You are on page 1of 4

Khutbah Jum'at

MENJAGA KEUTUHAN AMAL SHALIH KITA


SUGENG RIYANTO/ GURU SMAN KOTA MUNGKID, MAGELANG
Artinya: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS. Al-Baqarah 2: 216 ) Sengaja khatib mengutip ayat di atas untuk mengingatkan kita semua agar kita semua yang hadir di majelis ini paham kalau ukuran senang dan benci itu bukan ukuran yang terbaik dalam menentukan sikap. Bahkan sebaliknya, justru dengan memperturutkan kesenangan itu, kita bisa tersesat. Mungkin kita sebenarnya sudah paham akan hal itu, tetapi kadang sering tidak berdaya untuk dapat meninggalkannya. Sesulit menegakkan kebenaran. Objektivitas dan ketulusan dalam nurani kita sering kita abaikan. Nurani kita kadang menjadi buta, karena justru membela gengsi pribadi dan kepentingan kelompoknya. Saudara seiman dan sekeyakinan. Berikut akan kita kaji beberapa dasar yang menjadikan amaliah kita terlempar rugi dan sia-sia. 1. Beramal bukan dengan aturan agama Islam aturan agama Islam, maka amaliah itu tidak akan diterima oleh Allah dan di akhirat kelak termasuk orang rugi. Dalam kehidupan nyata, kita sering melihat orang-orang Islam, tetapi cara beribadahnya, keyakinannya tidak menggunakan dasar aturan agama Islam. Bukan hanya tenaga, harta, dan umur pun berlalu bersama perilaku-perilaku syirik, perbuatan-perbuatan bidah dan keyakinan-keyakinan khurofat. 2. Tidak menunaikan shalat

Puji syukur senantiasa kita panjatkan dari lubuk yang terdalam ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang yang tiada terbilang. Marilah kita persegar, kita tumbuhkembangkan kadar takwa kita kepada Allah dengan tetap mematuhi secara konsisten perintahNya serta menjauhi segala yang Allah larang, baik dalam kesendirian maupun banyak orang. Saudara-saudara seiman dan sekeyakinan. Allah SwT telah berfirman:

Artinya: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. ( QS.Ali Imron 3: 85 ) Ayat ini mengandung makna pula siapa saja yang beramal tanpa dasar

Artinya: Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. (QS. ArRum 30: 31). Ayat ini menegaskan agar di sepanjang hidup kita menjaga konsistensi taubat dan takwa kita hanya kepada Allah. Selain itu, ayat ini menegaskan bahwa kita dilarang dengan sangat meninggalkan shalat, karena orang yang meninggalkan shalat itu termasuk musyrik. Bukankah kita telah memahami bahwa orang musyrik, munafik, dlalim ataupun fasik itu bagian dari orang yang kafir atau ingkar kepada Allah? Karena itu,orang yang meninggalkan shalat tanpa dasar yang benar termasuk orang-orang yang kafir. Dalam ayat lain Allah SwT menerangkan dengan firman-Nya:

SUARA MUHAMMADIYAH 15 / 96 | 1 - 15 AGUSTUS 2011

31

Khutbah Jum'at
Artinya: Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orangorang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu ap apun. (Q.S. An-Nur 24:39). Ayat ini semestinya semakin menyadarkan kita betapa pentingnya menegakkan shalat dengan sebenarbenarnya. Shalat adalah syarat utama diterimanya amal shalih yang lain. Menjadi lokomotif bergeraknya gerbong amaliah yang lain. 3. Berpaling dari nasihat agama dan lupa akan mati kemudian beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya. Maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (QS.AnNisa': 137). Ayat ini memberikan petunjuk pada kita betapa hidup ini bukan main-main, pengabdian kita kepada Allah juga bukan main-main, bukan coba-coba, bukan setengah hati dan bukan untung-untungan. Allah menuntun kita bahwa keimanan itu untuk manusia itu sendiri, kebaikan dan pahala itu untuk diri mereka sendiri. Bukan untuk Allah. 5. Berbuat aniaya terhadap sesama betapa pentingnya menjaga hubungan keharmonisan dengan sesama. Bagusnya seperti apa cara beragama seseorang kalau hanya berputar sekitar ibadah ritual. Akan tetapi tidak berhenti dari ghibah, namimah, dan fitnah pada sesama. Amaliah yang banyak itu akan dimiliki oleh orang yang pernah didlalimi. Semoga Allah membimbing dan meridlai kita dalam mengarungi perjalanan hidup ini. Amin.

DOA PENUTUP Artinya: Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. ( QS. Al-Kahfi 18: 105 ) Sering kita lupa ketika sehat dan gembira, sehingga menganggap agama itu membuat hidup tidak bebas dan terikat. Bahkan ada yang merasa alergi mendengar pembicaraan agama, menyumbat telingga rapat-rapat disertai pikiran dan perasaan melambung tinggi untuk mencari alasan membantah dan menolak dari mengakui kebenaran dan kebaikan agama. 4. Tidak kunjung mengakhiri kemaksiatan

Artinya: Sesungguhnya orangorang yang beriman kemudian kafir,


32

Artinya: Sesungguhnya orang yang rugi (miskin) dari umatku, yaitu mereka yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal shalatnya, puasanya, dan zakatnya. Tetapi ia telah memaki seseorang, menuduh orang lain, makan harta orang lain, membunuh orang dan memukul orang. Maka diberikanlah kebaikan orang ini kepadanya, dan kebaikan itu kepadanya. Jika telah habis kebaikannya sebelum ia diadili lalu dibawalah dosadosanya (kesalahannya) yang diserahkan padanya (sebagai ganti) lalu dibawalah orang itu yang merugi ke dalam neraka. (H.R. Muslim) Hadits ini sangat menegaskan

SUARA MUHAMMADIYAH 15 / 96 | 1 - 15 RAMADLAN 1432 H

Khutbah Jum'at
MENCINTAI SAUDARA
H MOH FACHRURROZY
Orang laki-laki dari kaum Muhajirin yang tidak beristri dikawinkan dengan wanita Madinah dari salah satu istri orang Anshar setelah diceraikan. Persaudaraan Islam telah dikokohkan dengan firman Allah dalam Al-Quran pada surat AlHujurat ayat 10: lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok); dan janganlah pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar (paraban/ julukan) yang buruk. Seburukburuk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dlalim. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah! Dikaitkan dengan keimanan seseorang, Rasulullah saw menegaskan dalam sabdanya:

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah! Ketika Rasulullah saw telah berada di kota Madinah dan membangun suatu Negara Islam pertama, dengan konstitusi AlQuran dan As-Sunnah, maka dimulailah mengatur masyarakat berdasar pada undang-undang Kitabullah dan Sunnah Rasul. Disusunnya masyarakat atas dasar persamaan hak dan kewajiban tanpa memandang sosial ekonomi, tapi didasarkan pada rasa ketakwaan kepada Allah SwT, bahwa tiada perbedaan manusia di hadapan Allah SwT, yang paling mulia di sisi Allah hanyalah yang paling takwa. Bahwa Rasulullah saw menjadikan dua kelompok Muslim di Madinah antarkaum Muhajirin (asal Makkah) dan kaum Anshar (asli Madinah) menjadi bersaudara, saudara seagama. Bahkan lebih dari itu, yaitu seperti saudara kandung.

Artinya: Orang-orang Mukmin itu bersaudara, sebab itu perdamaikanlah antara dua orang saudaramu dan takutlah kepada Allah, mudah-mudahan kamu mendapat rahmat. Sesama Muslim, baik laki-laki maupun perempuan dilarang saling menghinakan, saling mencela, saling memberi gelaran (paraban = julukan) yang tidak baik. Hal ini ditegaskan lagi dengan lanjutan ayat tersebut pada ayat yang ke-11, dengan firman-Nya:

Yang artinya: Wahai orangorang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan)

Artinya: Sabda Rasulullah saw: Tidak sempurna iman seseorang kamu sehingga ia mencintai (mengasihi) saudaranya, sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri. (Bukhari). Yang dimaksud saudara pada Hadits tersebut, tidak terbatas pada saudara karena hubungan darah, melainkan lebih luas lagi, saudara sebangsa, saudara seagama atau tegasnya sesama manusia. Islam mengajarkan rasa persaudaraan diukur dengan keimanan seseorang. Iman seseorang tidak sempurna selagi seorang Islam belum mengasihi saudaranya, baik saudara hubungan darah, saudara sebangsa, saudaranya seagama dan
33

SUARA MUHAMMADIYAH 15 / 96 | 1 - 15 AGUSTUS 2011

Khutbah Jum'at
saudara sesama manusia, seperti halnya dia mengasihi dirinya sendiri bahkan lebih dari itu. Banyak contoh teladan yang diberikan Rasulullah saw, juga oleh para sahabat beliau maupun para tabiin tentang pengamalan Hadits tersebut, yaitu mengasihi saudaranya seperti mengasihi dirinya sendiri. Terutama hal ini terjadi di saat keadaan gawat atau darurat, di masa peperangan atau bencana alam lainnya. Di saat itu, perlu saling bahu-membahu, bantu-membantu, tolong-menolong dalam menolak bahaya atau menyelamatkan jiwa raga, harta benda dan melindungi rumah tangga dari bahaya kemusnahan. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah! Dikisahkan, ketika terjadi Perang Yarmuk antara tentara Islam dengan tentara Romawi, Huzaifah Al-Adawi mencari saudaranya yang ikut berperang setelah perang usai sambil membawa air minum. Ketika dilihatnya, saudaranya berbaring di antara mayat syuhada yang bergelimpangan, ia keluarkan air yang dibawanya untuk diminumkannya. Belum sempat Huzaifah meminumkan air kepada saudaranya, terdengarlah keluhan kawannya yang sama-sama luka parah. Saudara Huzaifah memberi isyarat agar dia pergi kekawan yang mengeluh tadi untuk meminumkannya. Tetapi belum sempat meminumkan kawan yang mengeluh, terdengarlah erangan yang kuat dari arah tidak jauh dari situ. Kawan yang mengeluh tadi memberi isyarat kepada Huzaifah agar menolong orang yang mengerang itu. Ketika sampai di tempat orang yang mengerang, ternyata ia sudah meninggal. Kembali Huzaifah ke tempat orang yang mengeluh, ternyata juga sudah meninggal. Akhirnya Huzaifah ke tempat saudaranya, saudaranya juga sudah meninggal.
34

Beginilah kuatnya persaudaraan kaum Muslimin kala itu. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah! Bercermin dari kisah tersebut, kiranya tidak berlebihan disaat keadaan sekarang, di mana keadaan sosial ekonomi bangsa kita tidak menentu, adanya semacam gap atau jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin begitu tajam, khususnya di kalangan kaum Muslimin. Dengan mengamalkan ajaran Rasulullah saw, baik dari kandungan Al-Quran maupun Al-Hadits, maka akan terciptalah persaudaraan Muslim (ukhuwwah Islamiyah) yang nyata. Semoga.

kesadaran dan himmah yang kuat dapat mengamalkan ajaran Rasulullah dengan sebaik-baiknya.

Khutbah Kedua

AGEN MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH DI JAMBI

TOKO BUKU "PAK KIRMAN"


Pasar Singkut, Jamaah shalat Jumat rahimakumullah! Marilah kita sudahi khutbah kedua ini dengan bersama-sama kita memanjatkan doa kepada Allah SwT, semoga kita dengan penuh Kab. Sorolangun Jambi 37482 Hp. 085 266 703 249, 085 266 298 110

SUARA MUHAMMADIYAH 15 / 96 | 1 - 15 RAMADLAN 1432 H

You might also like