Professional Documents
Culture Documents
1) 2) 3) 4) 5)
Adam Wisnu W. Della Septa A .P Dian Nurlaili A. Heny Woro A. Intan Nugrohowati
Solid membran Limbah cairan yang dikeluarkan setelah pengutipan lumpur sawit, masih mengandung bahan padatan yang cukup banyak. Oleh karena, itu, bahan ini merupakan sumber kontaminan bagi lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Suatu metoda baru untuk memisahkan padatan dengan menggunakan alat penyaring membran keramik sedang dikembangkan di P.T. AgricinalBengkulu. Aplikasi teknik ini dapat mengutip padatan dengan jumlah sekitar dua kali lipat lebih banyak dari padatan yang dikutip oleh decanter. Bahan ini disebut solid heavy phase atau solid membran, Bungkil inti sawit Bungkil inti sawit mempakan hasil samping dari pemerasan daging buah inti sawit. Proses mekanik yang dilakukan dalam proses pengambilan minyak menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal relatif cukup banyak (sekitar 7-9 %). Hal ini menyebabkan bungIdl inti sawit cepat tengik akibat oksidasi lemak yang masih tertinggal.
Pakan Ternak Sapi Industri kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi sebagai pakan ternak, seperti bungkil inti sawit, serat perasan buah, tandan buah kosong, dan solid. Solid merupakan salah satu limbah padat dari hasil pengolahan minyak sawit kasar. Limbah ini dikenal sebagai lumpur sawit. Sejauh ini solid masih belum dimanfaatkan oleh pihak pabrik, padahal tentunya akan sangat menguntungkan bagi pihak pabrik apabila solid dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kelemahan solid untuk pakan adalah tidak tahan lama disimpan.
Biogas
Pengolahan limbah cair dapat menghasilkan biogas. Faktor pengendali utama produksi biogas adalah suhu, pH, dan senyawa beracun. Kehidupan mikroba dalam cairan memerlukan kedaaan lingkungan yang cocok antara lain pH, suhu, dan nutrisi. Penambahan bahan penetral pH dapat meningkatkan produksi biogas. Peningkatan pH optimum akan memacu proses pembusukan sehingga meningkatkan efektifitas bakteri methanogenik dan dapat meningkatkan produksi biogas. Peningkatan suhu juga dapat meningkatkan laju produksi biogas. agitasi juga berpengaruh terhadap produksi biogas. Kehadiran bahan toksik juga menghambat proses produksi biogas. Hasil produksi biogas juga ditentukan oleh faktor waktu fermentasi.
Kesimpulan
Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Prospek perkembangan industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Dengan besarnya produksi yang mampu dihasilkan, tentunya hal ini berdampak positif bagi perekenomian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara, maupun besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor. Sektor ini juga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perkebunan sawit, di mana presentase penduduk miskin di areal ini jauh lebih rendah dari angka penduduk miskin nasional sebesar. Boleh dibilang, industri minyak kelapa sawit ini dapat diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.
PENUTUP
Demikian presentasi kelompok kami mengenai industri minyak kelapa sawit. Kurang lebihnya kami mohon maaf. Terima kasih atas perhatiannya.