You are on page 1of 5

Penatalaksanaan Endometriosis bisa diterapi dengan medikamentosa dan/atau pembedahan.

Pengobatan endometriosis juga bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan/atau memperbaiki fertilitas.6,13,14

Endometriosis dan subfertilitas


o

Adhesi peritubal and perio arian dapat menginterferensi dengan transportasi o um se!ara mekanik dan berperan dalam menyebabkan subfertilitas. Endometriosis peritoneal telah terbukti berperan dalam menyebabkan subfertilitas dengan !ara berinterferensi dengan motilitas tuba, follikulogenesis, dan fungsi korpus luteum. Aromatase diper!aya dapat meningkatkan kadar prostaglandin E melalui peningkatan ekspresi "#$%&. Endometriosis juga dapat menyebabkan subfertilitas melalui peningkatan jumlah sperma yang terikat ke epitel ampulla sehingga mempengaruhi interaksi sperm%endosalpingeal.

Pemberian medikamentosa pada endometriosis minimal atau sedang tidak terbukti meningkatkan angka kehamilan. Endometriosis sedang sampai berat harus dioperasi.

Pilihan lainnya untuk mendapatkan kehamilan ialah inseminasi intrauterin, supero ulasi, dan fertilisasi in itro. Pada suatu penelitian case-contol, rata%rata kehamilan dengan injeksi sperma intrasitoplasmik tidak dipengaruih oleh kehadiran endometriosis. 'ebih jauh, analisi lainnya menunjukkan peningkatan kejadian kehamilan akibat fertilisasi in itro dengan preterapi endometriosis tingkat 3 dan 4 dengan agonis gonadotropin%releasing hormone ()n*+,. )n*+ analog, baik jenis agonis maupun antagonis merupakan pengobatan paling efektif menekan produksi estrogen di o arium, sehingga angaka kekambuhannya paling rendah. -enis obat ini menekan produksi hormone estrogen di o arium saja, mekanismenya menghambat pembentukan estrogen dio arium, dan memnghambat pembentukan estrogen di jaringan lemak. .urasi pengobatan adalah 6 bulan. Efeksamping / keluhan seperti 0anita menopause, seperti rasa panas di 0ajah dan dada, berkeringat dan nyeri tulang dan otot (1amsulhadi, &223,

3erapi inter al
o

4eberapa peneliti per!aya bah0a endometriosis dapat ditekan dengan pemberian profilaksis berupa kontrasepsi oral kombinasi berkesinambungan, analog )n*+, medroksiprogesteron, atau dana5ol sebagai upaya untuk meregresi penyakit yang asimtomastik dan mengatasi fertilitas subsekuen.

Ablasi melalui pembedahan untk endometriosis simptomatik juga dapat meningkatkan kesuburan dalam 3 tahun setelah follo0%up.

3erapi medis/ pil kontrasepsi oral kombinasi, dana5ol, agen progestational, dan analog )n*+. 1emua obat ini memiliki efek yang sama dalam mengurangi nyeri dan durasinya.
o

Pil

kontrasepsioral

kombinasi

berperan

dalam

supresi

o arium

dan

memperpanjang efek progestin.


o

1emua agen progesteron berperan dalam desidualisasi dan atrofi endometrium.


6edroksiprogesteron asetat berperan dalam mengurangi nyeri. 6egestrol asetat juga memiliki efek yang sama The levonorgestrel intrauterine system ('7)%891, berguna dalam mengurangi nyeri akibat endometriosis.

Analog )n*+ berguna untuk menurunkan gejala nyeri, namun tidak berefek dalam meningkatkan angka fertilitas. 3erapi dengan )n*+ menurunkan gejala nyeri pada :;%122< 0anita dengan endometriosis.

.ana5ol berperan untuk menghambat siklus follicle-stimulating hormone (=1+, and luteinizing hormone ('+, dan men!egah steroidogenesis di korpus luteum.

Terapi Bedah 3erapi bedah bisa diklasifikasikan menjadi terapi bedah konser atif jika fungsi reproduksi berusaha dipertahankan, semikonser atif jika kemampuan reproduksi dikurangi tetapi fungsi

o arium masih ada, dan radikal jika uterus dan o arium diangkat se!ara keseluruhan. 9sia, keinginan untuk memperoleh anak lagi, perubahan kualitas hidup, adalah hal%hal yang menajdi pertimbangan ketika memutuskan suatu jenis tindakan operasi.6, 13,14

Pembedahan konser atif


o

3ujuannya adalah merusak jaringan endometriosis dan melepaskan perlengketan perituba dan perio arian yang menjadi sebab timbulnya gejala nyeri dan mengganggu transportasi o um. Pendekatan laparoskopi adalah metode pilihan untuk mengobati endometriosis se!ara konser atif. Ablasi bisa dilakukan dengan dengan laser atau elektrodiatermi. 1e!ara keseluruhan, angka rekurensi adalah 1><. Pembedahan ablasi laparoskopi dengan diatermi bipolar atau laser efktif dalam menghilangkan gejala nyeri pada :?<. @ista endometriosis dapat diterapi dengan drainase atau kistektomi. @istektomi laparoskopi mengobati keluhan nyeri lebih baik daripada tindakan drainase. 3erapi medis dengan agonis )n*+ mengurangi ukuran kista tetapi tidak berhubungan dengan hilangnya gejala nyeri.

Flushing tuba dengan media larut minyak dapat meningkatkan angka kehamilan pada kasus infertilitas yang berhubungan dengan endometriosis.

9ntuk dismenorhea yang hebat dapat dilakukan neurektomi presakral. 4undel saraf yang dilakukan transeksi adalah pada distalnya diligasi. ertebra sakral 888, dan bagian

Laparoscopic Uterine Nerve Ablation ('97A, berguna untuk mengurangi gejala dispareunia dan nyeri punggung ba0ah.

9ntuk pasien dengan endometriosis sedang, pengobatan hormonal adju ant postoperati e efektif untuk mengurangi nyeri tetapi tidak ada berefek pada fertilitas. Analog )n*+, dana5ol, dan medroksiprogesteron berguna untuk hal ini.

Pembedahan semikonser atif


o

8ndikasi pembedahan jenis ini adalah 0anita yang telah melahirkan anak dengan lengkap, dan terlalu muda untuk menjalani pembedahan radikal, dan merasa

terganggu oleh gejala%gejala endometriosis. Pembedahan yang dimaksud adalah histerektomi dan sitoreduksi dari jaringan endometriosis pel is. @ista endometriosis bisa diangkat karena sepersepuluh dari jaringan o arium yang berfungsi diperlukan untuk memproduksi hormon. Pasien yang dilakukan histerektomi dengan tetap mempertahankan o arium memiliki risiko enam kali lipat lebih besar untuk mengalami rekurensi dibandingkan dengan 0anita yang dilakukan histerektomi dan ooforektomi.
o

3erapi medis pada 0anita yang telah memiliki !ukup anak yang juga memiliki efek dalam mereduksi gejala.

Pembedahan radikal
o

+isterektomi total dengan ooforektomi bilateral dan sitoreduksi dari endometrium yang terlihat. Adhesiolisis ditujukan untuk memungkinkan mobilitas dan menormalkan kembali hubungan antara organ%organ di dalam rongga pel is.

#bstruksi ureter memerlukan tindakan bedah untuk mengeksisi begian yang mengalami kerusakan. Pada endometriosis dengan obstruksi usus dilakukan reseksi anastomosis jika obstruksi berada di rektosigmoid anterior.

You might also like