You are on page 1of 25

MAKALAH

FOKAL INFEKSI
(Katan Foka Infeks Dengan Infeks Foka Mut
Organ)
Disusun oleh:
M.Azharry Rully S
M.Febriadi I
M. Hafiz Aini
M.ra!oso Ad"i
M. Ra#dhani $assien.
M.%riadi &i"aya
e#bi#bin':
dr'. (.Rini Su)ra)*i+ S),M
,A-IAN -I-I DAN M.L.%
FAK.L%AS KEDOK%ERAN .NI/ERSI%AS INDONESIA
RS.N (I%O MAN-.NK.S.MO
0AKAR%A+ 1223
DEFINISI
Foka nfeks adaah suatu nfeks oka yang basanya daam |angka
waktu cukup ama (krons), dmana hanya mebatkan bagan kec dar
tubuh, yang kemudan dapat menyebabkan suatu nfeks atau
kumpuan ge|aa kns pada bagan tubuh yang an. Contohnya,
tetanus yang dsebabkan oeh suatu peepasan dar eksotoksn yang
berasa dar nfeks oka. Teor tentang foka nfeks sangat erat
hubungannya dengan bagan gg, dmana akan mempengaruh fungs
sstemk seseorang sepert sstem srkuas, skeeta dan sstem saraf.
Ha n dsebabkan oeh penyebaran mkroorgansme atau toksn yang
dapat berasa dar gg, akar gg, atau gus yang ternfeks.
1,2
Menurut W.D Mer (1890), seuruh bagan dar sstem tubuh
yang utama teah men|ad target utama dar nfeks yang berasa dar
muut, terutama bagan pupa dan perodonta. Organsme yang
berasa dar muut tersebut dapat menyebar ke daerah snus
(termasuk snus darah krana), saraf pusat dan perfer, sstem
kardovaskuer, medastnum, paru-paru dan mata.
3

Penyebaran nfeks dar fokus prmer ke tempat an dapat
berangsung meau beberapa cara, yatu transms meau srkuas
darah (hematogen), transms meau aran mfatk (mfogen),
peruasan nfeks daam |arngan, dan penyebaran dar traktus
gastrontestna dan pernapasan akbat terteannya atau terasprasnya
mater nfektf.
1,3
4. %rans#isi #elalui sir!ulasi darah 5he#a*o'en6
Gngva, gg, tuang penyangga, dan stroma |arngan unak d
sektarnya merupakan area yang kaya dengan supa darah. Ha n
menngkatkan kemungknan masuknya organsme dan toksn dar
daerah yang ternfeks ke daam srkuas darah. D an phak,
nfeks dan nfamas |uga akan semakn menngkatkan aran darah
yang sean|utnya menyebabkan semakn banyaknya organsme dan
toksn masuk ke daam pembuuh darah. Vena-vena yang berasa
dar rongga muut dan sektarnya mengar ke peksus vena
ptergod yang menghubungkan snus kavernosus dengan peksus
vena farngea dan vena maksars nterna meau vena emsara.
Karena perubahan tekanan dan edema menyebabkan penyemptan
pembuuh vena dan karena vena pada daerah n tdak berkatup,
maka aran darah d daamnya dapat berangsung dua arah,
memungknkan penyebaran nfeks angsung dar fokus d daam
muut ke kepaa atau farng sebeum tubuh mampu membentuk
respon perawanan terhadap nfeks tersebut. Matera septk
(nfektf) yang mengar meau vena |uguars nterna dan
eksterna dan kemudan ke |antung dapat membuat sedkt
kerusakan. Namun, saat berada d daam darah, organsme yang
mampu bertahan dapat menyerang organ manapun yang kurang
ressten akbat faktor-faktor predsposs tertentu.
2,3
1. %rans#isi #elalui aliran li#fa*i! 5li#fo'en6
Sepert hanya supa darah, gngva dan |arngan unak pada muut
kaya dengan aran mfatk, sehngga nfeks pada rongga muut
dapat dengan mudah men|aar ke keen|ar mfe regona. Pada
rahang bawah, terdapat anastomoss pembuuh darah dar kedua
ss meau pembuuh mfe bbr. Akan tetap anastomoss tersebut
tdak dtemukan pada rahang bawah.
3

Keen|ar getah benng regona yang terkena adaah sebaga
berkut:
Sumber infeksi KGB regional
Gngva bawah Submaksa
|arngan subkutan bbr bawah Submaksa, submenta, servka
profunda
|arngan submukosa bbr atas dan
bawah
Submaksa
Gngva dan paatum atas Servka profunda
Pp bagan anteror Parots
i)i ba'ian )os*erior Submaksa, fasa
Banyaknya hubungan antara berbaga keen|ar getah benng
memfastas penyebaran nfeks sepan|ang rute n dan nfeks
dapat mengena kepaa atau eher atau meau duktus toraskus
dan vena subkava ke bagan tubuh annya.
3
Wenmann mengatakan bahwa nfamas gngva yang menyebar
sepan|ang ss krsta aveoar dan sepan|ang |aur pembuuh darah
ke sumsum tuang. Ia |uga menyatakan bahwa nfamas |arang
mengena membran perodonta. Kaper ber|aan berrngan dengan
pembuuh mfe sehngga memungknkan absorbs dan penetras
toksn ke pembuuh mfe dar pembuuh darah.
3
7. eluasan lan'sun' infe!si dala# "arin'an
Hppocrates pada tahun 460 sebeum Maseh menyatakan bahwa
supuras yang berasa dar gg ketga ebh serng ter|ad darpada
gg-gg an dan caran yang dsekreskan dar hdung dan nyer
|uga berkatan dengan ha tersebut, dengan kata an nfeks
antrum. Supuras pertonsar, farngea, adents servka akut,
seuts, dan angna Ludwg dapat dsebabkan oeh penyakt
perodonta da nfeks prkorona sektar moar ketga. Parotts,
keterbatan snus kavernosus, noma, dan gangren |uga dapat
dsebabkan oeh nfeks gg. Ostets dan osteomyets serngka
merupakan peruasan nfeks dar abses aveoar dan pocket
perodonta. Keterbatan bfurkaso apka pada moar rahang
bawah meau nfeks perodonta merupakan faktor yang pentng
yang menyebabkan osteomyets dan harus men|ad bahan
pertmbangan ketka mengekstraks gg yang ternfeks.
2,3
Peruasan angsung nfeks dapat ter|ad meau pen|aaran matera
septk atau organsme ke daam tuang atau sepan|ag bdang fasa
dan |arngan penyambung d daerah yang pang rentan. Tpe
terakhr tersebut merupakan seuts se|at, d mana pus
terakumuas d |arngan dan merusak |arngan kat onggar,
membentuk ruang (spaces), menghaskan tekanan, dan meuas
terus hngga terhent oeh barer anatomk. Ruang tersebut
bukanah ruang anatomk, tetap merupakan ruang potensa yang
normanya ters oeh |arngan kat onggar. Ketka ter|ad nfeks,
|arngan areoar hancur, membentuk ruang se|at, dan
menyebabkan nfeks berpenetras sepan|ang bdang tersebut,
karena fasa yang meput ruang tersebut reatf padat.
2,3
Peruasan angsung nfeks ter|ad meau tga cara, yatu:
Peruasan d daam tuang tanpa pointing
Area yang terkena terbatas hanya d daam tuang,
menyebabkan osteomyets. Konds n ter|ad pada rahang atas
atau yang ebh serng pada rahang bawah. DI rahang atas, etak
yang sang berdekatan antara snus maksa dan dasar hdung
menyebabkan mudahnya ketebatan mereka daam penyebaran
nfeks meau tuang.
Peruasan d daam tuang dengan pointing
In merupakan tpe nfeks yang serupa dengan tpe d atas,
tetap peruasan tdak terokass meankan meewat tuang
menu|u |arngan unak dan kemudan membentuk abses. D
rahang atas proses n membentuk abses buka, paata, atau
nfraorbta. Sean|utnya, abses nfraorbta dapat mengena mata
dan menyebabkan edema d mata. D rahag bawah, pontng dar
nfeks menyebabkan abses buka. Apaba pontng terarah
menu|u ngua, dasar muut dapat kut terbat atau pusa
terdorong ke posteror sehngga membentuk abses retromoar
atau pertonsar.
Peruasan sepan|ang bdang fasa
Menurut H| Burman, fasa memegang peranan pentng karena
fungsnya yang membungkus berbaga otot, keen|ar, pembuuh
darah, dan saraf, serta karena adanya ruang nterfasa yang
ters oeh |arngan kat onggar, sehngga nfeks dapat menurun.
D bawah n adaah beberapa fasa dan area yang pentng,
sesua dengan kasfkas dar Burman:
o Lapsan superfsa dar fasa servka profunda
o Rego submandbua
o Ruang (space) subngua
o Ruang submaksa
o Ruang parafarngea
Pentng untuk dngat bahwa kepaa, eher, dan medastnum
dhubungkan oeh fasa, sehngga nfeks dar kepaa dapat
menyebar hngga ke dada. Infeks menyebar sepan|ang bdang
fasa karena mereka ressten dan meput pus d area n. Pada
rego nfraorbta, edema dapat sampa mendekat mata. Tpe
penyebaran n pang serng mebatkan rahang bawah karena
okasnya yang berdekatan dengan fasa.
2,3
8. enyebaran !e *ra!*us 'as*roin*es*inal dan )erna)asan
Bakter yang tertean dan produk-produk septk yang tertean dapat
menmbukan tonsts, farngts, dan berbaga keanan pada
ambung. Aspras produk septk dapat menmbukan arngts,
trakets, bronkts, atau pneumona. Absorbs mfogenk dar fokus
nfeks dapat menyebabkan adents akut dan seuts dengan abses
dan septkema. Penyebaran hematogen terbukt serng
menmbukan nfeks oka d tempat yang |auh.
2

Infeks ora dapat menmbukan senstsas membran mukosa
sauran napas atas dan menyebabkan berbaga gangguan,
msanya asma. Infeks ora |uga dapat memperburuk keanan
sstemk yang sudah ada, msanya tuberkuoss dan dabetes
metus. Infeks gg dapat ter|ad pada seseorang tanpa kerusakan
yang |eas waaupun pasen memk sstem mun yang norma.
Suatu tpe pneumona dapat dsebabkan oeh aspras matera
nfeks, terutama pada keanan perodonta yang an|ut. |uga teah
dtun|ukkan bahwa tuberke bas dapat memasuk tubuh meau
ora, yatu pocket perodonta dan flap gngva yang ternfeks yang
meput moar ketga. Infeks ora, sean dapat memperburuk TB
paru yang sudah ada, |uga dapat menambah systemic load, yang
menghambat respon tubuh daam meawan efek kaheksa dar
penyakt TB tersebut. Mende teah menun|ukkan per|aanan
tuberke basus dar gg meau mfe, KGB submaksa dan servka
tanpa ddahuu useras prmer. Terteannya matera septk dapat
menyebabkan gangguan ambung dan usus, sepert konstpas dan
useras.
2,3

FOK.S INFEKSI DALAM RON--A M.L.%
Skema.1. Fokus nfeks terserng yang menyebabkan nfeks foka
E%IOLO-I
Infeks odontogenk dapat dsebabkan karena trauma, nfeks post-
operas dan sekunder dar nfeks |arngan perodonta atau
perkorona. Bakter penyebab nfeks umumnya bersfat endogen dan
bervaras berupa bakter aerob, anaerob maupun nfeks campuran
bakter aerob dan anaerob. Dsebutkan mkroba penyebab terserng
yatu Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp yang memk
aktvtas produks asam yang tngg.
2

Dsebutkan bahwa etoog dar nfeks odontogenk berasa dar
bakter komensa yang berproferas dan menghaskan enzm. Pada
saat bay baru dahrkan, proses koonsas bakter dmua dan
dkatakan predomnan terdr atas Streptococcus salivarius. Pada saat
gg pertama tumuh, yatu pada saat bay berusa 6 buan, komuntas
bakter berubah men|ad predomnan S.sanguis dan S.mutans dan
pada saat gg seesa tumbuh terdapat komuntas heterogen antara
bakter aerobk dan anaerobk. Dperkrakan terdapat 700 speses
bakter yang berkoonsas d muut dmana 400 dar speses tersebut
dapat dtemukan pada area subgngva.
Infeks odontogenk merupakan suatu nfeks pomkroba dan
campuran. Infeks tersebut merupakan has dar perubahan bakter,
hubungan antar bakter dengan morfotpe yang berbeda dan
penngkatan |ens bakter. Perubahan bakter yang ter|ad berupa
perubahan yang pada awanya predomnan gram postf, fakutatf dan
sakarotk men|ad predomnan gram negatf, anaerobk dan
proteotk.
2
Tabe 1. Mkroorgansme penyebab nfeks odontogenk
3
Mi!roor'anis#e )enyebab 0u#lah )asien ersen*ase 596
Aerobi! 28 7
Anaerobi! 133 33
Aerobi!:Anaerobi! 243 60
Sumber: Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 3rd ed, !!"
Tabe 2. Mkroorgansme penyebab nfeks odontogenk
3
Mi!roor'anis#e )enyebab ersen*ase 596
Aerobi!
(o;;us 'ra#5<6:
Streptococcus spp.
Streptococcus spp.(grup
D)
Stafilococcus spp.
25
85
90
2
6
2
Eikenella spp.
(o;;us 'ra#5:6:
Neisseria spp.
,a*an' 'ra#5<6:
Corynebacterium spp.
,a*an' 'ra#5:6:
Haemopillus spp.
Lainnya
2
3
6
4
Anaerobi!
(o;;us 'ra#5<6:
Streptococcus spp.
!eptostreptococcus spp.
(o;;us 'ra#5:6:
"iellonella spp.
,a*an' 'ra#5<6:
Eubacterium spp.
#actobacillus spp.
$ctinomyces spp.
Clostri%ia spp.
,a*an' 'ra#5:6:
Bacteroi%es spp.
&usobacterium spp.
Lainnya
75
30
33
65
4
14
50
75
25
6
Sumber: Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 3rd ed, !!"
A%O-ENESIS DAN A%OFISIOLO-I FOK.S INFEKSI 5Se;ara
.#u#6
Penetras dar bakter komensa yang mengaam perubahan, bak
secara kuatatf maupun kuanttatf ba dkut sstem mun dan
pertahanan seuer yang terganggu, akan menyebabkan nfeks. Sean
tu terganggunya kesembangan mkrofora akbat penggunaan
antbotk tertentu |uga dapat menyebabkan adanya domnas bakter
annya yang potensa. Konds-konds maupun penyakt yang
menyebabkan keadaan munokompromas sepert penyakt metabok
tak terkontro (urema, akohosme, manutrs, dabetes), penyakt
suppresf(eukma, mfoma, tumor ganas), dan penggunaan obat-obat
mmunosupresf msanya pada pasen yang men|aan kemoterap
kanker |uga dapat memfastas dengan mudah ter|adnya nfeks
odontogenk.
2-4
Mekansme terserng ter|adnya nfeks odontogenk berawa dar
kares dents. Proses demnerasas ename gg akan merusak ename
yang sean|utnya mean|utkan nvas bakter ke por/ trabekua dentn
yang kemudan menyebabkan pupts hngga nekross pupa. Dar
Pupa maka nfeks dapat menyebar ke akar gg dan sean|utnya
menyebar ke os maksa atau mandbua, menyebabkan osteomyets.
Kerusakan n dapat menyebabkan perforas sehngga mebatkan pua
mukosa muut maupun kut wa|ah.
3-5
Sebagan besar bakter yang berokas pada supragngva adaah
gram postf, fakutatf dan sakarotk yang berart bahwa pada
keadaan dmana terdapat karbohdrat terutama sukrosa, maka akan
dproduks asam. Asam n akan membuat ename mengaam
demnerasas yang memfastas nftras dar bakter pada dentn
dan pupa. Dengan adanya nvas dar bakter pada |arngan nterna
gg, bakter berkembang, terutama bakter gram negatf, anaerobk
dan proteotk akan mengnfeks rongga pupa. Beberapa bakter n
memk faktor vruens yang dapat menyebabkan nvas bakter pada
|arngan perapka meau foramen apka. Lebh dar sebagan es
perapka yang aktf tdak dapat ddeteks dengan snar-X karena
berukuran kurang dar 0.1 mm
2
. |ka respon mun host menyebabkan
akumuas dar netrof maka akan menyebabkan abses perapka yang
merupakan es destruktf pada |arngan. Namun |kan respon mun
host ebh ddomnas medas oeh makrofag dan se mfost T, maka
akan berkembang men|ad granuoma apka, dtanda dengan
reorgansas |arngan meebh destruks |arngan. Perubahan pada
status mun host ataupun vruens bakter dapat menyebabkan
reaktvas dar silent periapical lessions.
3-5
Infeks odontogenk |uga dapat berasa dar |arngan perodonta.
Ketka bakter subgngva berkembang dan membentuk kompeks
dengan bakter perodonta patogen yang mengekspreskan faktor
vruens, maka akan memcu respon mun host yang secara krons
dapat menyebabkan periodontal bone loss. Abses perodonta dapat
berasa dar eksaserbas perodontts kronk, defek kongenta yang
dapat memfastas nvas bakter(fusion dar akar, development
grooves, d), maupun atrogenk karena mpaks dar kakuus pada
epte periodontal pocket seama scang. Beberapa abses akan
membentuk fstua dan men|ad kronk yang pada umumnya bersfat
asmptomatk ataupun paucsmptomatk. Bentuk khusus dar abses
perodonta rekuren adaah perkoronts yang dsebabkan oeh nvas
bakter pada coronal pouc# seama erups moar.
4,5
0ENIS:0ENIS FOK.S INFEKSI
LAK
KALK.L.S
KARIES
ERIKORONI%IS
Perkoronts merupakan Infamas |arngan gus sektar mahkota gg
yang mengaam erups nkompt. ha n basanya dapat dserta
operkuts yakn nfamas pada ginggival flap dar gg yang
mengaam erups nkompt. perkoronts serng ter|ad pada Moar 3
namun dapat |uga ter|ad pada gg an yang mengaam erups
nkompt. gg yang mengaam erups nkompt dsebut $isdom
toot#.
1,2

Gambar X. Operkuts (kr) dan perkoronts pada Moar 3 bawah kr yang erups
nkompt (kanan)
Fa!*or Risi!o
Adanya gg erups parsa, keanan pada kantong perodonta,
keanan pada %pper toot# biting pada gum flap, rwayat perkoronts,
ora hgene buruk, nfeks sauran nafas atas, adanya mpaks
makanan dan akumuas pak d bawah gum flap, dan gnggvts
useratf akut.
1,2
Manifes*asi !lini!
Prevaens perkoronts terutama pada usa rema|a hngga dewasa
muda. pasen datang dengan ge|aa nyer dan bengkak sektar gg
yang erups nkompt, gangguan mengunyah dan membuka-menutup
muut, mfadenopat. pada keadaan an|ut terkadang dtemukan
keuhan sstemk sepert demam dan maase. Pada kasus berat dapat
ter|ad abses dserta supuras.
1

ena*ala!sanaan
Untuk tataaksana Non-Medkamentosa dapat dakukan pembershan
debrs makanan dengan rgas. Pasen dedukas untuk men|aga ora
hgne dan menggunakan ar hangat saat ge|aa muncu hngga
nfamas berkurang. untuk medkamentosa dapat dberkan asam
trkoroasetat dan gsern untuk mengurang radang pada operkuum.
Pemberan antbotk terndkas pada perkonts dengan ge|aa demam
dan mfadenopat. Karena etoog terserng adaah kombnas bakter
aerob dan anaerob, dberkan dua |ens antbotk. yakn metrondazo
dan goongan pensn atau makrod. Amoxcn dan prstnamycn
(makrod) pang efektf menurunkan |umah koon bakter anaerob.
Namun stran penghas &Lactamase adaah '#e genera (revotella,
Staphyococcus, dan Bacterodes sebaknya dberkan amoxcn
dkombnaskan dengan asam kavuanat.
2
Untuk evauas dar gg
penyebab adaah ekstraks gg seteah nfeks teratas. Panduan NICE
untuk ekstraks )isdom 'eet# dapat dpertmbangkan antara an
operkuektom, eksodont, atau koronektom.
1
Referensi:
1. Cawson RA, Ode E.W. Cawsons Essenta of ora pathoogy and
ora medcne. 7th edton. Churc vngstone.2002.p.82-3
2. |ean-Lous Sxou et a, Mcroboogy of mandbuar thrd moar
percoronts: Incdence of -actamase-producng bactera. Ora
surgery, Ora medcne, Ora pathoogy, Ora radoogy, and
endodontoogy Vo, Issue 6, p. 655-9 (|une 2003)
.LI%IS
NEKROSIS .LA
Nekross pupa merupakan kematan pupa yang dsebabkan skemk
|arngan pupa yang dserta dengan nfeks. Infeks tersebut
dsebabkan oeh mkroorgansme yang bersfat saproft namun |uga
dapat dsebabkan oeh mkroorgansme yang memang bersfat
patogen. Nekross pupa sebagan besar ter|ad oeh kompkas dar
pupts bak yang akut mapun yang kronk yang tdak dtata aksana
dengan bak dan adekuat.
Skema.2. Tahap ter|adnya Nekross Pupa
Etoog nekross pupa yang pang serng adaah kares dents, trauma,
dan atrogenk. Nekross pupa sebagan besar berawa dar pupts
yang dsebabkan oeh kares dents. Trauma dapat menyebabkan
pupts yang berakhr dengan nekross pupa
1,2
. Menurut Robertson
dkk, pada obteras kana pupa akbat trauma pada gg nssvus
permanen ddapatkan 16% kasus mengaam nekross pupa meau
tes eektrka pupa
3
. Nekross |uga dapat dsebabkan prosedur medk
yang dakukan oeh kns. Menurut Pou dkk, dar 617 gg dar 51
pasen yang dakukan osteotom pada fraktur Le Fort I ddapatkan
0,5% gg mengaam nekross pupa
4
.
Manifes*asi Klinis
Berbeda dengan pupts yang bermanfestas kns nyer yang hebat,
nekross pupa pada umumnya bersfat asmptomatk. Nyer pada
nekross ter|ad dar pen|aaran dar daerah perapka. Gg dapat
berubah warna men|ad puth keabu-abuan atau kehtaman. Perubahan
warna gg n dsebabkan penghancuran se darah merah akbat
ekstravasas dan degradas dar proten matrks pupa. Kematan
|arngan pupa menyebabkan gg men|ad mudah untuk retak dan
patah. Sean tu dengan adanya nfeks, dapat bersko ter|ad
penyebaran fokus nfeks secara hematogen yang beran|ut dengan
adanya reaks sstemk. Nekross pupa dapat dserta atau tanpa
adanya penyakt perapka. Pada pemerksaan eektrka pupa dan tes
dengan suhu dngn, nekross pupa tdak memberkan respon. Namun
nekross pupa mash dapat berespon pada tes dengan suhu panas
1
.
Gambar.X. Nekross Pupa yang terhat dskooras keabuan pada mahkota
His*o)a*olo'i
Secara hstopatoog, nekross pupa memberkan gambaran anukeas
pada rongga pupa. Progrestas dar pupts menyebabkan
terbentuknya nekross li*uefaction dengan zona nfamas kronk yang
dapat dtemukan dsektar area nekross. |arngan saraf mash dapat
dtemukan bak daam konds ntak maupun daam proses degeneras.
Beberapa kasus dtemukan dry necrosis atau sicca yatu rongga pada
pupa yang berskan debrs-debrs tanpa mater pupa
1
.
ena*ala!sanaan
Penataaksanaan nekross pupa adaah menghentkan proses dan
penyebaran nfeks dengan pemberan antbotk/antseptk kumur
sepert khorhexdne dan antbotk ora ba terdapat reaks sstemk
serta peru dakukan perawatan sauran akar gg atau ekstras gg
(ba dperukan)
1
.
Sumber:
1. Pantera E. Endodontc dsease. In: Schuster G, edtor. Ora
mcroboogy and nfectous dsease. 3
rd
ed. Phadepha. BC
Decker nc; 1990. p554-5
2. Neve, B.W., D. Damm, C. Aen, |. Bouquot. Ora & Maxofaca
Pathoogy. Second edton. 2002.
3. Robertson A, Andreasen F, Bergenhotz G, Andreasen |, Norn
|.Incdence of pup necross subsequent to pup cana obteraton
from trauma of permanent ncsors. Abstract. | Endod. 1996
Oct;22(10):557-60.
4. Pou V, Anders N. Pup sensbty and pup necross after Le Fort I
osteotomy. Abstract. |ourna of Crano-maxofaca Surgey. 1989
May;17 (4): 167-171.
A,SES ERIAIKAL
MANIFES%ASI SIS%EMIK AKI,A% FOK.S INFEKSI
Manifes*asi )ada "an*un'
Penyakt kardovaskuar sepert atherosceross dan nfark mokard
ter|ad karena has nteraks kompek genetc dan ngkungan, faktor
genetk meput umur, metabosm emak, obestas, hpertens,
dabetes, penngkatan eve fbrnogen dan antgen pateet spesfk
poymorphs Zwb (P1
A2
). Faktor ngkungan meput status sosa
ekonom, oah raga, stress, det, NSAID, merokok, dan nfeks kronk.
faktor kask dar penyakt kardovaskuar sepert hpertens,
hperkoestero dan merokok hanya sampa 2/3 sebaga penyebab
penyakt kardovaskuar.
2
Beberapa faktor an yang mungkn, dantaranya terkat dengan
nfeks dan nfamas kronk yang berakbat pada penyakt
kardovaskuar. Secara nyata penyakt perodonta merupakan
predsposs dar penyakt KV, dengan terdapatnya |umah besar dar
speses bakter gram(-), penngkatan stokn pronfamas, penngkatan
fbrnogen perfer dan |umah se darah puth.
2
Skema.2. Mekansme Fokus nfeks gg-muut terhadap penyakt kardovasuar
Terdapat beberapa mekansme dmana penyakt perodonta
dapat memcu ter|adnya penyakt KV bak efek secara angsung atau
tdak angsung dar bakter ora. Pertama, bakter ora sepert
Streptococcus

sanguis dan (orp#yromonas gingivalis mengnduks
agregas pateet, yang akan men|ad pembentukan thrombus.
Organsme n memk coagen-ke moecue, the pateet
aggregaton-assocated

proten pada permukaannya. Ketka S. sanguis
d n|eks IV ke tubuh kenc, serangan |antung serng ter|ad, ha
tersebut d mungknkan, karena terdapat antbod reaktf organsme
perodonta d otot |antung dan memcu aktvas kompemen serta se T
yang senstve.
2
Lebh an|ut, satu atau ebh pathogen perodonta teah
dtemukan pada 42 % atherom dengan rwayat penyakt perodonta
yang berat. Pada suatu penetan Deshpande et a. menun|ukan bahwa
(. gingivalis secara aktf menempe dan mengnvas se endothea
|antung |ann sap, efsens dar nvas 0,1. 0,2 dan 0,3 % dapat
dtemukan |uga pada se endote aorta, se endote vena umbca
manusa dan se endote |antung |ann sap. Potempa et a menet
bahwa enzm proteotk dengan nama gngpans R yang dkeuarkan
daam |umah besar oeh (. gingivalis, dmana seteah memasuk
srkuas gngpans dapat mengaktvas factor X, prothrombn, dan
proten C, yang akan membentuk trombn, yang dapat mengubah
fbrnogen men|ad fbrn dan pembentukan bekuan d ntravascuar.
2
Faktor kedua pada proses n sean factor agregas yang
menun|ukan respon dar host yatu penngkatan medator pro nfamas
sepert PGE
2
, TNF- , dan IL-1 . Medator yang terkat berbeda
antarndvdua daam ha se T repertore dan kapastas sekres se
monost. pada orang tersebut ebh banyak mensekres medator
nfams ebh banyak dar orang norma. pasen dengan penyakt
perodonta msanya onset cepat perodontts dan perodontts
refractor menun|ukan adanya fenotpe monost hpernfamas.
2
Mekansme ketga yatu hubungan antara baker, produk
nfamas perodontts dan penyakt KV, Lpoposakarda (LPS) yang
berasa dar organsme masuk kedaam serum yang mengakbatkan
bakterema dengan efek secara angsung pada se endote yang
mengakbatkan atherosceross. LPS |uga dapat mengurang
pemasukan se2 nfamas ke pembuuh darah, dan memcu proferas
otot poos vascuar, degeneras pd vascuar, koaguas ntravaskuar,
dan gangguan fungs pateet, ha tersebut ter|ad karena beberapa
medator PGs, ILs, and TNF- pada se endote dan otot poos pembuuh
darah.
2
Perodontts merupakan nfeks yang menstmuas hat untuk
menghaskan C reactve proten , yang akan meekat pada se dan
kompemen yang mengaktfkan phagost sepert neutrof yang
mensekreskan NO yang terkat dengan pembentukan atherom. Saat
n, proten heat shock spesfk, Hsp65, teah daporkan berhubungan
dengan resko kardovaskuar, proten n pentng untuk fungs se
secara norma dan pengaturan factor vruens dar bakter, percobaan
pada hewan Xu et a. dengan menyuntkan bakter dengan Hsp65,
dmana proten tersebut berperan sebaga anatgen pada sebagan
besar bakter yang mengnduks ter|adnya atherosceross, dan pada
nfeks muut yang kronk ter|ad penngkatan Hsp65 pada sebagan
besar kasus penyakt KV.
2
Akhrnya, nfeks ora tdak hanya dapat mengakbatkan
kehangan gg, tetap dapat |uga mengakbatkan pennyakt
kardovaskuar yang ddukung oeh factor resko annya sepert genetc
dan ngkungan.
2
Infe!si Endo!ardi*is
Infeks endokardts merupakan nfeks yang meput katup atau
endothea dar |antung, ha n ter|ad |ka bakter masuk kedaam
pembuuh darah dan menyerang |arngan d |antung yang abnorma,
dan orang yang mempunya defek pada |antung ebh mungkn ter|ad
nfeks endokardts.
2,6
Skema.3.Mekansme ter|adnya Endokardts dar focus nfeks gg-muut
Terdapat 1000 kasus terkat denta procedure dengan tmbunya
nfeks endokardts, ha tersebut ter|ad pada pencabutan gg dan pro
scang. Secara epdemoog dar tahun 1930 sampa 1996 nfeks
endokardts ter|ad antara 0,7 s.d. 6,8 dbandng 100000 orang
setahun, 50 % dar semua kasus nfeks endokardts tdak terkat
dengan denta prosedur, dan sektar 8 % terkat dengan penyakt
perodonta tanpa prosedur dents, resko akbat prosedur dents
sektar 1/3000 -5000 ke|adan . ke|adan bakterma awa
menyebabkan ter|adnya penebaan katup |antung yang rentan
terhadap koonsas dar bakter, dan bakterma yang berken|utan
berakbat pada kerusakn katup yang dapat bersfat fumnan.
2,6
Manifes*asi )ada !e)ala dan leher
Infeks pada daerah kepaa dan eher sepert abses otak, ensefats,
menngts kronk, snusts kronk, uvets, dan kon|ungtvts kronk
dapat ter|ad akbat bakterema transent. Bakterema transent
bersumber dar mkroorgansme rongga muut ketka dakukan
perawatan gg terhadap nfeks gg dan muut. Bakter dar rongga
muut umumnya terokasas d daerah obus fronta dan tempora.
Maka, perodontts dan kares memegang peranan pentng daam
nfeks d kepaa dan eher.
2

Manifes*asi )ada saluran )ernafasan
Infeks pada sauran pernafasan yang dakbatkan oeh penyebaran
fokus nfeks d gg antara an snusts, tonsts, pneumona, asma
broncha, dan abses paru. Perkembangan penyakt dapat akbat
mkroorgansme pada gg berubang, akbat menean mkroorgansme
pada udah dan pak gg, atau akbat dsemnas meau aran darah.
Sean tu, dapat |uga ter|ad nfeks pada paru akbat aspras
mkroorgansme dar rongga muut.
2

,a;*erial neu#onia
Mkroorgansme dapat mengnfeks sauran respras bawah dengan
empat rute yang mungkn: 1. aspras dar orofarngea 2. nhaas dar
nfektf aeroso 3. penyebaran dar nfeks yang berdekatan 4.
Penyebaran secara hematogen dar ekstrapumona.
2
Pneumona bakter serng dakbatkan oeh akbat aspras dar
orofarngea, kegagaan dar host defence mechansms dan ter|ad
mutpkas dar mkroorgansme, patogen yang serng yatu yang
berasa dar permukaan rongga muut dan mukosa farng, patogen
basanya fora norma yang tmbu ebh banyak akbat penggunaan
antbotk. Patogen resparas yang potensa (PRPs) msanya
Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, dan
+aemop#ilus

influen,ae yang dapat berkoonsas d orofarng dan
teraspras ke sauran bawah pernafasan, bakter annya
-. actinomycetemcomitans dan anaerob msanya

(. gingivalis dan
.usobacterium speces |uga dapat mengakbatkan pneumona.
2
Manifes*asi )ada saluran 'as*roin*es*inal
Gastrts, cots, enterts, dan apendsts merupakan penyakt sauran
gastrontestna yang dapat berkembang akbat pen|aaran fokus
nfeks pada rongga muut. Saah satu contoh mkroorgansme
penyebab adaah Hecobacter pyor, bakter penyebab gastrts kronk
dan ukus peptkum, yang dapat dsoas pada sava dan pak gg
penderta gastrts. Sean tu, Hecobacter pyor dapat dsoas dar
pak gg pasen dspepsa yang teah men|aan terap antbotc
sehngga gg berubang dapat pua menyebabkan renfeks.
2

Manifes*asi )ada !uli* dan "arin'an luna!
Penyakt kut yang umum dtemukan sebaga akbat transms
mkroorgansme dar gg adaah penyakt kut dengan dasar reaks
aerg (urtkara, ekzema), ken panus, aopesa areata, akne vugars,
dan ertema mutforme eksudatf. Infeks kut yang ter|ad akbat
fokus nfeks |arang ter|ad. Mkroorgansme rongga muut dapat
menyebabkan nfeks pada kut meau senstsas yang
mengakbatkan peepasan hstamn dar mastost serta pembentukan
kompeks mun, sedangkan mekansme metastass mkroorgansme
angsung |arang ter|ad.
2
Manifes*asi )ada *ulan' dan sendi
Osteomets merupakan penyakt pada tuang yang teah terbukt
dapat dsebabkan oeh mkroorgansme dar rongga muut. Sedangkan
pada pasen dengan rheumatod artrts, dapat ter|ad kehangan gg
dan tuang aveoar.
2
Rheumatod artrts merupakan penyakt yang etoognya beum
dketahu, tetap merupakan saah satu manfestas dar penyakt
sstemk umum. Reaks hpersenstftas |arngan merupakan penyebab
reaks nfamas pada penyakt n. Infeks gg dapat menyebabkan
penyakt n ba terdapat nfeks streptokokus d muut.
2
Pada pasen dengan rheumatod artrts, gg yang mengaam
abses dan tons yan g ternfeks harus dangkat. Dengan cara n,
kesehatan pasen akan membak dan kemampuannya untuk meawan
artrts secara tdak angsung akan terfastas.
2
Manifes*asi )ada !eha#ilan
Penyakt |arngan perodonta merupakan faktor rsko ter|adnya
keahran prematur spontan. Ibu yang menderta perodontts memk
rsko 7,5 ka ebh besar untuk mengaam keahran prematur atau
bay dengan berat ahr rendah. Keahran prematur pada bu dengan
gngvts dakbatkan oeh poposakarda yang dhaskan bakter
pada fokus nfeks merangsang sekres prostagandn sehngga ter|ad
kontraks uterus.
2
Manifes*asi )ada #a*a
Infeks ruang orbta dakbatkan oeh nfeks dento-aveoar. Kompkas
dar ksta dentgerous menyebabkan superor orbta fssure syndrome
( edema per-orbta, proptoss, ekmoss subkon|ungtva, ptoss,
ophtamopega, datas pup, keadaan mata yang senstf terhadap
cahaya). Infamas mata annya dapat menyebabkan uvets dan
endophtamts.
2
Manifes*asi )ada 'in"al
Mkroorgansme penyebab nfeks sauran kemh pada umumnya
adaah E. Co, Staphyococcus.sp., dan Streptococcus. Streptococcus
yang pang serng dtemukan adaah Streptococcus haemoytcus.
Bakter n bukanah penghun norma pada sauran akar atau area
perapka dan gnggva. Fokus nfeks sebaga penyebab ISK sangat
kec kemungknannya.
2
DAF%AR .S%AKA
1. Shafer Wam G, Hne Maynard K, Levy Barnet M. A textbook of ora
pathoogy, chapter 9. P. 463-77. Phadepha: W.B. Saunders. 1974.
2. Lx, Kotvet, Tronstad L, Osen I. Systemc dseases caused by ora
nfecton. Cnca Mcroboogy Revews 2000 Oct; 547-58.
3. Sander NA. Odontogenc nfectons. Dunduh dar :
http://www1.umn.edu/denta/courses /ora_surg_semnars/
odontogenc_nfectons.pdf, 29 |un 2009).
4. Peterson L|. Odontogenc nfectons. Dunduh dar :
http://famona.erbak.com/OTOHNS/Cummngs?cumm069.pdf, 29 |un
2009).
5. Sons ST, Fazo RC, Fang L. Prncpes and practce of ora medcne. 2
nd

ed. Phadepha: WB Saunders Company; 1995. p.399-415.
6. Taubert KA, Da|an AS. Preventng bactera endocardts: amercan
heart assocaton gudenes. Amercan Famy Physcan 1998;57(3).

You might also like