You are on page 1of 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekerasan dengan menggunakan senjata api meningkat dalam dekade terakhir ini.

Dalam konteks kesehatan masyarakat, diperkirakan terdapat lebih dari 500.000 luka per tahunnya yang merupakan luka akibat senjata api. Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2001, jumlah tersebut mewakili seperempat dar total perkiraan 2, juta kematian akibat kekerasan. Dari jumlah #" merupakan kasus 500.000 tersebut, !2"nya merupakan kasus bunuh diri,

pembunuhan, 2$" merupakan perang dan kon%lik persenjataan. 1,2 &uka tembak merupakan penyebab kematian akibat pembunuhan di 'merika (erikat dan pada banyak yurisdiksi, paling sering dipakai untuk bunuh diri. Diperkirakan bahwa tiaptahun di 'merika (erikat terdapat ) *0.000 korban luka tembak dengan 0.000 kematian.+emeriksaan terhadap luka ini memerlukan latihan khusus dan spesialis, baik oleh dokter gawat darurat terhadap korban luka tembak hidup atau ahli patologi %orensik pada korbanyang meninggal. &aporan dari negara lain seperti ,nggris dan -ales pada tahun 2001 angka kejadian luka tembak adalah 0,!.100 ribu /bunuh diri $5", homi0ide *", ke0elakan 2#"1, dan angka kejadian di Kanada pada tahun 2002 adalah 2,$ per 100.000 /bunuh diri #0", homi0ide 15", ke0elakaan 5"1.! (edangkan di ,ndonesia, menurut laporan hak asasi manusia triwulan ke dua tahun 122# yang dikeluarkan oleh 3&('M /&embaga (tudi dan '4okasi Masyarakat1 pada triwulan ke ,, ter0atat ada 102 warga negara yang menjadi korban kekerasan akibat senjata api.5 5ntuk menjelaskan tugas dan %ungsi sebagai pemeriksa maka dokter harus menjelaskan berbagai hal, diantaranya6 apakah luka tersebut memang luka tembak, yang mana luka tembak masuk dan mana luka tembak keluar, jenis senjata yang dipakai, jarak tembak, arah tembakan, perkiraan posisi korban sewaktu ditembak, berapa kali korban ditembak dan luka tembak mana yang menyebabkan kematian.
1

,nterpretasi yang benar mengenai luka tembak mengenai ahli patologi tidak hanya memberikan in%ormasi berharga yang dapat menunjang pelaksananaan hukum selama in4estigasi, tetapi juga penting untuk penentuan akhir jenis kematian. $ 7iaya medis, legal, dan emosional akibat kejahatan tersebut menjadi suatu

kerja berat bagi rumah sakit, sistem peradilan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya. 34aluasi mengenai luka tersebut memerlukan latihan khusus dan keahlian baik oleh seorang dokter yang menangani kegawatdaruratan bagian luka tembak maupun para ahli patologi dan %orensik. *

1.2 Perumusan Masalah 7erdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut6 1. 'pa de%inisi dari luka tembak 8 2. 'pa saja jenis dari senjata api8 3. 7agaimana mekanisme kerja senjata api8 4. 7agaimana proses terjadinya tembakan8 5. 7agaimana mengklasi%ikasikan luka tembak8 6. 7agaimana gambaran luka tembak se0ara makroskopik8 7. 7agaimana gambaran luka tembak se0ara mikroskopik8 #.'pa saja pemeriksaan radiologis yang dapat digunakan untuk membantu memberikan gambaran luka tembak8

1.3 Tujuan penulisan 1.3.1. 9ujuan 5mum Mengetahui gambaran luka tembak
2

9ujuan khusus

1. Mengetahui de%inisi luka tembak 2. Mengetahui jenis:jenis senjata api 3. Mengetahui mekanisme kerja senjata api 4. Mengetahui proses terjadinya tembakan 5. Mengetahui 0ara mengklasi%ikasikan luka tembak 6. Mengetahui gambaran luka tembak se0ara makroskopik 7. Mengetahui gambaran luka tembak se0ara mikroskopik #.Mengetahui pemeriksaan radiologis yang dapat digunakan untuk membantu memberikan gambaran pada luka tembak

1.4 Man aat penulisan 1.4.1. 7agi mahasiswa 1. Meningkatkan kemampuan dan penalaran dalam penyusunan dan penulisan suatu re%erat dari beberapa sumber dan tekhnik penulisan 2. Melatih kerja sama tim dalam penyusunan suatu re%erat 3. Menambah pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu kedokteran %orensik pada jena;ah akibat luka tembak 1.4.2. 7agi Masyarakat Menambah in%ormasi mengenai gambaran luka tembak

BAB II

TIN!AUAN PU"TA#A

2.1 De inisi$
&uka tembak adalah luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru kedalam tubuh yang diproyeksikan ewat senjata api atau persentuhan peluru dengan tubuh. <ang termasuk dalam luka tembak adalah luka tembak masuk maupun luka tembak keluar. &uka tembak masuk terjadi apabila anak peluru memasuki suatu objek dan tidak keluar lagi, sedangkan pada luka tembak keluar, anak peluru menembus objek se0ara keseluruhan. 5mumnya luka tembak ditandai dengan luka masuk yang ke0il dan luka keluar yang lebih besar. &uka ini biasanya juga disertai dengan kerusakan pada pembuluh darah, tulang, dan jaringan sekitar.

&uka tembak terjadi karena energi dari peluru saat menembus tubuh. (emakin besar energi yang dihasilkan peluru, semakin parah luka yang dapat terjadi. 3nergi akan meningkat seiring besar, berat dan ke0epatan pelurunya. (e0ara umum, peluru berukuran besar yang ditembakkan dari senapaan menyebabkan luka yang lebih besar dibandingkan dengan peluru berukuran ke0il yang ditembakkan dari pistol.

2.2 !enis "enjata Api%&$ (enjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil /anak peluru1 yang berke0epatan tinggi melalui larasnya. 7erikut adalah jenis:jenis senjata api6
(enjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil perledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil /anak peluru1 yang berke0epatan tinggi melalui larasnya. 7erikut adalah jenis:jenis senjata api6

1. 7erdasarkan +anjang &aras6 1. &aras pendek 1


=e4ol4er6 mempunyai metal drum /tempat penyimpanan $ peluru1 yang berputar /re4ol4e1 setiap kali trigger ditarik dan menempatkan peluru baru pada posisi siap untuk di tembakkan. =e4ol4er terdapat dua jenis, single a0tion dan double a0tion. +ada tipe single a0tion pelatuk harus dikokang setiap kali akan menembak. (edangkan pada double a0tion re4ol4er penekanan pi0u se0ara berulang untuk langsung memutar

silinder, mensejajarkan laras dan tempat peluru, mengokang dan selanjutnya melepaskan pelatuk untuk menembak. 1
+istol 6 peluru disimpan dalam sebuah silinder yang diputar dengan menarik pi0unya. +istol otomatis dan semi otomatis, peluru disimpan dalam sebuah magasin, putaran pertama harus dimasukkan se0ara manual ke dalam ruang ledaknya.

'am(ar 1. "enjata api laras pen)ek

2. &aras panjang
(enjata ini berkekuatan tinggi dengan daya tembak sampai 000 m, mempergunakan

peluru yang lebih panjang. (enjata laras panjang dibagi menjadi dua yaitu6

1 (enapan tabur6 (enapan tabur diran0ang untuk dapat memuntahkan butir:butir


tabur ganda lewat larasnya, sedangkan senapan diran0ang untuk memuntahkan peluru tunggal lewat larasnya, mon0ong senapan halus dan tidak terdapat ri%ling.

(enapan untuk menyerang6 (enapan ini mengisi pelurunya sendiri, mampu melakukan tembakan otomatis sepenuhnya, mempunyai kapasitas magasin yang besar dan dilengkapi ruang ledak untuk peluru senapan dengan kekuatan sedang /peluru dengan kekuatan sedang antara peluru senapan standard dan peluru pistol1

"#"*+,

-hinese A#"*+. semi*aut/mati0 ri le

'am(ar 2. "enjata api laras panjang

2. 7erdasarkan 'lur &aras 1. &aras beralur /=i%led bore1


'gar anak peluru dapat berjalan stabil dalam lintasannya, permukaan dalam laras dibuat beralur spiral dengan diameter yang sedikit lebih ke0il dari diameter anak peluru, sehingga anak peluru yang didorong oleh ledakan mesiu, saat melalui laras, dipaksa bergerak maju sambil berputar sesuai porosnya, dan ini akan memperoleh gaya sentripetal sehingga anak peluru tetap dalam posisi ujung depannya di depan dalam lintasannya setelah lepas laras menuju sasaran. 'lur laras ini dibagi menjadi dua yaitu, arah putaran ke kiri />O&91 dan arah putaran ke kanan /(mith and -esson1.

1 (enjata api dengan alur ke kiri 1- Dikenal sebagai senjata tipe >O&9 2- Kaliber senjata yang banyak dipakai6 kaliber 0. $? 0. #? dan 0.!5 3Dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kiri bila dilihat dari basis anak peluru.

gam(ar 1. "enjata api (eralur

1 (enjata api dengan alur ke kanan 1- Dikenal sebagai senjata api tipe (M,9@ A -3((OB /tipe (-1 2- Kaliber senjata yang banyak dipakai6 kaliber 0.22?0. $?0. #?0.!5? dan 0.!$ 3- Dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kanan bila dilihat dari bagian basis anak peluru. 2 &aras tak beralur atau laras li0in /(mooth bore1 (enjata api jenis ini dapat melontarkan anak peluru dalam jumlah banyak pada satu kali tembakan. >ontohnya adalah shot gun.

2.3 I)enti ikasi Luka Tem(ak% 7erdasarkan 0iri:0iri yang khas pada setiap tembakan yang dilepaskan dari berbagai jarak, maka perkiraan jarak tembak dapat diketahui, dengan demikian dapat dibuat klasi%ikasinya.

'am(ar +. 'am(aran luka tem(ak

Klasi%ikasi yang dimaksud antara lain 6 2.1.1. LU#A TEMBA# MA"U#1&1


>iri luka tembak masuk biasanya dalam bentuk yang berentetan dengan abrasi tepi yang melingkar di sekeliling de%ek yang dihasilkan oleh peluru. 'brasi tepi tersebut berupa goresan atau le0et pada kulit yang disebabkan oleh peluru ketika menekan masuk kedalam tubuh. Ketika ujung peluru melakukan penetrasi ke dalam kulit, maka hal tersebut akan menghasilkan abrasi tepi yang konsentris, yaitu goresan pada kulit berbentuk 0in0in dengan ketebalan yang sama, oleh karena peluru masuk se0ara tegak lurus terhadap kulit. Ketika ujung peluru melakukan penetrasi pada kulit dengan membentuk sudut, maka hal ini akan menghasilkan tepi yang eksentris, yaitu bentuk 0in0in yang lebih tebal pada satu area. 'rea yang tebal dari abrasi tepi yang eksentris mengindikasikan arah datangnya peluru. (ebagai tambahan, semakin tebal abrasi tepi, semakin ke0il sudut peluru pada saat mengenai sudut kulit. &uka tembak masuk yang tidak khas berbentuk ireguler dan mungkin memiliki sobekan pada tepi luka. Cenis luka masuk seperti ini biasanya terjadi ketika peluru kehilangan putaran oleh karena menembak di dalam laras senjata. 7ahkan dalam perjalanannya dengan terpilin, peluru bergerak se0ara terhuyung ketika menabrak kulit sehingga sering memberikan gambaran bentuk D pada luka. &uka tembak masuk yang tidak khas dapat disebabkan oleh senjata yang tidak ber%ungsi baik atau oleh karena amunisis yang rusak, tetapi lebih sering dihasilkan dari peluru jenis Ricochets atau peluru yang mengenai benda lain terlebih dahulu, seperti jendela yang bergerak otomatis, sebelum mengenai tubuh. Cenis lain dari luka tembak masuk yang tidak khas terjadi ketika mulut senjata apu mengalami kontak langsung dengan kulit diatas permukaan tulang, seperti padan tulang tengkorak atau sternum. Ketika senjata ditembakkan, maka hal ini akan menghentikan gas se0ara langsung dari mulut senjata ke dalam luka di sekitar peluru. Das akan mengalami penetrasi ke dalam jaringan subkutan, dimana gas tersebut meluas sehingga menyebabkan kulit disekitar luka tembak masuk menjadi meregang dan robek. &uka robek atau laserasi menyebar dari

bagian tengah dengan memberikan de%ek berbentuk stellata atau penampak seperti bintang.

&uka tembak masuk dapat dibedakan menjadi 6 1. &uka tembak tempel /0onta0t wounds1 1- 9erjadi bila mon0ong senjata ditekan pada tubuh korban dan ditembakkan. 7ila tekanan pada tubuh erat disebut Ehard 0onta0tF, sedangkan yang tidak erat disebut Eso%t 0onta0tF. 2- 5mumnya luka berbentuk bundar yang dikelilingi kelim le0et yang sama lebarnya pada setiap bagian. 3- Caringan subkutan 5:*,5 0m di sekitar luka tembak masuk mengalami laserasi. 4- Di sekeliling luka tampak daerah yang berwarna merah atau merah 0okelat,
yang menggambarkan bentuk dari mon0ong senjata, ini disebut jejas laras.

5- =ambut dan kulit sekitar luka dapat hangus terbakar. 6- (aluran luka akan berwarna hitam yang disebabkan oleh butir:butir mesiu, jelaga dan minyak pelumas. 7- 9epi luka dapat berwarna merah, oleh karena terbentuknya >O@b. 8- 7entuk luka tembak temple sangat dipengaruhi oleh keadaan . densitas
jaringan yang berada dibawahnya, dengan demikian dapat dibedakan 6

1. &uka tembak tempel di daerah dahi 2. &uka tembak tempel di daerah pelipis 3. &uka tembak tempel di daerah perut 9- &uka tembak temple di daerah dahi mempunyai 0iri 6 1. &uka berbentuk bintang 2. 9erdapat jejas laras
10

&uka tembak temple di daerah pelipis mempunyai 0iri 6 1. &uka berbentuk bendar 2. 9erdapat jejas laras 2- &uka tembak temple di daerah perut mempunyai 0iri 6 1. &uka berbentuk bundar 2. Kemungkinan besar tidak terdapat jejas laras 2. &uka tembak jarak dekat /0lose range wounds1 1- 9erjadi bila jarak antara mon0ong senjata dengan tubuh korban masih dalam jangkauan butir:butir mesiu /luka tembak jarak dekat1 atau jangkauan jelaga dan api /luka tembak jarak sangat dekat1. 2- &uka berbentuk bundar atau o4al tergantung sudut masuknya peluru, dengan di sekitarnya terdapat bintik:bintik hitam /kelin tato1 dan atau jelaga /kelim jelaga1. 3- 5kuran luka lebih ke0il dibanding peluru. 4- Di sekitar luka dapat ditemukan daerah yang berwarna merah atau hangus terbakar. 5- 7ila terdapat kelim tato, berarti jarak antar mon0ong senjata dengan korban sekitar $0 0m /50:$0 0m1, yaitu untuk senjata genggam. 6- 7ila terdapat pula kelim jelaga, jaraknya sekitar 0 0m /25: 0 0m1 7- 7ila terdapat juga kelim api, maka jarak antara mon0ong senjata dengan korban sekitar 15 0m. 3. &uka tembak jarak jauh / long range wound1 1- 9erjadi bila jarak antara mon0ong senjata dengan tubuh korban diluar jangkauan atau jarak tempuh butir:butir mesiu yang tidak terbakar atau terbakar sebagian. 2- Carak diatas !5 0m
11

5kuran luka jauh lebih ke0il dibandingkan peluru. 1- -arna kehitaman atau kelim tattoo tidak ada. 2- &uka berbentuk bundar atau o4al dengan disertai adanya kelim le0et. 3- 7ila senjata sering dirawat /diberi minyak1 maka pada kelim le0et dapat dilihat
pengotoran berwarna hitam berminyak, jadi ada kelim kesat atau kelim lemak.

2.3.2. LU#A TEMBA# #ELUA21&1


Cika peluru yang ditembakkan dari senjata api mengenai tubuh korban dan kekuatannya masih 0ukup untuk menembus dan keluar pada bagian tubuh lainnya, maka luka tembak dimana peluru meninggalkan tubuh itu disebut luka tembak keluar.
&uka tembak keluar mempunyai 0iri khusus yang sekaligus sebagai perbedaan pokok dengan luka tembak masuk. >iri tersebut adalah tidak adanya kelim le0et pada luka tembak keluar, dengan tidak adanya kelim le0et, kelim:kelim lainnya juga tertentu tidak ditemukan.
Disekitar luka tembak keluar mungkin pula dijumpai daerah le0et bila pada tempat keluar tersebut terdapat benda yang keras, misalnya ikat pinggang, atau korban sedang bersandar pada dinding.

&uka tembak keluar umumnya lebih besar dari luka tembak masuk akibat terjadi de%ormitas anak peluru, bergoyangnya anak peluru dan terikutnya jaringan tulang yang pe0ah keluar dari luka tembak keluar. +ada anak peluru yang menembus tulang pipih, seperti tulang atap tengkorak, akan terbentuk 0orong yang membuka searah dengan gerak anak peluru. 'dapun %aktor:%aktor yang menybabkan luka tembak keluar lebih besar dari luka tembak masuk adalah6

1- +erubahan luas peluru, oleh karena terjadi de%ormitas sewaktu peluru berada dalam tubuh dan membentur tulang 2- +eluru sewaktu berada dalam tubuh mengalami perubahan gerak, misalnya karena terbentur bagian tubuh yang keras, peluru bergerak berputar dari ujung ke ujung /end to end1, keadaan ini disebut EtumblingF 3- +ergerakan peluru yang lurus menjadi tidak beraturan , disebut EyawningF 4- +eluru pe0ah menjadi beberapa %ragmen. Gragmen:%ragmen ini menyebabkan luka tembak keluar menjadi lebih besar.
12

7ila peluru mengenai tulang dan %ragmen tulang tersebut turut terbawa keluar, maka %ragmen tulang tersebut akan membuat robekan tambahan sehingga akan memperbesar luka tembak keluarnya.

&uka tembak keluar mungkin lebih ke0il dari luka tembak masuk bila terjadi pada luka tembak tempel.kontak, atau pada anak peluru yang telah kehabisan tenaga pada saat keluar meninggalkan tubuh, bentuk luka tembak keluar tidak khas dan sering tidak beraturan. +ada beberapa keadaan luka tembak keluar lebih ke0il dari luka tembak masuk, hal ini disebabkan6

1-

Ke0epatan atau velocity peluru sewaktu akan menembus keluar berkurang, sehingga kerusakannya /lubang luka tembak keluar1 akan lebih ke0il, perlu diketahui bahwa kemampuang peluru untuk dapat menimbulkan kerusakan berhubungan langsung dengan ukuran peluru dan velocity

2- 'danya benda menahan atau menekan kulit pada daerah dimana peluru akan keluar yang berarti menghambat ke0epatan peluru, luka tembakkeluar akan lebih ke0il bila dibandingkan dengan luka tembak masuk
7entuk dan jumlah luka tembak keluar tidak dapat diprediksi. &uka tembak keluar sebagian /parsial

exit wound1, hal ini dimungkinkan oleh karena tenaga peluru tersebut hampir habis atau ada penghalang yang menekan pada tempat dimana peluru akan keluar, dengan demikian luka dapat hanya berbentuk 0elah dan tidak jarang peluru tampak menonjol sedikit pada 0elah tersebut. Cumlah luka tembak keluar bisa lebih banyak dari pada luka tembak masuk, hal ini dimungjkinkan karena6

1. +eluru pe0ah dan masing:masing pe0ahan membuat sendiri luka tembak keluar n 2. +eluru menyebabkan ada tulang yang patah dan tulang tersebut terdorong keluar pada tempat yang berbeda dengan tempat keluarnya peluru. 3.
Dua pelurunya masuk kedalam tubuh melalui satu luka tembak masuk /E tandem bullet injuryF1 dan di dalam tubuh ke dua peluru tersebut berpisah dan keluar melalu tempat yang berbeda.

+eluru jarang dapat dihentikan oleh tulang, terutama tulang:tulang yang tipis seperti s0apula dan ileum atau bagian tipis dari tengkorak. 'nak peluru yang mengenai lokasi yang tidak biasa dapat menyebabkan luka dan kematian tetapi luka tembak masuk akan sangat sulit untuk ditemukan. >ontohnya telinga, 0uping hidung, mulut, ketiak, 4agina, dan rektum.

'am(ar ,. Luka tem(ak masuk )i se(elah kiri )an luka tem(ak keluar )i se(elah kanan 2.+ Mekanisme #erja "enjata 13
Mekanisme kerja senjata, baik senjata angina tau senajata api pada prinsipnya sama yaitu meman%aatkan tekanan tinggi dari udara atau gas untuk melontarkan anak proyektil atau anak peluru keluar dari laras dengan ke0epatan tinggi.
+ada senjata angin, tekanan yang tinggi itu diperoleh dengan 0ara meman%aatkan udara atau dengan merubah >O2 0air menjadi gas dalam ruangan yang 4olumenya tetap. (edang pada senjata api, tekanan yang tinggi diperoleh dari pembakaran mesiu sehingga dalam waktu sekejap berubah menjadi gas dengan 4olume yang besar didalam ruangan yang 4olumenya tetap. Dari saru gram mesiu dapat dihasilkan gas />O2,>O,hydrogen sul%anida, dan methane1 antara 200:200 mililiter dengan suhu yang sangat panas. Gungsi pi0u itu sendiri pada senjata angin sebetulnya untuk melepaskan udara yang tekanannya telah dibuat tinggi guna melontarkan proyektil, sedang pada senjata api untuk membuatnya, pin atau pemukul penggalak melakukan tugasnya sehingga menimbulkan per0ikan api pada penggalak /primer1 guna membakar mesiu. (elanjutnya, anak peluru atau proyektil yang telah memiliki gaya kineti0 itu, sesudah meninggalkan laras jalannya amat dipengaruhi oleh banyak hal? seperti misalnya berat massa, bentuk dan diameternya, gra4itasi serta tahanan /resistensi1 udara yang dilaluinya. 'kibat dari gra4itasi itu maka arah

anak oeluru atau proyektil akan membentuk kur4a. (emakin jauh mon0ong, pengaruh gra4itasi semakin dominan sehinggga bentuk kur4anya semakin tampak nyata.
Menembak seseorang dari depan dan dari belakang penting untuk membedakan lukatembak masuk dengan luka tembak keluar. &uka tembak masuk khusus biasanya berbentuk bulat dengan tepi abrasi melingkar yang mengelingi 0a0at yang disebabkan oleh senjata. Daris tepi abrasi merupakan le0et atau kikisan kulit yang disebabkan oleh peluru saat ia mendorong ke dalam. Daris tepi mungkin konsetntrik atau eksentrik. Ketika peluru masuk ke dalam kulit, ia akan menyebabkan abrasi tepikonsentrik, karena ia masuk perpendikuler kulit. Ketika ujung

1!

peluru mem%enetrasi kulit pada suatu sudut, ia akan menyebabkan garis tepi abrasi yang eksentrik. Daerah marginabrasi eksentrik yang tebal mengindikasikan sudut peluru yang lebih dangkal saat ia peluru menembus kulit.
&uka tembak keluar dari senjata berkekuatan tinggi sangat mungkin dikarenakan olehke0epatan dan energi kineti0 yang tinggi amunisi yang ditembakkan. (tellate:shaped eHit wounds, sering ditemukan dan mungkin menyerupai luka tembak masuk kontak.

-alaupun luka tembak keluar dari senjata bisa lebih besar dan mungkin menyebabkan banyak kerusakan dibandingkan luka tembak keluar dari senjata genggam.Dengan memperkirakan tepi luka, ada atau tidak adanya tepi abrasi bisa dikon%irmasi. Bormalnya, suatu peluru saat ditembakkan akan mengikuti suatu lengkung arah atau jalur tertentu. Bamun, semakin 0epat peluru melesat maka semakin lurus arah dan jalur peluru tersebut. Disipasi energi adalah bagaimana energi kinetis peluru yang disalurkan ke tubuhdari suatu kekuatan yang menahannya. +ada kasus proyektil 4elositas medium dan tinggi,disipasi energi dipengaruhi oleh Drag /IhambatanJ1, +ro%ile /Ipro%ilJ1 dan >a4itation/Ika4itasiJ1. Drag K Gaktor:%aktor yang memperlambat suatu peluru, termasuk tahanan angin, hambatan oleh jaringan, dll. +ro%ile K 9itik tumbuk peluru merupakan pro%il dari peluru tersebut. (emakin besar ukuran titik tumbuk semakin besar energi yang disalurkan. >a4itation K (ering disebut sebagi perluasan alur masuk peluru. Merupakan lubang di jaringan tubuh yang dihasilkan oleh energi kinetis peluru. &ubang ini lebih besar daripadalubang masuk peluru. Karenanya,luka yang dihasilkan lebih besar dari diameter peluru tersebut. Kadang kala, karenaenergi kinetis peluru sedemikian besar, peluru dapat menembus jaringan di sebaliknya. Oleh karena itu selalu kaji adanya lubang keluar peluru /IeHit woundJ1. Cika luka tembak masuk dan hubungannya dengan luka tembak keluar telah ditentukan,langkah selanjutnya adalah menentukan arah tembakan. 'rah tembakan adalah jaras jalannya peluru memasuki tubuh melalui luka tembak masuk menuju luka tembak keluar.
5ntuk alasan klaritas dan konsistensi, ahli %orensik selalu menggambarkan arah tembakan sebagaimana tubuh korban dalam posisi anatomis standar saat ia ditembak. 9ubuh korban berdiri penuh dengan tangan ekstensi pada sisi tubuhnya dengan bagian palmar ke

15

depan. (ebagai 0ontoh luka tembak yang menembus dada kiri dan keluar pada punggung kanan bawah, arah tembakan digambarkan dari depan ke belakang, kiri ke kanan dan dan ke bawah. 7iasanya ahli %orensik hanya bisa membuat opini dimana posisi tubuh korban bisa atau tidak konsisten dengan arah tembakan, dan hanya bisa disesuaikan dengan saksi mata.

#epala Ketika energi proyektil memasuki tengkorak dan mulai mengalami disipasi, jaringan otak se0ara alamiah akan tertekan se0ara berat /ingat kepala adalah ruang tertutup yang dibatasi jaringan tulang tengkorak yang kuat1.7ila peluru mengenai wajah maka jalan napas akan rusak atau han0ur tergantung pada 4elositas peluru. Da)a Caringan paru relati4e tahan terhadap ka4itasi proyektil. 'l4eoli membentuk massa berongga yang mudah bergerak. (edangkan jantung tidak tahan terhadap ka4itasi sebagaimana paru. Bamun lapisan terluar yang meliputi pembuluh pulmoner, aorta dan jantung merupakan jaringan yang kuat dan elasti0. Caringan ini mungkin mampu menutupi luka akibat luka tembus 4elositas rendah,namun tidak mampu mengatasi ka4itasi akibat luka tembus 4elositas medium dan tinggi. 7ila terjadi 0edera di antara garis puting dada dan pinggang, maka selalu 0urigai kemungkinan adanya 0edera abdominal juga. A()/men 'bdomen sering mengalami 0edera sekunder saat dada mengalami 0edera. =uang abdominal merupakan ruang yang besar yang berisi jaringan yang berisi 0airan, udara, jaring padat dan jaringan tulang. Caringan yang berisi udara dan 0airan lebih tahan terhadap ka4itasi daripada jaringan padat. Ekstremitas 3kstremitas terdiri dari tulang, otot, pembuluh darah dan jaringan sara%. &uka tembak sering menyebabkan tulang pe0ah dan pe0ahan ini dapat mengakibatkan luka sekunder.+e0ahan ini dapat bersi%at seperti misil atau proyektil yang merusak jaringan lain disekitarnya. 'kibatnya jaringan di sekitar akan rusak sehingga %ungsi sensorik, motorik dan bahkan aliran sirkulasi akan terhambat atau bahkan han0ur.
1$

&uka ledakan terbagi dalam ! kategori yaitu 6 primer, sekunder, tertier dan tambahan. Korban mungkin mengalami luka lebih dari hanya satu mekanisme tersebut. 1- &uka ledakan primer disebabkan oleh e%ek langsung ledakan bertekanan tinggi terhadap jaringan tubuh. 5dara mudah menekan, tidak seperti air. @asilnya, luka ledakan primer hampir selalu mengenai struktur yang mengandung udara seperti paru, telinga dan saluran 0erna. 2- &uka ledakan sekunder disebabkan oleh objek melayang yang menyerang orang disekitarnya. 1- &uka ledakan tertier adalah gambaran ledakan energi tinggi. Cenis ini terjadi ketikaorang:orang terlempar dan menabrak objek lainnya.

2.5 Deskripsi Luka Tem(ak1&1 @al:hal yang penting dalam deskripsi luka tembak6 1. &okasi 1. Carak dari pun0ak kepala atau telapak kaki serta ke kanan dan kiri garis tengah tubuh 2. &okasi se0ara umum terhadap bagian tubuh 2. Deskripsi luka luar 1. 5kuran dan bentuk 2. &ingkaran abrasi, tebal dan pusatnya 3. &uka bakar 4. &ipatan kulit utuh atau tidak 5. 9ekanan ujung senjata 3. =esidu tembakan yang terlihat 1. Drains powder
1*

Deposit bubuk hitam, termasuk korona 2. 9attoo 3. Metal stippling 4. +erubahan 1. Oleh tenaga medis 2. Oleh bagian pemakaman 5. 9ra0k 1. +enetrasi organ 2. 'rah 1 Depan ke belakang /belakang ke depan1 2 Kanan ke kiri /kiri ke kanan1 3 'tas ke bawah 3. Kerusakan sekunder 1 +erdarahan 2 Daerah sekitar luka 4. Kerusakan organ indi4idu 6. +enyembuhan luka tembakan 1. 9itik penyembuhan 2. 9ipe misil 3. 9anda identi%ikasi 4. (usunan 7. &uka keluar
1#

&okasi 1. Karakteristik 8. +enyembuhan %ragmen luka tembak 9. +engambilan jaringan untuk menguji residu

2.6 Pr/ses Terja)in4a Tem(akan13 1. (enjata yang digunakan, meliputi6 1- Cenisnya Dengan melihat 0iri:0iri luka akan dapat ditentukan apakah disebabkan oleh senjata api, senjata angin, atau shotgun. 2- Kalibernya Kaliber senjata dapat diperkirakan dengan melihat diameter 0in0in le0et. Kaliber tersebut ditentukan berdasarkan diameter lumen dari laras, yang tidak selalu sama dengan diameter peluru.
'kibat adanya elastisitas kulit maka biasanya diameter anak peluru sedikit lebih besar dari diameter 0in0in le0et. +ada bagian tubuh yang bagian kulitnya terlihat sangat dekat dengan tulang maka diameter anak peluru hampir sama besar dengan diameter 0in0in le0et sebab tulang dapat menjadi penahan terhadap elastisitas kulit diatasnya ketika mendapat dorongan anak peluru.

2. >ara melakukan tembakan, meliputi6 1- 'rah tembakan


(e0ara teori arah tembakan dapat ditentukan dengan pasti dengan menghubungkan luka tembak masuk dengan luka tembak keluar. @anya saja luka tembak keluar selalu tidak ditemukan. Kalaupun ditemukan kadang:kadang luka tersebut terjadi sesudah arah anak peluru berubah setelah membentur tulang. (elain itu kadang: kadang jumlah luka tembak banyak sehingga sulit menentukan luka tembak masuk dan luka tembak keluar dari anak peluru yang sama. Dalam keadaan

12

demikian maka perkiraan arah tembakan dapat didasarkan pada posisi lubang luka terhadap 0in0in le0et. 7ila letaknya terpusat berarti arah tembakan tegak lurus terhadap permukaan sasaran dan bila episentris berarti arahnya miring.

1- Carak tembak Ke0uali pada jarak tempel, jarak tembak hanya dapat ditentukan se0ara kasar dengan melihat bentuk lukanya serta ada tidaknya produk:produk dari ledakan mesiu.
(elain itu ada tidaknya luka tembak keluar juga dapat dijadikan dasar perhitungan se0ara kasar. Bamun harus diingat bahwa banyak senapan modern sekarang ini yang memiliki kemampuan tinggi, sehingga dapat menimbulkan luka tembak keluar meskipun ditembakkan dari jarak yang sangat jauh.

Mengenai daya tembusnya baik pada manusia atau binatang, dipengaruhi oleh ke0epatan /velocity1 ketika menyentuh tubuh, berat massa, resistensi jaringan, serta jarak tembakan.

2.. -ara Pengutaraan !arak Tem(ak Dalam 5isum et 2epertum .


7ila pada tubuh korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas adanya jejas laras, kelim api, kelim jelaga atau tato? maka perkiraan atau penentuan jarak tembak tidak sulit. Kesulitan baru timbul bila tidak ada kelim:kelim tersebut selain kelim le0et.

1 7ila ada kelim jelaga, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 0 sentimeter. 2 7ila ada kelim tato, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal $0 sentimeter, dan seterusnya. 3 7ila hanya ada kelim le0et, 0ara pengutaraannya adalah sebagai berikut6 E7erdasarkan si%at
lukanya luka tembak tersebut merupakan luka tembak jarak jauhE, ini mengandung arti6

1- Korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti diluar jangkauan atau jarak
tempuh butir:butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar.
20

Korban ditembak dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi antara korban dengan mon0ong senjata ada penghalang? seperti bantal dan lain sebagainya.

1 7ila ada kelim api, berarti korban ditembak dari jarak yang sangat dekat sekali, yaitu maksimal 15 sentimeter.
Menurut @adikusumo /122#1, luka tembak tempel bentuknya seperti bintang, dengan gambaran bundaran laras senjata api dengan tambahan gambaran 4i;ierkorrel /pejera, %oresight1 akibat panasnya mulut laras. 7ila larasnya menempel pada kulit, gas peluru ikut masuk ke dalam luka, dan berusaha menjebol keluar lagi lewat jaringan disekitar luka.
(ementara luka tembak jarak dekat ada sisa mesiu yang menempel pada daerah sekitar luka. Dambaran mesiu ini tergantung jenis senjata dan panjang laras. Mesiu hitam lebih jauh jangkauannya dari pada mesiu tanpa asap. (edangkan luka tembak jarak jauh, luka bersih dengan 0in0in kontusio, pada arah tembakan tegak lurus permukaan sasaran bentuk 0in0in kontusionya konsentris dan bundar.

2.$ Per(e)aan Antara Luka Tem(ak Masuk Dengan Luka Tem(ak #eluar 1&1 N / 1. Luka Tem(ak Masuk 5kurann karen ya ke0il, a menemb us kulit seperti bor ke0epatan tinggi 2. Luka Tem(ak #eluar 5kurannya lebih besar dan lebih tidak teratur dibandingkan luka tembak masuk, karena ke0epatan peluru berkurang sehingga

peluru denga n

menyebabkan robekan jaringan +inggiran luka melekuk ke arah dalam +inggiran luka melekuk keluar karena peluru karena peluru menembus kulit dari luar menuju keluar +inggiran luka mengalami abrasi +inggiran luka tidak mengalami abrasi +akaian masuk ke dalam luka, dibawa 9idak ada oleh peluru yang masuk +ada luka bisa tampak hitam, terbakar, 9idak ada kelim tattoo, atau jelaga +ada tulang tengkorak, pinggiran luka 9ampak seperti gambaran mirip keru0ut teratur bentuknya 7isa tampak berwarna merah terang 9idak ada akibat adanya ;at karbon monoksida Di sekitar luka tampak kelim ekimosis 9idak ada Ta(el 1. Per(e)aan Luka Tem(ak Masuk )an Luka Tem(ak #eluar

. !. 5. 6. *. #.

2.6.Pemeriksaan Mikr/sk/pik1

21

+erubahan yang tampak diakibatkan oleh dua %aktor, yaitu6 trauma mekanis dan

termis.

&uka tembak tempel dan luka tembak jarak dekat? 1. Kompresi epitel disekitar luka tembak tampak epitel yang normal dan yang mengalami
kompresi, elongasi, dan menjadi pipihnya sel:sel epidermal serta elongasi dari inti sel,

2. Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat ber0ampur dari butir:butir mesiu. 3. 3pitel mengalami nekrose, koagulati%, epitel sembab, 4akuolisasi sel:sel basal, 4. 'kibat panas jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan @3 akan lebih banyak mengambil warna biru /baso%ili0 steining1 5. 9ampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis /kelainan ini paling dominan1 dan adanya butir:butir mesiu. 6. (el:sel pada dermis intinya mengkerut, 4akuolisasi, dan piknotik 7. 7utir:butir mesiu tampak sebagai benda:benda tidak beraturan, bewarna hitam atau hitam ke0okelatan, 8. +ada luka tembak tempel Ehard 0onta0tF permukaan kulit sekitar luka tidak terdapat butir:butir mesiu atau hanya sedikit sekali, butir:butir mesiu akan tampak banyak dilapisan bawahnya, khususnya disepanjang tepi saluran luka. 9. +ada luka tempel Eso%t 0onta0tF butir:butir mesiu terdapat pada kulit dan jaringan dibawah kulit 10.+ada luka tembak jarak dekat butir:butir mesiu terutama terdapat pada permukaan kulit, hanya sedikit yang ada pada lapisan:lapisan kulit. +erubahan progresi% epitel akibat panas dan mekanik adalah perubahan yang dapat dijumpai. Demikian pula kemungkina didapatkannya butir:butir mesiu dalam saluran luka dan dalam perubahan epitel.
22

(e0ara umum didalam saluran luka pada luka tembak tempel akan mengandung lebih banyak butir:butir mesiu bila dibandingkan dengan luka tembak dimana mon0ong sejata tidak menempel pada kulit.

2.13. Pemeriksaan penunjang 1. L:ray

%&13

L:ray penting dilakukan pada pemeriksaan luka tembak. (emua luka tembak harus dilakukan pemeriksaan rontgen, terutama pada luka tembak keluar.

Kegunaan H:ray antara lain6 1. 5ntuk melihat apakah peluru atau bagian:bagian dari peliru masih ada didalam tubuh 2. 5ntuk mementukan letak peluru 3. 5ntuk menentukan letak dari %ragmen:%ragmen ke0il dari peluru yang ditinggalkan didalam tubuh sehingga dapat dikeluarkan 4. 5ntuk mengidenti%ikasi jenis amunisi dan senjata yang digunakan 5. 5ntuk mendokumentasikan arah peluru 5ntuk menggunakan L:ray dalam menentukan letak peluru akan menyingkat waktu otopsi. L:ray harus dilakukan tanpa seluruh luka tembak keluar, karena walaupun ada luka keluar bukan berati kalau perulu memang keluar. Mungkin saja peluru tersebut mempunyai 0ukup energi untuk menimbulkan de%ek di kulit tetapi memantul kembali ke dalam tubuh. &uka keluar tersebut juga mungkin disebabkan oleh %ragmen tulang yang didorong keluar oleh peluru.
L:ray juga berguna pada kasus dimana selubung peluru dan inti terpisah pada saat memasuki tubuh, inti bisa saja keluar namun selubungnya terperangkap didalam. +ada otopsi jika tidak disadari maka pemeriksa akan menarik kesimpulan yang salah bahwa seluruh peluru telah keluar. 'taupun sebaliknya dimana selubung keluar namun inti terperangkap.

Kesalahan:kesalahan tersebut dapan dihindari dengan H:ray yang akan menunjukan apakah terjadi pemisahan inti dan selubung.
+ada luka tembus, pe0ahan:pe0ahan ke0il dari peluru dapat tertinggal disepanjang luka atau pada tulang yang terper%orasi oleh peluru. +e0ahan tersebut biasanya terlewatkan pada otopsi, maka dengan itu perlu dilakukan L:ray sehingga dapat diampbil untuk pemeriksaan scanning electron microscope. +emeriksaan ini gunanya adalah untuk mengetahui asal metal. L:ray juga bisa memperlihatkan luka dari luka tembak lama atau pe0ahan:pe0ahan peluru yang tidak berhubungan dengan kematian. +ada luka lama sudah terjadi %ibrosis dan peluru sudah berwarna hitam karena terjadi oksidasi.
+ada gambaran radiologi juga bisa dilihat apakah terjadi pemantulan dalam. 9erdapat gambaran jejak pe0ahan:pe0ahan yang terlihat bolak:balik. Bamun L:ray juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain kaliber dari peluru tidsak dapat ditentukan dengan tepat.

,ni karena pembesaran dari gambaran peluru yang tergantung dari jarak dengan sinar L:ray. +eluru yang dekat dengan sinar terlihat lebih besar dan batas terlihat kabur daripada gambaran yang lebih dekat ke %ilm. Bamun estimasi kaliber bisa didapatkan. L:ray sebaiknya diambil pada saat jena;ah masih berpakaian agar dapat mendeteksi peluru yang keluar dari tubuh dan tetinggal di pakaian. >9:s0an adalah alat yang lebih akurat untuk menge4aluasi letak peluru dan pe0ahan K pe0ahan tulang. Dapat diketahui sejauh mana peluru menemus organ atau jaringan. +ada luka tembak kepala, dapat dilihat apa terjadi perdarahan otak, %raktur tulang 4ertebrae dan lain K lain. 1- 9es para%%in merupakan tes yang tak spesi%ik, sebab hanya dapat mendeteksi
adanya nitrate dan nitrite saja. (ehingga tes ini juga dapat memberikan hasil positi% jik tangan ter0emar tembakau, ka0ang:ka0angan, pupuk atau obat:obatan.

2- 9es @arrison dan Dilroy, menggunakan kassa yang telah dibasahi dengan asam
klorida. 7edanya dengan tes para%%in adalah bahwa tes yang terakhir ini untuk mendeteksi adanya unsur logam, merkuri, antimony, barium, atau timah hitam. 9entu harus diperhitugkan apakah pekerjaannya berkaitan dengan logam:logam tersebut.

3- 9es berikutnya adalah metode Beutron '0ti4ation 'nalysis /B''1, tes ini lebih sensiti%
sebab masih dapat mendeteksi antimony, barium, dan 0opper walaupun tangan

2!

yang digunakan untuk menembak sudah dibersihkan. Dan tes lain yang juga sensiti% adalah tes yang menggunakan metode 'tomi0 'bsorbtion (pe0tros0opy /''(1 atau Glameless 'tomi0 'bsorbtion (pe0tros0opy /G''(1.

BAB III PENUTUP

1.1 #E"IMPULAN
&uka tembak adalah luka yang disebabkan karena adanya penetrasi peluru kedalam tubuh yang diproyeksikan lewat senjata api, umumnya ditandai dengan luka masuk ke0il dan dapat disertaimdengan lika keluar yang lebih besar. &uka ini biasanya juga disertai dengan kerusakan pembuluh darah, tulang dan jaringan disekitarnya.
9erdapat berbagai jeni senjata yang dapat didasarkan pada berbagai ma0am hal, antara lain berdasarkan tenaga pendorong yang terdiri dari senjata api dan senjata angin. 7erdasarkan 0ara penggunaannya senjata genggam, dapat juga didasarkan pada bentuk permukaaan dalam laras yaitu senjata berlaras rata dan senjata beralur melingkar.

Mekanisme terjadinya senjata, baik senjata angin atau senjata api pada prinsipnya sama yaitu meman%aatkan tekana tinggi dari udara atau gas untuk melontarkan anak proyektil atau anak peluru keluar dari laras dengna ke0epatan tinggi. 9ekanan tinggi tersebut dapat berasal dari gas 0o2 atau pembakaran mesiu. Dambaran luka tembak dapat berupa gambaran makroskopik dan

mikroskopik. +ada gambaran makroskopik dapat dijumpai adanya luka berbentuk bintang maupun o4al, dipinggir luka biasa terdapat adanya kelim pato maupun kelim jelaga. (edangkan pada gambaran mikroskopik dapat dilihat perubahan progresi% epitel akibat panas dan mekanik. Demikian pula kemungkinan didapatkannya butir: butir mesiu dalam saluran luka dan pada permukaan epitel. 5ntuk memperoleh gambaran yang lengkap akan luka tembak, maka dapat dilakukan pemeriksaan radiologis yaitu L:ray dan >9:s0an. 5mumnya L:ray lebih sering dilakukan mengingat akan %aktor biaya yang lebih terjangkau.
25

3.2 "A2AN 1. (ebaiknya seorang dokter atau 0alon dokter mampu mendeskripsikan luka tembak sehingga mampu membuat Misum et =epertum yang baik dan benar. 2. (ebaiknya seorang dokter atau 0alon dokter tidak hanya mempelajari ilmu kedokteran tetapi juga mengetahui hukum kesehatan.

2$

DA7TA2 PU"TA#A 1. ,dries 'M. 122*. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. 3disi ,. Cakarta6 7inarupa 'ksara? p.1 1:1$#. 2. Donoghue 3=, Kalelkar M7, =i0hmond CM, 9eas ((. 'typi0al gunshot wounds o% entran0e6an empiri0al study. C Gorensi0 (0i12#!?226 *2K ## 3. @ueske 3. 200$. Firearms and Tool Mark The Forensic aboratory !andbooks" Practice and Resource. 4. Di Maio, M.C.M. 1222. #unshot $ounds Practical %spects o& Firearms" 'allistics" and Forensic Techni(ues)(e0ond 3dition. Bew <ork 6 >=> +ress. 5. >hadha +.M. 1225. *atatan Kuliah Ilmu Forensik dan Toksikologi) 3disi M. Cakarta 6 -idya Medika. @al. *5:#1 6. Knight, 7ernard. 122$. Forensic pathology)(e0ond 3dition. &ondon?'rnold62 1:2!1 7. 9sokos, Mi0hael. 200#. Forensic Pathology Reviews. Molume 5.

7erlin,Dermany?@umana +ress61 2:1!2 8. Di Maio, M.C.M. 1222. #unshot $ounds Practical %spects o& Firearms" 'allistics" and Forensic Techni(ues)(e0ond 3dition. Bew <ork 6 >=> +ress. /http6..id.s0ribd.0om.do0.$2 2121$.9erjemahan:Di:Maio:Gorensik1 9. Dahlan, (o%wan. 200*. Ilmu Kedokteran Forensik. +edoman 7agi Dokter dan +enegak
@ukum. >etakan M.(emarang67adan +enerbit 5ni4ersitas Diponegoro62 :10$

2*

10.'rnold C&, @alpern +, 9sai M>, (mithline @6 Mass 0asualty terrorist bombings6

a0omparison o% out0omes by bombing type. 'nn 3merg Med 200! Geb? ! /216 2$ :* NMedlineO /http6..id.s0ribd.0om.do0.*1552 !1.&5K':93M7'K1

2#

You might also like