You are on page 1of 18

Aji Priyo Utomo

I.G.A Diah Valentina L.


1
Bunyi adalah getaran yang dirambatkan yang menimbulkan sensasi aural
karena terjadi perubahan tekanan di udara

Frekuensi adalah jumlah getaran tiap satuan waktu. Frekuensi bunyi
yang dapat didengarkan manusia antara 20 Hz sampai 20 kHz.

Didefinisikan bahwa dimana c adalah kecepatan rambat bunyi dan
f adalah frekuensi bunyi.

Tekanan bunyi berfrekuensi 1000 Hz terlemah yang menyebabkan bunyi
masih dapat didengar manusia, disebut AMBANG KEMAMPUAN
DIDENGAR atau threshold of audiobility, adalah tekanan bunyi sebesar
20 Pa.
Tinggi Rendah Serta Keras Lemahnya Bunyi
2
f
c
=
Gelombang bunyi yang merambat di udara adalah gelombang longitudinal
karena arah getaran dan arah rambatan gelombangnya sama. Gelombang
bunyi mempunyai cepat rambat tergantung pada karakteristik
mediumya.

Cepat rambat bunyi bila dinyatakan dalam temperature udara adalah ,
dimana T adalah temperatur udara dalam kelvin.sedangkan jika
dinyatakan dalam meter perdetik adalah c = 340 m/s pada suhu 25C.

Bila suatu gelombang merambat ke arah sumbu X, maka dapat dituliskan
persamaan diferensial gelombang
Perambatan Gelombang Bunyi
3
273
4 , 331
T
c =
t c x
y y
c
c
c
c
=
2
2
2 2
2
1
Ada beberapa referensi yang menuliskan persamaan deferensial
gelombang bunyi sebagai berikut: dimana p merupakan
tekanan bunyi di x pada saat t.

Bunyi merambat ke segala arah atau merambat dalam ruang sehingga
perambatan bunyi juga dapat dalam bentuk 3 dimensi. Persamaan
gelombang bunyi dalam ruang 3 dimensi dapat dituliskan sebagai
berikut: dimana adalah operator Laplacian.

Dalam koordinat Cartesis, persamaan gelombang bunyi 3 dimensi bisa
dituliskan :

Perambatan Gelombang Bunyi
4
t c x
p p
c
c
c
c
=
2
2
2 2
2
1
t c
p
p
c
c
V
=
2
2
2
2 1
V
2
t c z y x
p p p p
c
c
c
c
c
c
c
c
= + +
2
2
2 2
2
2
2
2
2
1
Sdangkan dalam koordinat sferis, persamaan gelombang bunyi 3 dimensi
dituliskan : atau dengan
r adalah jarak dari sumber ke titik yang tekanan bunyinya p.

Secara umum solusi persamaan gelombang yang merambat ke arah
sumbu X dapat dituliskan sebagai berikut: .
Jika suatu gelombang merupakan perambatan dari gelombang sinusoidal,
maka solusinya dapa ditulis sebagai berikut :

Perambatan Gelombang Bunyi
5
t c r
p
r
p
r
p
c
c
c
c
=
c
c
+
2
2
2 2
2
1 2
t c r
pr pr
c
c
c
c
= +
2
2
2 2
2
) ( 1 ) (
) ( x ct y y =
( ) ) 2 sin(
2
0 0
kx ft y x ct y y =
(

= t

t
Dimana y merupakan nilai besaran di posisi x pada saat t, Yo adalah
amplitudo besaran, adalah panjang gelombang, c adalah kecepatan
rambat gelombang dan f adalah frekuensi gelombang.

Untuk gelombang sferis yang isotropis (perilakunya ke segala arah
sama), solusi gelombangnya dapat dituliskan:
Dengan p adalah tekanan bunyi pada jarak r dari sumber pada saat t,
Po adalah amplitudo tekanan bunyi.



Perambatan Gelombang Bunyi
6
(

= ) (
2
sin
0
r ct
r
p

Tingkat tekanan buni biasa disebut SPL (Sound Pressure Level). Besaran
SPL ini adalah logaritma dari rasio tekanan terhadap suatu tekanan
acuan.

Secara matematis, tingkat tekanan bunyi ditulis: dB.
Atau dB. Dimana P adalah tekanan bunyi dan Pac
adalah .
Besaran Bersatuan Decibel
7
ac
P
P
SPL log 20 =
2
2
log 10
ac
P
P
SPL=
Pa
5
10 2

Batas-batas nilai SPL yang dapat di dengar untuk batas bawah:


:

Untuk batas atas 100 Pa adalah:

Besaran Bersatuan Decibel
8
dB SPL 0 1 log 10
) 10 2 (
) 10 2 (
log 10
2 5
2 5
= =

Pa p
5
10 2

=
dB SPL 134 10 5 , 2 log 10
) 10 2 (
) 100 (
log 10
13
2 5
2
= =

=

Berapakah pertambahan nilai SPL bila tekanan bunyi digandakan?
Solusi:







Pertambahan SPL nya adalah


Contoh
P
1

2P
1


Dimana,

Batas tekanan bunyi











Intensitas Bunyi (IL)
Pembulatan:
Dari

Dua bunyi dapat dibedakan jika selisih SPL minimal 3
dB, dan untuk SPL 10 dB bunyi yang didengar sangat
jelas.

SPL (tekanan) dan IL (intensitas) menunjukkan nilai
yang sama secara numerik, walaupun secara konsep
merupakan dua besaran yang berbeda.


Contoh:

Tentukanlah SPL bunyi yang intensitasnya 0,008
W/m
2
.


Solusi:








Laju banyaknya energi yang dipancarkan suatu sumber merupakan daya bunyi
(PWL). Selang daya bunyi yaitu dari 10
-9
sampai 10
6



dimana Wac = 10
-12
watt.
Contoh:
PWL sebuah mesin adalah 90 dB, re 10
-12
watt. Berapakah PWLnya bila Wac = 10
-12
watt
?
Solusi:

Daya Bunyi (PWL)
Bunyi merambat di udara dalam bentuk gelombang longitudinal pada medan
bebas yang disebut dengan bunyi airborne. Gelombang ini dipancarkan secara
sferis (muka gelombang bola atau silinder).
Sumber garis muka gelombang silinder

dianggap titik bila bagian terbesar sumber itu berukuran
maksimum r/5 (semakin jauh pengamat ke sumber,
karakter sumber titik semakin terpenuhi)
memancarkan gelombang ke segala arah dengan cara
yang sama (non-directional)

Sumber titik muka gelombang bola
Atenuasi Bunyi Karena Jarak
Ini artinya pada sumber titik, penggandaan jarak mengakibatkan atenuasi atau
penurunan SPL sebanyak 6 dB/dd (6 dB per doubling of distance).
SPL pada jarak-jarak tertentu dari mesin dapat ditentukan dari PWLnya dengan
hubungan yaitu:
Bila sumber titik berada di lantai yang keras, maka lantai memantulkan
semua energi sehingga terpancar energi setengah bola.


Maka didapat SPL yaitu:


Untuk sumber garis pada gambar berikut, seperti deretan mobil yang ada
di jalan raya yang padat, sehingga gelombang bunyi dipancarkan membentuk
permukaan silinder.




Maka diperoleh rumusan untuk Intensitasnya yaitu:



Dan untuk sumber garis pada jarak yang berbeda yaitu:





Pada penggandaan jarak,


Sehingga pada sumber garis, terjadi atenuasi 3 dB/dd.






Kekerasan dari bunyi yang terdengar merupakan gabungan dari beberapa
bunyi. Kekerasan dari bunyi tersebut dapat dinyatakan dalam SPL atau IL
sehingga yang dilakukan adalah menjumlahkan besaran decibel dari beberapa
sumber bunyi.
Misal terdapat 2 mesin identik yang masing-masing mempunyai PWL 120
dB, re 10
-12
watt. Namun tingkat daya total kedua mesin itu bukanlah 240 dB
namun:



Sehingga daya setiap mesin yaitu 1 watt, maka jumlah keduanya yaitu 2 watt.




Penjumlahan tadi menyebabkan pertambahan PWL 3 dB.








Penjumlahan Decibel
Untuk menentukan SPL diperlukan penjumlahan tekanannya yaitu tekanan
kuadrat.


Prosedur decibel ini dapat dibuat cepat dengan menggunakan nomograf
berikut.





Nomograf tersebut digunakan dengan cara:
Carilah selisih antara kedua dB yang akan dijumlahkan.
Baca skala bagian atas dan cari nilai selisih tersebut.
Turunlah dari nilai tersebut ke skala bawah.
Baca nilai yang diperoleh pada skala bawah tadi lalu ditambahkan nilai ini
pada dB yang lebih besar.

You might also like