama praktek hingga laporan ini tersusun.
3. Bapak Rahmat Muhajir SH, Bapak Gatot Sugiharto SH,M.H, Bapak N Satria
Abdi SH,MH dan Ibu Norma Sari SH,M.Hum selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing, mendampingi, dan mengarahkan seta member saran
selama mengikuti study lapangan dari awal hingga akhir acara.
5. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan dan dukungan dari pelaksanaan praktek sampai
dengan tersusunnya laporan ini.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih belum
benar-benar sempurna baik dari segi penyusunan kata maupun penulisan, semoga hal
tersebut dapat menjadi pelajaran bagi penulis untuk menjadi lebih baik di kemudian
hari.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis sampaikan permohonan maaf yang
setulus-tulusnya kepada semua pihak, apabila selama proses pelaksanaan pengamatan
hingga penyusunan laporan terdapat kekurangan dan kesalahan. Semoga hal tersebut
menjadi bahan intropeksi diri penulis.
Akhir kata besar harapan penulis semoga laporan ini dapat memberikan manfaat,
baik bagi penulis maupun pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
Edy Purnama
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Adanya kegiatan studi lapangan yang mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Juli
himgga tamggal 15 juli di Jakarta, berguna untuk menambah wawasan dan
pengenalan lebih dalam mengenai instansi-instansi pemerintahan yang erat kaitanya
dengan apa yang kita pelajari di Fakultas hukum. Seperi Komisi Yudisial yang akrab
di telinga para mahasiswa hukum, walaupun demikian sampai sekarang belum ada
persamaan pemahaman mengenai konsep Komisi Yudisial itu sendiri. Beberapa isu
seperti tugas dan wewenang, komposisi anggota, hubungan dengan Anggota yang lain
masih menjadi perdebatan . satu hal penting yang telah di sepakati adalah bahwa
perlu ada suatu lembaga yang khusus untuk menjalankan fungsi-fungsi lembaga
tertentu yang berhubungan dengankekuasaan kehakiman.
Bukan hanya itu, aparat penegak hukum khususnya peran kepolisian dalam hal ini
Polda Metrojaya juga sangat penting selain untuk pertahanan Negara juga menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi
kepolisian, seperti Polda Metrojaya sangat membantu dan berperan penuh menjaga
keutuhan NKRI dan permasalahan-permasalahan lalinnya yang ada di Negara ini,
termasuk masalah lalu lintas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMISI YUDISIAL
Berdasarkan observasi dan diskusi yang penulis ikuti dalam Studi Lapangan
Fakultas Hukum Universitads Ahmad Dahlan tanggal 12 sampai dengan 15 Juli 2009
yang berkenaan dengan Komisi Yudisial adalah dasar hukum, Tugas dan wewenang
Komisi Yudisial.
Tugas dan wewenang Komisi Yudisial dijelaskan dalam Pasal 24a ayat (3)
UUD 1945 secara parsial dan tidak langsung telah mengatur kewenangan
Komisi Yudisial berkaitan dengan proses pengusulan calon Hakim Agung.
Sedangkan dalam Pasal 24b ayat (1) UUD 1945 mengurai keewenangan
Komisi Yudisial menjadi 2 hal:
Namun sampai sekarang seperti yang kita tahu bahwa kewenangan Koimisi
Yudisial masih di kebiri dengan adanya peraturan bahwa Komisi Yudisial tidak dapat
mengawasi para Hakim Agung dan Mahkamah Konstitusi. Hal tersebut sangatlah
disayangkan karena itu menandakan masih belum adanya transparansi diantara para
pihak tersebut. Adanya perang dingin antara kubu MK bersama MA berhadapan
dengan KY pun terasa, terutama dengan statemen yang dikeluarkan oleh IKAHI.
B. MAHKAMAH KONSTITUSI
Secara.
Seperti dijelaskan dalam Pasal 24c ayat (2) UUD 1945 adalah, Mahkamah
Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan
Rakyatmengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan atau WAkil
Presiden menurut UUD.
Ditengah diskusi yang penulis ikuti pada studi lapangan Fakultas Hukum
UAD yaitu mengenai ke efektifitasannya petugas dalam menangani keamanan
dan ketertiban lalu lintas khususnya, diangkat beberapa isu, seperti pada Polda
Metro jaya yang kini menggunakan TMC (Traffic Management Centre).
Dimana dalam TMC tersebut terdapat beberapa cara dalam aksesnya,
beberapa diantara nya melalui :
1. Radio
2. Saluran Telepon
Saluran telepon khusus yang di buka oleh pihak Polda Metro Jaya guna
menampungkritik dan saran serta permintaan informasi, seperti bila ada
yang ingin meminta kejelasan mengenai suatu kendaraan bermotor. Atau
bila ada yang ingin memberi tahu bila ada sarana public yang mengalami
kerusakan, contoh; matinya lampu jalan.
3. Internet Online
4. CCTV
5. Sarana lain
Dalam Patroli Polda Metro jaya di lengkapi dengan armada mobil dengan
sandi “kijang”, dan patrol bermotor dengan sandi “lancar”. Selain armada
tersebut pihak Polda Metrojaya juga memiliki pasukan yang menggunakan
sepatu roda dalam patroli nya. Pertimbangan yang diambil adalah petugas
akan lebih sigap dan tangggap dalam melaksanakan tugasnya, sepatu roda
pun dirasa efisien bila tempat tersebut padat dan ramai. Petugas yang
menggunakan sepatu roda hanyalah berjumlah 30 orang, petugas tersebut
pun telah dibekali dengan ketermpilan khusus. Oleh karena itu tidak
semua petugas dapat menggunakan sepatu roda dalam patrolinya.
Polda Metro jaya dalam Traffic Management Centre memiliki beberapa tim
khusus, dalam hal ini tiap tim terdiri dari 20 orang yang berjaga, termasuk didalam
nya 1 orang Kajun.
D. MUSEUM BANK INDONESIA
1. Kaca Patri
Bila kita memasuki Bank Indonesia, maka pada awal ruangan kita dapat
melihat jendela besar dengan kaca patri yang bergambar, gambar yang
ada didalam nya menceritakan mengenai kebudayaan Indonesia.
4. Teater
5. Ruang Sejarah
6. Ruang Auditorium
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan