You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEVELOPMENTAL DYSPLASIA OF THE HIP

Nama Mahasiswa NIM Ke&as

: Dedy Fi !iyadi : "#$"%"%#$" : '"

Semes e! ( Th A)ademi) : D*a ( "#$" + "#$,

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOLTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH -AKARTA APRIL "#$,

KONSEP PENYAKIT A. Pe/0e! ia/ Congenital Dislocation Of The Hip (CDH) adalah deformitas ortopedik yang didapat segera sebelum atau pada saat kelahiran. Congenital dislocatoin of hip atau biasa disebut pergeseran sendi atau tulang semenjak lahir. Suatu bentuk kelainan pada persendian yang ditemukan pada bayi baru lahir.Congenital dislocatoin of hip terjadi dengan kejadian !" per .### kelahiran dan lebih umum terjadi pada anak perempuan dibanding anak laki$laki.penyebab hal ini belum diketahui tapi diduga melibatkan faktor genetik. %dalah kelompok kelainan abnormal tulang panggul! yang mencakup subluksasi! dislokasi dan preluksasi. &elainan ini sering dijumpai pada' ( %nak pertama ( )ayi perempuan ( *i+ayat dislokasi pada keluarga. ( )ayi dalam letak bokong kriteria untuk mengetahui diagnosis congenital dislocation dapat dilakukan dengan secara fisik dan radiografi.tanda$tanda klinis tertentu telah diidentifikasi yang membantu dalam menge,aluasi bayi yang baru lahir.diantaranya' ( pinggul tertekuk! karena shortening dan kontraksi adductors hip ( peningkatan kedalaman atau asimetri dari inguinalis atau lipatan paha( pemendekan satu kaki( posisi ba+ah lutut sisi terpengaruh ketika lutut dan pinggul yang tertekuk! karena lokasi femoralis posterior kepala untuk acetabulum dalam posisi ini( )arlo+.s test (/bunyi yang keluar/ atau dislokasi sign)( telescoping atau tindakan pistoning paha! karena kurangnya penahanan kepala femoralis dengan acetabulum( Trendelenburg $ drop pinggul normal ketika anak berdiri pada kedua kaki! mengangkat tungkai dan dikenakan berat pada sisi yang terkena.

'. E i1&10i Dislokasi terjadi saat ligarnen memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normnal di dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan (ac0uired) atau karena sejak lahir (kongenital). congenital dislocation of hip biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang1fraktur yang disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang sedemikian rupa karena cacat ba+aan. &ebanyakan bayi yang lahir dengan Congenital dislocatoin of hip memiliki orang tua yang jelas$jelas tidak memiliki gangguan kesehatan maupun faktor resiko. Seorang +anita hamil yang telah mengikuti semua nasihat dokternya agar kelak melahirkan bayi yang sehat! mungkin saja nanti melahirkan bayi yang memilii kelainan ba+aan. 2#3 kasus kelainan ba+aan penyebabnya tidak diketahui- sisanya disebabkan oleh faktor lingkungan atau genetik atau kombinasi dari keduanya. ( Teratogenik Teratogen adalah setiap faktor atau bahan yang bisa menyebabkan atau meningkatkan resiko suatu kelainan ba+aan.*adiasi! obat tertentu dan racun merupakan teratogen. ( 4i5i 6enjaga kesehatan janin tidak hanya dilakukan dengan menghindari teratogen! tetapi juga dengan mengkonsumsi gi5i yang baik.Salah satu 5at yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat. &ekurangan asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan tabung saraf lainnya. &arena spina bifida bisa terjadi sebelum seorang +anita menyadari bah+a dia hamil! maka setiap +anita usia subur sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak 7## mikrogram1hari. ( 8aktor fisik pada rahim Di dalam rahim! bayi terendam oleh cairan ketuban yang juga merupakan pelindung terhadap cedera. 9umlah cairan ketuban yang abnormal bisa menyebabkan atau menunjukkan adanya kelainan ba+aan. ( 8aktor genetik dan kromosom 4enetik memegang peran penting dalam beberapa kelainan ba+aan. )eberapa kelainan ba+aan merupakan penyakit keturunan yang di+ariskan melalui gen yang abnormal dari salah satu atau kedua orang tua.4en adalah pemba+a sifat indi,idu yang terdapat di dalam kromosom setiap sel di dalam tubuh manusia. 9ika kelainan ba+aan. gen hilang atau cacat! bisa terjadi

2. Pa 13isi1&10i Dysplasia perkembangan pinggul (de,elopmental dysplasia of the hip! DDH)!atau congenital dislocation of the hip! merupakan ketidaknormalan perkembangan antara kaput femur dan asetabulum. :inggul merupakan suatu bonggol (kaput femur) dan mangkuk (asetabulum) sendi yang memberikan gerakan dan stabilitas pinggul. Terdapat tiga pola dalam CDH ' . Dysplasia asetabular (perkembangan tidak normal )$ keterlambatan dalam perkembangan asetabulum sehingga lebih dangkal dari normal! kaput femur tetap dalam asetabulum ;. Subluksasi < dislokasi pinggul yang tidak normal - kaput femur tidak sepenuhnya keluar dari asetabulum dan dapat berdislokasi secara parsial - dan =. Dislokasi < pinggul berada pada posisi dislokasi! dan kaput femur tidak bersentuhan dengan asetabulum. DDH pada akhirnya dapat berkembang menjadi reduksi permanen! dislokasi lengkap! atau dysplasia akibat perubahan adaptif yang terjadi pada jaringan dan tulang yang berdekatan. D. Ma/i3es asi )&i/is :ergerakan yang terbatas di daerah yang terkena ( :osisi tungkai yang asimetris ( >ipatan lemak yang asimetris ( Setelah bayi berumur = bulan ' rotasi tungkai asimetris dan tungkai pada sisi yang terkena tampak memendek. ( ilangnya tonjolan tulang yang normal! misalnya trauma ekstensi dan eksorotasi pada dislokasi anterior sendi bahu. ( &edudukan yang khas untuk dislokasi tertentu! misalnya dislokasi posterior sendi panggul kedudukan endorotasi! fleksi dan aduksi. ( ?yeri E. Peme!i)saa/ Dia0/1s i) :emeriksaan yang paling penting adalah pemeriksaan @S4!pada bayi yang agak besar atau anak$anak dapat dilakukan rontgen. ) *ontgen 6enunjukkan lokasi 1 luasnya fraktur 1 trauma

;) Scan tulang! tonogram! CT scan 1 6*A 6emperlihatkan fraktur! juga dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kerusakan jaringan lunak. F. Pe/a a&a)sa/aa/ Medis :enanganan ber,ariasi sesuai keparahan manifestasi klinis! usia anak! dan tingkat dysplasia. 9ika dislokasi terkoreksi pada pada beberapa hari pertama sampai beberapa minggu kehidupan! kesempatan untuk berkembangnya pinggul normal akan lebih besar. Selama periode neonatal! pengaturan posisi dan mempertahankan pinggul tetap fleksi dan abduksi dapat dicapai dengan menggunakan alat bantu pengoreksi. %ntara usia 2 dan B bulan! traksi digunakan diikuti dengan imobilisasi gips. 9ika jaringan lunak menghalangi dan menyulitkan penurunan dan perkembangan sendi! dilakukan reduksi tertutup maupun terbuka (bergantung pada apakah ada atau tidak kontraktur otot$otot adductor dan kesalahan letak kaput femur yang terjadi) dan gips spika pinggul di pasang.

ASUHAN KEPERAWATAN A. Pe/0)a4ia/ . :engkajian muskuloskeletal a. 8ungsi motorik kasar ) @kuran otot ' adanya atrofi atau hipertrofi otot - kesimetrisan massa otot ;) Tonus otot ' spastisitas! kelemahan! rentang gerak terbatas =) &ekuatan 7) 4erakan abnormal ' tremor! distonia! atetosis b. 8ungsi motorik halus ) 6anipulasi mainan ;) 6enggambar c. 4aya berjalan ' ayunan lengan dan kaki! gaya tumit < jari ) 6empertahankan posisi tegak ;) %danya ataksia =) )ergoyang$goyang e. :ersendian ) *entang gerak ;) &ontraktur =) &emerahan! edema! nyeri 7) Tonjolan abnormal f. Tulang belakang ) >engkung tulang belakang ' skoliosis! kifosis ;) %danya lesung pilonidal g. :inggul ) %bduksi ;) %dduksi ;. Criteria pengkajian a. c. 6aneu,er ortolani Tanda galea55i b. 6aneu,er barlo+ d. @ji trendelenburg d. :engendalian postur

=. &aji tanda < tanda iritasi kulit 7. &aji respon anak terhadap traksi dan imobilisasi dengan adanya gips spika. ". &aji tingkat perkembangan anak 2. &aji kemampuan pasien untuk mengelola pera+atan gips spika di rumah. '. Dia0/1sa Ke5e!awa a/ . 4angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dislokasi ;. 4angguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri saat mobilisasi =. 4angguan bodi image berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh 2. Re/6a/a Ti/da)a/ . 4angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dislokasi Tujuan '?yeri dapat berkurang atau hilang Criteria hasil ' ?yeri berkurang! &lien tampak tenang ( &aji tingkat nyeri *asional ' @ntuk mengetahui skala ?yeri ( %tur posisi senyaman mungkin *asional ' 6enurunkan tingkat ketegangan pada daerah nyeri ( %jarkan tekhnik relaksasi *asional ' 6erelaksasi otot$otot tubuh ( &olaborasi pemberian analgetik *asional ' 6enghiangkan rasa nyeri ;. 4angguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri saat mobilisasi Tujuan ' &lien dapat bergerak bebas Criteria hasil ' &lien dapat bergerak bebas ( &aji tingkat mobilisasi klien *asional ' 6engidentifikasi lingkup masalah secara dini! sebagai pedoman tindakan selanjutnya ( )eri latihan *O6 *asional ' 6emulihkan atau meningkatkan fungsi sendi dan kekuatan otot yang berkurang karena proses penyakit atau kecelakaan ( %njurkan alat bantu jika dibutuhkan *asional ' membantu dalam melakukan suatu hal

. =. 4angguan body image berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh tujuan ' 6asalah klien teratasi Criteria hasil ' &lien dapat menungkapkan masalahnya ( &aji konsep diri *asional ' 6engidentifikasi lingkup masalah secara dini! sebagai pedoman tindakan selanjutnya ( )antu klien mengungkapkan masalahnya *asional ' 6emberikan minat dan perhatian serta memperbaiki kesalahan konsep ( )erikan dukungan spiritual kepada klien *asional ' %gar klien tetap bersemangat dan tidak berputus asa terhadap perubahan status kesehatannya D. E7a&*asi Hasil yang diharapkan . :inggul bayi atau anak akan tetap pada posisi yang diharapkan ;. &ulit bayi atau anak akan tetap utuh tanpa kemerahan atau kerusakan Orang tua akan mendemonstrasikan akti,itas pera+atan untuk mengakomodasi alat bantu pengoreksi bayi 1 anak atau gips spika pinggul.

D%8T%* :@ST%&%
)et5! Cecily >ynn dan >inda %.So+den. ;##C . )uku Saku &epera+atan :ediatrik. Ddisi ".9akarta ' D4C Doenges! 6arilynn D! dkk. ;###. *encana %suhan &epera+atan - :edoman @ntuk :erencanaan dan :endokumentasian :era+atan :asien. Ddisi =. 9akarta D4C. *atnayantinasrum.;# #.blogspot.com (di akses B desember ;# #) Eong! Donna >. ;##7. :edoman &linis &epera+atan :ediatrik. Ddisi 7. 9akarta ' D4C Drika! &adek %yu! dkk. ;##B. &epera+atan %nak. 6akasar ' SA& @?H%S

You might also like