You are on page 1of 31

CEGAH HIPERTENSI

MULAI SEKARANG!
OLEH : CLARA ADITYA P37324111005

Persebaran Kejadian Hipertensi

Lanjutan...
Sebanyak 1 milyar orang didunia atau 1 dari 4

orang dewasa menderita penyakit ini. Bahkan diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1.6 milyar menjelang tahun 2025. Berdasarkan American Heart Association (AHA, 2001), terjadi peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar 21% dari tahun 1989 sampai tahun 1999. Secara keseluruhan kematian akibat hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

Hipertensi yang Tidak Terdiagnosa


Hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)2007 menunjukkan hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%. Dari 31,7% prevalensi hipertensi tersebut diketahui bahwa 76% kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnos is atau 76% masyarakat belum mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi.

Langkah Pemerintah Untuk Mengatasi Hipertensi


Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi

dini hipertensi secara aktif (skrining)


Meningkatkan

akses dini

masyarakat melalui penyakit tidak

terhadap pos menular

pelayanan pembinaan

deteksi terpadu

kegiatan

(Posbindu PTM)
Meningkatkan akses penderita terhadap pengobatan

hipertensi melalui revitalisasi puskesmas untuk pengendalian PTM

CERDIK
Cek kesehatan dengan deteksi dini secara rutin dan teratur Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya Rajin aktifitas fisik Diet sehat dengan kalori seimbang berupa rendah lemak,

garam, gula dan tinggi serat


Istirahat yang cukup, dan Kendalikan stress.

DEFINISI HIPERTENSI

Klasifikasi Tekanan Darah


Kategori Optimal Sistolik (mmHg) < 120 Dan Diastolik (mmHg) < 80

Normal
Normal tinggi Hipertensi

<130
130 139

dan
atau

<85
85 89

Derajat I
Derajat II Derajat III

140 159
160 179 180

atau
atau atau

90 99
100 109 110

Faktor Penyebab

Lanjutan...
Keturunan

Penelitian dari Universitas John Hopkins yang melibatkan 1000 orang laki-laki selama kurang lebih 54 tahun, menunjukkan bahwa kenaikan resiko hipertensi terhadap : -pria dengan ibu pengidap hipertensi sebesar 50%.

-pria dengan ayah pengidap hipertensi sebesar 80%.


-pria dengan kedua orang tua memiliki riwayat darah tinggi, sebesar 150%.

Lanjutan...
Usia

Lanjutan...
Jenis Kelamin

Gaya Hidup
1. Merokok

Para perokok meningkat resikonya 3-5 kali terkena hipertensi merokok dibandingkan dengan orang yang tidak

Lanjutan...
2. Diet
Peningkatan pada mereka tekanan yang

darah banyak ditemukan memiliki asupan garam

yang tinggi dan memiliki


berat badan berlebih.

Lanjutan...
3. Aktifitas Fisik
Orang yang kurang aktivitas akan cenderung mempunyai

frekuensi denyut jantung yang


lebih lebih tingi keras sehingga pada otot tiap jantung akan harus bekerja kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa maka makin besar tekanan yang dibebankan pada arteri.

Lanjutan...
4. Stress

Stress memicu terjadinya hipertensi dimana hubungan


antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis. Dengan respon stress, sistem syaraf simpatetik menjadi dominan. Dengan respon relaksasi, sistem syaraf parasimpatetik lah yang dominan. Sistem syaraf parasimpatetik mengendalikan fungsi-fungsi tubuh seperti pencernaan , pernfasan, dan detak jantung selama masa istirahat, relaksasi, visualisasi,

meditasi dan tidur.

Pencegahan Hipertensi
Mengubah gaya hidup merupakan faktor yang berperan besar dalam menurunkan tekanan darah.
1.

Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat


badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.

2.

Mengubah pola makan pada penderita diabetes,


kegemukan, atau kadar kolestrol darah tinggi Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2.3 gram Natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium, dan kalium yang cukup).

3.

Lanjutan...
4. Mengurangi atau tidak minum alkohol.
5. Olahraga yang tidak terlalu berat. 6. Penderita hipertensi essensial tidak perlu

membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.


7. Berhenti merokok. 8. Mengukur tekanan darah secara berkala

agar terkontrol.

Modifikasi Gaya Hidup


MODIFIKASI Penurunan Berat Badan Perencanaan Makan REKOMENDASI Menjaga berat badan normal Diet tinggi serat (sayur dan buah) dan rendah lemak (terutama lemak jenuh) 2,4 gram Natrium atau 6 gram Natrium Klorida Aktifitas fisik harian minimal 30 menit per hari Lebih baik tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok sama sekali PENGURANGAN TEKANAN SISTOLIK 5-10 mmHg 8-14 mmHg

Mengurangi makanan yang mengandung Natrium Olahraga

2-8 mmHg

4-9 mmHg

Membatasi konsumsi alkohol dan rokok

4-9 mmHg

Peranan Poltekkes Kemenkes Jakarta III


1. Mengadakan program Jumat Sehat Program ini dinamakan Jumat Sehat karena dilaksanakan setiap hari jumat pagi. Jumat Sehat merupakan bentuk olahraga bersama sebelum para karyawan melakukan tugas pekerjaan dibagian masing-masing.

2. Menjaga asupan nutrisi Mengingat Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III memiliki beberapa jurusan yang mahasiswanya menetap diasrama, maka peranan yang dapat diambil yaitu mengontrol menu makanan di asrama serta menghimbau kepada para pekerja dapur untuk menjaga kualitas makanan di setiap menu. Selain itu, dapat bekerjasama dengan pihak kantin untuk menjaga kualitas makanan yang dijual.

3.Melaksanakan pemeriksaan Tekanan Darah secara berkala Pemeriksaan Tekanan Darah dilakukan sebagai salah satu screening untuk mendeteksi kejadian hipertensi di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III.

4. Bekerjasama dengan Klub Jantung Remaja (KJR) Bentuk kerjasama ini dapat berupa kegiatan penyuluhan atau seminar kesehatan tentang hipertensi serta melibatkan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap kejadian hipertensi. Kegiatan lainnya dapat berbentuk senam bersama, pemeriksaan tekanan darah massal, serta pemberian informasi tentang hipertensi kepada masyarakat.

5.

Mengeluarkan peraturan larangan merokok Mengacu pada UUD pasal 115 ayat 1 dan Pergub No. 75 tahun 2005 tentang larangan merokok maka Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III turut berpartisipasi dalam menerapkan peraturan tersebut.

Badan Eksekutif Mahasiswa


1. Turut mengadakan program Jumat Sehat

Program ini merupakan bentuk kerjasama dengan pihak manajerial Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III. Jumat sehat diadakan disetiap jurusan pada hari jumat pagi sebelum perkuliahan dimulai.

2. Memberi informasi yang lebih luas tentang

Hipertensi Pemberian informasi yang lebih luas untuk warga Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III tentang hipertensi dapat memanfaatkan sarana mading dan akun media sosial yang dimiliki oleh Badan Eksekutif Mahasiswa.

3. Mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) Kegiatan Pengabdian Masyarakat selalu diisi dengan pemeriksaan tekanan darah, sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat mendeteksi kejadian hipertensi di kalangan di masyarakat.

4. Membentuk Klub Remaja Peduli Hipertensi Klub Remaja Peduli Hipertensi berpartisipasi dalam memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan hipertensi yang tidak hanya terbatas di Indonesia tetapi juga melibatkan informasi dari lingkup dunia.

5. Mengadakan kegiatan-kegiatan mahasiswa yang bersifat hiburan Dengan adanya kegiatan yang sifatnya menghibur, diharapkan dapat menurunkan tingkat stress yang ada dikalangan mahasiswa. Hiburan terbukti dapat menimbulkan dampak terhadap perbaikan suasana hati dan kemampuan untuk mengatasi berbagai situasi kehidupan yang menekan.

TERIMA KASIH

You might also like