You are on page 1of 1

Evaluasi Kegagalan 1. Restorasi yang kurang baik atau desain restorasi yang buruk 2. Trauma atau Fraktur 3.

Terkenanya jaringan periodontal Evaluasi Keberhasilan a. Pemeriksaan klinis Kriteria klinis keberhasilan perawatan yang disusun oleh Bennet,dkk adalah : Tidak adanya nyeri atau pembengkakan. Hilangnya saluran sinus. Tidak ada fungsi yang hilang. Tidak ada bukti kerusakan jaringan lunak, termasuk tidak adanya sulkus yang dalam pada pemeriksaan dengan sonde periodontium. b. Pemeriksaan radiografis 1. Berhasil, jika tidak ada lesi apeks yang resorptif secara radiologis. Ini berarti bahwa suatu lesi yang terapat saat perawatan telah membaik atau tidak timbul lesi baru setelah perawatan. Dengan demikian keberhasilan benarbenar terjadi jika radiolusensi tidak berkembang atau hilang setelah interval pasca perawatan antara 1-4 tahun. 2. Gagal, jika kelainannya menetap atau berkembangnya suatu tanda penyakit yang jelas secara radiografis. Secara khusus, terdapat lesi radiolusen yang membesar dan persisten. 3. Meragukan adalah jika ada tanda-tanda yang mencerminkan ketidakpastian. Situasinya tergambar dengan adanya lesi radiolusen yang tidak berkembang menjadi lebih buruk atau membaik dengan jelas. Suatu status yang meragukan akan beralih menjadi kegagalan jika situasinya (yang tidak ada tanda-tanda perbaikan) terus berlanjut hingga 1 tahun pasca perawatan. c. Pemeriksaan histologis Secara histologis, perawatan yang berhasil ditandai dengan suatu perbaikan struktur periapeks dan tidak adanya inflamasi. Tetapi pemeriksaan histologis rutin dari jaringan periapeks pasien tidak praktis dilakukan.

You might also like