You are on page 1of 36

BAB IV PRESS TOOL 4.

1 Pengertian Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari alat ini didukung oleh plat atas sebagai alat pemegang dan pengarah dari punch yang berfungsi sebagai Jig, sedangkan bagian bawah terdiri dari plat bawah dan Dies sebagai pendukung dan pengarah benda kerja yang berfungsi sebagai fixture. Proses kerja alat ini berdasarkan gaya tekan yang diteruskan oleh punch untuk memotong atau membentuk benda kerja sesuai dengan geometris dan ukuran yang diinginkan. Peralatan ini digunakan untuk membuat produk secara massal dengan produk output yang sama dalam waktu yang relatif singkat. 4.2 Klasifikasi Press Tool Ditinjau dari prinsip kerjanya, alat ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu 1. Simple Tool adalah perkakas tekan sederhana yang dirancang hanya

melakukan satu jenis pekerjaan pada satu stasiun kerja. Dalam operasinya hanya satu jenis pemotongan atau pembentukan yang dilakukan, misalnya blangking atau bending saja !euntungan simple tool Dapat melakukan proses pengerjaan tertentu dalam waktu yang singkat. !ontruksinya relatif sederhana sehingga mudah proses pembuatannya. "enghasilkan kualitas produk lebih terjamin "udah di assembling #arga alat relatif murah.

!erugian simple tool #anya mampu melakukan proses$proses pengerjaan untuk produk yang sederhana sehingga untuk jenis pengerjaan yang rumit tidak dapat dilakukan oleh jenis press tool ini. Proses pengerjaan yang dapat dilakukan hanya satu jenis saja.

3. *hank %. Plat &tas '. Plat Pnetrasi ( Punch holder ). Pegas *tripper +. Pilar ,. Plat *tripper -. Plat Bawah ./.0andasan1Bed

.. Punch 2. Dies

4ambar %.. Simple Tool 2. Compound Tool atau perkakas tekan gabungan adalah perkakas yang dirancang utuk melakukan dua atau lebih jenis pekerjaan dalam satu stasiun kerja, atau mengerjakan satu jenis pekerjaan pada setiap station. Pemakaian jenis alat ini juga mempunyai keuntungan dan kerugian. !euntungan compound tool Dapat melakukan beberapa proses pengerjaan dalam waktu yang bersamaan pada station yang sama. Dapat melakukan pekerjaan yang lebih rumit #asil produksi yang dicapai mempunyai ukuran yang teliti. !erugian compound tool !onstruksi dies menjadi lebih rumit. 5erlalu sulit untuk mengerjakan material yang tebal. Dengan beberapa proses pengerjaan dalam satu station menyebabkan

perkakas cepat rusak.

4ambar %.2 Compound Tool 3. Progressive Tool atau perkakas tekan adalah perkakas yang dirancang untuk melakukan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukan dalam beberapa stasiun kerja Pada setiap langkah penekanan menghasilkan beberapa jenis pengerjaan dan setiap stasiun kerja dapat berupa proses pemotongan atau pembentukan yang berbeda, misalnya langkah pertama terjadi proses pierching, kedua notching dan seterusnya.

!euntungan progressive tool Dapat memproduksi bentuk produk yang lebih rumit 6aktu pengerjaan bentuk produk yang rumit lebih cepat Proses produksi lebih efektif Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda. !erugian progressive tool 7kuran alat lebih besar bila dibandingkan simple tool dan compound tool. Biaya perawatan besar. #arga relatif lebih mahal karena bentuknya rumit.

0ebih sulit proses assemblingnya.

4ambar %.3 Progressive Tool Dari ketiga jenis press tool di atas, konstruksinya mempunyai jumlah komponen yang berbeda tetapi bentuk, nama dan fungsinya hampir sama tergantung pada geometris produk yang akan dibuat. Bentuk geometris dan ukuran benda kerja merupakan faktor utama dalam proses desain suatu press tool. *emakin komplek bentuk produk maka semakin banyak komponen dan

station kerja dari prees tool sehingga biasanya lebih baik menggunakan Progresive Tool .

4.3 Jenis !enis Penger!aan "a#a Press Tool Bentuk dan proses pengerjaan pada Press 5ool dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu 1. Cutting Proces 8aitu suatu proses pengerjaan yang dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian material atau pemotongan menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan. &dapun proses yang tergolong dalam cutting tool ini adalah sebagai berikut a. Pierching Pierching adalah proses pemotongan material oleh punch dengan prinsip kerjanya sama dengan proses blanking, namun seluruh sisi potong punch melakukan proses pemotongan. Proses pierching adalah proses pembuatan lubang melalui penekanan punch pada material.

4ambar %.% Proses Pierching $. Blanking "erupakan proses pengerjaan material dengan tujuan mengambil hasil produksi yang sesuai dengan punch yang digunakan untuk menembus atau dengan sistem langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan untuk membuat benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan biaya murah.

4ambar %.' Proses Blanking %. Notching Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. 5ujuan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat$tempat tertentu yang diinginkan.

4ambar %.) Proses Notching #. Parting Parting adalah proses pemotongan untuk memisahkan komponen melalui satu garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan bentuk$bentuk yang tidak rumit atau bentuk material yang sederhana.
Punch

Scrap

Die

4ambar %.+ Proses Parting

4ambar %., Proses Shaving

e. Shaving Shaving merupakan proses pemotongan material dengan sistem mencukur, dengan maksud untuk menghaluskan permukaan hasil proses

Blanking atau Pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang sudah dilakukan terlebih dahulu. f. Trimming Trimming adalah merupakan proses pemotongaan material sisa, guna mendapatkan inishing, ini digunakan untuk memotong sisa penarikan dalam maupun benda hasil penuangan.
Excessive Material Trimmed

4ambar %.- Proses Trimming g. Cropping Cropping adalah merupakan proses pemotongan material atau benda kerja tanpa meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses yang terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak ada bagian yang tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran lebar yang sama dengan ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material sesuai dengan jumlah komponen yang diminta. Proses Cropping ini digunakan untuk membuat komponen Blanking berbentuk sederhana, tidak rumit dan teratur.

Cropped Part

Stock Strip Scrap

4ambar %../ Proses Cropping &. Lanzing !an"ing adalah merupakan proses pengerjaan gabungan antara penekukan 9bending# dan pemotongan 9cutting#. #asil proses ini berupa suatu tonjolan. *edangkan Punch yang digunakan sedemikian rupa, sehingga Punch dapat memotong pelat pada dua sisi sampai tiga sisi serta pembengkokannya pada sisi Punch yang keempat.

4ambar %... Proses !an"ing 2. Forming Proces 8aitu proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau penghilangan, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. 8ang tergolong dalam forming tool adalah bending, flanging, deep dra$ing, curling dan embossing. a. Bending

Proses bending merupakan proses pembengkokan material sesuai dengan yang dikehendaki. Proses pembendingan dapat dilakukan pada proses dingin ataupun pada proses panas. Perubahan yang terjadi pada proses ini hanya bentuknya saja namun :olume material yang dibending adalah tetap .

4ambar %..2 Proses Bending $. Flanging langing adalah proses yang menyerupai proses bending hanya perbedaanya terletak pada garis bengkok yaitu bukan merupakan garis lurus namun merupakan radius. 7ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut

Shrink flange

4ambar %..3 Proses langing %. eep ra!ing

%eep %ra$ing merupakan proses penekanan benda yang diinginkan dengan kedalaman cetakan sampai batas deformasi plastis. 5ujuannya adalah untuk memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan berubah setelah proses ini. 7ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut

4ambar %..% Proses %eep %ra$ing #. Curling "erupakan pembentukkan profil 9menggulung dan melipat; yang dilakukan pada salah satu ujung material.

4ambar %..' Curling e. "m#ossing &mbossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu atau kedua sisi material tersebut.

4ambar %..) &mbossing <ontoh dari bentuk komponen banyak ditemui dilapangan mulai dari alat rumah tangga, kesehatan , automotif maupun komponen permesinan antara lain adalah

4ambar %..+ <ontoh produk Press 5ool 4.4 Ko'"onen Press Tool *esusai dengan fungsinya yaitu memotong atau membentuk material dari plat maka harus kuat dan keras. *pesifikasi komponen press tool didesain berdasarkan ukuran , bentuk dan material benda kerja dimana hal ini akan berpengaruh terhadap besar gaya yang dibutuhkan guna pemotongan ataupun pembentukan benda kerja tersebut. &dapun nama dan fungsi komponen Press Tool dapat diuraikan sebagai berikut

1. Tangkai Pe'egang (Shank) 5angkai pemegang merupakan komponen Press Tool yang berfungsi sebagai penghubung alat mesin penekan dengan pelat atas. Shank biasanya terletak pada titik berat yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya$gaya potong dan gaya$gaya pembentukkan dengan tujuan untuk menghindari tekanan yang tidak merata pada pelat atas.

4ambar %.., Shank

$. Pelat Atas (Top Plate) "erupakan tempat dudukan dari shank dan guide bush 9sarung pengarah;. Plat atas dibalik

4ambar %..- Pelat &tas

4ambar %.2/ Pelat Bawah 3. Pelat Ba*a& (Bottom Plate) Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga mampu menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch. 4. Pelat Penetrasi

Pelat penetrasi berfungsi untuk menahan tekanan balik saat operasi berlangsung serta untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu pelat ini harus lebih lunak dari pelat atas.

4ambar %.2. Pelat Penetrasi

+. Pelat Pe'egang Punch (Punch %older Plate) Pelat pemegang punch berfungsi untuk memegang punch agar posisi punch kokoh dan mantap pada tempatnya.

4ambar %.22 Punch 'older ,. Punch Punch berfungsi untuk memotong dan membentuk material menjadi produk jadi. Bentuk Punch tergantung dari bentuk produk yang dibuat. Bentuk punch dan dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Pada perencanaan alat bantu produksi ini untuk punch dipilih bahan &mutits, &ssab, #** dan lainnya yang dikeraskan pada suhu +,/ = ,2/ memiliki kekenyalan.
/

< lalu di

Tempering pada suhu 2/// < agar diperoleh sifat yang keras tetapi masih

4ambar %.23 Punch

-. Tiang Pengara& &'uide Pillar( 5iang pengarah berfungsi mengarahkan unit atas, sehingga punch berada tepat pada dies ketika dilakukan penekanan.

4ambar %.2% Pillar .. ies 5erikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus sebagai pembentuk.

4ambar %.2' %ies

/. Pelat Stripper Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas yang terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat penjepit material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan lipatan, juga sebagai pengarah punch.

4ambar %.2) Pelat Stripper 10.Pegas Stripper Pegas stripper berfungsi untuk menjaga kedudukan striper, mengembalikan posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar

dapat mantap 9tidak bergeser; pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan.

1a'$ar 4.2- Pegas Stripper 11. Ba2t Pengikat Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies ke pelat bawah dan pelat pemegang punch ke pelat atas. Diameter dan panjang baut pengikat disesuaikan dengan ukuran dua komponen yang diikatnya.

4ambar %.2, Baut Pengikat Ta$el 4.1 Stan#ar Ba2t Pengikat 3k2ran Ba2t "' Jarak 'ini'2' .' Jarak 'aksi'2' '/ Te$al 4ies ./ > .,

") ", "./ ".2

2' %/ )/ ,/

+/ -/ ..' .'/

.' > 2' 22 > 32 2+ > 3, ? 3,

12. Pin Pene"at5Pengara& Pin penepat berfungsi untuk menepatkan dies pada pelat bawah dan pelat pemegang punch (Punch holder# ke pelat atas, sehingga posisi dies ke pelat bawah dan posisi pelat pemegang punch ke pelat atas dapat tearah dan kokoh.

4ambar %.2- Pin Penepat Ta$el 4.2 Stan#ar Pin Pene"at Te$al 4ies 1/ 24 2/ 34 41 4. 6ini'2' Ba2t 6. 6. 610 610 612 61, 6ini'2' Pena 7, 7. 710 710 712 71,

13. Sar2ng Pengara& (B2s&)

*arung pengarah berfungsi untuk memperlancar gerak plat atas terhadap dan mencegah cacat pada pelat atas. Pada perencanaan alat bantu ini biasanya menggunakan bahan kuningan.

4ambar %.3/ *arung Pengarah 14. Pin5"egas Pelontar Dalam beberapa proses seperti deep drawing, bending, emboshing dan lainnya, sebagian material masuk ke dalam dies. 7ntuk mengeluarkan atau menggerakkan benda kerja ke proses berikutnya maka diperlukan pin1pegas pelontar untuk mendorong benda keluar dari dies. &lat ini sering juga digunakan sebagai stopper untuk menjaga jarak pergerakan material ke dalam Press 5ool.

4ambar %.3. Pegas1pin Pelontar Bagian dalam dari alat ini terdapat ruangan tempat pemasangan pegas

4ambar %.32 !onstruksi Pegas1pin Pelontar

4.+ Per&it2ngan 4asar Ko'"onen Press Tool 0angkah awal yang dilakukan untuk merencanakan komponen press tool biasanya dimulai dari adanya kebutuhan konsumen intern atau ekstern. !ebutuhan konsumen ini diterjemahkan oleh desainer dan dituangkan dalam bentuk sketsa atau gambar1foto yang bertujuan untuk memperjelas bentuk geometris dan material produk yang akan dibuat. "engingat fungsi Press Tool sebagai alat potong atau pembentukan yang umumnya dari plat maka perlu perhitungan gaya dan ukuran yang sesuai guna menjaga supaya alat ini aman dan tahan lama, menghasilkan kualitas produk yang seragam dan effisien. 1. Per&it2ngan Bentangan Plat. Proses pembentukan plat seperti bending, deep drawing dan lainnya, kebutuhan plat biasanya lebih panjang dari ukuran produk jadi. 7ntuk mendapat ukuran kebutuhan sesungguhnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Panjang Plat total 90t; 0t @ 0. A &. A 02 A &2 A 03 Panjang Busur A 8 (R 9 : ) dimana, B C 2t B @ 92 = %;.t B ? %.t
2.. 360

x @ /,33.t x @ /,%.t x @ /,'.t

2. 1a;a Pierching) Blanking dan Notcching 7ntuk menentukan besarnya gaya potong plat maka dapat dijelaskan dengan memperhatikan arah gaya terhadap permukaan geser benda. &rah gaya sejajar dengan bidang geser dan tegak lurus dengan permukaan benda kerja maka tegangan yang terjadi adalah tegangan geser yang besarnya dapat diturunkan dari rumus mekanika sebagai berikut

g g

F A

Fp @ & x g

& @ !eliling potong x tebal

( + 1)

g @ tegangan geser bahan

dimana angka Poison untuk logam @ 3 $ %

5egangan geser bahan g @ 9/,+' = /,,;

m ,

!eliling bekas potong 97; 7 @ xd untuk lingkaran 7 @ 29a A b; untuk segi empat 7 @ 2.l A p untuk nothing seperti pada gambar samping Jadi besarnya 4aya Potong untuk Pierching, Blanking dan Dotching adalah sama yaitu dimana <" 8 0=. . 3 . t . m 7 t
(N)

panjang sisi potong 9mm; tebal material proses 9mm;

m : Tegangan maksimum bahan (N/mm2)


3. 1a;a Bending 4aya Bending <$ 8 0=+ . $ . t . ' (>)
t
b

4. 1a;a Forming ( eep

ra!ing)

4aya pembentukan dan penekanan untuk kedalaman tertentu dapat dicari

dengan menggunakan rumus <# 8 # t R' ( &tau <# 8 ?. #i . t . ' . Dimana F d D t ! @ 4aya pembentukan 9D1mm2; @ Diameter pembentukan benda kerja 9mm; @ Diameter bentangan benda kerja sebelum dibentuk 9mm; @ 5ebal Pelat 9mm; @ !onstanta 9/,) > /,+;
D d

K) (>)

(>)
D

t
di

Bm @ 5egangan 5arik 9D1mm2;

+. 1a;a Forming (Curling) Proses pelipatan1penggulungan ujung plat dibutuhkan gaya yang besarnya dapat dihitung dengan rumus dimana
b .t . m 3, 6. Rm

Fc @

9D;

b lebar tekukan 9mm; t tebal plat 9mm;

Bm Badius penggulungan 9mm;

5egangan maks. bahan 9D1mm

,. 1a;a Pegas Stripper Plat stripper berfungsi untuk menjaga gerakan punch supaya tetap pada sumbunya dan sekaligus menekan1memegang material plat pada saat proses penekanan atau pemotongan terjadi. 7ntuk mengatur besarnya gaya penjepitan maka di atasnya dipasang pegas. Besar gaya pegas yang dibutuhkan tergantung pada ketebaalan material yang mana harganya dapat ditentukan dengan rumus untuk cutting untuk forming <"s 8 (+ @ 20)A : <total <"s 8 0=40 : <total <"s 8 0=30 .: <total <"s 8 0=2+ .: <total dimana Fps @ 4aya pegas stipper 9D; Ft @ 4aya 5otal 9D; bila tebal plat t E /,' mm

t @ /,' = .,/ mm t F .,/ mm

-. Per&it2ngan ga;a "egas "elontar Fungsi pin1pegas pelontar adalah untuk mendorong material yang masuk ke dalam dies. 7ntuk mendorong1melepas material tersebut diperlukan gaya dorong pin1pegas yang harganya harus lebih besar dari berat material tersebut. 7ntuk mencari besarnya gaya pegas pelontar dapat dicari dengan menghitung berat benda sebagai berikut Golume benda1material G@

.D 2 .t
4

untuk selinders

9m3;

G @ p x l x t untuk balok , tergantung bentuknya "assa benda Berat benda m @ massa jenis x :olume 6@mxg 9!g; 9D;

Jadi besarnya gaya pegas pelontar dimana G

<"" B ' : g

(>)
9m 3; 9kg1m 3; 9kg; 9-,,. m1s 2;

@ Golume benda yang di angkat pegas pelontar


@

m g

massa jenis bahan

Fpp @ 4aya pegas 9D; @ "assa benda yang akan diangkat @ 4ra:itasi bumi

.. Per&it2ngan Pan!ang Punch 'aksi'2' Dalam perencanaan ukuran Punch, penampangnya tergantung pada bentuk benda kerja sedangkan panjangnya disesuaikan dengan langkah gerak, tinggi pegas dan ketebalan stripper maupun tebal benda kerja. 7ntuk menjaga supaya punch tidak bengkok akibat buckling maka panjang punch yang direncanakan harus lebih kecil atau sama dengan batang buckling menurut rumus 5etmajer yaitu sebagai berikut
LMaks =

dari panjang

2 .E.I
Fb

dimana

0maks @ Panjang Punch maksimum 9mm; H I Fb @ )odulus &lastisitas 9D1mm2; @ "omen *nersia bahan 9mm%; @ 4aya punch maksimum 9D;

Bila rumus di atas dikuadratkan dan Fb diletakkan di depan maka didapat

gaya buckling sesuai dengaan rumus Huler yaitu Fb @ dimana


2 . E . I Lmaks 2

Fb H I

@ @ @

4aya Buckling 9 D ; "odulus Hlastisitas 9 D1mmJ ; "omen Inersia minimum 9 mm% ; Panjang Punch 9 mm ;

0maks @

4aya buckling dapat juga dicari berdasarkan kerampingannya, yaitu K F K/ K C Ko Digunakan untuk rumus Huler Digunakan untuk rumus 5etmejer K @ *1i dimana i+

A
9mm ; 9 mm ; 9mm%;

* @ 0maks @ Panjang Batang & i K I @ @ @ @ jari$ jari girasi kerampingan "omen Inersia

0uas penampang 9 mmJ ;

Ta$el 4.3 Carga Elastisitas "a#a R2'2s Tetme*er Ba&an *5 3+ *5 '/ dan *5 )/ Besi tuang E( > 5''D) 2././// 2././// .//./// E0 ./' ,,/ R2'2s Tetme*er LB @ 3./ = .,.% K LB @ 33' = /,) K LB @ ++) $ .2K A /,/'3K

/. Per&it2ngan Te$al Plat Atas #an Ba*a& Pada saat proses produksi berlangsung maka terjadi gaya dorong yang memungkinkan plat atas akan mengalami bending, untuk itu maka perhitungan tebal plat didasarkan pada tegangan bending yaitu

5egangan bending

b =

Mb Wb

bi

6b @

b.h 2 6

!e dua persamaan diatas disubstitusikan maka diperoleh tebah plat atas 9h;

&8 dimana h b
bi

6 XMb max bxbi

bi =

@ 5ebal pelat atas1bawah

9mm; 9Dmm; 9D1 mm 2;

"B maks @ "omen bengkok maksimum @ 5egangan bending iMin bahan

@ 0ebar pelat atas yang direncanakan 9mm;

@ Faktor keamanan beban searah 9 % = ) ; ie # @ 5ebal %ie 9mm;

10. 6enent2kan Te$al


H =3 F tot g

5ebal %ie dapat dihitung dari rumus empires yaitu , dimana

g @ 4ra:itasi bumi 9-,,. m1det2; Ftot @ 4aya total 11. Per&it2ngan 4ia'eter pillar Pemasangan pilar umumnya fit di Plat bawah, tapi kadang kala ada yang fit di tengah atau di plat atas. Pada prinsipnya, sewaktu plat atas bergerak turun maka terjadi gesekan antara busing dengan pilar yang menimbulkan gaya radial 9Fr; pada pilar tersebut. 4aya radial ini akan menimbulkan
r ; membuatnya bengkok. tegangan geser, bending dan defleksi radial 9

9!gf;

7ntuk mencegah hal tersebut maka perhitungan ukuran diameter didasarkan pada jenis tegangan yang terjadi yaitu a. "enentukan diameter berdasarkan 5egangan 4eser

g =

Fr A

gi

Fr @ x Ftot

& @ / 4 xD 2

!e tiga persamaan di substitusi maka didapat diameter pilar 9D; Diameter Pilar D@
4 xxFtot xnx gi

harganya relatif kecil

b. "enentukan diameter berdasarkan 5egangan Bending

b =

Mb Wb

bi

"b @ Fr x l

6b @

32

D3

Dengan mensubstitusikan ketiga persamaan tersebut maka didapat Diameter pilar D@ 3


xFtot xl 32 xnxbi

Dari kedua perhitungan diameter di atas diambil yang terbesar. dimana D Ftot n l diameter pilar menurut 4aya totol yang bekerja Jumlah pillar yang digunakan jarak senter antara palat atas dan bawah 9mm; 9mm; 9D;

bi / gi 5egangan bending dan geser iMin pilat 9D1mm 2;

4ambar %.33 Defleksi Badial pada Pilar 12. Clearance Punch #an ie

*etiap operasi pemotongan yang dilakukan Punch dan %ie selalu ada nilai kelonggaran antara keduanya yang besarnya dapat ditentukan dengan rumus berikut 7ntuk tebal pelat 9s; E 3 mm dimana 7s Dp Dd < *
g

3s 8 F.S. g

dan

3s 8

Dd Dp 2

@ !elonggaran tiap sisi @ Diameter Punch @ Diameter lubang %ie @ Faktor kerja 9/,//' > /,/2'; @ 5ebal pelat @ 5egangan geser bahan

9mm; 9mm; 9mm; 9mm; 9D1mm2;

Dari hasil perhitungan gaya yang bekerja

maka dapat ditentukan ukuran

komponen press tool. Berdasarkan ukuran dan fungsi komponen tersebut maka dilanjutkan proses penggambaran dengan menyesuaian standard dan toleransi yang berlaku.

4., 6enent2kan Kor#inat Posisi Shank Shank merupakan holder dari Press Tool dan masuk ke dalam klem "esin Press. 4aya tekan "esin berimpit dan sejajar dengan sumbu shank sehingga posisinya harus diletakkan pada garis kerja Besultan 4aya potong1penekanan benda kerja. 7ntuk mendapatkan garis kerja resultan gaya maka dalam perencanaan Press Tool dimulai dari penentuan proses produksi sesuai dengan geometris produk yang akan dibuat. Proses produksi yang dimaksud adalah menentukan tahapan$tahapan bagian mana yang harus dipotong1dibentuk terlebih dahulu dan bagian mana tahapan berikutnya. Penentuan tahapan pekerjaan ini disebut dengan &liran Proses Produksi. Desain aliran proses ini menggunakan pengetahuan khusus penuh analisa, tapi secara sederhana akan dijelaskan berikut ini dengan tujuan dan faktor$faktor yang harus dipeertimbangkan adalah .. "eningkatkan efisiensi penggunaan material. 2. "eningkatkan efekti:itas proses produksi 3. "endapatkan bentuk dasar dari punch dan dies %. "eningkatkan !epresisian kerja atau kualitas produk '. "endapatkan keseimbangan gaya pada alat sehingga lebih tahan lama. Faktor$faktor yang harus dipertimbangkan adalah .. Perbandingan panjang dan lebar Press tool harus seimbang 2. Diusahakan antara punch1dies tidak bersentuhan 3. Jarak antara garis potong1pembentukan harus sesuai ketentuan %. Pemerataan 4aya pemotongan atau pembentukan harus seimbang '. Diusahakan jumlah stasiun kerja sesedikit mungkin ). Penggunaan material se efisien mungkin +. !etersediaan kapasitas "esin Press yang ada.

1. 6enent2kan Aliran Proses 7ntuk mempermudah pemahaman penyusunan aliran proses ini, diambil contoh untuk pembuatan 0aci obat yang mempunyai spesifikasi seperti gambar dari bahan plat &luminium tebal 2 mm dan tegangan tarik ../ D1mm 2 .

4ambar %.3% 0aci Nbat 7ntuk mendapatkan ukuran plat guna mencapai spesifikasi produk seperti gambar 9ukuran ruang dalam laci %, x .2/ x .3,; mm, maka perlu perhitungan bentangan dimana B C 2t didapat pertambahan panjang setiap tekukan & @ .,/% mm, Jadi ukuran plat yang sesungguhnya adalah Panjang P @ 2 9, A .. A %); A .2/ A ) x .,/% @ 2'),2% mm 0ebar 0 @ .3, A %, A .,/% @ .,+,/% mm

4ambar %.3' 4aris Bending Bentangan Produk

Bila diperhatikan konstruksi 0aci tersebut maka ada empat jenis pekerjaan utama yaitu Pierching, bending, notching dan parting, karena itu maka tidak mungkin menggunakan *imple 5ool, tapi bila menggunakan <ompound 5ool terpaksa mempunyai empat station yang membuat konstruksi Press Tool memanjang sehingga konstruksinya tidak seimbang. Disini jelas bahwa geometris produk mengarahkan desainer untuk merencanakan Progresi:e 5ool dengan dua atau tiga station kerja 97sahakan seminimal mungkin;.

4ambar %.3) &liran Proses Dua *tation Station - , Notching - dan Notching . Pierching 0, 1, 2 dan 3 Pierching 6 Station . , Parting / Bending 4 5 Bending alur -7 Bending alur -2. 6enent2kan Titik Ker!a 1a;a Potong

Bila bentuk pemotongan simetri seperti segi empat dan lingkaran maka garis kerja gaya berada pada titik tengahnya, tapi bila bentuk lain seperti notching . dan 2 , bending bentuk 7 - maka titik kerja gayanya dapat dihitung dengan rumus 5itik Berat 4aris sebagai berikut
X = li.xi li Y = li. yi li

Bila diamati secara seksama gambar produk dan aliran proses di atas maka posisi notching 2 dapat digambarkan seperti disamping. #arga x2 dapat dibaca langsung @ +3,' mm #arga y2 @ '' A h h@ Y =
li. yi @ l
67 ,1 x 67 ,1+53 x 67 ,1 67 ,1+67 ,1+53

@ %3,/' mm

Jadi y2 @ '' A %3,/' @ -,,/' mm, dengan jalan yang sama dapat dilakukan terhadap perhitungan y. dan O- pada 4ambar %.3+ berikut ini. 3. 6enent2kan Titik Ker!a Res2ltan 1a;a Dari contoh aliran proses produksi 0aci obat diatas dapat digambarkan bahwa resustan gaya bekerja pada titik 4 9O,8;. 5itik 4 ini merupakan tempat pemasangan shank. Dilai O dan 8 dihitung dengan menggunakan keseimbangan momen yang menghasilkan rumus sebagai berikut
X = Fi.xi Fi Y = Fi. yi Fi

4ambar %.3+ !ordinat Pemasangan *hank BAB V 6ESI> PRESS 4.1 Pengertian Energi #anTenaga Hnergi yang dimaksud mempunyai pengertian yang cukup luas, ada yang menyebut sumber tenaga, ada juga yang menyebut sumber bahan bakar dan lainnya. "enurut ilmu pengetahuan teknologi 9IP5H!;, Energi ialah kemampuan melakukan kerja. !erja merupakan pergerakan suatu gaya, jadi Hnergi dapat juga didefinisikan sebagai perkalian gaya dengan jarak yang ditempuhnya, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut .. Hnergi 2. Hnergi 3. Hnergi %. Hnergi '. Hnergi ). Hnergi +. Hnergi !eterangan F 4aya 9D; ialah sesuatu penyebab benda berubah1bergerak * m c Jarak 9m; perpindahan1pergeseran massa 9kg; g gra:itasi bumi 9m1sJ; kalor jenis 9joule1kg.S!; G h kecepatan gerak 9m1s; tinggi 9m; 7saha "omen Hkinetik Hpotensial Hmekanik Hkalor Hlistrik 6 @ Fx* " @ Fx * Hk @ P.m.GJ Hp @ m . g . h Hm @ Hk A Hp Q H @ m.c.Rt @ P t 9Dm; dimana F 11 * 9Dm; 9Dm; 9Dm; 9Dm; 9joule; 9joule; t waktu 9detik; F * Dm @ Joule

Rt selisih suhu 9 S! ;

4a;a #ise$2t tenaga (Po*er) ialah kemampuan melakukan usaha setiap detik. Nrang pertama yang melakukan percobaan pengukuran tenaga adalah Ja'es Gatt dengan beberapa cara yaitu

"eletakkan beban bruto diatas gerobak sebesar 2// pounds dan ditarik oleh seekor kuda. Dalam beberapa kali percobaan diproleh data bahwa untuk mencapai jarak .)' feets diperlukan waktu . menit. *ebuah mobil seberat 33// pounds ditarik oleh empat ekor kuda. Dalam beberapa kali percobaan diproleh data bahwa untuk mencapai jarak sejauh ./ feets diperlu kan waktu T menit. !arena dalam percobaan ini menggunakan !uda maka satuan tenaga dipakai tenaga kuda 9#ourse$power @ #p;. *elanjutnya sesuai perkembangan teknologi maka disesuaikan dengan standard Internasional 9*I; berdasarkan nama penemunya yaitu watt atau !ilowatt. #ubungan antara #p dan !w dapat diuraikan sebagai berikut Sat2an 4a;a (Po*er) menggunakan 9#P atau !w; <ara .. <ara 2. . #p @ 9F x *; t . #p @ 9F x *; t . !w . #p @ @ @ 92// x .)'; )/ @ ''/ lbft1det @ 933// x ./;1% .' @ ''/ lbft1det @ U !w @ +' !gm1det

. !Dm1det U !gm1det @ +%,-. @ +' x -,,. x /,//. @ ''/ . /,%'% . /,3/ @ /,+3) !w

.#p @ ''/ lbft1det

Ja#i

1C" 8 ++0 l$ft5#et 8 -+ Kg'5#et 8 0=-3, K* 8 -3, *att

4.2 Tenaga Penge"ressan 5enaga yang dibutuhkan dalam penggunaan Press 5ool adalah perbandingan antara energi dan waktu.

P=

E t

Fx t

= FxV

9watt; 9watt; 9m; 9m1det; 9det;

Dimana P tenaga pengepresan * 0angkah gerak turun punch

F Ftot gaya total pada press tool 9D; G !ecepatan gerak punch t 6aktu gerak pemotongan

!ecepatan dan waktu gerak pemotongan1pembentukan berkaitan dengan kapasitas produksi yang direncanakan, akan tetapi tergantung pada mesin yang digunakan, misalnya menggunakan mesin press listrik pada putaran .2/ rpm berarti sekali penekanan membutuhkan waktu t @ /,' det.

4.3 Jenis !enis 6esin Press *esuai perkembangan ilmu teknologi maka semakin banyak dan kompleks "esin Press yang dibuat, beberapa diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut .. "esin Press "anual a. "esin Press *entrifugal "esin Jenis ini menggunakan bandul dengan batang ulir. Bila bandul diputar maka akan menimbulkan gaya sentrifugal dan arahnya yang tegak lurus radius putar menimbulkan sentripetal. 4aya sentripetal ini menimbulkan momen putar yang mendesak batang ulir bergerak turun. 4aya tekan mesin ini dapat dihitung dengan rumus 4aya pada ulir yaitu
FxR mxaxR Fp = r . tg ( + ) = r .tg ( + )

Fp 4aya tekan mesin 9D; m B r massa bandul Jari$jari bandul 9!g; 9m;

Jari$jari Batang ulir 9m; sudut akibat gesekan ulir 9o; 4ambar %.3, "esin Press *entrifugal

sudut kemiringan ulir 9o;

b. Dongkrak #idraulik Prinsip perhitungan menggunakan "ekanika dan #ukum Pascal yaitu Fh x a @ Fsk x b Fsk x &sk @ Fsb x &sb

Fp = Fsb =

axAsbxFh bxAsk

4ambar %.3- Dongkrak #idraulik dimaana Fp @ Fsp 4aya tekan dongkrak Fh a b 4aya tangan operator Panjang handel dongkrak Jarak sumbu tabung kecil ke ujung engsel 9D; 9D; 9m; 9m; 9m 2; 9m 2;

&sk 0uas penampang tabung kecil &sb 0uas penampang tabung besar 2. "esin Press "ekanik 5ipe "esin ini digerakkan oleh 0istrik dan di$ sambung dengan belt ke flywheel dan selanjut nya dihubungkan ke poros eksentrik. !apasitas nya sudah tertentu dan bermacam :ariasi mulai dari ./ ton dan seterusnya. <ara pengoperasian dengan jalan menekan tombol 9Nn; maka mesin penggerak hidup tapi poros eksentrik belum ber = putar. Jika handel kaki di injak maka poros eksen$ trik berputar dan mendorong holder pemegang shank bergerak turun. 3. "esin Press #idraulik

4ambar %.3- "P "ekanik

5ipe mesin inipun menggunakan listrik sebagai tenaga penggerak pompa hidraulik . Fluid 9oli; yang bertekanan bergerak sambil mendorong piston dalam selinder sehingga menimbulkan 4aya tekan Fp @ P x & 9D;. !apasitas mesin ini relatif lebih besar tetapi kecepatan lebih rendah dari mesin mekanik.

4ambar %.%/ "P "esin Press #idrulik 4.4 Oto'isasi Pengo"erasian Press Tool Beberapa industri yang penulis sudah pernah kunjungi, banyak proses produksi yang berjalan secara otomisasi dengan penuh kontrol seperti $ Proses pengisian dan penutupan botol $ Proses pengepresan dan pembungkusan obat $ Proses pemindahan ingot 9batangan Baja masih membara; ke posisinya $ Proses pengelasan rangka outomoti:e dan sebagainya. Penggerak dan kontrol kerjanya dilakukan dengan tiga sistem yaitu Hlektrik, #idraulik dan Pneumatik. 8ang paling sederhana dan aman adalah menggunakan Pneumatik walaupun tenaga gerak tidak spontan karena sifatnya compressible. 0angkah$ langkah perencanaan otomisasi ini juga mulai dari aliran proses produksi. 7ntuk mempermudah pemahaman maka diambil contoh tugas akhir alumni 2/ tahun yang lalu di bawah bimbingan penulis yaitu VBancang Bangun Ntomisasi <ompound 5ool Penyanggah Nbat DyamukW menggunakan Pneumatik.

4ambar %.%. *ketsa Ntomisasi Press 5ool Prinsi" Ker!a O"ti'asi Press Tool $ *elinder & turun menekan plat di atas roll $ *elinder B maju mendorong plat ke dalam dies $ *elinder < turun melakukan proses 0anMing dan Blanking $ *elinder & naik melepas klem plat $ *elinder B mundur bersamaan selinder < naik mengangkat Punch dan proses berikutnya kembali seperti semula Proses produksi berjalan secara terus menerus dibawah kontrol otomatis pneumatik yang dipasang pada kontrol Panel. Proses perencanaan cirkuit dapat menggunakan sistem Begister shift, Intuitif , <ascade atau "odul dan lainnya.

Dengan menggunakan salah satu dari metode tersebut maka dapat disusun <irkuit Pneumatik seperti gambar di bawah ini.

4ambar %.%2 <irkuit Penggerak Ntomisasi

You might also like