You are on page 1of 10

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

Rangkaian Dioda
A. Karakteristik Dioda Dioda merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda (terminal) yang terdiri atas persambungan P-N, baik dibentuk oleh kristal Germanium atau Silikon. Ada dua jenis dioda yaitu dioda tabung dan dioda semikonduktor. Namun pada saat ini dioda tabung sudah jarang sekali digunakan atau bahkan sudah tidak digunakan lagi.

Gambar 1. Ilustrasi P-N junction pada dioda dan simbol dioda. Ketika dibias maju, dioda Germanium tidak menghantarkan arus ketika tegangan masih di bawah 0,3V. Sedangkan dioda Silikon tidak menghantarkan arus ketika tegangan masih di bawah 0,7V. Tegangan tersebut disebut dengan potensial barier. Saat dibias mundur, dioda tidak menghantarkan arus (hanya ada sedikit arus yang bocor) sampai mencapai tegangan breakdown dioda tersebut. Apabila telah mencapai tegangan breakdownnya dioda akan menghantarkan arus.

Gambar 2. Kurva karakterisik dioda.

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

B. Zero Bias Zero bias merupakan keaadaan ketika dioda tidak dihubungkan dengan sumber tegangan. Pada keaadaan ini tidak ada perpindahan elektron. Sehingga tidak terdapat perubahan lebar PN Junction. Berikut ini merupakan gambaran dari zero bias dan rangkaian ekuivalennya.

Gambar 3. Gambaran zero bias dan rangkaian ekuivalennya. C. Reverse Bias Jika terminal P dihubungkan dengan kutub - sumber tegangan dan terminal N dihubungkan dengan kutub + sumber tegangan, maka keaadaan ini disebut dengan bias mundur (reverse bias). Pada keadaan ini hole di P ditarik oleh kutub - sumber tegangan menjauhi P-N Junction, elektron bebas di N ditarik oleh kutub + sumber tegangan menjauhi P-N Junction, sehingga daerah muatan ruang dan P-N Junction menjadi lebih lebar. Hal ini mengakibatkan tidak akan terjadi arus listrik dari pembawa muatan mayoritas. Tetapi terdapat arus linstrik yang sangat kecil yang disebabkan oleh pembawa muatan minoritas. Berikut ini gambaran mengenai dioda yang dibias mundur.

Gambar 4. Gambaran dioda yang dibias mundur.

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

Dioda yang dibias mundur dapat dianalogikan sebagai saklar terbuka. Sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dioda dibias mundur dapat dikatakan tidak terdapat arus listrik yang mengalir karena hanya sedikit saja arus yang bocor hingga melalui tegangan breakdown. Berikut ini rangkaian ekuivalen dari dioda yang dibias mundur dan analogi dioda yang dibias mundur sama dengan saklar terbuka.

Gambar 5. Rangkaian ekuivalen dioda bias mundur dan analogi dioda bias mundur. Karakteristik Reverse Bias

Gambar 6. Kurva karakteristik dioda bias mundur. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dioda yang dibias mundur dapat dikatakan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena hanya terdapat sedikit saja arus yang bocor. Kurva yang ditampilkan pada gambar 6 dapat dilihat pada Reverse Bias Region menunjukkan bahwa terdapat arus mengalir yang nilainya lebih kecil dari 10nA. Setelah melewati tegangan breakdown arus akan dihantarkan (reverse current). D. Forward Bias

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

Jika terminal P dihubungkan dengan kutub + sumber tegangan, sedangkan terminal N dihubungkan dengan kutub sumber tegangan, maka keadaan ini disebut dengan bias maju (forward bias).

Gambar 7. Gambaran dioda yang dibias maju. Saat dibias maju hole di P-N didorong ke N oleh kutub + sumber tegangan, elektron bebas di N didorong ke P oleh kutub sumber tegangan dan P-N junction menjadi lebih sempit sehingga timbul arus listrik dari pembawa muatan mayoritas. Arus ini dipertahankan terus selama sumber tegangan tetap memberikan energinya. Dioda yang dibias maju dapat dianalogikan sebagai saklar yang tertutup, sehingga dapat digunakan untuk menghantarkan arus. Berikut ini rangkaian ekuivalen dari dioda bias maju dan analogi dioda yang dibias maju sama dengan saklar tertutup.

Gambar 8. Rangkaian ekuivalen dioda bias maju dan analogi dioda bias maju.

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

Karakteristik Forward Bias

Gambar 9. Kurva karakteristik dioda bias maju. Dioda yang dibias maju akan dapat menghantarkan arus sepenuhnya setelah melewati tegangan potensial barier atau knee voltage. Untuk dioda Silicon knee voltage-nya adalah 0,7V sedangkan dioda Germanium adalah 0,3V. E. Sinyal Dioda Secara Seri

Gambar 10. Dioda yang dirangkai seri. Untuk mencari tegangan pada suatu rangkaian yang terdapat dioda yang dirangkai seri yaitu tegangan dari sumber tegangan dikurangi dengan tegangan individual masing-masing dioda. Seperti pada gambar 10, untuk mencari tegangannya yaitu 10V- (3 x 0,7V). Hal ini karena setiap dioda memiliki resistansi pada junction yang relatif, sehingga tiga dioda yang dirangkai secara seri akan memiliki tiga kali nilai resistansi.

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

F. Penyearah Gelombang (Rectifier) Pengubah sinyal tegangan arus bolak-balik (alternating current) menjadi tegangan arus searah (direct current). Komponen utama penyearah gelombang adalah dioda yang diberikan bias maju (forward bias). Penyearah gelombang dilakukan baik untuk trafo step down maupun trafo step up. Penyearah Setengah Gelombang

Gambar 11. Rangkaian penyearah setengah gelombang. Penyearah setengah gelombang menggunakan sebuah dioda sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang pada tegangan arus bolak-balik. Cara kerjanya saat siklus positif dioda dibias maju, sehingga dioda berperan sebagai saklar yang tertutup. Sedangkan saat siklus negatif dioda dibias mundur, sehingga dioda berperan sebagai saklar yang terbuka. Berikut ini adalah gambaran mengenai cara kerja penyearah setengah gelombang.

(a)

(b)

Gambar 12. (a) saat siklut positif. (b) saat siklus negatif.

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

Penyearah Gelombang Penuh

Gambar 13. Penyearah gelombang penuh untuk trafo biasa (dioda bridge). Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D1 menuju beban dan kembali melalui dioda D4. Pada saat yang bersamaan pula, dioda D2 dan D3 mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator. Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D2 menuju beban dan kembali melalui dioda D3. Karena dioda D1 dan D4 mengalami reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini. Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan DC). Berikut ini gelombang penuh yang dihasilkan oleh dioda bridge.

Gambar 14. Hasil gelombang yang sudah disearahkan.

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

Gambar 15. Penyearah gelombang penuh untuk trafo CT saat tegangan primer siklus positif. Pada bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal output yang terjadi secara bersamaan, mempunyai amplitudo yang sama namun berlawanan fasa. Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus positif, pada titik AO akan terjadi siklus positif sementara pada titik OB akan terjadi siklus negatif. Akibatnya D1 akan mengalami bias maju sedangkan D2 mengalami bias mundur sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.

Gambar 16. Penyearah gelombang untuk trafo CT saat tegangan primer siklus negatif. Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus negatif, pada titik AO akan terjadi siklus negatif sementara pada titik OB akan terjadi siklus positif. Akibatnya D2 akan mengalami bias maju sedangkan D1 mengalami bias mundur sehingga arus akan mengalir melalui D2 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

arus mengalir melalui arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang disearahkan seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 17. Hasil gelombang yang sudah disearahkan. Penyearah Gelombang Dengan Filter Kapasitor

Gambar 18. Rangkaian diode bridge dengan filter kapasitor. Cara kerja dari rangkaian pada gambar 18 sama saja dengan penjelasan dioda bridge pada gambar 13. Hanya saja pada rangkaian ini ditambahkan kapasitor yang berfungsi sebagai filter. Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah maupun gelombang penuh. Filter diperlukan karena rangkaian rangkaian elektronik memerlukan sumber tegangan DC yang tetap, baik untuk keperluan

Badrus Sulaiman 100533404335 PTI 2010

sumber daya dan pembiasan yang sesuai operasi rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C), induktor (L) atau keduanya. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat diformulasikan sebagai berikut :

Kemudian untuk nilai riple tegangan yag ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

You might also like