You are on page 1of 5

Rehabilitasi Sebagai Bagian Penting Penyembuhan Stroke Rehabilitasi paska stroke merupakan bagian penting dari proses pemulihan

penderita stroke. Tujuan dari rehabilitasi paska stroke adalah membantu penderita mempelajari kembali fungsi tubuh yang terganggu. Apa itu Stroke? Stroke terjadi saat aliran darah tidak dapat mencapai bagian dari otak dan menyebabkan sel-sel pada bagian jaringan otak tersebut mati. Otak sendiri berfungsi mengatur pergerakan, rasa, berpikir, dan bertingkah laku. Stroke dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi-fungsi tersebut. Berikut adalah gangguan atau efek tersering yang disebabkan stroke: Kelemahan atau kelumpuhan satu sisi tubuh Gangguan berbicara dan bahasa Gangguan keseimbangan dan pergerakan yang kurang terkoordinasi Rasa kesemutan atau baal pada satu sisi tubuh Gangguan menelan Gangguan pengaturan fungsi berkemih dan buang air besar Gangguan daya ingat, berpikir, dan kemampuan memecahkan masalah Ketidakmampuan untuk bergerak dan mengurus diri sendiri Berikut adalah gangguan atau efek tersering yang disebabkan stroke: Kelemahan atau kelumpuhan satu sisi tubuh Gangguan berbicara dan bahasa Gangguan keseimbangan dan pergerakan yang kurang terkoordinasi Rasa kesemutan atau baal pada satu sisi tubuh Gangguan menelan Gangguan pengaturan fungsi berkemih dan buang air besar Gangguan daya ingat, berpikir, dan kemampuan memecahkan masalah Ketidakmampuan untuk bergerak dan mengurus diri sendiri Rehabilitasi Paska Stroke Dalam masa rehabilitasi, penderita stroke akan belajar bergerak, berpikir, dan merawat diri sendiri. Rehabilitasi tidak dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan stroke, namun dapat membantu penderita stroke untuk mengoptimalkan fungsi tubuhnya. Rehabilitasi akan memberikan hasil yang optimal bila dilakukan dalam 3 bulan pertama paska stroke. Meskipun perkembangan pemulihan yang optimal didapatkan dalam jangka waktu tersebut, proses pemulihan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memulai rehabilitasi sedini mungkin dan secara berkesinambungan. Rehabilitasi dimulai sejak penderita dirawat di rumah sakit dan dapat dilanjutkan secara rawat jalan, atau di rumah dengan perawatan tim rehabilitasi home care. Pemilihan jenis terapi yang diperlukan akan disesuaikan dengan kondisi penderita stroke dan apa yang dibutuhkan supaya penderita stroke dapat mandiri. Tim rehabilitasi medis, yang terdiri dari dokter spesialis rehabilitasi medis, perawat, fisioterapis, terapis wicara, terapis okupasi, dokter spesialis gizi, dan psikiater, akan melakukan pengkajian dan menentukan perencanaan terapi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan penderita stroke, antara lain: Ketrampilan perawatan diri, seperti makan, mandi, berpakaian, dan lain-lain Ketrampilan pergerakan, seperti berjalan, menggunakan kursi roda, dan lain-lain Ketrampilan berbicara dan berbahasa untuk meningkatan komunikasi Ketrampilan sosial untuk berinteraksi dengan orang lain Satu hal yang harus kita tekankan, kesuksesan terapi rehabilitasi paska stroke sangat tergantung sari dedikasi dan motivasi pasien serta keluarga sepanjang proses rehabilitasi Source : http://www.ekahospital.com/id/rehabilitation-as-the-important-stroke-treatment/ Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah.Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).. Jumlah Penderita Penyakit Stroke Meningkat Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan StrokeIndonesia, masalah stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita Stroke di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama diAsia. Jumlah yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan penyebab kecacatan serius menetap no 1 di seluruh dunia. pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai hari stroke dunia, saat ini diingatkan bahwa 1 dari 6 orang menderita stroke dan hampir setiap 6 detik seseorang meninggal karena stroke . Organisasi Stroke Dunia mencatat hampir 85% orang yang mempunyai faktor resiko dapat terhindar dari stroke bila menyadari dan mengatasi faktor resiko tersebut sejak dini. Badan kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat stroke akan meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 6 juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030. Di Amerika Serikat tercatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke, dan setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke. Pada tahun 2010, Amerika telah menghabiskan $ 73,7 juta untuk menbiayai tanggungan medis dan rehabilitasi akibat stroke. Secara normal darah mengangkut oksigen dan nutrisi untuk sel sel otak. Tanpa aliran darah , sel otak akan cepat mati. Setiap detik 32.000 sel otak yang tidak mendapat suplai oksigen akan mati. Beberapa faktor resiko terjadinya stroke , antara lain Yang Dapat Di Modifikasi ( Diubah ) Seperti : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Merokok Alkohol Diabetes Hiperlipidemia ( Hiperkolesterol ) Obesitas Penyakit Hipertensi Yang Tidak Terkontrol Dengan Obat Yang Tidak Dapat Di Modifikasi Seperti Komorbid Dengan Penyakit Jantung (Penyakit Jantung Koroner ) Stenosis Arteri Karotis Penyakit Anemia Sel Sabit Usia Lanjut Pengguna Obat- obatan Anti Pembekuan Darah Memiliki Riwayat Penyakit Tekanan Darah Tinggi Yang Kronis ( Jangka Waktu Lama ) Memiliki Riwayat Gangguan Pembuluh Darah Saat ini yang cukup memprihatinkan adalah meningkatnya kasus-kasus stroke pada usia muda yang diakibatkan tingkat stress yang tinggi dan kebiasaan pola hidup yang kurang sehat seperti sering mengkonsumsi makanan siap saji yang cukup banyak dan kurangnya olahraga Apa Itu Tia / Stroke Mini TIA merupakan suatu stroke yang berlangsung sesaat dan tidak menyebabkan gejala sisa apapun. Gejala berlangsung kurang dari 24 jam sehingga fungsi otak yang terganggu dapat kembali normal. Namun, TIA yang berulang dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah yang sewaktu-waktu dapat menyebar ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah. Sekitar 1 dari 5 orang yang pernah mengalami TIA akan mengalami serangan stroke dalam waktu kurang lebih 3 bulan. TIA harus diwaspadai sebagai kondisi kegawatdaruratan sebab tidak ada jaminan akan sembuh dan fungsi akan kembali normal. Oleh karena itulah meskipun gejala sudah menghilang tetapi tetap harus dicek kembali di RS karena tidak ada bedanya dengan penanganan stroke. Gejala TIA sama seperti stroke , antara lain penglihatan ganda, pusing (vertigo), kehilangan keseimbangan, kelemahan satu sisi tubuh ataupun kelumpuhan tangan, kaki, wajah ataupun seluruh tubuh, tidak lancar berbicara dan tidak mengerti perintah. Bekuan

darah yang terbentuk dapat menyumbat pembuluh darah di daerah retina sehingga menimbulkan gejala gangguan di mata seperti hilangnya penglihatan sementara (amaurosis fugax). Kenali Segera Khas Stroke ( Warning Sign ) Perlu diingatkan lagi untuk gejala pada penderita stroke tidak hanya kelemahan tubuh saja yang menjadi fokus utama tetapi bisa terjadi gangguan pada fungsi kognitif yang bersifat mendadak, seperti : Mendadak Mati rasa , kesemutan dan kelemahan pada wajah , tangan, atau kaki pada sisi tubuh atau seluruh tubuh Mendadak Kebinggungan , Lupa mendadak , sulit berbicara ataupun sulit mengerti Mendadak muncul masalah penglihatan pada satu atau kedua mata ( penglihatan ganda, penglihatan gelap) Mendadak kesulitan berjalan, dan kehilangan keseimbangan tubuh Mendadak pusing berat tanpa sebab yang jelas merupakan sebuah singkatan yang terdiri dari Face : Cek muka Mereka , apakah saat tersenyum akan terlihat sudut mulut yang turun Arms : Dapatkah mengangkat kedua tangan ataukah ada tangan yang lemah Speech : Apakah lancar berbicara dan dapat di mengerti atau terdengar cadel Time : Segera hubungi rumah sakit terdekat ,semakin cepat maka semakin baik Kenali Stroke Dan Fast Dan Bertindak Fast (Cepat )

Tangani Stroke Dengan Cepat dr.Yuda Turana Sp.S mengungkapkan bahwa banyak persepsi yang salah dalam mengenal stroke, misalnya saat mengalami gejala stroke ada beberapa orang melakukan penusukan pada ujung ujung jari menggunakan jarum dengan harapan akan mendapat kesembuhan. Namun bila hal tersebut dilakukan malah akan terjadi sebaliknya, dengan menusukkan jarum maka akan menyebabkan nyeri yang dapat memicu terjadinya kenaikan tekanan darah dan memperburuk keadaan stroke. Ada juga yang memberikan ramuan ramuan tradisional yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan menghilangkan gejala stroke, namun ada beberapa ramuan yang dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah yang bila diberikan pada penderita stroke perdarahan akan memperburuk keadaannya. Oleh karena itu sebaiknya dihindari pemberian ramuan atau obat obatan tradisional sebelum diketahui dengan pasti apakah stroke iskemik ( sumbatan ) atau stroke perdarahan. Waktu adalah Otak itulah semboyan yang harus diingat oleh setiap orang, semakin cepat mendiagnosis dan mengobati maka tidak hanya menyelamatkan hidup tetapi dapat memulihkan keadaan semakin cepat. Oleh karena itu semua maka sebaiknya bila muncul gejala stroke harus segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin untuk dapat mencegah terjadinya perburukan keadaan.

Tujuan dalam penatalaksaan stroke iskemik adalah menghancurkan dan menghilangkan bekuan darah yang terbentuk dan menghalangi aliran darah ke otak. Obat obatan yang sering dipakai untuk menangani stroke iskemik adalah anti platelet, contohnya aspirin. Aspirin diberikan dosis kecil. Di beberapa negara sudah dilakukan Primary Prevention dimana aspirin dikonsumsi tidak hanya saat terjadi serangan namun dikonsumsi secara terus menerus pada wanita setelah menopause dan pria dengan faktor resiko seperti Hiperlipidemik, Diabetes, Hipertensi, dan Obesitas sehingga dapt mencegah terjadinya stroke.. Beberapa obat obatan lain yang diberikan dalam penatalaksanaan stroke iskemik meliputi 1. RTPA (Recombinant Tissue Plasminogen Activator) : Alteplase, Streptokinase Diberikan secara intravena digunakan untuk menghancurkan bekuan darah yang terbentuk. Hanya digunakan dengan syarat kurang lebih 3-6 jam setelah serangan, jangan diberikan bila ada tanda tanda trombosis vena serebral tidak pernah ada riwayat operasi kepala hipertensi 185 mmHg Dapat menimbulkan efek samping yang cukup tinggi seperti terjadinya perdarahan otak 1. 2. 3. 4. Anti Koagulan : Heparin, Warfarin, Enoxaparin Digunakan untuk mencegah terbentuknya emboli atau mencegah bila ada bekuan baru, hanya sebatas untuk kasus pada stroke dengan fibrilasi atrium Anti Platelet : Aspirin, Tidopidine, Clopidogrel Neuroprotector : Citikolin Anti Hipertensi : Labetolol, Nicardipine, Enalapril, Sodium Nitropruside Untuk beberapa kasus kegawatdaruratan tidak dianjurkan pemberian vasodilator cepat (Nitrogliserin, Hydralazin) karena dapat memperburuk keadaan.Pada stroke sumbatan, penurunan tekanan darah tidak dianjurkan terlalu agresif, bahkan tekanan darah dibiarkan tinggi kecuali bila diatas 220/120 mmHg maka harus segera diturunkan. Penurunan tekanan darah yang dianjurkan 20% Menurunkan tekanan Intrakranial : Manitol Obat lambung : Antasid (untuk mencegah ulcer dan refluks lambung) hanya diberikan sesuai dengan indikasi tertentu Untuk kasus perdarahan biasanya penatalaksaan hanya konservatif dan beberapa kasus membutuhkan penatalaksanaan dengan teknik operasi. Tujuan dalam penatalaksaan stroke perdarahan adalah menghentikan perdarahan secepatnya dan menyingkirkan gumpalan darah yang terjadi di otak sehingga tidak terjadi penumpukan darah yang dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan dalam otak.Beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan operasi antara lain Cukup luas dan terletak di pinggir Masuk ke ruang ventrikel Terjadi pada usia muda Terdapat kelainan arteri vena (Arteriovenous Malformation) Apa Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Terjadinya Stroke Stroke merupakan suatu hasil akhir yang dari suatu proses faktor resiko, oleh karena itu dalam pencegahan sebaiknya kita menitik beratkan pada menjaga , mencegah, dan mengatasi faktor resiko. Sebagai contohnya adalah 1. Memperbaiki keadaan hiperlipidemi, dengan cara memperbaiki pola makanan dan meningkatkan aktifitas fisik (olahraga teratur), dapat pula dibantu dengan obat obatan seperti golongan statin simvastatin, atorvastatin, dlsb) , atau kombinasi statin& antiplatelet (Pravastatin & Acetylsalisilic Acid (Novosta ) , dan lain sebagainya. Menghentikan konsumsi rokok Jangan menganggap remeh tentang pentingnya berhenti merokok. Untuk berhenti merokok tidak peduli sejak kapan mulai merokok, atau berapa banyak merokok. Semakin cepat berhenti merokok maka akan menurunkan resiko stroke 1. 2. 3. 4. Menghentikan konsumsi alkohol Mengurangi obesitas dengan menurunkan berat badan sesuai berat badan ideal dan olahraga teratur Jika mempunyai penyakit diabetes, harus mengkonsumsi obat obat diabetes teratur dan menjaga pola makan serta olahraga teratur Jika mempunyai penyakit hipertensi, harus mengkonsomsi obat obatan hipertensi teratur sehingga dapat menjaga tekanan darah stabil

5. 6.

2.

5. 6. 7.

Teratur berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi Rutin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan Cegah kondisi stress Obat Primery Prevention Stroke Salah satu obat primary prevention untuk stroke adalah aspirin tunggal atau kombinasinya seperti Pravastatin & Acetylsalisilic Acid (Novosta ). Berikut bukti ilmiah untuk kombinasi statin& antiplatelet (Pravastatin & Acetylsalisilic Acid (Novosta ):

Barthel index Skala Barthel atau Barthel indeks ADL adalah skala yang digunakan untuk mengukur kinerja dalam Kegiatan dasar harian Hidup. Indeks Barthel adalah skala ordinal. Setiap item kinerja dinilai pada skala ordinal dengan jumlah tertentu poin ditugaskan untuk setiap level atau peringkat. menggunakan variabel sepuluh menggambarkan aktivitas hidup sehari-hari (ADL) dan mobilitas. Sebuah jumlah yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih besar untuk dapat tinggal di rumah dengan tingkat merdeka, setelah pulang dari rumah sakit. Jumlah waktu dan bantuan fisik yang diperlukan untuk melakukan setiap item yang digunakan dalam menentukan Lue va diberikan setiap item. Faktor eksternal dalam efek lingkungan skor setiap item. Jika adaptasi di luar lingkungan rumah standar dipenuhi selama penilaian, skor peserta akan lebih rendah jika kondisi ini tidak tersedia. Jika adaptasi terhadap lingkungan yang dibuat, mereka harus dijelaskan secara rinci dan melekat pada Indeks Barthel. Skala diperkenalkan pada tahun 1965, dan menghasilkan nilai 0-20. Meskipun versi asli masih banyak digunakan, hal itu diubah oleh Granger et al. pada tahun 1979, ketika datang untuk memasukkan 0-10 poin untuk setiap variabel, dan perbaikan lebih lanjut diperkenalkan pada tahun 1989. Indeks Barthel menandakan salah satu kontribusi pertama ke literatur status fungsional yang merupakan Terapis Fisik periode panjang masuknya mobilitas fungsional dan pengukuran ADL dalam lingkup praktek. Skala ini dianggap sebagai dapat diandalkan, meskipun penggunaannya dalam uji klinis pada obat stroke tidak konsisten. Hal ini bagaimanapun, telah digunakan secara ekstensif untuk memantau fungsional perubahan pada individu menerima rehabilitasi pasien, terutama dalam memprediksi hasil fungsional berhubungan dengan stroke. Indeks Barthel telah menunjukkan keandalan interrator tinggi (0,95) dan uji reliabilitas tes ulang (0,89) serta korelasi tinggi (0,74-0,8) denga n ukuran lain cacat fisik.

You might also like