You are on page 1of 2

Membangun Integritas Dari Keteladanan Sang Pemimpin Oleh: Rizka Isti Qomarya Integritas, sebuah kata yang sering

kita dengar tetapi sulit untuk dipahami dan diimplementasikan. Jika kita lihat definisinya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan dan kejujuran. integritas adalah sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, langkahlangkah, prinsip, harapan, dan hasil. Pendapat lebih luas disampaikan oleh Andreas Harefa dalam bukunya Manusia Pembelajar, dalam bukunya tersebut dijelaskan salah satu definisi integritas adalah adalah maining social, athical, and organizational norm, firmly adhring to code of conduct anda atichal principle. Dengan pengertian tersebut integritas diterjemahkan menjadi tiga tindakan kunci. Pertama, menunjukkan kejujuran (demonstrate honesty), yaitu bekerja dengan orang lain secara jujur dan benar, menyajikan informasi secara lengkap dan akurat. Kedua, memebuhi komitmen (keeping commitment), yaitu melakukan apa yang telah dijanjikan, tidak membocorkan rahasia. Ketiga berperilaku secara konsisten (behave consistently), yaitu menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara kata dan perbuatan. Pemimpin adalah panutan bagi masyarakatnya, pemimpin yang baik akan menjadi contoh teladan bagi masyaraktnya, hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura yaitu Observation Learning Theory (Teori Belajar Sosial). Albert Bandura mengatakan bahwa, Manusia dalam hidupnya mempunyai sikap saling ketergantungan dengan manusia lain, demikian pula dalam belajar, ia banyak dipengaruhi oleh keadaan di sekelilingnya. Dalam teori belajar sosial, memandang tingkah laku manusia timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri. Adanya keterbukaan seseorang terhadap lingkungannya akan membuka peluang memperoleh pelajaran sebanyak-banyaknya, begitu banyak yang dapat diamati dan dipikirkan untuk diambil pelajaran darinya. Teori belajar sosial menekankan perlunya imitation (peniruan) terhadap proses perkembangan sosial dan moral siswa. Lewat pengamatan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, seorang anak dapat menirunya, karena itu teramt penting bagi seorang pendidik, untuk memainkan peran sebagai model atau tokoh yang menjadi contoh dan diteladani oleh anak didiknya. Membangun integritas di Indonesia sama halnya dengan mendidik seorang anak. Seorang anak akan meniru perilaku orang terdekatnya seperti orangtua, guru di sekolah, atau teman sepermainan. Jika lingkungan sekitar anak tersebut baik, maka perilaku yang akan terbetuk akan baik juga, hal ini disebabkan karena orang di sekitar mereka menjadi contoh teladan yang baik. Akan tetapi sebaliknya, pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekitar buruk, maka perilaku yang terbentuk akan buruk juga. Begitu juga halnya dalam membangun integritas, sosok pemimpin dengan kepribadian integritas akan menunjukkan keteladanan sehinnga dapat mempengaruhi orang lain untuk memotivasi dirinya dalam membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong orang lain untuk memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuh kembangkan integritas yang kita sebut dengan prinsip pertama adalah menumbuh kembangkan kepercayaan dan keyakinan dalam merubah kesadaran inderawi ke tingkat yang lebih baik ; prinsip kedua adalah memberi, saling

menghormati dan menghargai orang lain ; prinsip ketiga adalah memiliki kemampuan dalam kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intelektual. Indonesia memerlukan sosok pemimpin yang memiliki integritas tinggi untuk merubah kehidupan Indonesia menjadi lebih baik. Mengapa demikian? Jika kita lihat dari definisi sebelumnya dapat dikatakan bahwa integritas berhubungan dengan dedikasi atau pengerahan segala daya dan upaya untuk mencapai satu tujuan. Integritas ini yang menjaga seseorang supaya tidak keluar dari jalurnya dalam mencapai sesuatu. Seorang pemimpin yang berintegritas, tidak akan mudah melakukan korupsi atau memperkaya diri dengan menyalahgunakan wewenang. Seorang pengusaha yang berintegritas tidak akan menghalalkan segala cara supaya usahanya lancar dan mendapatkan keuntungan tinggi. Singkatnya, orang yang memiliki integritas tetap terjaga dari hal-hal yang mendistraksi dirinya dari tujuan mulia. Banyak pemimpin atau tokoh di Indonesia yang sosoknya dapat dijadikan teladan, salah satunya adalah Dahlan Iskan . Siapa yang tidak kenal dengan sosok Dahlan Iskan, seorang menteri BUMN dan pengusaha sukses yang akhir-akhir ini menjadi sosok yang dikagumi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Dengan tangan dinginnya, dalam lima tahun Dahlan Iskan menghidupkan kembali Harian Jawa Pos dengan menaikkan oplah Jawa Pos dari 6000 eksemplar menjadi 300.000 eksemplar pada saat menjabat menjadi Direktur Utama Jawa Pos. Saat menjabat menjadi Direktur Utama PLN pun beliau membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet seIndonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari seorang Dahlan Iskan yang dapat dijadikan teladan bagi kita. Seperti yang kita tahu, walaupun dia menjabat sebagai seorang menteri dan pengusaha hidupnya selalu bersahaja, perilakunya itu tercermin dengan kebiasaan sehari-harinya yang merakyat. Dahlan Iskan juga dikenal sebagai sosok pekerja keras dan mandiri, Yaris Setiabudi menggambarkan sosok Dahlan Iskan dalam buku biografinya yang berjudul Dahlan Iskan, From Zero to Hero sebagai sosok yang sosok pemimpin yang keras tanpa kompromi, jujur, pekerja keras yang tak mengenal waktu, cepat dalam mengambil keputusan, dan kritis terhadap pemerintah. Beliau juga sosok yang sangat piawai memberikan inspirasi dan memiliki kemampuan berinovasi untuk melakukan suatu hal kadang di nilai " tidak biasa " oleh orang lain. Disinilah pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam membangun integritas bangsa. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kritis dan cerdas, mereka butuh sosok pemimpin yang dapat dijadikan teladan bagi mereka untuk membimbing ke arah yang lebih baik dan tidak salah arah. Indonesia butuh sosok sosok pemimpin yang tidak hanya sekedar memainkan kekuasaannya saja, tetapi Indonesia sangat membutuhkan sosok pemimpin yang jujur, kreatif, inovatif, dan konsisten serta bertanggungjawab dengan apa yang menjadi tugasnya.

You might also like