You are on page 1of 19

ENDAPAN TEMBAGA PORFIRI

Disusun oleh: Kelompok 6

Pasca B. Ninu Adept Titu Eki Christy Amtaran Elvira Glaudensi Wea Tri Sandhi Tunggal Peter Juzuf Johan U. Welmau Frayanto Kikhau

1. Pendahuluan
Endapan tembaga porfiri memiliki produk tembaga dan molybdenum, atau tembaga dan emas. tembaga,

Semula, istilah tembaga porfiri telah digunakan untuk cebakan mineral dengan mineralisasi tembaga yang tercerai berai secara luas pada batuan asam porfiritik. Karakteristik geologi tentang endapan tembaga porfiri adalah sebagai berikut : secara spasial dan genetik berhubungan dengan intrusi batuan beku; intrusinya umumnya felsik tetapi komposisinya tersebar luas; intrusinya horizontal dan selalu porfiritik; berulang-ulang peristiwa intrusif, sekumpulan dike, breksi intrusif dan dike koral adalah karakteristiknya;

Lowell (1974) menyarankan bahwa cadangan yang dimiliki paling tidak harus 20 juta ton yang minimal mengandung 0.1% tembaga yang bisa disebut tembaga porfiri. Endapan tembaga porfiri terbesar didunia memiliki cadangan 1.5 hingga 3 milyar ton dengan kandungan 0.8 hingga 2% tembaga (Tabel 1). Saat ini, kira-kira setengah cadangan tembaga dunia, 60% cadangan tembaga di Kanada, dan 90% cadangan di Kolombia mengandung endapan porfiri.

2. Sejarah
Endapan tembaga supergene berkadar rendah ditemukan sejak abad ke-19 di Amerika Serikat bagian barat laut, Chile dan Peru. Kadar endapannya ditingkatkan dengan proses sekunder, sekitar 2%. Tetapi mereka menyimpan tembaga yang tidak ekonomis hingga perkembangan metode panambangan massa di Bingham Canyon, Utah 1906. Seiring dengan perkembangan teknik flotasi busa, yaitu dengan melakukan pemisahan selektif sulfid tembaga, dimana teknik inilah menjadi sebuah faktor kunci yang membuat perusahaan mendapatkan keuntungan. Tabel 1 menunjukkan beberapa tambang raksasa tembaga porfiri dunia

Gambar 1. Dataran Tinggi Valley, sebelah selatan Colombia Juni 1976. Terlihat sebelah barat daya: Tembaga Bethlehem (paling atas) dan open pit Lornex A hingga F menunjukkan aspek pembangunan dan penambangan: (A) Eksplorasi (Endapan Berg), (B) persiapan produksi, (C) hingga (F) penambangan, milling grinding flotasi (Dataran Tinggi Valley), keadaan sekitar.

Selama perang dunia 1 dan 2 permintaan akan tembaga dan tuntutan produksi meningkat secara dramatis. Pada pertengahan 1950-an, explorasi diperpanjang ke Cordillera Kanada, Amerika selatan, Pasifik barat daya dan daerah lainnya.

Cordillera

Klasifikasi Porfiri Tembaga


Deposit tembaga porfiri terdiri dari tiga jenis yaitu: Plutonik: Endapan tembaga porfiri terjadi pada Setting batholithic dengan mineralisasi terutama terjadi dalam satu atau lebih fase batuan induk plutonik. Vulkanik: Jenis vulkanik terjadi di akar gunung berapi, dengan mineralisasi baik di batuan vulkanik dan terkait co-magmatik pluton. Classic: Jenis ini terjadi pada tingkat tinggi, stock post-orogenic yang mengintrusi batuan induk yang tidak berkaitan; mineralisasi terjadi sepenuhnya pada stock, pada batuan samping ataupun dalam keduanya. Endapan tertua yang pernah ditambang juga merupakan tipe classic.

Litologi dan jenis allteration di porfiri deposit

A.Biortite kuarsa feldspar porfiri B. biotit hornfels C. biotit hornfles dengan lapili D. Multistage vein di phyilic-tuff E. Quartz-kalkopirit F.breaccias

Alterasi
Secara umum, zona alterasi yang kuat berkembang di sekitar intrusi terkait dengan deposito tembaga porfiri. Fluida hidrotermal berasal dari magma dan hidrothermal yang menyebabkan reaksi perubahan dan pembentukan mineral yang stabil analog dengan fasies metamorf. Empat jenis alterasi yang umum: propilitik, argilik, filik dan potasik. 1. Propilitik Lemah hidrolisis. Feldspar kuarsa dan alkali stabil, tetapi plagioklas dan mineral mafik bereaksi dengan cairan untuk membentuk albitised (Na) plagioklas, klorit, epidot, karbonat dan montmorilonit. 2. Argilik Yang lebih intens hidrolisis. Dicirikan oleh kuarsa, kaolinit dan klorit.

3. Filik Kuarsa dan sericite (muskovit halus), biasanya disertai dengan pirit.
4. Potasik alterasi dengan suhu tinggi oleh cairan hidrotermal yang terkonsentrasi. Semua unsur batuan tidak stabil.

Model Untuk Endapan Tembaga Porfiri


Berbagai faktor, seperti; tipe magma, konten gas, jumlah, ukuran, waktu dan kedalaman dari landasan mineralisasi porfiri pluton, variasi dalam komposisi batuan samping dan rekahan, semuanya dikombinasikan untuk menjamin perincian yang lebar dan beragam. Model hidrotermal untuk sistem orthomagmatic didominasi oleh air magmatik (air berasal dari magma) dan sistem convective, didominasi oleh air meteorik (air tanah yang berasal dari presipitasi). Fluida convective tersebut mentransfer massa dan panas dari magma ke batuan samping dan meretribusikan elemen dalam sistem konveksi.

Empat Tahap Utama Dari Mineralisasi/Alterasi Yang Terbentuk Pada Sistem Tembaga Porfiri

Tahap I: Intrusi dari magma menyebabkan metamorfosis thermal akibat aliran panas konduktif. Aktivitas ini menghasilkan biotite hornfels.

Tahap 2: Lalu aliran fluida naik dan keluar yang mengakibatkan percepatan pendinginan pluton, dan mengakibatkan tambahan patahan dan saluran. Proses alterasi dan mineralisasi dapat berakhir pada tahap 1 dan 2 ini, tetapi pada umumnya tetap berlanjut.

Tahap 3: Mineralisasi dan alterasi selanjutnya dikontrol oleh sirkulasi hydrotermal yang meliputi magmatik dan meteorik fluida tapi dominannya terjadi setelah itu. Aliran air bawah tanah mengalir dan berakhir pada intrusi, hasilnya penyebaran pilik yang luas yang merupakan tipe alterasi.

Tahap 4 Saat sistem sedang mendingin, aktivitas hidrotermal berkurang, dan sel convective mulai ambruk kearah dalam dan ke bawah. Hasilnya ialah suhu yang rendah, lingkungan sumber mata air asam yang panas yang menghasilkan argillic.

Sekian & Terimakasih

You might also like