You are on page 1of 10

ruang lingkup metklim

Ruang Lingkup Meteorologi dan Klimatologi Serta Manfaatnya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Ruang Lingkup Meteorologi : Ilmu Meteorologi Fisik: membahas struktur dan komposisi atmosfer, pemindahanradiasi elektromagnetik dan gelombang bunyi (akustik) dalam atmosfer, proses-proses fisik yang terjadi padapembentukan awan, presipitasi, listrik diatmosfer dan fenomena-fenomena lainyang erat kaitannya dengan disiplin ilmufisika dan kimia. Meterologi Dinamik: menggunakanpendekatan analitis yang didasarkan padaprinsip-prinsip dinamika fluida. Meteorologi Sinoptik: mencakup deskripsi,analisis dan prakiraan gerak atmosfer padaskala yang relatif besar. Subdisiplin inimerupakan lanjutan dari pendekatan empirisdalam analisis dan prakiraan cuaca yangdikembangkan awal abad ini, setelahdipasangnya stasiun-stasiun pengamat yangmenyediakan data cuaca suatu wilayah secarasimultan. Meterologi Terapan: aplikasi meteorologi yangbanyak digunakan untuk berbagai bidang ilmuyang terkait erat seperti: Building Meteorologi,Meteorologi Satelit, Urban Meteorologi,Biometeorologi, Agrometeorologi, RuralMeteorologi, Marine Meteorologi. Handoko (1995) dalam "Klimatologi Dasar" menyatakan untuk dapat memahami cuaca dan iklim serta persebarannya menurut ruang dan waktu diperlukan dasar pengetahuan fisika atmosfer, pemahaman geografi serta statistika dan matematika untuk menyederhakan kerumitan proses-proses tersebut. Cuaca dan iklim dinyatakan dengan susunan unsur-unsur cuaca dan iklim yang terdiri dari: radiasi surya, lama penyinaran surya, suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan, presipitasi (embun, hujan dan salju) dan evaporasi/evapotranspirasi. Cuaca (wheather) adalah nilai sesaat dari atmosfer serta perubahan dalam jangka pendek (kurang dari 1 jam hingga 24 jam) di suatu tempat tertentu di bumi. Cuaca dicatat terus-menerus pada jam-jam tertentu secara rutin, menghasilkan seri data cuaca selanjutnya yang dapat digunakan untuk menentukan iklim. Iklim (climate) adalah sintesis/kesimpulan dari perubahan unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka waktu yang panjang di suatu tempat pada suatu wilayah. Setelah bertahun-tahun (30 tahun tahun atau lebih) dari rata-rata tiap nilai unsur-unsur cuaca akan mencerminkan sifat atmosfer yang dikenal sebagai iklim. Jadi tiap tempat cuaca hari ke hari berubah-ubah akhirnya membentuk siklus tertentu, rata-rata data cuaca itulah yang nantinya disebut sebagai data iklim. Iklim sering diartikan nilai statistik cuaca jangka panjang di suatu wilayah. Meteorologi berasal dari kata Yunani meteoros, yang artinya benda yang ada di dalam udara dan logos yang berarti ilmu/kajian. Jadi meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer. Kajian masalah meteorologi diperlukan dalam pembangunan irigasi, objek wisata, tempat peristirahatan, perkebunan, perikanan, lapangan terbang, pelayaran, proyek industri dan lain sebagainya. Klimatologi berasal dari kombinasi dua kata Yunani, yaitu klima yang diartikan sebagai kemiringan(slope) bumi yang mengarah pada pengertian lintang tempat dan logos yang berarti ilmu. Jadi klimatologi didefinisikan sebagai ilmu yang memberi gambaran dan penjelasan

penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat berbeda dan bagaimana kaitan antara iklim dan aktivitas manusia, Secara mudahnya, ilmu iklim/klimatologi yaitu cabang ilmu pengetahuan yang membahas sintesis atau statistik unsur-unsur cuaca hari demi hari dalam periode tertentu (beberapa tahun) di suatu tempat dan wilayah tertentu. Sintesis Klimatologi dapat juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari jenis iklim di muka bumi dan faktor penyebabnya. Karena metereologi mencakup interpretasi dan koleksi data pengamatan maka ilmu ini memerlukan teknik statistik. Demikianlah klimatologi dapat pula disebut juga meteorologi statistic. Pada prinsipnya data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang dapat mewakili secara benar (representatif) keadaan atmosfer suatu tempat dan dalam waktu sepanjang mungkin. Data iklim dapat berupa data yang diskontinyu dan data kontinyu. Data yang diskontinyu antara lain radiasi dan lama penyinaran matahari, presipitasi (curah hujan, embun dan salju) dan penguapan. Penyajian dan analisisnya dalam bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva histogram. Data cuaca yang bersifat kontinyu antara lain: suhu, kelembapan, tekanan udara serta kecepatan angin. Analisis dan penyajiannya dalam bentuk angka rata-rata atau angka sesaat (instantaneous) sedangkan grafiknya dalam bentuk garis/kurva. Cuaca dalam geografi fisis termasuk bagian dari atmosfer. Cuaca merupakan keadaan fisis atmosfer yang dapat diungkapkan dengan melakukan pengukuran atau pengamatan dari unsur : suhu udara, curah hujan, tekanan udara, kelengasan udara, laju serta arah angin, perawanan dan penyinaran matahari. Iklim merupakan keadaan yang mencirikan atmosfer suatu daerah dalam jangka waktu yang lama dan dapat diungkapkan dengan dilakukan pengukuran atau pengamatan berbagai unsur cuaca yang dilakukan dalam periode waktu tertentu (sekurang-kurangnya 10 tahun). Unsur cuaca biasanya disebut juga sebagai unsur iklim. Prawirowardoyo (1996) menjelaskan bahwa meteorologiwan dalam mempelajari keadaan fisis atmosfer dan dinamis serta interaksinya dengan permukaan bumi menggunakan hukum fisika dan teknik matematika. Klimatologiwan dalam mempelajari iklim di suatu wilayah bertumpu pada teknik statistik. Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis2 dan sifat2 iklim bisa menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari. Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yg disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman. Itu merupakan contoh global pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari perubahan iklim, yaitu timbulnya fenomena El Nino dan La Nina.

Fenomena perubahan iklim ini menyebabkan menurunnya produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit bila tidak mendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa sawit untuk jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi juga menurun akibat dari kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat fenomea La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke dua. Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukkan jenis-jenis tanaman yg hidup di daerahdaerah tertentu. Misalnya perbedaan tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun dan kutub. Indonesia merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau tidaklah seekstrim perbedaan suhu musim panas dan musim kemarau di daerah2 sub tropis dan kutub. Oleh karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada perbedaan suhu menurut ketinggian tempat. Perbedaan suhu akibat dari ketinggian tempat (elevasi) berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Sebagai contoh, tanaman strowbery akan berproduksi baik pada ketinggian di atas 1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu antara siang dan malam sangat kontras dan keadaan seperti inilah yg dibutuhkan oleh tanaman strowbery. Dalam kehidupan sehari-hari, iklim akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada suatu kawasan, dan teknik budidaya yang dilakukan petani. Dengan demikian pengetahuan iklim sangat penting artinya dalam sektor pertanian. Hal ini tercermin dengan berkembangnya cabang klimatologi dan meteorology yang khusus dikaitkan dengan kegiatan pertanian yang disebut klimatologi pertanian. Iklim akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Jenis dan sifat Iklim juga akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada suatu kawasan serta produksinya, penjadwalan budidaya pertanian, dan teknik budidaya yang dilakukan petani. Pengetahuan tentang iklim sangat penting artinya dalam sektor pertanian. Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukan jenis-jenis tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis Indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari. Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yg disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman, Inu merupakan contoh global pengaruh iklim terhadap tanaman. Penggunaan di prakiraan cuaca. Cara yang lebih rumit untuk membuat perkiraan, teknik analog memerlukan cuaca sebelumnya mengingat peristiwa yang diharapkan akan ditiru oleh peristiwa yang akan datang. Apa yang membuat teknik yang sulit untuk digunakan adalah bahwa ada analog jarang yang sempurna untuk sebuah event di masa depan. Ada yang menyebut jenis peramalan ini pola pengakuan, yang tetap metode yang berguna untuk mengamati data curah hujan di atas kekosongan seperti lautan dengan pengetahuan tentang bagaimana citra satelit berkaitan dengan tingkat curah hujan atas tanah, dan juga meramalkan jumlah curah hujan dan distribusi di masa depan. Sebuah variasi pada tema ini adalah Medium Range digunakan dalam

peramalan, yang dikenal sebagai teleconnections, ketika Anda menggunakan sistem di lokasi lain untuk membantu pin ke lokasi sistem lain dalam rezim sekitarnya. Salah satu metode untuk menggunakan teleconnections adalah dengan menggunakan indeks iklim seperti yang terkait dengan fenomena ENSO. Meteorologi. Sebuah ilmu yang asing di mata rakyat dunia namun sebenarnya merupakan hal yang penting untuk kehidupan mereka. Ramalan cuaca misalnya. Dengan ramalan cuaca manusia dapat menerka apa yang bisa ia lakukan hari itu. Apakah sebuah kapal bisa berlayar atau tidak. Apakah pesawat bisa diterbangkan atau tidak. Serta kegiatan manusia yang lain yang semuanya menyangkut nyawa manusia itu sendiri. Selain itu meteorologi juga dapat membantu dalam kontruksi bangunan kota. Bagaimana jembatan membutuhkan kekuatan angin agar dapat memperkirakan kekuatan jembatan. Selain itu curah hujan di daerah jembatan juga akan sangat penting untuk memperkirakan debit air yang akan melalui jembatan itu. Apalah gunanya sebuah jembatan jika jembatan itu tenggelam ? Tak ada gunanya. Dalam proses penambangan sumber daya alam pun juga seperti itu. Apakah mungkin sebuah proyek di tengah laut berjalan saat badai berlangsung ? Sungguh membahayakn keselamatan pekerja. Ramalan cuaca sangat penting untuk perusahaan-perusahaan tambang. Dalam proses pembuatan gedung maupun bangunan pun juga perlu ramalan cuaca. Apakah mungkin tukang bangunan mau bekerja ketika hujan turun ? Apakah mungkin bisa kering tembok yang baru dibuat di saat hujan ? Kita akan rugi jika kita membayar pekerja namun mereka tidaklah bekerja karena faktor cuaca. Dalam konstruksi rumah juga seperti itu hal nya. Kemiringan atap harus dirancang sesuai dengan angin maupun salju yang ada di kawasan tersebut. Atap harus dirancang agar salju tidak terlalu lama berada di atap yang memungkinkan membuat atap roboh. Dalam pertanian dan perkebunan meteorologi juga sangat penting. Para petani harus tahu kapan ia harus menanam padi dan kapan ia harus berhenti. Tentu hal itu harus dihitung dengan matang. Ilmu meteorologi lah yang mempelajari itu.Sungguh akan merugi jika sawah-sawah mereka gagal panen karena kekeringan maupun busuk terendam air. Jadi begitu penting ilmu meteorologi ini untuk kehidupan manusia. Namun hal ini belum disadari oleh masyarakat kebanyakan. Mereka justru berebut menjadi caleg-caleg partai politik yang mungkin sedikit berguna bagi masyarakat. Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada suatu waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Sedangkan iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu lama, minimal 30 tahun yang sifatnya tetap. Ilmu yang mempelajari macammacam iklim di muka bumi dan faktor-faktor yang menentukannya disebut dengan klimatologi. Klimatologi tidak dapat terlepas dari meteorologi, sehingga kadang-kadang meteorologi di anggap sama dengan klmimatologi. Meteorologi mempelajari proses cuaca lapisan atmosfer bawah (lapisan troposfer), sedangkan klimatologi terutama mempelajari hasil proses cuaca. Dalam perkembangannya sampai sekarang baik cabang meteorologi maupun klimatologi

mempunyai beberapa cabang., masing-masing cabang mempelajari aspek-aspek khusus dari cuaca dan iklim. Ruang lingkupnya di atmosfer meliputi: 1. Mikro klimatologi yakni ilmu yang membahas atmosfer sebatas ruang antara perakaran hingga sekitar puncak tajuk tanaman, atau sifat atmosfer disekitar permukaan tanah atau mempelajari iklim pada lapisan udara terdekat dengan permukaan bumi (di bawah 2 m). Unsur-unsur iklim tersebut mudah terpengaruh oleh perubahan pemanasan dan pendinginan permukaan tanah dan benda atau tumbuhan setempat. 2. Meso klimatologi yakni klimatologi yang membahas perilaku atmosfer dalam daerah yang relatif sempit, tetapi pola iklimnya sudah berbeda dari iklim wilayah sekitarnya. Sebagai contoh iklim perkotaan dan iklim pada daerah badai. 3. Makro klimatologi yakni klimatologi yang menekankan pembahasannya pada penelaahan iklim daerah luas skala besar. Wilayah lingkupnya mulai batas ruang iklim mikro hingga puncak atmosfer serta melipouti seluruh dunia. Manusia hidup di dasar atmosfer yaitu pada pertemuan antara permukan bumi dan atmosfer. Iklim akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Dalam kehidupan sehari-hari, iklim akan menjadi bahan pertimbangan dalam rancangan bangunan hunian atau kontruksi bangunan fisik lainnya, bahan dan desain pakaian, jenis dan porsi pangan yang dikonsumsi, dan ragam aktivitas sosial budaya yang dilakukan penduduk. Karena cuaca dan iklim merupakan salah satu unsur lingkungan hidup yang sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Berbeda dengan unsur-unsur lingkungan hidup lainnya. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang telah banyak yang dapat dikendalikan manusia. Tetapi dalam hal ini cuaca dan iklim sampai sekarang manusia belum dapat merubah sesuai dengan keinginannya. Aktifitas manusia dapat memberikan hasil yang optimal dengan mengurangi resiko sampai yang sekecil-kecilnya, perlu diketahui kondisi cuaca dan iklim terutama yang akan datang. Dalam hubungan tersebut penting sekali arti pengumpulan data dan perkiraan cuaca. Pengumpulan perkiraan cuaca di indonesia dilaksanakan oleh pusat meteorologi dan geofisika sanagt penting artinya bagi kehidupan manusia terutama dalam bidang penerbangan, pelayaran dan pertanian. Kajian meteorologi dan klimatologi yang benar akan mengubah pandangan kita terhadap cuaca dan iklim dari faktor penghambat menjadi faktor penunjang yang sangat bermanfaat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pendugaan hasil pada berbagai kegiatan. Penerapan ilmu cuaca dan iklim tersebut diantaranya pada bidang pertanian, kehutanan, peternakan ,perikanan, kelautan, teknik sipil, kesehatan, perhubungan serta pertahanan negara. Tiga manfaat pokok dari informasi data cuaca dan iklim yakni: a. Meningkatkan kewaspadaan terhadap akibat-akibat negatif yang dapat ditimbulkan oleh keadaan cuaca/iklim yang ekstrem misalnya kekeringan, banjir serta angin kencang.

b. Menyesuaikan diri atau berusaha untuk menyelnggarakan kegiatan dan usaha yang serasi dengan sifat cuaca dan iklim sehingga terhindar dari hambatan atau kerugian yang diakibatkannya. c. Menyelenggarakan kegiatan dan usaha di bidang teknik, sosial dan ekonomi dengan menerapkan teknologi pemanfaatan sumber daya cuaca dan iklim. Berdasarkan ruang lingkup atmosfer yang dibahas, terdapat 3 macam klimatologi dengan rincian sebagai berikut: Mikroklimatologi, yakni ilmu iklim yang membahas atmosfer sebatas ruang antara perakaran hingga sekitar puncak tajuk tanaman atau sifat atmosfer di sekitar permukaan tanah. Mesoklimatologi, yaitu klimatologi yang membahas perilaku atmosfer dalam daerah yang relatif sempit, tetapi pola iklimnya sudah berbeda dari iklim di sekitarnya. Sebagai contoh adalah iklim perkotaan dan iklim di daerah badai. Skala iklim meso berkisar antara 0-100 km. Makroklimatologi, yaitu klimatologi yang menekankan pembahasannya pada penelaahan iklim daerah luas dan skala besar. Wilayah lingkupnya mulai batas ruang iklim mikro hingga puncak atmosfer, serta meliputi seluruh dunia. Faktor pengendali utama massa udara antara benua dan samudra. Pengertian dan definisi Meteorologi. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu, udara, cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang digunakan untuk keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, meteorologi di definiskan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfer untuk meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara khusus dan di seluruh dunia secara umum. Pengertian meteorologi yang lain adalah bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer Meteorologi berasal dari bahasa Yunani meteoros yang artinya ruang atas (atmosfer), dan logos yang artinya ilmu. Sehingga secara harfiah Meteorologi dapat di artikan sebagai ilmu tentang atmosfer. Ada juga beberapa orang yang mungkin menyangkah bahwa meterologi adalah ilmu yang mempelajari tentang meteor. Meteor dan pergerakan benda-benda angkasa lainnya di pelajari dalam cabang khusus ilmu Geografi yang bernama ilmu Astronomi. Berdasarkan ruang lingkupnya, ilmu meteorologi terbagi menjadi beberapa bagian. Macammacam ilmu Meteorologi tersebut adalah: 1. Ilmu Meteorologi fisik yang membahas tentang struktur dan komposisi atmosfer, pemindahan radiasi elektromagnetik dan akustik dalam atmosfer, serta proses-proses fisik yang terjadi pada pembentukan awan, presipitasi, listrik di atmosfer dan fenomena-fenomena lain yang erat kaitannya dengan ilmu fisika dan kimia.

2. Ilmu Meteorologi Dinamik yaitu ilmu meteorologi yang mempelajari tantang gejala-gejala atmosfer dari segi kedinamisan dengan menggunakan pendekatan analitis yang didasarkan pada prinsip-prinsip dinamika fluida. 3. Ilmu Meteorologi Sinoptik yaitu meteorologi yang mempelajari tentang gejala atmosfer yang mencakup deskripsi, analis peta cuaca, dan prakiraan gerak atmosfer pada skala yang relatif besar untuk keperluan ramalan cuaca. 4. Ilmu Meteorologi Terapan yaitu aplikasi meteorologi yang berhubungan dengan penggunaan data, analisis, dan ramalan cuaca berbagai bidang ilmu yang terkait erat seperti: Building meteorologi, Meteorologi satelit, Urban meteorologi, Biometeorologi, Agrometeorologi, Rural meteorologi, Marine meteorolog, meteorologi aeronautika, meteorologi kesehatan, dll. Ilmu meteorolgi sangat bergantung pada kegiatan yang disebut sebagai observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data dari parameter-parameter berpengaruh pada perubahan cuaca yang kemudian di analisis sehingga dihasilkan prakiraan cuaca yang bermanfaat untuk di terapkan di segala bidang kehidupan. Paremeter-parameter meteorologi yang diamati antara lain adalah:

Suhu (Temperature) Tekanan (Pressure) Angin (Wind) Penguapan (Evaporation) Awan (Cloud) Hujan (Rain) Cuaca (Weather) Penglihatan mendatar (Visibility) Penyinaran matahari (Sun) Kelembapan (Humidity) Keadaan tanah seperti misalnya apakah tanah tersebut lembab, kering, basah, dll.

Parameter meteorologi diatas dapat di amati secara langsung mengunakan panca indra ataupun menggunakan alat. Tergantung dari tingkat kesulitan dan ketersediaan alat. Namun hasil akhir yang diterima merupakan murni perkiraan dan ramalan yang dibuat oleh manusia berdasarkan data-data hasil analisa. Sehingga kemungkinan ramalan/prakiraan tersebut meleset dan tidak tepat selalu ada.

RUANG LINGKUP KLIMATOLOGI

Handoko (1995) menyatakan untuk dapat memahami cuaca dan iklim serta persebarannya

menurut ruang dan waktu diperlukan dasar pengetahuan fisika atmosfer, pemahaman geografi serta statistika dan matematika untuk menyederhanakan kerumitan proses-proses tersebut. Cuaca dan iklim dinyatakan dengan susunan unsur-unsur cuaca dan iklim yang terdiri dari: radiasi surya, lama penyinaran surya, suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan, presipitasi (embun, hujan dan salju) dan evaporasi/evapotranspirasi. Cuaca (wheather) adalah nilai sesaat dari atmosfer serta perubahan dalam jangka pendek (kurang dari 1 jam hingga 24 jam) di suatu tempat tertentu di bumi. Cuaca dicatat terus-menerus pada jam-jam tertentu secara rutin, menghasilkan seri data cuaca selanjutnya yang dapat digunakan untuk menentukan iklim.

Iklim (climate) adalah sintesis/kesimpulan dari perubahan unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka waktu yang panjang di suatu tempat pada suatu wilayah. Setelah bertahun-tahun (30 tahun tahun atau lebih) dari rata-rata tiap nilai unsur-unsur cuaca akan mencerminkan sifat atmosfer yang dikenal sebagai iklim. Jadi tiap tempat cuaca hari ke hari berubah-ubah akhirnya membentuk siklus tertentu, rata-rata data cuaca itulah yang nantinya disebut sebagai data iklim. Iklim sering diartikan nilai statistik cuaca jangka panjang di suatu wilayah. Meteorologi berasal dari kata Yunani meteoros, yang artinya benda yang ada di dalam udara dan logos yang berarti ilmu/kajian. Jadi meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer. Kajian masalah meteorologi diperlukan dalam pembangunan irigasi, objek wisata, tempat peristirahatan, perkebunan, perikanan, lapangan terbang, pelayaran, proyek industri dan lain sebagainya. Klimatologi berasal dari kombinasi dua kata Yunani, yaitu klima yang diartikan sebagai kemiringan(slope) bumi yang mengarah pada pengertian lintang tempat dan logos yang berarti ilmu. Jadi klimatologi didefinisikan sebagai ilmu yang memberi gambaran dan penjelasan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat berbeda dan bagaimana kaitan antara iklim dan aktivitas manusia, Secara mudahnya, ilmu iklim/klimatologi yaitu cabang ilmu pengetahuan yang membahas sintesis atau statistik unsur-unsur cuaca hari demi hari dalam periode tertentu (beberapa tahun) di suatu tempat dan wilayah tertentu. Sintesis Klimatologi dapat juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari jenis iklim di muka bumi dan faktor penyebabnya. Karena metereologi mencakup interpretasi dan koleksi data pengamatan maka ilmu ini memerlukan teknik statistik. Demikianlah klimatologi dapat pula disebut juga meteorologi statistik. Pada prinsipnya data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang dapat mewakili secara benar (representatif) keadaan atmosfer suatu tempat dan dalam waktu sepanjang mungkin. Data iklim dapat berupa data yang diskontinyu dan data kontinyu. Data yang diskontinyu antara lain radiasi dan lama penyinaran matahari, presipitasi (curah hujan, embun dan salju) dan penguapan. Penyajian dan analisisnya dalam bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva histogram. Data cuaca yang bersifat kontinyu antara lain: suhu, kelembapan,

tekanan udara serta kecepatan angin. Analisis dan penyajiannya dalam bentuk angka rata-rata atau angka sesaat (instantaneous) sedangkan grafiknya dalam bentuk garis/kurva. Menurut Bayong (2004), Klimatologi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu klimatologi fisis, klimatologi kedaerahan (regional). Klimatologi fisis mempelajari sebab terjadinya ragam pertukaran panas, pertukaran air dan gerakan udara terhadap waktu dan tempat, sehingga di muka bumi ini terdapat iklim yang berbeda. Klimatologi kedaerahan bertujuan memberikan gambaran (deskripsi) iklim dunia yang meliputi sifat dan jenis iklim, sedangkan klimatologi terapan mencari hubungan klimatologi dengan ilmu lain, misalnya: agroklimatologi: penerapan klimatologi dalam bidang pertanian. Menurut Handoko (1993), klimatologi dapat dibagi dalam beberapa cabang keilmuan iklim berdasarkan:

metode pendekatan keilmuan ruang lingkupnya di atmosfer pemanfaatannya

Berdasarkan pendekatan keilmuannya terdapat 4 cabang klimatologi antara lain: 1. Klimatografi, pembahasan secara deskriptif (apa adanya) berdasarkan data, peta dan gambar. Pembahasan tak disertai analisis fisika dan matematika yang mendalam. Umumnya dikembangkan oleh pakar geografi. 2. Klimatologi fisik, adalah klimatologi yang membahas perilaku dan gejala-gejala cuaca yang terjadi di atmosfer dengan menggunakan dasar-dasar ilmu fisika dan matematika. Tinjauannya ditekankan pada neraca energi dan neraca air antara bumi dan atmosfer. 3. Klimatologi dinamik, adalah klimatologi yang membahas pergerakan atmosfer dalam berbagai skala, terutama tentang peredaran atmosfer umum di berbagai wilayah di seluruh dunia. 4. Klmatologi terapan, adalah klimatologi yang membahas penerapan ilmu iklim untuk memecahkan berbagai permasalahan praktis yang dihadapi oleh masyarakat. Contoh klimatologi terapan antara lain: klimatologi pertanian (agroklimatologi), klimatologi perkotaan, klimatologi kelautan, klimatologi bangunan dan bioklimatologi. Berdasarkan ruang lingkup atmosfer yang dibahas, terdapat 3 macam klimatologi dengan rincian sebagai berikut: Mikroklimatologi, yakni ilmu iklim yang membahas atmosfer sebatas ruang antara perakaran hingga sekitar puncak tajuk tanaman atau sifat atmosfer di sekitar permukaan tanah. Mesoklimatologi, yaitu klimatologi yang membahas perilaku atmosfer dalam daerah yang relatif sempit, tetapi pola iklimnya sudah berbeda dari iklim di sekitarnya. Sebagai contoh adalah iklim perkotaan dan iklim di daerah badai. Skala iklim meso berkisar antara 0-100 km. Makroklimatologi, yaitu klimatologi yang menekankan pembahasannya pada penelaahan iklim daerah luas dan skala besar. Wilayah lingkupnya mulai batas ruang iklim mikro hingga puncak

atmosfer, serta meliputi seluruh dunia. Faktor pengendali utama massa udara antara benua dan samudra.

You might also like