You are on page 1of 17

Abstrak

Apabila suatu peluru ditembakkan dengan membentuk sudut sebesar o terhadap sumbu x maka lintasan peluru akan berbentuk parabola. Hal ini disebabkan karena gerak peluru menurut sumbu y dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi sehingga pada suatu saat kecepatan peluru menurut sumbu y adalah nol dan yang ada hanyalah kecepatan menurut sumbu x. Pada gerak peluru dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : kecepatan awal (
o

!, sudut yang dibentuk ( o !, besarnya percepatan dalam hal ini

adalah percepatan gravitasi ( g !. "etiga faktor ini akan mempengaruhi kecepatan sesaat peluru di udara, #arak terhadap sumbu x, dan tinggi yang akan dapat dicapai.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada umumnya kita hanya mengenal gerak pada bidang lurus sa#a. "ita sering melupakan lintasan % lintasan yang berbentuk lain ( misal : lintasan parabola ! yang sebenarnya sangat penting untuk kita ketahui. Pada kehidupan sehari % hari kita sering men#umpai gerak parabola, misalnya gerak peluru yang ditembakkan dari senapan, batu yang dilemparkan dan sebagainya. &erak semacam itu disebut gerak peluru dan lintasan yang ditempuh peluru yang ditembakkan oleh suatu alat penembak dinamakan trayektori. &erak parabola ini ter#adi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. 'aktor % faktor inilah yang akan kita pela#ari dalam percobaan ini dan kita akan mempela#ari hubungan antara faktor % faktor yang mempengaruhi terhadap #arak yang akan ditempuh, tinggi yang akan dicapai sehingga kita bisa mengaplikasikan gerak parabola ini dalam kehidupan kita sehari(hari sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. I.2 Tujuan Percobaan )u#uan dilaksanakannya percobaan ini adalah untuk mempela#ari gerak peluru suatu benda. I.3 Permasala an Permasalahan yang akan kita hadapi dalam percobaan ini adalah: $. +. ,. *agaimana menentukan harga *agaimana keadaan
o

dari data(data yang telah kita peroleh.

*agaimana kita menentukan tinggi maksimum yang dapat dicapai peluru. dan pada saat mengenai switch stop.

I.! "#stemat#ka La$oran -aporan percobaan ini disusun dengan perincian sebagai berikut, yaitu : $. *ab . pendahuluan berisi tentang latar belakang, tu#uan , permasalahan dan sistematika laporan +. *ab .. dasar teori berisi tentang teori yang digunakan untuk melakukan Percobaan ,. *ab ... berisi tentang peralatan yang digunakan selama percobaan dan cara ker#a yang dipakai /. *ab . 0. *ab berisi tentang analisa dan pembahasan dari data % data yang telah berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan analisa data yang ada. didapatkan selama percobaan

BAB II DA"A% TE&%I

1etiap benda yang diberi kecepatan awal, lalu diteruskan untuk menempuh suatu lintasan yang arahnya dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang beker#a padanya dan #uga dipengaruhi oleh gesekan udara, disebut peluru ( proyektil !. 2an lintasan yang dilalui oleh peluru itu disebut trayektori. &aya gravitasi terhadap peluru arahnya ke pusat bumi dan berbanding terbalik dengan kuadrat #arak dari pusat bumi. Pertama, gerak kita proyeksikan pada sumbu % sumbu yang melekat pada bumi. "arena sistemnya bukan suatu sistem yang lembam, tidaklah tepat betul memberlakukan Hukum 3ewton kedua untuk menghubungkan gaya terhadap peluru itu dengan percepatannya. )etapi untuk trayektori yang #araknya pendek, ketidaktepatan itu sangat kecil. 4fek gesekan udara pun diabaikan, sehingga semua hasil perhitungan hanya berlaku untuk gerak dalam vakum di bumi yang tidak berputar dan permukaannya datar. "arena satu % satunya gaya yang beker#a terhadap peluru dalam suatu kondisi yang diidealkan ini hanyalah beratnya sendiri, yang besar dan arahnya dianggap konstan, maka geraknya diproyeksikan sa#a pada sepasang sumbu koordinat tegak lurus. 1umbu yang horisontal kita sebut sumbu x dan yang vertikal sumbu y, dan titik pangkal peluru mulai meluncur bebas. 5aka komponen x gaya terhadap peluru adalah nol dan komponen y ialah berat peluru itu sendiri, (mg. 6adi, berdasarkan hukum 3ewtin kedua :
ay = Fy mg = = g m m

Fx ax = =9 m

Artinya, komponen horisontal percepatannya adalah nol dan komponen vertikalnya mengarah ke bawah dan sama seperti arah gerak benda #atuh bebas. "omponen ke depan kecepatan tidak 7membantu8 peluru selama terbangnya. "arena percepatan nol berarti kecepatannya konstan, maka geraknya dapat dianggap sebagai kombinasi gerak horisontal yang kecepatannya konstan dengan gerak vertikal yang percepatannya konstan.

'

; a : (g
oy o

o
ox

: (o <

)ambar 1* Tra+ektor# sebua $eluru ,engan kece$atan a-al .o ,an su,ut ele/as# o 1ekarang perihal kecepatan peluru, sumbu x dan sumbu y dilukiskan dengan titik pangkal koordinatnya pada titik di mana peluru itu mulai terbang bebas. Pada titik ini kita tetapkan t : 9. "ecepatan pada titik awal dilukiskan oleh vektor
o

, yang

dinamakan kecepatan awal, atau kecepatan laras #ika peluru itu ditembakkan dari senapan. 1udut o adalah sudut elevasi ( angle of departure !. "ecepatn awal diuraikan men#adi komponen horisontal vertikal
oy ox

yang besarnya

=os o, dan komponen

yang besarnya

1in o.

"arena komponen kecepatan horisontal konstan, maka pada tiap saat t kita dapatkan : .0 1 .o0 1 .o 2os o Percepatan vertikal ialah %g, sehingga komponen kecepatan vertikal pada saat t ialah : .+ 1 .o+ 3 gt 1 .o "#n o 3 gt "omponen % komponen ini dapat di#umlahkan secara vektor untuk menentukan kecepatan resultan . *esarnya ialah :

V = V x +V y

dan sudut yang dibentuk terhadap horisontal ialah :


Vy Vx

Tan =

ektor kecepatan arah trayektori.

tangen pada trayektori, sehingga arahnya sama dengan

"oordinat peluru pada sembarang saat lalu dapat ditentukan berdasarkan gerak dan kecepatan konstan serta percepatan konstan. "oordinat sumbu x ialah : ( 1 .o0 t 1 .o 2os o t dan koordinat sumbu y ialah : ' 1 .o+ t 3 4 gt2 1 .o "#n o t 3 4 gt2 Pada saat mencapai puncak (tinggi maksimum!, maka kecepatan menurut sumbu y adalah nol, maka : .+ 1 .o "#n o 3gt 5 1 .o "#n o 3 gt gt 1 .o "#n o

t=

Vo.Sin o g

3ilai t diperoleh dari persamaan di atas dan dapat disubstitusikan pada persamaan < dan ; sehingga diperoleh persamaan : ( 1 .o 2os o t 1 .o 2os o 0
X = Vo + Sin + +g

Vo.Sin g

< : 6arak horisontal maksimal yang dapat ditempuh peluru.


0

' 1 .o "#n o 3 4 g t2
Vo.Sin Vo.Sin + 1 .o "#n o 0 34g g g Y = Vo + Sin + +g

; : 6arak vertikal maksimum yang dapat ditempuh peluru *ukti dari suatu trayektori suatu gerak peluru berbentuk parabola dapat dilihat dari mensubstitusi persamaan < :
o

=os o ke persamaan ; :

1in o % > gt+, maka :

;:

o 1in o x

+ X X %>g Vo.Cos Vo.Cos

: )an o < %

g X +Vo .Sin +
+

*entuk ini sesuai dengan persamaan ; : *< % A< +, dimana persamaan ini adalah persamaan parabola yang terbuka ke bawah ( karena koefisien dari <+ bernilai negatif !.

BAB III PE%ALATAN DAN 2A%A 6E%7A

3.1 Peralatan Peralatan yang diperlukan dalam percobaan ini : $. "ontak stop switch. +. 2igital stop clock. ,. *allistik missile. /. *ola logam. 0. "abel penghubung dua pasang. 3.2 2ara 6erja 2alam melakukan percobaan ini diperlukan langkah % langkah berikut : $. 5erangkai peralatan seperti gambar +. sebagai

)ambar 2 * Peralatan Percobaan "eterangan gambar : a. 1top clock b. 1wicth on@off c. *allistik missile +. 5engatur sudut elevasi tembakan peluru sesuai dengan arahan asisten. ,. 5enembakkan peluru dengan cara menarik pelatuk tembak.
A

/. 5encatat waktu yang diperlukan oleh peluru setelah ditembakkan dengan sudut elevasi yang berbeda dan kecepatan yang berbeda. 0. 5engulangi percobaan di atas sebanyak lima kali dan mencatat waktu dan #araknya.

BAB I. ANALI"A DATA DAN PE8BAHA"AN

. .$ Analisa 2ata
)abel /.$ sudut t ) 1
9 9

( !+

)abel $ : Perhitungan Calat DCalat 5utlak


( Vo V !+ = n( n $!

$@ +

DCalat 3isbi

I=

Vo

.$99E

D"eseksamaan K = $99E I )abel $ Calat 5utlak ( $,F,/F !> : %%%%%%%%%%%%% ( ,9 !> : +,$0. Calat 3isbi . +,$0 : %%%%%%%%% D $99 E /9,9A
F

: 0,,? E. "eseksamaan " : $99 E ( 0,,? E : F/,?/ E. )abel + Calat 5utlak ( $A,B, !> : %%%%%%%%%%%%% ( ,9 !> : 9,A?. Calat 3isbi . 9,A? : %%%%%%%%% D $99 E 09,+B : $,0$ E. "eseksamaan " : $99 E ( $,0$ E : FB,/F E. )abel , Calat 5utlak ( F,$B !> : %%%%%%%%%%%%% ( ,9 !> : 9,00. Calat 3isbi . 9,00 : %%%%%%%%% D $99 E 09,FB : $ E. "eseksamaan " : $99 E ( $ E : FF E. )abel / Calat 5utlak ( /$+,A/ !>
$9

: %%%%%%%%%%%%% ( ,9 !> : ,,?F. Calat 3isbi . ,,?F : %%%%%%%%% D $99 E 0B,+/ : ?,,/ E. "eseksamaan " : $99 E ( ?,,/ E : F,,?? E.

)abel 0 Calat 5utlak ( F+A,/ !> : %%%%%%%%%%%%% ( ,9 !> : 0,0/. Calat 3isbi . 0,0/ : %%%%%%%%% D $99 E $$0,A9 : /,AF E. "eseksamaan " : $99 E ( /,AF E : F0,+$ E. )abel ? Calat 5utlak ( $+F+,F0 !> : %%%%%%%%%%%%% ( ,9 !> : ?,0/.
$$

Calat 3isbi .

?,0/ : %%%%%%%%% D $99 E A0,00 : B,?? E.

"eseksamaan " : $99 E ( B,?? E : F$,,/ E. . .+ Pembahasan 2ari data yang telah diperoleh dalam percobaan maka dapat ditentukan harga kacepatan awal ( mendapatkan harga
o

! dari setiap percobaan. 'ormula yang digunakan untuk


o

adalah :
Vo = X t.Cos

2ari data hasil percobaan maka didapat harga Perc "u,ut 9 o: . ?9 ,9 /0 .. ?9 ,9 /0 t $,F, $,B $,FF +,?, $,/+ +,$F " 9 cm : ,B,?A /0,+0 09,A, A?,0B B+,$0 B+,A,

sebagai berikut :

.o 9 cm ; s : /9,9A 09,+B 09,F, 0B,+/ $$0,A9 A0,00

)abel + Harga

$+

2ari data yang telah diperoleh maka dapat kami tentukan kecepatan peluru ( ! pada saat mengenai switch stop dan #uga arah dari peluru pada saat itu ( !. Adapun formula yang digunakan adalah : $. 5enentukan harga
x y

: :

ox oy

=os o
o
+

% gt :
+

1in o % gt

V = V x +V y

+. 5enentukan harga
Tan = Vy Vx

, .0

= arcTan

Vy Vx

Perc "u,ut 9 o: T . ?9 ,9 /0 .. ?9 ,9 /0 $,B

" 9 cm : .o /9,9A 09,+B 09,FB 0B,+/ A0,00

.+ $0,AF A,0 $?,00 +/,?? B?,+B ,$,F?

. +0,0$ //,$B ,F,?A ,B,$? ?+,+0

,B,+/ F,AA +/,?? /9,+? ,9,BF

$,F, ,B,?A /0,+0 $,FF 09,A, +,?, A?,0B $,/+ B+,$0 +,$F B+,A,

+9,9,0 /,,0/ ,?,90 +F,$+ 0,,/+

$$0,A9 $99,+

$,+,++ /9,A,

)abel , : Harga

dan

Gntuk menentukan harga tinggi maksimum digunakan formula : : sin ( g . tmak , sin g ;mak : sin tmak ( > . g . tmakH dimana untuk tinggi maksimum : 9 ,sehingga

tmak : %%%%%%%%%%% , dan dari harga tmak yang sudah diketahui ,maka

$,

Perc .

"u,ut 9 : ?9 ,9 /0

.o /9,9A 09,+B 09,FB 0B,+/ $$0,A9 A0,00

tmak ,,0/ +,0A ,,?B 0,$0 0,F 0,/0

'mak ?$,// ,+,+0 ??,,9 $+F,AF $A9,A0 $/0,?$

..

?9 ,9 /0

)abel / : Harga tinggi maksimum.

$/

BAB . 6E"I8PULAN

2ari serangkaian percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan : $. Peluru yang ditembakkan dengan sudut elevasi /0o, menempuh #arak horisontal ter#auh +. 2ari data yang telah kita peroleh dalam percobaan, kami mendapatkan harga kecepatan awal ( Percobaan . : 1udut ?9 adalah /9,9A cm @ s. 1udut ,9 adalah 0F,+B cm @ s. 1udut /0 adalah 09,FB cm @ s. Percobaan .. : 1udut ?9 adalah 0B,+/ cm @ s. 1udut ,9 adalah $$0,A cm @ s. 1udut /0 adalah A0,00 cm @ s. ,. 2ari data yang sama pula kami #uga memperoleh harga kecepatan ( ! dan arah ( ! peluru pada saat menyentuh switch stop dari tiap % tiap percobaan, yaitu : Percobaan . : 1udut ?9 . 1udut ,9 . 1udut /0 . Percobaan .. : 1udut ?9 . 1udut ,9 . 1udut /0 . : ,B,$? cm @ s dengan sudut /9,+?. : $,+,++ cm @ s dengan sudut /9,A,. : ?+,+0 cm @ s dengan sudut ,9,BF. : +0,0$ cm @ s dengan sudut ,B,+/. : //,$B cm @ s dengan sudut F,AA. : ,F,?A cm @ s dengan sudut +/,??.
o

! tiap % tiap percobaan, yaitu :

/. 2an #uga untuk harga tinggi maksimum (;! yang dapat ditempuh peluru dari tiap % tiap percobaan, yaitu : Percobaan . : 1udut ?9 . ;mak : ?$,// cm. 1udut ,9 . ;mak : ,+,+0 cm.
$0

1udut /0 . ;mak : ??,,9 cm. Percobaan .. : 1udut ?9 . ;mak : $+F,AF cm. 1udut ,9 . ;mak : $A9,A0 cm. 1udut /0 . ;mak : $/0,?$ cm. 0. 2ari harga(harga yang telah kami peroleh baik itu harga kecepatan awal, kecepatan sesaat, arah dan #uga tinggi maksimum terdapat perbedaan. Hal ini ter#adi karena banyaknya pembulatan % pembulatan dan mungkin telah ter#adi salah perhitungan dalam melakukan percobaan.

DA<TA% PU"TA6A

$. *uku Petun#uk Praktikum 'isika dasar '5.PA % .)1. +. 1ears I Jemansky. $FF+. 'isika Gniversitas $ ()er#emahan!, 6akarta : Penerbit *inacipta.
$?

,. 2osen(dosen 'isika. $FFA. 2iktat 'isika +, 1urabaya : Penerbit .)1.

$A

You might also like