Professional Documents
Culture Documents
RESUME SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2007
2
BAB I
PENDAHULUAN
kepada nasabah. Hal ini dilakukan karena perbankan yang mempunyai usaha
dari dana yang harus dikelola atau diolah oleh bank untuk mencari keuntungan.
menentukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank dalam
kredit, pembelian efek-efek atau surat berharga dalam pasar uang. Berdasarkan
pengalaman di lapangan atau bukti-bukti empiris, dana bank yang berasal dari
modal sendiri dan cadangan modal hanya sebesar 7% sampai dengan 8% dari
sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank yang bisa mencapai
80% sampai dengan 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank.
Bagi bank-bank umum sebagai sumber dana dalam penyaluran kredit itu
1
3
berasal dari simpanan masyarakat yang dipercayakan kepada bank dalam bentuk
giro, tabungan dan simpanan berjangka, sedangkan bagi BPR sumber dana
tersebut hanya dapat diperoleh dari tabungan dan simpanan berjangka saja
sumber dana bagi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional nya dalam
memberikan kredit kepada masyarakat. Sumber dana yang berasal dari deposito
mempunyai sifat permanen artinya bank lebih leluasa dalam mengelola dana
penyaluran kredit kepada masyarakat juga akan semakin besar. Pendapatan bank
diperoleh dari selisih bunga kredit dikurangi bunga simpanan. Pendapatan bank
akan semakin besar jika penyaluran kredit semakin besar sehingga bank dapat
memperluas usahanya.
Bila kita perhatikan neraca bank, akan terlihat oleh kita bahwa sisi aktiva
bank akan didominasi oleh besarnya jumlah kredit yang diberikan, sedangkan
bila kita perhatikan pula laporan laba rugi bank, akan terlihat oleh kita bahwa
sisi pendapatan bank akan didominasi oleh pendapatan dari bunga kredit. Ini
dikarenakan aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara langsung
kredit selain untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemberian kredit
tersebut, juga untuk keamanan bank yaitu keamanan untuk nasabah dananya
dananya dengan sendirinya. Karena kredit yang aman maka akan memberikan
dampak yang positif bagi bank yaitu kepercayaan masyarakat pada bank
bertambah.
PD. BPR BKK Wonopringgo merupakan salah satu jenis BPR yang
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
dengan cermat dan tepat. Salah satu faktor dalam mengukur tingkat dan
jumlah dana yang dapat kita kontrol misalnya dengan melalui promosi
iklan, pelayanan, tingkat bunga dan faktor – faktor yang tidak dapat kita
sering dilakukan pemisahan menurut bentuk dan ciri atau tipe deposan
yang dikenakan pada jenis – jenis kredit yang ada. Sedangkan variabel
yang tidak dapat dikontrol adalah keadaan ekonomi dan siklus usaha
jumlah kredit nya sama dengan target atau perkiraan jumlah dana yang
terhadap masalah yang akan diteliti. Hal ini untuk menjaga agar masalah
Dalam hal ini penulis menggunakan data per tahun, yaitu di mulai
akan diteliti. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini
adalah :
7
pemberian kredit ?
dominan ?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Wonopringgo.
1.4.Kegunaan Penelitian
1. Praktis
2. Akademis
masalah secara ilmiah, dan menerapkan ilmu dan teori secara nyata.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.2.Operasionalisasi Variabel
2.2.1. Tabungan
Dalam penelitian ini mengambil data jumlah tabungan dari tahun 1996-
2005.
tahun 1996-2005.
Jenis Data
1. Data Primer
mengenai total tabungan, total simpanan berjangka dan total kredit yang
a. Observasi.
b. Interview.
2. Data Sekunder
3. Studi Pustaka
Adalah metode yang dilakukan peneliti untuk, memperoleh data tambahan melalui
pengaruh. Antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Kelompok pertama
adalah peningkatan kredit yang diberikan (y) dalam hal ini merupakan
berikut :
Y = a + b1 x1+ b2 x2
Dimana :
a = konstanta
b1 b2 = koefisien regresi
( ∑ x )( ∑ x y ) − ( ∑ x x )( ∑ x y )
2
2 1 1 2 2
a1 =
(∑ x )(∑ x ) − ( ∑ x x )
1
2
2
2
1 2
(∑ x )( ∑ x y ) − ( ∑ x x )( ∑ x y )
1
2
2 1 2 1
a2 =
(∑ x )(∑ x ) − ( ∑ x x )
1
2
2
2
1 2
a0 = y − a1 x1 − a2 x2
(∑ y) 2
∑y 2
= ∑y 2
−
n
12
(∑ x ) 2
∑x = ∑ x1
2 2 1
1 −
n
(∑ x ) 2
∑x = ∑x2 −
2 2 2
2
n
( x )( y )
∑ x y = ∑ x y − ∑ n∑
1 1
1
( x )( y )
∑x y = ∑x y − ∑ n∑
2 2
2
( ∑ x )( x )
∑x x = ∑x x
1 2 1 2 −
n
1 2
ini diperlukan dua macam jumlah kuadrat-kuadrat (Jk) ialah untuk regresi,
Jk (reg) dan untuk sisa, jk (s) yang secara umum dihitung dengan
(∑ y) 2
∑y 2
= ∑y 2
−
n
jk (reg ) / k
F =
jk ( s ) /(n − k − 1)
13
Langkah-langkah :
terhadap y
c) Kriteria pengujian
d) Perhitungan F hitung
jk (reg ) / k
F =
jk ( s ) /(n − k − 1)
dari variabel independent (x) terhadap variabel dependent (y) secara sendiri-
sendiri.
14
Rumusnya :
b
dimana : t =
sb
t = statistik uji t
b = koefisien regresi
sb = simpanan baku
S y/x
Sb =
(
Σx − 1 − R 2
2
)
dimana:
∑ ( y − y ')
2
sy / x =
n − k −1
jks
sy / x =
n − k −1
n∑ x1 x2 − ( ∑ x1 )( ∑ x2 )
R/r1.2 =
( n∑ x 1
2 2
)(
− ( ∑ x1 ) n∑ x2 − ( ∑ x2 )
2 2
)
langkah-langkah :
dan x2.
α = 5% (0,05) df n-2
3. Kriteria pengujian
Gambar 2.1
Uji t
Daerah Penolakan Ho
atau Daerah Penerimaan Ha
Daerah Penerimaan Ho
atau Daerah Penolakan Ha
BAB III
ANALISIS PEMBAHASAN
diberikan pada PD. BPR. BKK Wonopringgo periode tahun 1995 hingga
16
Tabel 3.1
Jumlah Tabungan yang Diberikan PD. BPR BKK Wonopringgo
Tabungan
Tahun
Tabungan/Tahun Jml Org Jml Rp/Org
Tabel 3.2
Jumlah Simpanan Berjangka yang Diberikan
PD. BPR BKK Wonopringgo
17
Simpanan Berjangka
Tahun Simpn.
Jml Org Jml Rp/Org
Bjangka/Tahun
1996 14.500.000 39 371.794,87
Tabel 3.3
Jumlah Kredit yang Diberikan PD. BPR BKK Wonopringgo
1995 121.222.000
1996 450.409.000 1995-1996 329.287.000 835 394.355,68
1997 837.578.000 1996-1997 387.169.000 815 475.053,98
1998 1.274.801.000 1997-1998 437.223.000 765 571.533,33
1999 1.713.157.000 1998-1999 438.356.000 765 573.014,37
2000 2.270.272.000 1999-2000 577.115.000 597 966.758,79
2001 3.076.797.000 2000-2001 806.525.000 611 1.320.008,18
2002 4.159.726.000 2001-2002 1.082.929.000 598 1.810.918,06
2003 5.678.544.000 2002-2003 1.518.818.000 619 2.453.663,97
2004 7.305.834.000 2003-2004 1.627.290.000 720 2.260.125
2005 9.364.820.000 2004-2005 2.058.986.000 742 2.774.913,74
Jumlah 36.253.160.000 9.263.698.000 7.067 13.600.345,1
Rata-rata 3.295.741.818 926.369.800 706,7 1.360.034,51
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2007
Melihat pada tabel 3.3 di atas, nampak bahwa dari tahun 1995 hingga
tahun 2005, PD. BPR BKK Wonopringgo telah memberikan kredit sebesar
antara dua atau lebih variabel bebas (independent variable) dengan sebuah
linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji
19
Tabel 3.4
Persiapan Perhitungan Analisis Linier Berganda
Tahun X1 X2 Y
1996 251.326.000 14.500.000 329.287.000
1997 270.158.000 10.000.000 387.169.000
1998 225.241.000 27.700.000 437.223.000
1999 420.388.000 72.006.000 438.356.000
2000 543.476.000 108.469.000 577.115.000
2001 937.357.000 180.500.000 806.525.000
2002 1.148.472.000 197.300.000 1.082.929.000
2003 1.613.783.000 591.000.000 1.518.818.000
2004 2.272.708.000 363.600.000 1.627.290.000
2005 2.335.647.000 489.800.000 2.058.986.000
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2007
5.2.1 Uji F
α = 5%
19,4
b) Kriteria pengujian
Gambar 3.1
Uji F (F-test)
Uji F
Daerah penerimaan Ha atau
Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ha atau
Daerah penerimaan Ho
- Ho diterima apabila F hitung ≤ 19,4
0
Ftabel Fhitung
- Ho ditolak apabila F hitung ≥ 19,4
sebagai berikut :
Tabel 3.5
Uji F
21
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,31E+18 2 1,653E+18 110.167 .000 a
Residual 1,05E+17 7 1,500E+16
Total 3,41E+18 9
a. Predictors: (Constant), Simpanan Berjangka (X2), Tabungan (X1)
b. Dependent Variable: Pemberian Kredit (Y)
Ghozali (2005:84):
• Bila nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho dapat ditolak
kredit.
• Dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel (110,167 >
pemberian kredit.
5.2.2 Uji t
Langkah-langkah pengujian :
α = 5%
c) Kriteria pengujian
Gambar 3.2
Uji t
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho atau Daerah Penerimaan Ha
atau Daerah Penerimaan Ha
Daerah Penerimaan Ho
atau Daerah Penolakan Ha
- 2,306 2,306
- Ho diterima apabila –t hitung > -t tabel dan t hitung < t tabel
berikut :
Tabel 3.6
Hasil Uji t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 69084812 8,2E+07 .838 .430
Tabungan (X1) 2137.263 502.815 .622 4.251 .004
Simpanan Berjangka (X2) 103.037 38.697 .389 2.663 .032
a. Dependent Variable: Pemberian Kredit (Y)
pemberian kredit.
kreditnya.
Gambar 3.3
Perhitungan Uji t
untuk Variabel Tabungan
Perhitungan Uji t
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
pemberian kredit.
Gambar 3.4
Perhitungan Uji t
untuk Variabel Simpanan Berjangka
Perhitungan Uji t
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
Y = a + b1X1 + b2X2
sebesar 69.084.812, nilai beta satu (b1) 2.137,263, nilai beta dua (b2)
berikut:
BAB IV
4.1. Simpulan
simpanan berjangka terhadap pemberian kredit pada PD. BPR BKK Kecamatan
nasabah PD. BPR BKK Wonopringgo, maka semakin besar pula jumlah
pemberian kredit yang mampu diberikan oleh PD. BPR BKK Wonopringgo.
28
29
ansi variabel simpanan berjangka sebesar 0,032, maka dapat diperoleh se-
dengan nilai t hitung variabel tabungan yang lebih besar dari t tabel (4,251
< 2,306) dan nilai t hitung variabel simpanan berjangka yang lebih besar
dari t tabel (2,663 > 2,306). Dan yang paling berpengaruh adalah variabel
X1 dan X2 tetap maka pemberian kredit akan mengalami kenaikan. Hal ini
4.2. Saran
akan semakin leluasa untuk mengelola dana tersebut sehingga modal bank
2. Masih ada faktor-faktor lain selain kedua faktor diatas yang harus diper-
lainnya.
30