You are on page 1of 16

Pajak pertambahan nilai

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Dalam bahasa Inggris, PPN disebut Value Added Tax (VAT) atau Goods and Services Tax ( !T). PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung. "ekanisme pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN ada pada pihak pedagang atau produsen sehingga mun#ul istilah Pengusaha $ena Pajak yang disingkat P$P. Dalam perhitungan PPN yang harus disetor oleh P$P, dikenal istilah pajak keluaran dan pajak masukan. Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut ketika P$P menjual produknya, sedangkan pajak masukan adalah PPN yang dibayar ketika P$P membeli, memperoleh, atau membuat produknya. Indonesia menganut sistem tari% tunggal untuk PPN, yaitu sebesar &' persen. Dasar hukum utama yang digunakan untuk penerapan PPN di Indonesia adalah (ndang)(ndang No. *+&,*- berikut re.isinya, yaitu (ndang)(ndang No. &&+&,,/ dan (ndang)(ndang No. &*+0'''.

Karakteristik

Pajak tidak langsung, maksudnya pemikul beban pajak dan penanggung ja1ab atas pembayaran pajak ke kantor pelayanan pajak adalah subjek yang berbeda. "ultitahap, maksudnya pajak dikenakan di tiap mata rantai produksi dan distribusi. Pajak objekti%, maksudnya pengenaan pajak didasarkan pada objek pajak. "enghindari pengenaan pajak berganda. Dihitung dengan metode pengurangan tidak langsung (indirect subtraction), yaitu dengan memperhitungkan besaran pajak masukan dan pajak keluaran.

Perkecualian
Pada dasarnya semua barang dan jasa merupakan barang kena pajak dan jasa kena pajak, sehingga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), ke#uali jenis barang dan jenis jasa sebagaimana ditetapkan dalam Pasal /A (ndang)(ndang No. *+&,*- tentang Pajak Pertambahan Nilai 2arang dan 3asa dan Pajak Penjualan Atas 2arang "e1ah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan (ndang)(ndang No. &*+0''' tidak dikenakan PPN, yaitu4

Barang tidak kena PPN

2arang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya, meliputi4 "inyak mentah. as bumi. Panas bumi. Pasir dan kerikil. 2atu bara sebelum diproses menjadi briket batu bara. 2ijih timah, bijih besi, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, dan bijih bauksit. 2arang)barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, meliputi4

&. 0. -. /. 5. 6.

!egala jenis beras dan gabah, seperti beras putih, beras merah, beras ketan hitam, atau beras ketan putih dalam bentuk4

&. 2eras berkulit (padi atau gabah) selain untuk benih. 0. ilingan. -. 2eras setengah giling atau digiling seluruhnya, disosoh, dikilapkan maupun tidak. /. 2eras pe#ah. 5. "enir (groats) beras.

!egala jenis jagung, seperti jagung putih, jagung kuning, jagung kuning kemerahan, atau berondong jagung, dalam bentuk4

&. 3agung yang telah dikupas maupun belum. 0. 3agung tongkol dan biji jagung atau jagung pipilan. -. "enir (groats) atau beras jagung, sepanjang masih dalam bentuk butiran.

!agu, dalam bentuk4

&. 7mpulur sagu. 0. Tepung, tepung kasar, dan bubuk sagu.


!egala jenis kedelai, seperti kedelai putih, kedelai hijau, kedelai kuning, atau kedelai hitam, pe#ah maupun utuh. aram, baik yang beriodium maupun tidak beriodium, termasuk4 aram meja. aram dalam bentuk #urah atau kemasan 5' kilogram atau lebih, dengan kadar Na8l ,/,9:.

&. 0.

"akanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, 1arung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat

maupun tidak; tidak termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha katering atau usaha jasa boga.

(ang, emas batangan, dan surat)surat berharga.

Jasa tidak kena PPN

3asa di bidang pelayanan kesehatan, meliputi4 3asa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi. 3asa dokter he1an. 3asa ahli kesehatan, seperti akupunktur, %isioterapis, ahli gi<i, dan ahli gigi. 3asa kebidanan dan dukun bayi. 3asa paramedis dan pera1at. 3asa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, laboratorium kesehatan, dan sanatorium. 3asa di bidang pelayanan sosial, meliputi4 3asa pelayanan panti asuhan dan panti jompo. 3asa pemadam kebakaran, ke#uali yang bersi%at komersial. 3asa pemberian pertolongan pada ke#elakaan. 3asa lembaga rehabilitasi, ke#uali yang bersi%at komersial. 3asa pemakaman, termasuk krematorium. 3asa di bidang olahraga, ke#uali yang bersi%at komersial. 3asa pelayanan sosial lainnya, ke#uali yang bersi%at komersial. 3asa di bidang pengiriman surat dengan perangko yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero). 3asa di bidang perbankan, asuransi, dan se1a guna usaha dengan hak opsi, meliputi4

&. 0. -. /. 5. 6.

&. 0. -. /. 5. 6. 9.

&. 3asa perbankan, ke#uali jasa penyediaan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga, jasa penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan surat kontrak (perjanjian), serta anjak piutang. 0. 3asa asuransi, tidak termasuk broker asuransi. -. 3asa se1a guna usaha dengan hak opsi.

3asa di bidang keagamaan, meliputi4

&. 3asa pelayanan rumah ibadah. 0. 3asa pemberian khotbah atau dak1ah. -. 3asa lainnya di bidang keagamaan.

3asa di bidang pendidikan, meliputi4

&. 3asa penyelenggaraan pendidikan sekolah, seperti jasa penyelenggaraan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan pro%esi. 0. 3asa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah, seperti kursus.

3asa di bidang kesenian dan hiburan yang telah dikenakan pajak tontonan termasuk jasa di bidang kesenian yang tidak bersi%at komersial, seperti pementasan kesenian tradisional yang diselenggarakan se#ara #uma)#uma. 3asa di bidang penyiaran yang bukan bersi%at iklan seperti jasa penyiaran radio atau tele.isi, baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun s1asta, yang bukan bersi%at iklan dan tidak dibiayai oleh sponsor yang bertujuan komersial. 3asa di bidang angkutan umum di darat dan air, meliputi jasa angkutan umum di darat, laut, danau maupun sungai yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh s1asta. 3asa di bidang tenaga kerja, meliputi4

&. 3asa tenaga kerja. 0. 3asa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia tenaga kerja tidak bertanggungja1ab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut. -. 3asa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja.

3asa di bidang perhotelan, meliputi4

&. 3asa perse1aan kamar termasuk tambahannya di hotel, rumah penginapan, motel, losmen, hostel, serta %asilitas yang terkait dengan kegiatan perhotelan untuk tamu yang menginap. 0. 3asa perse1aan ruangan untuk kegiatan a#ara atau pertemuan di hotel, rumah penginapan, motel, losmen, dan hostel.

3asa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan se#ara umum, meliputi jenis)jenis jasa yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah seperti pemberian I<in "endirikan 2angunan (I"2), I<in (saha Perdagangan (I(P), Nomor Pokok =ajib Pajak (NP=P), dan pembuatan $artu Tanda Penduduk ($TP).

Menghitung Pajak Pertambahan Nilai yang Harus Dibayar dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Objek Pajak Pertambahan Nilai

Apabila ditinjau dari jenis penyerahan yang menjadi bjek PPN! maka terdapat " #enam$ jenis PPN% Dari keenam jenis PPN! & #dua$ jenis di antaranya dibatasi dengan unsur untuk dapat mengenakan PPN! yaitu PPN Barang dan PPN Jasa% 'nsur(unsur yang harus dipenuhi untuk dapat dikenakan PPN adalah) *% adanya penyerahan+ &% yang diserahkan adalah Barang Kena Pajak #BKP$+ ,% yang menyerahkan adalah Pengusaha Kena Pajak #PKP$+ -% penyerahannya harus di Daerah Pabean! yaitu daerah .epublik /nd nesia+ 0% PKP yang menyerahkan harus dalam lingkungan perusahaan 1pekerjaannya terhadap barang yang dihasilkan% Penyerahan yang dikenakan PPN meliputi) *% penyerahan hak karena suatu perjanjian+ &% pengalihan barang karena suatu perjanjian sewa(beli dan perjanjian leasing+ ,% penyerahan kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang+ -% pemakaian sendiri dan pemberian cuma(cuma+ 0% penyerahan likuidasi atas akti2a yang tujuan semula tidak untuk diperjuabelikan! yang masih tersisa pada saat pembubaran! sepanjang PPN sewaktu memper leh akti2a dapat dikreditkan menurut perundang( undangan perpajakan yang bersangkutan+ "% penyerahan dari cabang ke cabang lainnya! atau dari pusat ke cabang atau sebaliknya+ 3% penyerahan secara k nsinyasi%

Penyerahan yang dikecualikan dari pengenaan PPN adalah) *% penyerahan kepada Makelar+ &% penyerahan untuk jaminan utang(piutang+ ,% penyerahan cabang ke cabang lainnya! atau dari pusat ke cabang atau sebaliknya yang telah mendapat i4in pemusatan pembayaran pajak+ -% penyerahan dalam rangka perubahan bentuk usaha! atau penggabungan usaha! atau pengalihan seluruh akti2a perusahaan yang diikuti dengan perubahan pihak yang berhak atas barang kena pajak% Barang kena pajak dimungkinkan berbentuk) *% barang berwujud dan bergerak+ &% barang berwujud dan tidak bergerak+ ,% barang tidak berwujud yang diman5aatkan di /nd nesia% Barang yang dikecualikan dari pengenaan PPN adalah) barang hasil pertanian! barang hasil perkebunan+ barang hasil kehutanan+ barang hasil peternakan+ barang hasil perburuan+ barang hasil penangkaran+ barang hasil perikanan+ barang hasil budidaya+ barang hasil pertambangan dan barang(barang kebutuhan p k k sehari(hari% Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha! baik berbentuk rang pribadi maupun badan termasuk B'6 yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya menghasilkan barang! mengimp r barang! mengeksp r barang! melakukan usaha perdagangan! meman5aatkan barang tidak berwujud dari luar negeri! melakukan usaha jasa atau meman5aatkan jasa dari luar negeri! yang melakukan penyerahan BKP! kecuali pengusaha kecil% Daerah Pabean adalah daerah .epublik /nd nesia% PKP yang melakukan penyerahan tersebut harus dalam lingkungan perusahaan1pekerjaannya%

7ubjek Pajak Pertambahan Nilai Kalau dalam bjek Pajak Pertambahan Nilai yang ditekankan adalah adanya penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak! maka dalam subjek Pajak Pertambahan Nilai yang dibahas adalah siapa yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP% Adapun yang menyerahkan adalah Pengusaha kena pajak #PKP$ yang dapat berupa Orang Pribadi atau juga Badan% Pengertian badan dirumuskan dalam Pasal * angka *, '' PPN *89- sebagai berikut) Badan merupakan sekumpulan rang dan atau m dal yang merupakan kesatuan! melakukan atau tidak melakukan usaha% Badan dapat terdiri dari *% P6! :;! Perser an lainnya+ &% B'MN1B'MD+ ,% <irma! K ngsi! K perasi+ -% Dana Pensiun+ 0% Persekutuan! Perkumpulan+ "% =ayasan+ 3% Ormas! rs sp l! rganisasi lainnya+ 9% >embaga+ 8% Bentuk 'saha lainnya+ *?% Bentuk Badan >ainnya% 7ubjek Pajak Pertambahan Nilai! adalah

Pengusaha Kena Pajak *% Pengusaha yang melakukan atau sejak semula bermaksud melakukan penyerahan BKP1JKP% &% Bentuk Kerja sama Operasi% Bukan Pengusaha Kena Pajak *% Orang Pribadi1Badan yang mengimp r Barang Kena Pajak #BKP$% &% Orang pribadi yang meman5aatkan BKP 6idak Berwujud1Jasa Kena pajak #JKP$ dari luar Daerah Pabean% ,% Orang Pribadi1Badan yang membangun sendiri di luar kegiatan usaha1pekerjaannya% -% Jasa di bidang perh telan% Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai 'ntuk menghitung besarnya PPN terutang! harus dipahami terlebih dahulu tentang Dasar Perhitungan PPN #DPP$! saat terutangnya PPN dan tari5 PPN% Dasar perhitungan PPN adalah sebagai berikut) *% untuk PPN Barang adalah harga jual+ &% untuk PPN Jasa adalah penggantian+ ,% untuk PPN /mp r adalah Nilai /mp r+ -% untuk PPN atas peman5aatan Barang Kena Pajak 6idak Berwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar negeri adalah jumlah yang dibayarkan kepada pihak yang menyerahkan BKP6B atau JKP+ 0% untuk PPN atas pemakaian sendiri! pemberian cuma(cuma! penyerahan media rekaman suara1gambar! penyerahan 5ilm! persediaan BKP tersisa

#likuidasi$! akti2a yang tujuan semula tidak untuk dijual dan Jasa Pengiriman Paket! adalah Nilai >ain+ "% untuk PPN @ksp r adalah Nilai @ksp r% Pengertian harga jual pun dipengaruhi leh perjanjian penyerahan BKP! apakah l c gudang atau 5ranc gudang% Pengertian Harga Jual dan Penggantian tidak termasuk PPN! p t ngan harga yang dicantumkan dalam 5aktur pajak dan barang retur% Pengertian DPP dengan nilai lain! adalah) *% untuk pemakaian sendiri dan pemberian cuma(cuma adalah harga jual1penggantian tidak termasuk laba k t r+ &% untuk penyerahan media rekaman suara1gambar adalah perkiraan harga jual rata(rata+ ,% untuk persediaan tersisa #likuidasi$ dan akti2a yang tujuan semula tidak untuk dijual adalah harga pasar wajar+ -% untuk jasa pengiriman paket adalah *A #satu persen$ dari 6agihan atau seharusnya dibayar% 7aat dan 6empat Pajak 6erutang 'ntuk menghitung PPN harus dipahami pengertian Dasar Perhitungan! saat terutangnya dan tari5 PPN% 6entang pengertian dari Dasar Perhitungan telah diuraikan pada Kegiatan Belajar *! sedangkan pada Kegiatan Belajar & ini diuraikan tentang saat terutang pajak dan tempat pajak terutang% 'raian tentang saat terutangnya PPN meliputi PPN atas penyerahan BKP berbentuk barang berwujud dan bergerak! PPN atas penyerahan BKP berbentuk barang berwujud tidak bergerak! PPN JKP! PPN atas peman5aatan BKP 6idak Berwujud dari luar negeri! PPN atas peman5aatan JKP dari luar negeri! PPN

/mp r! PPN @ksp r dan PPN Bendaharawan termasuk badan(badan tertentu yang ditunjuk% Ketentuan tempat pajak terutang juga dibahas! dengan memberi c nt h PKP yang memiliki cabang(cabang% 6ari5 dan Menghitung PPN 7etelah memahami dasar perhitungan PPN #DPP$! saat terutangnya PPN dan tari5 PPN! maka dengan mudah dapat menghitung PPN terutang secara benar dan cepat% 6ari5 PPN menerapkan tari5 yang pr p rsi nal dan tunggal! sebagai sarana dalam rangka memudahkan melakukan kredit pajak% Di samping itu juga diuraikan tentang tari5 e5ekti5 termasuk asal(usul tari5 e5ekti5% Dalam menghitung PPN terutang diberikan beberapa c nt h menghitung! termasuk menghitung PPN dengan dasar perhitungan nilai lain! seperti PPN atas pemberian cuma(cuma! PPN pemakaian sendiri! PPN atas penyerahan kaset rekaman lagu dan gambar! PPN atas peman5aatan BKP tidak berwujud! PPN atas peman5aatan JKP dari luar negeri! dan PPN jasa pengiriman Paket% 6idak ketinggalan adalah PPN Bendaharawan! baik saat terutangnya pajak maupun pembayaran Menghitung PPN Pajak Masukan 7asaran Pajak Pertambahan Nilai bukan harga jual atau penggantian! atau nilai imp r! atau nilai eksp r! melainkan nilai tambah atas penyerahan BKP! atau pemberian JKP dan seterusnya% 6etapi untuk mencari nilai tambah tidak semudah diduga! bahkan sulit! karena antara barang yang dibeli tidak harus sama dengan barang yang dijual dan 5akt r lainnya% 'ntuk memudahkan dalam perhitungannya maka yang ditunjuk sebagai dasar pengenaan adalah harga jual untuk PPN Barang! penggantian untuk PPN Jasa! Nilai /mp r untuk imp r barang dan sebagainya% 6etapi pelaksanaannya menimbulkan pajak berganda%

'ntuk menghindari pemungutan pajak berganda dapat dilakukan beberapa cara! yaitu) *% menerapkan kredit PPN atas bahan baku atau bahan pembantu termasuk 5akt r pr duksi lainnya+ &% mencari nilai tambah pada setiap pr duksi+ ,% menerapkan tari5 yang berbeda(beda dengan memperhatikan tingkat tahapan pr duksi seperti barang jadi! barang setengah jadi dan barang esensial+ -% menentukan dasar pengenaan dengan memperhatikan pertambahan nilainya+ 0% menerapkan pemungutan sekali% Baik pada '' N % 9 6ahun *89, tentang PPN dan PPnBM maupun '' N % *9 6ahun &??? yang menggantikannya sama(sama menerapkan kredit PP7 atas bahan baku! bahan pembantu dan 5akt r pr duksi lainnya! dengan menerapkan tari5 Pajak yang pr p rsi nal dan tunggal% Pajak yang dikreditkan disebut dengan Pajak Masukan! sedangkan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang disebut dengan Pajak Keluaran% Agar sistem kredit pajak Pajak Masukan ini tidak disalahgunakan maka diberi batasan tentang Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan! dengan beberapa c nt h%

Mengkredit Pajak Masukan =ang melatarbelakangi sistem kredit pajak adalah upaya untuk menghindari pengenaan pajak berganda! sebagaimana yang telah ditetapkan dalam 'ndang( undang Pajak Pertambahan Nilai bahwa sasaran pengenaannya adalah

pertambahan nilai% 7edangkan untuk menghitung besarnya pertambahan nilai untuk setiap unit pr duksi adalah sulit sekali% Oleh karena itu! untuk memudahkan #menyederhanakan$ cara perhitungan pajaknya maka ditetapkan harga jual sebagai dasar pengenaan! dengan ketentuan bahwa PPN yang terutang dan telah dibayar sewaktu membeli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikreditkan dari PPN yang akan dibayar sewaktu melakukan penjualan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak% Meskipun demikian! agar tercegah adanya pengkreditan pajak yang tidak semestinya! maka tidak setiap pajak masukan dapat dikreditkan! melainkan terbatas yang telah memenuhi persyaratan% Melalui sistem pengkreditan pajak masukan tersebut! akan menghasilkan , #tiga$ alternati5) *% masih harus membayar PPN! dalam hal pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan+ &% terjadi kelebihan pembayaran pajak! dalam hal Pajak Keluaran lebih kecil daripada Pajak Masukan+ ,% tidak kurang bayar dan tidak terjadi kelebihan pembayaran PPN! dalam Pajak Keluaran sama dengan Pajak Masukan%

Pengkreditan Pajak Masukan leh PKP atas Penyerahan sebagai BKP dan PKP N rma Penghitungan 6idak setiap Pajak Masukan dapat dikreditkan dari pembelian BKP atau JKP% 7edangkan Pajak Masukan tertuang dalam satu <aktur Pajak Masukan! baik atas pembelian BKP atau bukan BKP% Demikian pula Pajak Masukan karena penggunaan Barang M dal! yang b leh dikreditkan terbatas pada Pajak Masukan atas Barang M dal yang digunakan untuk kegiatan usaha yang menghasilkan BKP%

Oleh karena itu! setiap pengkreditan Pajak Masukan terselip Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan% 'ntuk itu disusun dan ditetapkan rumus dalam menghitung Pajak Masukan yang harus dibayar kembali% .umus menghitung Pajak Masukan yang harus dikembalikan dibedakan antara rumus untuk Barang M dal dan Bukan Barang M dal! disamping rumus menghitung Pajak Masukan yang harus dikembalikan berkenaan penggunaan Barang M dal bukan untuk menghasilkan BKP% Pajak Masukan bagi PKP yang Menggunakan N rma Penghitungan Pemungutan pajak dapat dikatakan adil! baik pada tingkat h ris ntal maupun 2ertikal! yang besarnya pajak terutang sesuai dengan bjek yang diterima atau diper leh wajib pajak% 'ntuk mendapat pemungutan pajak yang adil tersebut diperlukan data yang akurat% 7alah satu sumber data sekaligus sebagai pencerminan tingkat partisipasi wajib pajak adalah angka(angka dalam pembukuan% Melalui Pasal &9 ayat #*$ '' N % 8 6ahun *88-! '' mewajibkan kepada setiap wajib pajak untuk menyelenggarakan pembukuan! yang isinya dapat menggambarkan perusahaan! m dal perusahaan! utang perusahaan dan seterusnya! yang dapat mendukung dalam menghitung pajak terutang! baik Pajak Penghasilan #PPh$! Pajak Pertambahan Nilai #PPN$! Pajak Penjualan atas Barang Mewah #PPnBM$ dan lain(lain jenis pajak% Pembukuan harus disusun di /nd nesia! dalam bahasa /nd nesia! huru5 latin! dan angka arab! serta menerapkan prinsip taat asas! baik 6ahun pembukuan! met de penyusutan! maupun met de penilaian persediaan dan sebagainya% =ang dikecualikan dari kewajiban pembukuan tersebut adalah)

*% wajib pajak rang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang leh '' diperkenankan menghitung penghasilan net dengan menggunakan n rma penghitungan+ &% wajib pajak rang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas% ,% Bajib Pajak rang pribadi yang melakukan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brut nya se6ahun kurang dari .p"??%???%???!?? dan wajib pajak rang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dikecualikan dari penyelenggaraan pembukuan% Oleh karena itu! untuk menghitung penghasilan net nya diperkenankan dengan menggunakan N rma Penghitungan% -% Bajib pajak rang pribadi yang diperkenankan menggunakan n rma penghitungan dalam menghitung penghasilan net sebagaimana disebut pada Pasal *- ayat #&$ '' N % *3 6ahun &???! dalam menghitung Pajak Masukan yang dapat dikreditkan diperkenankan menggunakan Ped man Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana ditentukan pada Pasal 8 ayat #3$ '' N % *9 6ahun &???% Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan adalah sebagai berikut) *% untuk penyerahan BKP adalah sebesar 3?A #tujuh puluh persen$ dari jumlah Pajak Keluaran+ &% untuk penyerahan JKP adalah sebesar -?A #empat puluh persen$ dari jumlah Pajak Keluaran% 'ntuk keperluan pelaksanaan ketentuan tersebut PKP wajib membuat catatan nilai peredaran brut yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak% Dalam hal PKP disamping melakukan penyerahan BKP juga bukan BKP! catatan dimaksud agar dipisah antara penyerahan yang terutang pajak dengan penyerahan yang tidak terutang pajak pertambahan nilai% Dalam hal terjadi perubahan! sejak masa pajak pada permulaan 6ahun buku berikutnya PKP tidak lagi diperkenankan menggunakan

ped man pengkreditan Pajak Masukan% Ketentuan ini tidak berlaku bagi PKP pedagang eceran dengan nilai sebagai dasar pengenaan pajak% Administrasi Penggunaan N rma Penghitungan 6idak semua wajib pajak yang tidak menyelenggarakan pembukuan dapat menggunakan N rma Penghitungan dalam menghitung Penghasilan Net ! melainkan terbatas pada wajib pajak rang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas! dan peredaran brut nya se6ahun kurang dari .p"??%???%???!??% 7elain itu! wajib pajak yang bersangkutan wajib memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak! dalam hal ini adalah Kepala Kant r Pelayanan Pajak dalam waktu , #tiga$ bulan pertama dari 6ahun pajak yang bersangkutan% Meskipun demikian! wajib pajak yang bersangkutan masih wajib membuat catatan peredaran brut atau penerimaan penghasilan% Bajib pajak tersebut! dalam hal sebagai Pengusaha Kena Pajak dalam menghitung Pajak Masukan yang dapat dikreditkan menggunakan ped man penghitungan pengkreditan% Baik Petunjuk N rma Penghitungan Penghasilan Net maupun Ped man Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan ditetapkan melalui keputusan Direktur Jenderal Pajak% Penggunaan N rma Penghitungan dan Ped man Pengkreditan Pajak Masukan! di samping memudahkan wajib pajak! juga menghilangkan kesempatan wajib pajak untuk dapat k mpensasi! restitusi dan hak(hak lainnya% >atar Belakang Diberlakukannya Pajak Penjualan atas Barang Mewah 7etiap pemungutan pajak termasuk pemungutan Pajak Pertambahan Nilai diharapkan mencerminkan keadilan baik secara h ri4 ntal maupun 2ertikal% 'ntuk mencapai sasaran agar pemungutan Pajak Pertambahan Nilai mencerminkan keadilan tersebut maka diberlakukan pemungutan Pajak Penjualan atas Barang Mewah #PPnBM$! di samping diberlakukan tari5 pr p rsi nal dan pr gresi5%

Dengan diberikan c nt h penghitungannya! ternyata tingkat pr gresi2itas PPnBM bersama(sama dengan PPN! menunjukkan lebih tajam daripada PPnBM yang menggantikan PPn sebagaimana tertuang pada '' PPn *80*% /nilah yang menjadi latar belakang mengapa Pajak Penjualan atas Barang Mewah diberlakukan bersama(sama dengan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai% Menghitung Pajak Penjualan atas Barang Mewah N n(Kendaraan Berm t r 7ebagai pelaksanaan pemungutan tambahan pada pemungutan PPN dalam rangka menciptakan pemungutan yang adil di bidang pajak atas penyerahan barang! maka diberlakukan pemungutan PPnBM% Agar supaya lebih memantapkan tingkat keadilan 2ertikalnya maka diterapkan tari5 pr p rsi nal yang pr gresi5! dimana tari5 pajak PPn BM yang minimal *?A dan maksimal 0?A dibagi dalam , #tiga$ kel mp k! yaitu kel mp k dengan tari5 *?A! kel mp k dengan tari5 &?A dan kel mp k dengan tari5 ,0A% Akhirnya dapat dihitung besarnya PPnBM atas penyerahan barang berupa kendaraan berm t r dan besarnya PPnBM atas imp r kendaraan berm t r dengan unsur(unsurnya Balaupun cara pemungutannya sama sebagaimana PPnBM atas penyerahan BKP! namun pelaksanaan pemungutannya dilakukan leh Direkt rat Jenderal Pajak! bersama(sama memungut Bea Masuk%

You might also like