Professional Documents
Culture Documents
SUNNAH-SUNNAH FITRAH
Syaikh Sayid Sabiq
Sumber Tulisan:
PERHATIAN
Ebook ini ditujukan untuk kepentingan penyebaran ilmu dan da'wah semata,
bukan untuk diperjualbelikan atau tujuan komersial lainnya.
Pustaka Lingkar Studi Islam ad-Difaa', Bandung.
E-mail: ibnu_mahmud1424@yahoo.com
١٤٢٨ ، ﺫﻭ ﺍﳊﺠﺔ٠٤ ،ﺍﳋﻤﻴﺲ
Sunnah Fitrah – syaikh Sayid Sabiq
SUNNAH-SUNNAH FITRAH’
Allah telah memilihkan untuk para Nabi itu sunnah-sunnah, dan
menitahkan kita agar mengikuti mereka dalam hal-hal tersebut yang dijadikanNya
syiar atau perlambang dan sebagai ciri yang banyak dilakukan, untuk mengenal para
pengikut masing-masing dan memisahkan mereka dari golongan lain.
Ketentuan-ketentuan ini dinamakan sunnah-sunnah fitrah dan keterangannya
adalah sebagai berikut:
1. Berkhitan
Berhitan ialah memotong kulit yang menutupi ujung kemaluan untuk menjaga
agar disana tidak berkumpul kotoran, juga agar dapat menahan kencing dan supaya
tidak mengurangi kenikmatan dalam bersenggama. Hal ini berlaku untuk laki-laki,
adapun bagi perempuan maka yang dipotong itu adalah bagian atas dari kemaluan,
yakni dilihat dari kemaluan itu.1
Berkhitan ini adalah sunnah yang telah lama sekali, maka dari Abu Hurairah :
ﺏ
َ ﺸﻮَﺍ ِﺭ
ﲔ َﻭﱢﻓﺮُﻭﺍ ﺍﻟﱢﻠﺤَﻰ َﻭﹶﺃ ْﺣﻔﹸﻮﺍ ﺍﻟ ﱠ
َ ﺸ ِﺮ ِﻛ
ْ ُﺧَﺎِﻟﻔﹸﻮﺍ ﺍﹾﻟﻤ
1
Hadits-hadits yang memerintahkan mengkhitan perempuan semuanya dhaif, tidak ada satu pun yang
sah.
2
Al-Qadum bisa berarti kampak, tetapi mungkin juga yang dimaksud adalah suatu wilayah/negeri di
Syams.
ﻒ ﺍ ِْﻹﺑْﻂ
ُ ﺏ َﻭَﻧْﺘ
ِ ﺺ ﺍﻟﺸﱠﺎ ِﺭ
ﺨﺘَﺎ ﹸﻥ َﻭﹶﻗ ﱡ
ِ ﺤﺪَﺍﺩُ ﻭ ﺍﹾﻟ
ْ ﺍ ِﻻ ْﺳِﺘ:ﺲ ﺍﹾﻟ ِﻔ ﹾﻄ َﺮﺓﹸ ِﻣ ْﻦ ﺍﹾﻟ ِﻔ ﹾﻄ َﺮ ِﺓ
ٌ َﺧ ْﻤ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﻟﱠﻨِﺒ ﱢﻲ
َﻭَﺗ ﹾﻘﻠِﻴ ُﻢ ﹾﺍ َﻷ ﹾﻇﻔﹶﺎ ِﺭ
“Nabi telah bersabda: “Lima perkara berupa fitrah, yaitu: memotong bulu
kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku”.
(HR Jama’ah)
Jadi tidak ada ketentuan dan mana diantara keduanya yang patut disebut sebagai
sunnah. Tetapi, pada dasarnya ialah agar kumis itu tidak terlalu panjang hingga
menyangkut makanan dan minuman dan agar kotoran tidak menumpuk diatasnya.
Dan dari Zaid bin Arqam bahwasanya Nabi bersabda:
ﺲ ِﻣﻨﱠﺎ
َ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ َﻣ ْﻦ ﹶﻟ ْﻢ َﻳ ﹾﺄ ُﺧ ﹾﺬ ِﻣ ْﻦ ﺷَﺎﺭِﺏِ ِﻩ ﹶﻓﹶﻠْﻴ ﹶﺃﻥﱠ ﺍﻟﱠﻨِﺒ ﱢﻲ
“Barangsiapa yang tidak memotong kumisnya, tidaklah termasuk golongan
kami”. (HR Ahmad, Nasa’i, dan Imam Tirmidzi menyatakan shahnya).
5. Merapikan rambut
Merapikan rambut yang lebat dan panjang dengan memberinya minyak rambut
dan menyisirnya. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah yang mengatakan
bahwasanya Nabi telah bersabda:
ﺡ َﺷ ْﻌ ِﺮ ِﻩِ ﺻﻠﹶﺎ
ْ ﹶﻛﹶﺄﱠﻧ ُﻪ ﻳَﺄ ُﻣ ُﺮ ُﻩ ِﺑِﺈ ﺤَﻴ ِﺔ ﹶﻓﹶﺄﺷَﺎ َﺭ ِﺇﹶﻟْﻴ ِﻪ َﺭﺳُ ْﻮﻝﹸ ﺍﷲ
ْ ﺱ ﻭَﺍﻟﱢﻠ
ِ ﺛﹶﺎِﺋﺮَﺍﻟﺮﱠﺃ ﹶﺃﺗَﻰ َﺭﺟُﻞﹸ ﺍﻟﱠﻨِﺒ ﱢﻲ
ُﺱ ﹶﻛﹶﺄﱠﻧﻪ ِ ﺲ َﻫﺬﹶﺍ َﺧْﻴﺮًﺍ ِﻣ ْﻦ ﹶﺃ ﹾﻥ ﻳَﺄِﺗ َﻲ ﹶﺃ َﺣﺪُﻛﹸ ْﻢ ﺛﹶﺎِﺋﺮَﺍﻟﺮﱠﺃ َ ﺃﹶﻟَْﻴ: ﺤَﻴِﺘ ِﻪ ﹶﻓ ﹶﻔ َﻌ ﹶﻞ ﹸﺛﻢﱠ َﺭ َﺟ َﻊ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ
ْ َﻭِﻟ
َﺷْﻴﻄﹶﺎ ﹲﻥ
“Seorang laki-laki yang berambut dan berjenggot kusut massai datang
mendapatkan Nabi , lalu beliau pun memberi isyarat kepadanya, seolah-olah
menyuruhnya merapikan rambut dan jenggotnya. Laki-laki itu pergi melakukannya,
kemudian kembali. Maka Rasulullah bersabda: “Nah, tidakkah ini lebih baik
daripada seseorang datang dengan kepala kusut tak ubahnya bagai setan?” (HR
Malik).
3
Para ahli fiqih mengganggap perintah ini sebagai perintah wajib dan berdasarkan hal itu mereka
menetapkan haramnya mencukur jenggot.
ﻉ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ
ُ ﺖ ِﻟﻨَﺎِﻓ ٍﻊ َﻭﻣَﺎ ﺍﻟﻘ َﺰ
ُ ﻉ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹸﻗ ﹾﻠ
ِ َﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠ ُﻪ َﻋﹶﻠْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳﻠﱠ َﻢ َﻧﻬَﻰ َﻋ ْﻦ ﺍﻟﻘﺰ
َ ﹶﺃﻥﱠ َﺭﺳُﻮ ﹶﻝ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ
ﺾ
ٌ ﺼِﺒ ﱢﻲ َﻭﻳُْﺘ َﺮﻙُ َﺑ ْﻌ ﺱ ﺍﻟ ﱠ
ِ ﺤﹶﻠﻖُ َﺑ ْﻌﺾُ َﺭﹾﺃ
ْ ُﻳ
“Rasulullah telah melarang qaza’. Lalu ditanyakan kepada Nafi, apa yang
dimaksud dengan qaza. Jawab beliau, “Mencukur sebagian kepala anak dan
meninggalkan sebagiannya lagi”. (Disepakati oleh ahli-ahli hadits).
Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar yang tersebut dulu.
ﺤَﻴِﺘ ِﻪ
ْ ﺸ ْﻌ َﺮ ﹶﺓ ﺍﻟَﺒْﻴﻀَﺎ َﺀ ِﻣ ْﻦ ﺭَﺃ ِﺳ ِﻪ َﻭِﻟ
ﻒ ﺍﻟﺮﱠ ُﺟ ﹸﻞ ﺍﻟ ﱠ
َ ﻛﹸﻨﱠﺎ َﻧ ﹾﻜ َﺮﻩُ ﹶﺃ ﹾﻥ َﻳْﻨِﺘ
“Kami tidak menyukai bila seorang laki-laki itu mencabut rambut putih dari
kepala dan jenggotnya”. (HR Muslim).
7. Mewarnai uban.
Mewarnai uban rambut memakai inai dengan warna merah, kuning dan
sebagainya, hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah
telah bersabda:
ﺼِﺒﻐُ ْﻮ ﹶﻥ ﹶﻓﺨَﺎِﻟ ﹸﻔ ْﻮ ُﻫ ْﻢ
ْ ﺇِﻧﱠﺎ ﺍﹾﻟَﻴﻬُ ْﻮ َﺩ َﻭ ﺍﹾﻟَﻨﺼَﺎﺭَﻯ ﻟﹶﺎ َﻳ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak mewarnai rambut. Maka selisihilah
mereka!” (HR Jama’ah)
Hal ini juga berdasarkan hadits dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah telah
bersabda:
ُﺤﻨﱠﺎﺀُ ﻭَﺍﹾﻟ ﹶﻜَﺘﻢ
ِ ﺐ ﺍﹾﻟ
ُ ﺴ َﻦ ﻣَﺎ ﻏﹸﱢﻴ َﺮ ِﺑ ِﻪ ﺍﻟﺸﱠْﻴ
َ ِﺇﻥﱠ ﹶﺃ ْﺣ
“Sebaik-baik bahan untuk mencelup uban ini ialah inai dan katam”.4
(Diriwayatkan oleh yang Berlima).
ﺼﻠﹶﺎ ِﺓ
ﺖ ﹸﻗﺮﱠ ﹸﺓ َﻋْﻴﻨِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟ ﱠ
ْ ﺐ َﻭﺟُ ِﻌﹶﻠ
ُ ﺐ ِﺇﹶﻟ ﱠﻲ ِﻣ َﻦ ﺍﻟ ﱡﺪْﻧﻴَﺎ ﺍﻟﱢﻨﺴَﺎ ُﺀ ﻭَﺍﻟ ﱢﻄْﻴ
َ ﺣُﱢﺒ
4
Semacam tumbuhan yang menghasilkan celup hitam kemerah-merahan (pirang).
ﺤ ِﺔ
َ ﺐ ﺍﻟ ﱠﺮِﺛ
ُ ﺤ َﻤ ِﻞ ﹶﻃﻴﱢ
ْ ﺐ ﹶﻓﻠﹶﺎ َﻳ ُﺮﺩﱠ ُﻩ ﹶﻓِﺈﱠﻧﻪُ َﺧ ِﻔْﻴﻒُ ﺍﹾﻟ َﻤ
ٌ ﺽ َﻋﹶﻠْﻴ ِﻪ ِﻃْﻴ
َ َﻣ ْﻦ ﻋُ ِﺮ
“Siapa yang diberi wangi-wangian janganlah menolak, karena ia mudah dibawa
dan semerbak harumnya”. (HR Muslim, Nasa’i dan Abu Daud).
Dan dari Abu Sa’id bahwasanya Nabi berkata perihal minyak kesturi:
ﺐ
ِ ﻫُ َﻮ ﹶﺃ ﹾﻃَﻴﺐُ ﺍﻟ ﱢﻄْﻴ
“Ia dalah wangi-wangian yang terbaik”. (HR Jama’ah kecuali Bukhari dan Ibnu
Majah).