You are on page 1of 30

INDUKTOR

Oleh : Drs. Charles A Selan


Salah satu bentuk inductor seperti gambar berikut :
(b) (c)
(a)
Gambar 1.1 Induktor
Induktor adalah uga kumparan !ang memiliki koe"isien induktansi sendiri (#)$ dan besarn!a
din!atakan oleh persamaan sebagai berikut :
[ ] S A n L % ) (
&
hendry
Dimana' n ( ban!akn!a lilitan kumparan

( permeobilitas inti kumparan$ dan untuk udara bebas atau rang hampa
hargan!a
)
1* +

x (hendry/meter).
A ( luas penampang inti kumparan
S ( panang kumparan
,egangan !ang diterapkan pada inductor$ besarn!a sebanding dengan perubahan arus setiap saat
dalam kumparan tersebut$ dan secara matematis ditulis sebagai berikut :
( ) dt di L U %
Volt
-erdasarkan persamaan (.) diatas ada beberapa hal !ang dapat disimpulkan sebagai berikut :
-ah/a tegangan pada inductor ada$ apabila arus !ang mengalir mele/atin!a adalah arus
!ang berubah0ubah setiap saatn!a (di%dt). ,etapi kalau arus !ang mele/atin!a tidak
berubah0ubah dan arus itu adalah arus !ang konstan (arus DC) maka tegangan pada
indktor tidak ada atau inductor han!alah sebagai ka/at penghantar biasa sehingga drop
tegangan padan!a sama dengan nol.
-ah/a apabila perubahan arus pada inductor itu teradi cepat sekali atau (dt) hamper
sama dengan nol (dt ( *) maka dibutuhkan tegangan !ang besar sekali
( ) * % di L U
Volt
sama dengan besar tegangan takterhingga. 1erubahan !ang tiba0tiba pada inductor akan
mengakibatkan uga perubahan tiba0tiba energi !ang disimpan dalam inductor itu 2karena
1
.
I
S
energi !ang tersimpan adalah (#I
&
)%&3. Selain itu perubahan energi tersimpan ini secara
tiba0tiba membutuhkan da!a !ang besar takterhingga$ karena da!a 2(energi)%t3$ adi
apabila (t) itu tiba0tiba atau (t ( *) maka da!a !ang diperlkan sama dengan (energi%*)
adalah suatu nilai !ang besar tak terhingga.
Secara gra"is kedua pern!ataan tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar &a karakteristik tegangan dan arus pada inductor
&
Gambar &b karakteristik tegangan dan arus pada inductor
Gambar &a untuk /aktu perubahan arus selama satu detik pada inductor 45$ sedangkan gambar
&b untuk /aktu perubahan *.1 detik pada indktor !ang sama.
4
1enelasan : .ntuk gambar &a
Diketahui Induktor 45$ arus listrik pada inductor dinaikkan hargan!a dari nol sampai 1A
selama 1 detik$ kemudian dibiarkan arus 1A ini tetap mengalir dalam inductor selama & detik.
Setelah itu diturunkan secara bertahap dari 1A ke nol dalam /aktu 1 detik$ dan secara gra"is
diperlihatkan seperti gambar berikut :
Gambar 4 perbandingn arus terhadap /aktu
,entukan 6ilai :
a) 6ilai tegangan pada inductor selama periode penaikan arus dari nol sampai 1A dalam
periode 1 detik7
b) 6ilai tegangan pada inductor selama periode arus 1A itu dibiarkan tetap mengalir
dalam inductor dalam periode & detik7
c) 6ilai tegangan pada inductor selama periode arus 1A itu diturunkan nilain!a menuu
nol dalam periode 1 detik7
d) Gambar gra"ik dari a/aban pertan!aan (a) sampai dengan (c)7
8a/ab
a) Selama periode penaikan arus dari nol ke 1A$ kita melakukan perubahan arus setiap
saatn!a$ adi ada "actor (di%dt). 9enurut penelasan terdahlu$ maka pada inductor ada
ga!a gerak listrik induksi !ang besarn!a sebagai berikut:
. ( # (di%dt) ( 4 (1%1) ( 4 :olt' nilai tegangan ini ada di inductor selama periode
penaikan arus !aitu selama 1 detik$ dan secara gra"is ditunukan sebagai berikut :
+
b) Dua detik$ selama arus 1A ini dibiarkan mengalir dalam inductor$ kita tidak
melakukan perubahan apa0apa pada arus tersebut$ adi tidak ada "actor (di%dt) atau
sama dengan nol. Dengan demikian . ( # (di%dt) dapat ditulis sebagai berikut . ( #
(*) ( *. ,erlihat bah/a tegangan pada inductor sama dengan nol dan secara gra"is
diperlihatkan sebagai berikut :
;
c) Selama periode penurunan arus dari 1A ke harga nol didalam inductor$ kita
melakukan perubahan arus setiap saatn!a$ adi ada "actor (di%dt) tetapi dalam arah
!ang berla/anan dengan arah pada a/aban (a) diatas. Dengan demikian pada
inductor ada tegangan . ( # (0di%dt) ( 4 (01%1) ( 04 :olt. 6ilai tegangan ini ada di
inductor selama 1 detik periode penurunan arus dari 1A menuu nol. Secara "ra"is
diperlihatkan sebagai berikut :
d) Dengan menggabungkan gra"ik pada a/aban (a) sampai dengan (c) diperoleh
gambar lengkap karakteristik arus dan tegangan pada inductor sebagai berikut:
<
.ntuk gambar &(b)
,erlihat bah/a inductor !ang sama dialiri dengan arus !ang sama tetapi /aktu perubahan
arusn!a !ang dipercepat.
Diketahui : inductor 45 dialiriarus listrik dari * secara bertahap sampai 1A dalam selang /aktu
di percepat dari sebelumn!a pada gambar &(a) !aitu *.1 detik$ kemudian setelah arus ini
mencapai nilai 1A pada detik ke (*$1)$ arus 1A ini di biarkan mengalir pada inductor selama &
detik.setelah itu arus ini di turunkan secar bertahap mencapai harga *$1 detik$ dan secara gra"ik
di tunukan seperti gambar berikut :
,entukan :
a) 6ilai tegangan pada inductor selama periode penaikan arus dari * sampai 1A
dalam periode *$1 detik.
b) 6ilai tegangan pada inductor selama periode arus 1A itu dibiarkan tetap mengalir
dalam inductor dalam periode & detik.
c) 6ilai tegangan pada inductor selama periode arus 1A itu di turunkan nilain!a
menuu * dalam periode *$1 detik.
d) Gambar gra"ik dari a/aban pertan!aan (a) sampai dengan (c).
8a/aban :
a) 1ada peruses penaikan arus inductor dari nol ke 1A dalam selang *$1detik$ kita
melakukan perubahan arus setiap saatn!a adi dalam "actor ( )
dt
di
$ oleh karena
itu pada inductor terbangkit tegangan inductor . ( #( )
dt
di
( 4
,
_

1 $ *
1
( 4* =olt.
>alau kita bandingkan data perhitungan pada gambar &(a)$ penaikan arus dari *
ke 1A pada inductor 45 terlihat bah/a dengan mempercepat /aktu perubahan
arus dari 1 detik ke *$1 detik$ ter!ata kita membutuhkan tegangan sepuluh kali
lebih besar !aitu 4* =olt secara gra"is diperlihatkan sebagai berikut :
)
b) Seperti penelasan terdahulu bah/a selama dua detik arus listrik 1A dibiarkan
mengalir dalam inductor$ tidak ada tegangan !ang terbangkit pada inductor
dimaksud dan secara gra"is ditunukan sebagai berikut :
?
c) Seperti penelasan terdahulu bah/a selama *.1 detik proses penurunan arus dari
1A mnuu nol$ pada inductor ada tegangan dalam arah berla/anan dengan
tegangan inductor pada gambar &a. secara gra"is ditunukan sebagai berikut :
d) Gambar Gra"isn!a sebagai berikut :
@
1ersamaan Arus Induktor
1ada penelasan terdahulu kita telah mengenal persamaan tegangan . ( # (di%dt). 8ika persamaan
ini dimanipulasi maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
. ( # (di%dt)
.(dt) ( #(di)
di ( (.%#)dt atau di ( 1%# .(dt).
) (
1
) (
) * (
) (
) * (


t
t
t
t
dt U
L
di

) (
) * ( *
) (
1
t
t
t
t
dt U
L
i


) (
) * (
) (
1
) * ( ) (
t
t
dt U
L
t i t i
8adi
) * ( ) (
1
) (
) (
) * (
t i dt U
L
t i
t
t
+

8ika dianggap bah/a pada saat sebelmn!a (t


*
) ( 0A atau minus takhingga$ tidak ada energi !ang
tersimpan dalam inductor$ dengan demikian maka i(t
*
) ( (0A) ( *.
. ) (
1
) (
) (
) (

t
dt U
L
t i
Contoh
,entukan persamaan Arus i (t)
8a/ab

) (
) (
) (
&
1
) (
t
to
dt u t i

) (
) (
) ( ; cos <
&
1
) (
t
to
dt t t i
Bumus integral '
( ) C
x
ax
dx ax +

sin
cos
8ika Bumu Ini Di ,eterapkan ke persamaan i (t) di atau maka diperoleh hasil sebagai berikut.:
1*
) ( ; sin
;
<
&
1
) (
) (
) (
to i t t i
t
to
+
1
1
]
1

) ( ) ; sin(
;
<
) ; sin(
;
<
&
1
to i to t +
1
]
1


( *$< sin (;t) 0 *$< sin (;t
*
) C i(t
*
)
Suku pertama men!atakan arus sinusoida !ang berubah0ubah$sedangkan suku kedua dan ke tiga
men!atakan konstanta. Apabila kita misalkan pada saat t ( 0(D%
&
)dan I ( t
*
)( 1 A$ maka i(t)( *$<
sin (;t) E *$< sin (;t
*
) menadi i (t) ( *$< sin (;t) E *$< sin (0;F%
&
) C 1G ( *$< sin (;t) C *$< C 1 (
*$< sin (;t) C 1$<.
1ersamaan da!a dan energi pada inductor
Da!a !ang di serap inductor adalah perkalian arus dan tegangan
Ui p
) % ( dt di Li p
8ika 1ersamaan ini dimanipulir$ akan diproleh persamaan energi sebagai berikut :
) ( ) ( di Li dt p
). ( ) (
) (
) (
di i L dt p
t i
to i
t
to


.
&
1
) (
) (
&

t i
to i
t
to
Li pt
{ } { } [ ]
&
*
&
( ) (
&
1
t i t i L pto pt
[ ] [ ]
&
*
&
*
) (
&
1
) (
&
1
) ( ) ( t i L t i L t W t W
1ada saat t
*
kita anggap bah/a arus maupun energi adalah nol. Dengan demikian persamaan
terakhir diatas dapat ditulis sebagai berikut :
[ ] atau t i L t W ' * ) (
&
1
* ) (
&

[ ] atau t i L t W ' * ) (
&
1
* ) (
&

11
Suku pertama Suku kedua Suku ketiga
&
&
1
Li W
L

Hnergi !ang tersimpan dalam inductor.
Contoh :
,entukan '
a) .
B
b) .
#
c) 1
B
d) I
B
dan I
#
8a/ab
.
B
( iB ( 1& sin 2(D%<)t3 G *$1
( 1$& sin 2(D%<)t3 :olt
.
#
( # (di%dt)
(
[ ] { }
dt
t in d
x
) < % ( 1&
4

Bumus de"rensial ' J ( sin aK maka (d!%dK) ( a cos aK
[ ] t x U
L
) < % cos( ) < % )( 1& ( 4
[ ] t U
L
) < % cos( ) < % 4< (
[ ]Volt t U
L
) < % cos( <
1&
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ]
[ ]
[ ] { }
[ ]
[ ] [ ]
[ ]
{ } [ ] [ ]
[ ]
[ ] [ ]
[ ]
[ ] [ ]
[ ] { }
[ ] [ ]
[ ]
[ ] [ ]
[ ] [ ]
t
t Cos t Sin
I
t
t Cos t Sin
I
dt t Sin dt
t Cos t Sin
dt t Sin
t Cos t Sin
dt t Cos
t Cos t Sin
I Jadi
dt t Sin I ana
dt t Cos I dt t Cos
t Cos
dt t Sin t Sin
t Cos
t Sin
vdu udv uv du v dv u uv d
t Cos
V maka dt t Sin dv juga Misalkan
dt t Cos dx maka t Sin U misalkan Kita
dt t Sin t Sin
dt t Sin
dt t Sin W
t Sin
t Sin
t Sin
R i P
R
R
&
1
&
)
<
( )
<
( <
)
<
( )
<
( <
&
)
<
(
)
<
( )
<
( <
)
<
( 1
)
<
( )
<
( <
. )
<
(
)
<
( )
<
( <
)
<
( dim
. )
<
( )
<
( )
<
(
)
<
( <
)
<
( )
<
(
)
<
( <
)
<
(
. . ) (
)
<
( <
' )
<
(
)
<
(
<
' )
<
(
)
<
( )
<
( + $ 1+
)
<
( + $ 1+
)
<
( + $ 1+
)
<
( + $ 1+
) 1 $ * ( )
<
( 1++
) 1 $ * ( ) )
<
( 1& (
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
+

'

'

+ +

14
: $ det < diatas persamaan n erdasarka maka ik !aktu selang dalam
resistor pada panas menjadi dirua" #ang energi mengeta"ui ingin kita Misalkan
[ ] [ ]
[ ]
[ ] { }
[ ] { }
[ ] t Sin
t Sin
t Sin x x
i L W
Joule
Cos Sin
t Cos t Sin
I x W
L
R
)
<
( &1<
)
<
( 1++ ; $ 1
)
<
( 1& 4
&
1
&
1
& $ +4
4 * + $ 1+
4
&
<
+ $ 1+
) < (
&
1
&
)
<
( )
<
( <
+ $ 1+
+ $ 1+
&
&
&
&

+
1
]
1

1
1
]
1

,erlihat elas bah/a pada saat t = 0$ energi dalam induktor 6ol$ tetapi 4 detik kemudian menadi
216 oule dan 3 menit berikutn!a lagi !aitu t = 6 det$ energi ini kembali pergi meninggalkan
induktor.
1+
KAPASITOR
Oleh : Drs. Charles A Selan
Salah satu bentuk kapasitor diperlihatkan dalam gambar berikut ini :
(a) adalah gambar dan (b) adalah gambar dari kapasitor. Sebuah kapasitor secara "isis terdiri dari
dua plat paralel$ dan diantara kedua plat ini ada bahan elektrik
) ( r
. -ila sebuah sumber arus
searah disambungkan kekapasitor maka arus positi" akan memasuki satu plat sebagai muatan
positi"$ muatan ini tidak dapat mele/ati bagian dalam kapasitor sehingga akan tertimbun pada
plat kapasitor. Arus dan muatan !ang bertambah ini secara matematis dapat diperlihatkan
sebagai berikut :

-ila kapasitor diberi tegangan bolak balik maka pada kapsitor mengalir arus listrik seperti
dalam persamaan berikut ini :
>emampuan kapasitor men!impan muatan listrik disebut kapasitansi (C) dan din!atakan dalam
satuan Lahrad (L). 8ika luas plat paralel pada kapasitor adalah A$ berarak d antara satu dengan
!ang lainn!a maka nilai kapasitansi tersebut adalah sebagai berikut :
dimana ' H adalah pemiti"itas bahan dielektrik !ang terdapat diantara plat0plat kapasitor$ dan
nilain!a untuk udara atau ruang hampa E = Eo = 8,854 piko "ahrad per meter.
Per!m!!n te"!n"!n #!d! $!#itor%
-ila kita perhatikan per+samaan arus i = ( )
d
$A
C , terlihat bah/a arus ini han!a ada kalau
pada kapasitor diberi tegangan !ang berubahEubah. 8ika tegangan !ang diberikan tidak berubah0
ubah (konstan%teganganDC) maka tidak ada arusd !ang mengalir melalui kapasitor. Selain itu
1;
( )
d
$A
C
( )
dt
du
C i
( )
dt
dt
i
perubahan !ang tiba0tiba pada kapasitor mengekibatkan meningkatn!a arus listrik secara
drastis.
( )
dt
du
C i
i &dt' = ( &d)'
d) = ( ) dt
%
i
) (
1
) (
) (
dt i
%
du
t
to
t u
to u


U

) (
) (
) (
) (
) (
1
t u
to u
t
to
dt i
%
U&t' * U &to' =

) (
) (
) (
1
t
to
dt i
%
>ita anggap pada saat sebelumn!a (to ( 0A)$ tegangan pada kapasitor memang tidak ada sama
sekali atau . (to) ( * $ maka persamaan diatas dapat di tulis sebagai berikut :
1ersamaan integral ini memperlihatkan kepada kita bah/a arus muatan listrik !ang mengalir ke
kapasitor dalam selang /aktu sampai dengan (t) detik$ akan sama dengan &+' ,U&t'- atau dapat
kita tulis sebagai berikut :
kalau kita perhatikan persamaan tegangan kapasitor di atas !aitu:
U&t' =

+
t
to
to U dt i
%
) ( ) (
1
9aka "aktor

t
to
dt i ) (
adalah luas bagan !ang dibentuk oleh arus (i) dan /aktu (dt).
1ada inter=al /aktu diantara (to) dan (t)$ dengan demikian persamaan tegangan pada kapasitor
dapat ditulis sebagai berikut :
1<
U&t' =

) (
) (
) (
1
t
to
dt i
%

.
U
&to'
U&t' =
* ) (
1
) (
+


dt i
%
t
t = + )
U&t' =
%
1
,/)! 0!n")n 1!n" di0ent)$ &i' d!n &t' #!d! inter2!3 4!$t) &to' d!n &t'- .
U&to'
Contoh :
9isalkan arus listrik seperti dalam gambar berikut :
Diterapkan pada sebuah kapasitor ; mikro "ahrad$ berupa nilai tegangan kapasitor :
a). 1ada saat to ( 0; ms dan t ( ; ms
b). 1ada saat to ( * ms dan t ( 4 ms
c). Gambar gra"ik tegangan (a) dan (b)
8a/ab:
a). 1ada inter=al /aktu (to) ke nol (lihat gambar)$ !aitu &0%5' ke nol$ arus i =0$ sedangkan /aktu
&dt' adalah &0%5'. dengan demikian luas bangun !ang dibentuk keduan!a !aitu i 5 &dt' = 0 5
&0%5' = no3%
Selanutn!a pada inter=al /aktu nol ke (t) (lihat gambar) !aitu nol ke &0%5'$ arus i = 20$
sedangkan /aktu &dt' = 0%5. dengan demikian luas bangun !ang dibentuk ke/duan!a adalah
i G &dt' = 20 5 0%5 = 10. total luas bangun !ang dibentuk i dan (dt) pada selang inter=al
/aktu (to) sampai (t) adalah &0 . 10' = 10.
8adi : .(t) (
%
1
2luas bangun !ang dibentuk (i) dan (dt) pada inter=al /aktu (to) dan (t)3
=
) ( 1*
1* ;
1
4
to u +


= 2000 m2 . U&to'
Apabila a/al0a/aln!a kapasitor dalam keadaan kosong maka .(to) ( *$ sehingga .(t) (
&*** m= atau & :olt.
1)
b). 1ada inter=al /aktu &to' = 0 $e &t' = 2 (lihat gambar) 6 i = 20 d!n &dt' = 2. dengan demikian
luas bangun !ang dibentuk keduan!a adalah i 5 &dt' = 20 5 2 = 40.
Selanutn!a pada inter=al /aktu & ke 4 (lihat gambar)' i = 0 d!n &dt' = 1. dengan demikian
luas bangun !ang di bentuk keduan!a adalah i5&dt' = 40 . 0 = 40%
8adi .(t) (
%
1
2,otal luas bangun !ang dibentuk3 C .(to)

=
) ( +*
1* ;
1
4
to U +



= 8000 m2 . U&to'%
-ila pada a/al0a/aln!a kapasitor dalam keadaan kosong maka .(to) ( * sehingga (t) (
?*** m= atau ? :olt.
c). Gambar gra"ikn!a sebagai berikut :
1?
DA7A DAN ENER8I PADA KAPASITOR
Da!a !ang dibentuk pada kapasitor seperti dalam persamaan berikut ini:

( )
{ } { } [ ]
[ ] [ ] ) ( ) (
&
1
) (
&
1
) (
) ( ) (
&
1
) ( ) (
&
1
) ( ) @
) ( ) (
) (
& &
& &
) (
) (
&
) (
) (
to W to U C t U C t W
to U to U C to W t W
U x C Pt
du CU dt P
dt CU dt P
dt
du
CU
dt
du
UC Ui P
t
to
t u
t u
t u
to u
t
to
+




-agian & dan bagian 4 merupakan konstanta$ adi energi !ang tersimpan dalam kapasitor adalah:

Contoh:
8a/ab :
1@
[ ]
&
&
&
1
) (
&
1
) (
CU W%
atau t U C t W

5itung :
a). Arus iB dan iC
b). Da!a pada B
c). Hnergi !ang tersimpan pada B
d). Hnergi !ang hilang pada B
( )
t
dt
du
t U
dt
du
% i
A t
t
R
U
i a
%
R

& cos &**


& sin 1**
) ( & sin 1*
1*
& sin 1**
).
<
<




i ( c ( )
dt
du

( ( )
<
1* &*

( ) t & cos &**
A
( ( ) t & cos 1* +***
<
A
( ( ) t & cos 1* +
4
A
b) 1
B
( i
B
&
B
( ( )
&
+
& sin 1* t
<
1*
( ( ) t & sin 1*
& ?
<
1*
( ( ) t & sin 1*
& &
oule%det
c)
%

(
&
&
1
%u

(
<
1* &*
&
1


( )
&
& sin 1** t
( ( )
& ;
& sin 1** 1* t

( & sin 1*
& 1
. 8oule
-erdasarkan persamaan
t
%
& sin 1*
& 1

$ini terlihat bah/a :


1ada saat * t $
*
%

1ada saat ( )
+
1
t detik$ ( ) ( ) [ ] ( ) 1 $ *
&
sin 1*
+
1
& sin 1*
& 1 & 1




%
oule adalah
han!a maksimunn!a
1ada saat ( )
&
1
t detik$ ( ) ( ) [ ] *
&
1
& sin 1*
& 1



%
$ terlihat bah/a energi
%

bergerak turun dari harga maksimun!a *$1 auh menuu nol lagi.
d) Sepanang inter=al /aktu
&
1
t detik energi !ang hilang pada resistor 1 9 M diatas adalah
sebagai berikut :
( ) dt P
R R

; . *
*


( )dt R i
R

; . *
*
&

( )dt t & sin 1*
& &
; . *
*

&*

( )dt t & sin 1*
&
; . *
*
&


dt t t & sin & sin 1*
& &
; . *
*
&

9isalkan u t & sin $maka


) ( & cos & dt t du
9isalkan lagi sin
dv dt t ) ( & sin
maka
( ) [ ] & % & cos ) ( & sin t dt t v


) ( ) ( ) ( du v dv u uv d +

+ vdu udv uv d ) (

( )( )( ) ( ) [ ][ ]( ) dt t t dt t t uv & cos & & % & cos & sin & sin

+

( )( ) ( )( ) dt t dt t uv

& cos & sin
& &
9isalkan lagi
( )( ) i dt t

& sin
&

( )( ) dt t I uv

& cos
&

( )( ) dt t I

& sin 1
&


( ) ( )( ) dt t dt I

+ & sin
&

( )

dt I &
t I &

[ ]
( )( )
( )( )
( ) [ ]
joule
joule
joule
joule t
t
I
t
t
I
t
t
t
t
t
t t
t t t
t uv &I
R
; $ &
**&; $ *
; $ * * 1*
&
1
?
+ sin
1*
1*
&
1
+
+ sin
+
+ sin
&
+ sin
&
1
&
) & (cos ) & (sin
& % * & cos ( ) & (sin
&
; $ *
*
&
&

+
1
]
1

+
,
_



Hnergi sebesar &$; mili oule ini adalah !ang hilang pada proses pen!impanan dan
pemindahan energi dalam kapasistor selama selang /aktu ( * sampai *$; detik ).
Apabila nilai kapasitorn!a lebih kecil maka rugi0rugi energi !ang hilang selama proses
pen!impanan dan pemindahan energi di maksud akan lebih kecil
>apasitor pada penguat operasi (O10amp)
&1
1enguat operasional digunakan sebagai penguat tegangan dengan da!a karakter tahanan
output kecil antara 1 sampai 1*** ohm$ tetapi menghasilkan tegangan output sama besar dengan
tegangan input$ hal tersebut dapat dilakukan dengan kombinasi rangkaian tahanan$ kapasitor dan
penguat operasional seperti gambar berikut. ,egangan output berbanding lurus dengan tegangan
integral /aktu dari tegangan input (rangkaian ini sering disebut sebagai sebuah integrator).
(a) (b)
Gambar (a) adalah penguat O10amp sebagai integrator.
Gamabr (-) adalah rangkaian pengganti gambar (a) dimana Bi ( N dan Bo ( *
Sebelum melangkah kepembahsan rangkaian integrator diatas$ terlebih dahulu dibahas dasar0
dasar penguat operasional (op0amp) sebagai berikut'
Op0amp dipaikai untuk melakukan operasi matematis (penumlahan$ pengurangan$
perkalian$ pembagian$ de"erensial dan integral) secara elektrik. Op0amp merupakan sumber
tegangan tidak bebas !ang dikendalikan tegangann!a. Op0amp uga merupakan serpihan
rangkaian terpadu (Ic chip) berisi seumlah transistor dan resistor$ !ang dikemas oleh kaleng atau
keramik dan memiliki terminal untuk di hubungkan kerangkaian luar$ kadang0kadang satu Ic
chip bisa terdapat beberapa op0amp$ s!mbol !ang dipakai dalam op0amp seperti gambar berikut
ini'
(a) (b)
1ada gambar terlihat op0amp memeiliki dua terminal input disebelah kiri dan sebelah
terminal output di sebelah kanan$ sebetuln!a ada terminal lain tetapi tidak di!atakan secara
eksplisit sebagai terminal op0amp. ,erminal !ang dimaksud adalah terminal pembumian !ang
biasan!a ditmpatkan pada bod! peralatan$dan dari bod! !ang dimaksud dihubungkan ke sistim
pembumian$
Sumber tegangan bisa langsung melalui kedua terminal input$ tetapi bisa uga melalui
salah satu terminal input dengan tanda minus (0) adalah in=erting input$ sedangkan u
1
,egangan antara terminal in=erting input dan pembumian.
&&
+
-
u0
us
+
-
,erminal input dengan tanda positi" (C) adalah terminal non in=erting input$ sedangkan u
&
adalah tegangan anatara terminal nonin=erting input dan pembumian. 1ada gambar diatas$
tegangan input op0amp (u
i
) !aitu (u
1
0u
&
)$ dikuatkan berapakali dan dibalikan polaritasn!a pada
terminal output dan pembumian. Lactor penguatan ini berkisar antara 1*
+
sampai 1*
)
$ tetapi !ang
paling umum diambil 1*
;
kali. Besitansi diatara terminal input op0amp (Bi)$ sangat tinggi dan
berkisar antara 1*
;
sampai 1*
1;
ohm sehigga pada kedua terminal ini bisa kita pandang sebagai
rangkaian terbuka . rangakain pengganti op0amp diperlihatkan sebagai berikut'
,egangan pada terminal output dan pembumian (u
o
) adalah negati=e tegangan input !ang di
perbesar seban!ak (A) kali. 8adi
[ ] Aui u
o

.
contoh
pada kedua terminal input dan bumi disuatu op0amp disupla! tegangan u
1
dan u
&
masing
v 1
dan
v < . *
$ "actor penguatan (A) adalah 1*
;
hitung tegangan pada terminal output dan
bumi. Selanutn!a bila terminal nonin=erting di satukan kebumi$ hitung tegangan pada terminal
output dan bumi.
8a/aban
Volt u
Volt u u u
1* < ;
*
< < <
& 1 1
1* + $ * 1* + $ * 1*
1* + $ * 1* < $ * 1*




Apabila terminal nonin=erting input disambungkan ke bumi maka
*
&
u
adi
Volt u u
i
1 $ * 1* 1* ' 1* * 1*
< ;
*
< <


apabila terminal in=erting input disambung ke bumi maka
*
1
u
adi
( )( ) Volt u
Volt u
i
1 < ;
*
< < <
1* < $ * 1* < $ * ;*
' 1* < $ * 1* < $ * 1* < $ * *




contoh
perhatikan gambar berikut ini '
&4
u1
u2
ui
u0
Au1
us
ui
u0
Au1
u2
ui
tentukan hubungan antara hubungan tegangan output dan tegangan input
8a/ab
Bangkaian penganti n!a adalah sebagai berikut
-erdasarkan hukum kircho"" '

* ' * AUi Ui Us U
>emudian diketahui bah/a
.
*
( A.i' dan .i ( 0( .
*
%A)
Dengan cara persubtitusian diperoleh pesamaan E persamaan sebagai berikut :
* *
*
+
,
_


U
A
U
Us
* *
*
+
,
_


+ U
A
U
Us

,
_

A
AU U
Us
* *
A
A U
Us
) 1 ( * +

1
]
1

,
_

1
1
*
A
U Us
1
]
1

+
,
_

1
1
*
A
Us
U
Selengkapi kita pahami tentang penguat oprasional (Op0Amp)$ kembali kita kita lihat rangkaian
integrator pada pelaaran terdahulu$ sebagai berikut '
&+
.* ( 0 A.i .i ( 0 (.o % A) apabila kita menganggap bah/a integrator ini memiliki
penguatan !ang besar sekali !aitu A ( N ( ,ak terhingga) maka bersadarkan persamaan .i ( 0
(.o%A) ( 0 (.o%N) ( * :olt. Dengan demikian maka I ( (.s%B). 8uga dengan .i ( *. maka
tegangan kapasitor .c ( 0 .o.


t
t
%
du U U%
*
*
dt
du
C i
%
%
OOO
) (
1
dt i
C
du
% %

) (
1
*
) (
) * (
dt i
C
dU%
%
t
t
t U%
t U%


( ) ) ( %
1
) ( ) (
*
dt R Us
C
t U% t U%
t
to


( ) ) (
1
) (
*
*
t U% dt Us
CR
t U%
t
t
+

Apabila to ( * maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut :



( ) ) * (
1
*
U% dt Us
CR
U%
t
t
+

8adi


,
_


t
U% dt Us
CR
U
*
) * ( ) (
1
*
,erlihat bah/a tegangan output (.o) pada integrator ini adalah (1%BC) kali minus integral
tegangan input dikurangi tegangan a/al 2 .c(*)3 !ang telah dimilki kapasitor. (1%CB) merupakan
"actor penguatan !ang dapat diatur0atur !itu dengan mengatur nilai B dan C sesuai !ang kita
inginkan :
&;
Bangkaian Induktor >apasitor
Bangkaian Hki=alen Induktor
Gambar (a) adalah rangkaian seri (n) buah inductor$ sedangkan gambar (b) adalah rangkaian
eki=alenn!a.
1ada rangkaian (a)'
( ) ( )



n
n
n
n
n
n
Ln dt di dt di Ln Un Us
1 1 1
% %
( )

n
n
Ln dt di Us
1
%
1ada rangkaian (b) '
.s ( #e
P
(di%dt)
.ntuk menentukan induksi eki=alen (#e
P
) dari rangkaian (a) adalah sebagai berikut '


( ) ( )


n
n
Ln dt di dt di Le'
1
% %

n
n
Ln Le'
1

n
L L L + + .. ..........
& 1
9enentukan rangkaian inductor paralel adalah sebagai berikut :
&<
Gambar (a) rangkaian n buah Induktor 1aralel' gambar (b) rangkaian eki=alen inductor (#
eP
) dari
rangkaian pada gambar (a)..
1ada gambar (a):


1
]
1

+
n
n
t
t
n
n
n
n s
t i dt U
Ln
i i
1
*
*
1
) ( ) (
1
) ( ) (
1
*
1 1
*
t i dt U
Ln
n
n
n
t
t
n
n


+
1
]
1

,
_

pada gambar(b)
) ( ) (
1
*
*
t i dt U
Le'
i
t
t
s s

+

,
_

9enurut hokum >ircho""


) ( ) (
1
*
*
1
t Ln dt U
Le'
i
t
t
n
n
s

,
_

Indicator eki=alen rangkaian paralel ini ditentukan sebagai berikut:


) * ( ) (
1
) ( ) (
1
1
*
*
1
*
1

,
_

+
1
]
1

,
_

n
n
n
t
t
n
n
n
t
t
n
n
t i dt U
Le'
t i dt U
Ln
1
]
1

,
_

,
_

n
n
Ln Le'
1
1 1

,
_

,
_

,
_

n
L L L
1
.........
1 1
& 1

,
_

,
_

,
_

n
L L L
Le'
1
.........
1 1
1
& 1
Bangkaian eki=alen kapasitor
Bangkaian kapasitor seri seperti dalam gambar berikut ini'
&)
1ada gambar(a)
.s ( .
c1
C .
c&
C O C .
cn
I ( C
1
(du
c1
%dt) C C
&
(du
c&
%dt) C C
n
(du
cn
%dt)
) (
1
*
1
U% d U%
t
t


+
t
t
t
t
t U% dt i
C C
dt i
*
1
1 * 1
) * ( ) (
1 ) (
) (
&
*
&
U% d U%
t
t


+
t
t
t
t
t U% dt i
C C
dt i
*
&
& * &
) * ( ) (
1 ) (
) (
*
n
t
t
n
U% d U%


+
t
t
n
n
t
t n
t U% dt i
C C
dt i
* *
) * ( ) (
1 ) (
) ( ) (
1
*
1
*
1
t U dt i
Cn
Us
n
n
%n
t
t
n
n


+
1
]
1

,
_

pada gambar(b)

+
t
t e'
t
t e'
t Us dt i
C C
dt i
Us
* *
) * ( ) (
1 ) (
Bangkaian pengganti kapasitor seri ditentukan sebagai berikut:
) ( ) (
1
) * ( ) (
1
*
1
*
1
*
t U dt i
Cn
t Us dt i
Ce'
n
n
%n
t
t
n
n
t
t


+
1
]
1

,
_

+
9enurut hukum >ircho""
&?
) ( ) * (
*
1
t U t Us
n
n
%n

1
]
1

,
_

,
_

n
n
Cn Ce'
1
1 1

,
_

,
_

,
_

n
C C C
1
.........
1 1
& 1

,
_

,
_

,
_

n
C C C
Ce'
1
.........
1 1
1
& 1
Bangkaian kapasitor paralel seperti dalam gambar berikut ini '
1ada rangkaian(a)
. ( .c1 ( .c& ( .cn
i ( i1 C i& C O Cin
i1 ( C1 (du%dt)
i1 (C& (du%dt)
in ( Cn (du%dt)

,
_

+ +
,
_

+
,
_

dt
du
C
dt
du
C
dt
du
C i
n
.........
& 1
) % (
1
dt du C
n
n
n

1ada rangkaian(b)
i ( C
eP
(du%dt)
&@
untuk menentukan kapasitor eki=alen pada rangkaian paralel adalah sebagai berikut:
) % ( ) % (
1
dt du Cn dt du Ce'
n
n

n
n
Cn Ce'
1
( C
1
C C
&
C O CCn
4*

You might also like