You are on page 1of 13

A.

Pengertian pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu organisme. Pertumbuhan merupakan suatu proses kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik kejadiannya.

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter lain. (Iqbalali, 2008).

B. Rumus pertumbuhan mikroorganisme Adapun perhitungan pertumbuhan mikroba (Sumarsih, 2003): Dari hasil pembelahan sel secara biner: 1 sel menjadi 2 sel 2 sel menjadi 4 sel : 21 menjadi 22 atau 2n 4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2x2x2

Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi: N = N0 2n Keterangan: N: jumlah sel akhir N0: jumlah sel awal n: jumlah generasi

Waktu generasi = t / n Keterangan: t: waktu pertumbuhan eksponensial n: jumlah generasi

Dalam bentuk logaritma, rumus N = N0 2n menjadi: log N = log N0 + n log 2

log N log N0 = n log 2 n = log N log N0 = log N log N0 log 2 = 0,301 Contoh: N = 108 , N0 = 5107 , t = 2

Dengan rumus dalam bentuk logaritma: n = log 108 log (5x 107) = 8 7,6 =1 Jadi waktu generasi = t/n = 2/1 = 2 jam

Waktu generasi juga dapat dihitung dari slope garis dalam plot semilogaritma kurva pertumbuhan eksponensial, yaitu dengan rumus, slope = 0,301/ waktu generasi. Dari grafik pertumbuhan tersebut diketahui bahwa slope = 0,15, sehingga juga diperoleh waktu generasi = 2 jam

C. POLA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Fase Lamban (lag)/fase adaptasi Tidak ada pertambahan populasi. Sel mengalami perubahan dalam komposisi kimiawi dan bertambah ukurannya (substansi intraseluluer bertambah). Grafik selama fase ini umumnya mendatar. Fase Logaritmik (eksponensial) Sel membelah dengan laju yang konstan, massa menjadi dua kali lipat dengan laju yang sama, aktifitas metabolik konstan, dan keadaan pertumbuhan seimbang.

Fase Stasioner Penumpukan produk beracun dan kehabisan nutrient. Beberapa sel mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah. Jadi, jumlah sel hidup menjadi tetap. Fase Penurunan atau kematian Sel menjadi mati lebih cepat daripada terbentuknya sel-sel baru. Sel mati dalam waktu beberapa hari atau beberapa bulan. Laju kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial tergantung pada spesiesnya.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME A. Faktor alam 1. Temperatur atau suhu : batas daerah temperatur bagi kehidupan mikroorganisme terletak antara 0-900C. Temperatur minimum adalah suhu paling rendah dimana kegiatan mikroorganisme masih dapat berlangsung. Temperatur maksimum adalah temperatur tertinggi yang masih dapat digunakan untuk aktifitas mikroorganisme, tetapi pada tingkatan kegiatan fisiologis paling minimal. Sedang temperatur yang paling baik bagi aktivitas hidup disebut temperatur optimum. Berdasarkan rentang temperatur untuk pertumbuhanya bakteri dapat dikelompokkan sebagai berikut ini:

Bakteri psikrofil, yang tumbuh paling baik pada temperatur 15-20C walau beberapa dari anggota kelompok ini dapat bertahan sampai suhu 0C. Bakteri yang termasuk kelompok ini adalah Bacillus Globisporus. Bakteri jenis ini umumnya hidup di air dingin dan tanah, tak ada yang ditemukan di tubuh manusia, namun beberapa ditemukan dapat mengganggu kinerja lemari pendingin (Black, 1999)

Bakteri mesofil, yang merupakan bakteri pada umumnya, dimana temperatir optimum untuk pertumbuhannya brada pada rentang 25-40C. Bakteri patogen pada manusia termasuk pada golongan ini.

Bakteri termofil, tumbuh optimum pada rentang temperatur 50-60C. Banyak yang ditemukan dalam pembentukan kompos. Beberapa anggota jenis ini dapat toleran pada suhu yang mencapai 110C. Contohnya adalah bakteri sulfur.

Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 C, dengan suhu optimum 88 C.

2. Cahaya : Sebagian besar bakteri adalah chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak tergantung pada cahaya matahari. Pada beberapa spesies, cahaya matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar ultraviolet. 3. Kelembaban : Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang lembab. Dan tidak dapat tumbuh pada media yang kering. Mikroorganisme mempunyai nilai kelembaban optimum. Pada umumnya untuk pertumbuhan ragi dan bakteri diperlukan kelembaban yang tinggi diatas 85%, sedang untuk jamur dan aktinomiset diperlukan kelembaban yang rendah dibawah 80%. 4. pH : sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri. Lebih baik hidup dalam suasana netral ( pH 7,0 ) atau sedikit basa ( pH 7,2-7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,6 7,5. Bakteri-bakteri yang patogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8-7,4, yaitu sama dengan pH darah. Menurut Starr (1981), mikroorganisme dapat dikelompokkan berdasarkan rentang pH tempat hidupnya, yaitu:

Asidofilik (pH 1,0-5,5) Neutrofilik (pH 5,5-8,5) Alkalifilik (pH 8,5-11,5)

5. O2 dari udara : makhluk hidup membutuhkan O2 yang diambil dari udara melalui pernafasan. Fungsi O2 ini untuk pembakaran zat-zat jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga. Hidup dalam lingkungan yang mengandung O2 dalam jumlah yang normal disebut hidup secara aerob. Organisme yang tidak hidup dalam lingkungan yang mengandung O2 bebas disebut organisme anaerob. 6. Tekanan osmotic : Air keluar masuk sel bakteri melalui proses osmosis karena perbedaan tekanan osmotik antara cairan yang ada di dalam dan sel yang ada di luar bakteri. Protoplasma selalu mengandung zat yang terlarut di dalamnya, karena itu tekanan osmotiknya selalu tinggi dari air murni. Bila bakteri dimasukkan dalam aquades, maka air akan masuk ke dalam sel bakteri. 7. Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya : Kehidupan organisme di alam tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain. Seperti halnya manusia tidak dapat

hidup bila tidak ada tumbuhan atau hewan. Organisme-organisme di alam ini berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis. B. Faktor kimia: Logam-logam berat seperti Zn, Hg, Ag, Cu, Au, dan Pb Klor dan senyawa klor Fenol dan senyawa-senyawa sejenis Zulfonomida Alkohol Detergen Aldehit Zat pewarna Yodium Peroksida

E. METABOLISME MIKROORGANISME DAN JALUR METABOLISME (AEROB DAN ANAEROB) 1. Pengertian metabolisme Metabolisme merupakan istilah yang mencakup semua proses kimia yang terjadi di dalam sel organisme untuk menghasilkan maupun menggunakan energi untuk sintesis komponen sel, analisis komponen sel dan kegiatan seluler lainnya.

2. Bentuk metabolisme

a. Anabolisme Anabolisme : proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawasenyawa organik, contoh: fotosintesis. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. b. Katabolisme Katabolisme : proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit. Contoh : respirasi. Ada 2

macam respirasi yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob : Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs dan Transpor Elektron. Respirasi anaerob : Fermentasi, Pernafasan intramolekul.

3. Jalur metabolisme mikroorganisme Ada 2 macam respirasi yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob terdapat 4 tahap utama yaitu Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs dan Transpor Elektron. Respirasi anaerob terbagi menjadi reaksi terang dan reaksi gelap.

Tabel perbedaan respirasi aerob dan anaerob RESPIRASI AEROB Memerlukan Oksigen (O2) Terjadi dalam matriks mitokondria Untuk pemecahan senyawa organik menjadi senyawa anorganik Menghasilkan energi yang lebih besar Menghasilkan 36 ATP Proses respirasi aerob: 1. Glikolisis 2. Dekarboksilasi Oksidatif 3. Siklus Krebs 4. Transfer Elektron Menghasilkan energi yang lebih kecil Menghasilkan 2 ATP Proses respirasi anaerob : 1. Fermentasi 2. Pernafasan intramolekul RESPIRASI ANAEROB Tidak memerlukan Oksigen (O2) Terjadi dalam sitoplasma Untuk penguraian senyawa organik

RESPIRASI AEROB 1. Glikolisis Merupakan penguraian glukosa yang memiliki 6 atom C menjadi 2 molekul sederhana yang memiliki 3 atom C. Tempat berlangsungnya di sitoplasma. Hasil akhirnya adalah 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, dan 2 molekul ATP.

2. Dekarboksilasi Oksidatif Merupakan proses perubahan asam piruvat yang dihasilkan dalam proses glikolisis menjadi asetil ko-A agar bisa masuk ke dalam siklus Krebs. Tempat berlangsungnya di matriks mitokondria.

3. Siklus Krebs Tempat berlangsunganya di matriks mitokondria. Hasil akhirnya adalah 4 CO2, 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP.

4. Transpor Elektron Tempat berlangsungnya di krista mitokondria. Hasil akhirnya adalah 38 ATP yang dihasilkan dari penghitungan dimana 1 molekul NADH menghasilkan 3 molekul ATP dan 1 molekul FADH menghasilkan 2 molekul ATP. Dengan perhitungan: Glikolisis: ATP=2 NADH= 2 x 3 = 6 Dekarboksilasi Oksidatif: ATP= NADH= 2x3=6 Siklus Krebs : ATP=2 NADH=6x3=18 FADH=2x2=4 Jumlah: 38 ATP

Reaksi Anaerob 1. Fermentasi asam laktat Jalur yang ditempuh meliputi: -glikolisis: 1 glukosa 2 asam piruvat -pembentukan asam laktat: 1 asam piruvat1 asam laktat + 2 ATP

2. Fermentasi alkohol Jalur yang ditempuh meliputi: -glikolisis: 1 glukosa2 asam piruvat +NADH+2ATP -pembentukan alkohol: 1 asam piruvat1 asetil dehid +1CO2 Pada reaksi ini dihasilkan 2 ATP Tabel . Perbedaan antara fermentasi asam laktat dengan fermentasi alkohol No 1 Ditinjau dari Pelaku Fermentasi asam laktat Mikroorganisme anaerobic dari kelompok bakteri asam laktat, selsel tertentu pada organisme piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Fermentasi alkohol Mikroorganisme anaerobic dari golongan khamir / yeast piruvat diubah menjadi etanol dalam dua langkah. Langkah pertama menghidrolisis piruvat dengan molekul air sehingga melepaskan karbondioksida dari piruvat dan mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua. Dalam langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol sehingga meregenerasi pasokan NAD+yang dibutuhkan untuk glikolisis. Etanol / alkohol pembuatan bir dan anggur

Proses yang terjadi

3 4

Hasil Pemanfaatan oleh manusia 3. Fotosintesis

Asam laktat membuat keju dan yogurt

a. Reaksi terang yang terjadi di grana menghasilkan ATP dan NADPH yang akan dipakai pada reaksi gelap. b. Reaksi gelap (Siklus Calvin) terjadi di stroma. Ada 3 tahapan yaitu fiksasi CO2 oleh RUBP, reduksi PGA menjadi PGAL, dan regenerasi RUBP.

F. PROSES BIOLOGI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DAN PADAT OLEH MIKROORGANISME SERTA PEMANFAATANNYA Pengolahan secara biologi Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya. Eksoenzim yang diekresikan mikroorganisme untuk merombak nutrien di luar sel, merupakan produk metabolisme. Jika nutrien telah berubah menjadi nutrien sederhana yang diperlukan dan masuk ke dalam sel maka endoenzim mengubahnya kembali menjadi ramuan kompleks protoplasma yang mengandung energi. Metabolisme terdiri dari dua proses yang berlawanan, yaitu katabolisme dan anabolisme, tetapi keduanya berlangsung serempak. Anabolisme merupakan proses sintesis dan penggunaan energi sedangkan katabolisme proses oksidasi substrat yang diikuti perolehan energi. Bila sel merombak ikatan-ikatan kimia tertentu selama katabolisme, energi yang dilepaskan menjadi tersedia untuk melangsungkan kerja biologis yang membutuhkan energi. Selama masa hidup mikroorganisme, kerja biologis ini bersifat ekstensif dan beragam. Mikroorganisme heterotrofik nonfotosintetik (kemosintetik) memperoleh energi dari oksidasi senyawa-senyawa anorganik. Mikroorganisme fotosintetik memperoleh energi dari cahaya.

Pengolahan Limbah Cair 1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor) Mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD

tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan. Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolam oksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Di dalam lagoon yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.

gambar proses lumpur aktif.

2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor). Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:
1. trickling filter

Faktor-faktor yang berpengaruh pada efisiensi penggunaan trickling filter Agar fungsi trickling filter dapat berjalan dengan baik, diperlukan persyaratanpersyaratan sebagai berikut :

a. Persyaratan Abiotis, yaitu : 1) Lama waktu tinggal trickling filter 2) Aerasi 3) Jenis media 4) Diameter media 5) Ketebalan susunan media 6) pH 7) Karakteristik air buangan 8) Temperatur / suhu b. Persyaratan Biotis Persyaratan biotis merupakan persyaratan yang diperlukan dalam penggunaantrickling filter adalah jenis, jumlah dan kemampuan mikroorganisme dalamtrickling filter serta asosiasi kehidupan di dalamnya. 2. cakram biologi 3. filter terendam 4. reaktor fludisasi Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80%90%. Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis. Pengolahan Limbah Padat 1. Limbah padat tanpa pengolahan : Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). 2. Limbah padat dengan pengolahan : Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu. Misalnya daur ulang dan pembakaran.

Faktor faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengolah limbah padat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Limbah 2. Sifat fisik dan kimia limbah 3. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan. 4. Tujuan akhir dari pengolahan

gambar incinerator alat untuk menghancurkan limbah padat.

Daftar pustaka http://biologigonz.blogspot.com/2010/07/dekarboksilasi-oksidatif-siklus-krebs.html http://blog.ub.ac.id/rdmentari/2011/12/21/mikrobiologi-dasar-metabolismemikrobia/


http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/MIKROBIOLOGI/document/Pertumbuhan.pdf?cidRe q=MIKROBIOLOGI

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031KUSNADI/KULIAH,_METABOLISME_MIKROBA.ok.pdf http://id.shvoong.com/exact-sciences/2097338-pengolahan-limbahpadat/#ixzz28iPnAAD3 http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2224700-pola-pertumbuhanmicroorganisme/#ixzz28ZomtZW0 http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2115783-pengolahanlimbah-secara-biologi/#ixzz2AgcP0xjY


http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri http://jujubandung.com/2012/06/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kehidupan-bakteri2/

http://maindakon.blogspot.com/2010/01/faktor-yang-berpengarug-padapenggunaan.html http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2012/09/perbedaan-antara-fermentasi-asamlaktat.html http://sumarsih07.files.wordpress.com/2008/11/i-pertumbuhan-mikroba.pdf

http://www.maxpelltechnology.com/incineratormedis.php http://www.scienceteen.com/biology/Metabolisme_Sel3.html
http://www.scribd.com/doc/27085719/Pengolahan-Limbah-Dengan-Metode-Lumpur-AktifPengolahan

http://zaifbio.wordpress.com/2010/11/08/pertumbuhan-mikroorganisme/

You might also like