You are on page 1of 6

PLURALISME

Pluralisme (paham kemajemukan) terdiri dari tiga elemen utama. Pertama, pengakuan akan kemajemukan. Perbedaan, keberagaman, kemajemukan, atau pluralitas manusia, dari sudut pandang asal-muasalnya, terbagi dua: pluralitas bawaan, dan pluralitas bentukan.

Pluralitas bawaan ini pun terkait dengan proses penciptaan. Ada perbedaan dalam penciptaan. Artinya, Allah mencipta makhluk, termasuk manusia, dalam keadaan berbeda-beda. Pluralitas bentukan artinya perbedaan antar manusia merupakan hasil kreatifitas manusia dalam ruang dan waktu. Kreatifitas manusia tersebut adalah buah dari kebebasan manusia yang merupakan derivasi unsur ruh Ilahi dalam eksistensi manusia

Kedua, fungsi kreatif sintesis kebudayaan. Pluralisme tidak hanya berarti pengakuan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk. Pluralisme membutuhkan sikap tulus meneriman kenyataan kemajemukan itu sebagai bernilai positif, dan merupakan rahmat Tuhan kepada manusia karena akan memerkaya pertumbuhan budaya melalui interaksi dinamis dan pertukaran silang budaya yang beraneka ragam.

Ketiga, mekanisme perimbangan. Pluralisme pun tidak boleh dipahami sekedar kebaikan negatif (negative good), yang berguna untuk menyingkirkan fanatisme (to keep fanaticism at bay.) Pluralisme harus dipahami sebagai kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban (genuine engagement of diversities within the bonds of civility.)

Dalam pandangan Nurcholish Madjid, pluralisme adalah sebuah paham yang menganggap adanya kebenaran di agama-agama lain. Ini dikarenakan agama yang benar adalah agama yang mengakui keesaan Tuhan

You might also like