You are on page 1of 7

10.3.

1 detection and measurement of source rock A range of geochemical techniques has been developed to identify and measure source rocks and petroleum fluids. These techniques may be used initially to estabilished simply whether a source rock exists in the sediments being sampled.,but a series other important questions about the petroleum charge system operating in an area may be also addressed. The richness of source rock and the petroleum tupe or compositionlikely to be expelled may be determined. The thermal maturity may also be meansured. Source rocks and fluids may be correlated geochemically, so that migration rutes can be interpreted. Detection and measurement of source rock is therefore necessary for efficient exploitation of most known plays,and for the recognition of new conceptual plays. Attempts have been made to identify mature source rock hori ons in petrophysical wireline logs, such as the gamma ray ,sonic,and resistivity logs. Detection generally depends on the occurrence of nonconductive petroleum in the pore space of mature rocks,which makes it abnormally log sonic transit times. Source rocks have been known to be abnormally radioactive compared to surrounding nonsource shales,and may therefore be detected on gamma ray logs. The !immeridgian "hot# shale of the north sea is example,there are numerous pitfalls,however,in the identification of source rocks on wireline logs,and

potential source hori ons should always be comfirmed where possible by correlation with geochemical indicators.

10.3.1.3 . mendeteksi dan mengukur batuan induk(source rocks) $ange dari teknik geokimia telah dikembangkan untuk mengidentifikasikan dan mengukur batuan induk %source rocks& dan fluida petroleum. Teknik tersebut pada awalnya hanya dapat digunakan untuk mengembangkan apakah batuan induk terdapat di sedimen yang men'adi sampel ,tetapi serangkaian dari pertanyaan penting lainnya tentang sebuah sistem muatan petroleum yang beroperasi di suatu daerah 'uga dapat ditangani. (atuan induk yang kaya dan tipe petroleum atau komposisi yang mungkin di hilangkan dapat ditentukan. !ematangan termal 'uga harus diperhitungkan. (atuan induk dan dan fluida mungkin berkorelasi dengan geokimia,sehingga rute dari perpindahan %fluida&dapat di interpretasi. )endeteksi dan mengukur batuan induk itu perlu untuk eksploitasi yang efisien "permainan# yang sudah dikenal . Dan untuk mengenalkan metode#permainan# yang baru. *ote + "permainan# disini mungkin mengacu pada teknik eksplorasi. ,paya yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi hori on batuan induk matang pada log wireline petrofisika,seperti gamma ray log,sonic dan resistivity log. Deteksi pada umumnya bergantung

pada ter'adinya petroleum nonkonduktif didalam ruang pori batuan induk matang. .ang membuatnya men'adi tidak normal resistif %lebih resistif&,atau overpressure yang cenderung dibuat dengan secara aktif menghasilkan batuan induk. .ang menyebabkan waktu transit gelombang sonic men'adi tidak normal,batuan induk dapat dikenali dengan tidak normalnya radioaktif dibandingkan dengan nonsource shale disekitarnya dan dapat dideteksi dengan gamma ray log. Sebagai contoh the !immeridgian "hot# shales di /aut ,tara. Disana terdapat banyak perangkap.namun,dalam identifikasi batuan sumber di wireline log,dan hori on sumber potensial harus selalu dapat dikonfirmasi dengan korelasi indicator geokimia. (efore outlining some routine geochemical and visual microscopic measurements on source rocks. 0t is necessary to understand the nature of the petroleum-bearing matter contained in source rocks,and the nature of petroleum itself. 1e have seen that petroleum is derived mainly from lipid-rich organic material buried in sediments. )ost of this organic matter is in a form known as kerogen. !erogen is that oart of organic matter in a rock that is insoluble in common organic solvents. 0t owes its insolubility to its molecular si e. Different concentrations of the five primary elements,carbon,hydrogen,oxgen,nitro gen,sulfur,and each with different potential for generating petroleum.

The organic contect of a rock that is extractable with organic solvents is known as bitumen. 0t normally forms a small proportion of the total organic carbon in a rock. (itumen form largely as a result of the breaking of chemical bonds in kerogen as temperature rises, 2etroleum is the organic substance recovered from wells and found in natural seepages. (itumen becomes petroleum at some point during migration. 0mportant chemical differences often exist between source rock extracts %btumen& and crude oils %petroleum&. *atural gas is petroleum occurring in the gascous phase. 1et gas is differentiated from dry gas in that it yields significant volumes of liquid %condensate& on changing from reservoir to surface conditions. 1hen the condensate yield is potentially high,the fluid is called a gas condensate Sebelum menguraikan beberapa aktifitas geokimia dan tampilan ukuran mikroskopik di batuan induk, perlu untuk mengetahui sifat materi bantalan minyak yang terkandung dalam batuan induk, dan sifat minyak itu sendiri. !ita dapat melihat bahwa petroleum terutama berasal dari material organik yang kaya lipid yang terkubur d dalam sedimen. Sebagian besar material organic tersebut dikenal dalam bentuk kerogen. !erogen merupakan bagian dari material organik didalam batuan yang tidak larut dalam pelarut organic umum. (erkaitan dengan kelarutannya akibat ukuran molekul

yang besar,tipe lain dari kerogen dapat diidentifikasikan. )asing masing dari perbedaan konsentrasi lima elemen utama karbon,hydrogen,oksigen,nitrogen,dan sulfur dan masing masing dengan potensi berbeda untuk menghasilkan minyak. !onten organic dalam batuan yang diekstrak dengan pelarut organic dikenal dengan nama "bitumen#,normalnya membentuk sebagian kecil dari total karbon organic didalam batuan. (entuk bitumen lebih besar sebagai hasil pemecahan ikatan kimia saat temperatur naik. 2etroleum merupakan at organic kembali dari sumur dan ditemukan di rembesan alami. (itumen men'adi minyak bumi di beberapa titik selama migrasi. 2erbedaan kimia penting sering ada diantara ektrak batuan%bitumen& induk dan minyak mentah %petroleum&. 3as alami merupakan petroleum yang ter'adi pada fasa gas. 3as basah dibedakan dari gas kering dalam hal menghasilkan volume liquid %kondensate& yang signifikan ,untuk mengubah dari reservoir ke permukaan. !etika kondensat menghasilkan potensial yang tinggi,fluida tersebut disebut "gas terkondensasi. ,nder conditions of very low temperature and high pressure,gas hydrates may form. These are solid crystal-line structure,usually containing methane.methane hydrates may be found in arctic permafrost

regions but also under the deep seafloor even in tropical latitudes. *atural gas resulting from the thermal breakdown of kerogen is known as thermogenic. (iogenic gas,however,is an4 natural gas formed solely as a result of bacterial activity in the early stages of diagenesis%567-879:&. it normally occurs at shallow depths,and is always very dry. TOTAL ORGANI AR!ON(TO )

T;: is a measure of the carbon present in a rock in the form of both kerogen and bitumen. Typical values of T;: for different lithologies are shown in table <7.=. shales tend to be more rich in organic matter than carbonates. T;: values in source rocks may be quite low,and are frequently 5>?. :oals ,however,may have T;:s of over @7?. T;: is frequently taken as the minimum organic contect for a shale source rockA a slightly lower value applies for carbonates. (elow 7.@? T;:,not enough petroleum can be possibly be generated to saturate the source rockA saturation must take place before explusion can occur+ $ocks with greater that 7.@? T;: are not,however,guaranteed as source rocks. 0f the organic carbon is inert,no amount of it will form source rock. Dalam kondisi temperature sangat rendah dan tekanan tinggi,gas hidrat mungkin terbentuk. 0tu adalah suatu padatan yang memiliki struktur !ristal ,'uga terdapat kandungan methane )ethane hidrat dapat ditemukan dalam daerah lapisan es arktik tetapi 'uga terdapat di dibawah

dasar laut yang dalam pada lintang tropis. 3as alami dihasilkan dari perubahan termal dari kerogen dikenal dengan thermogenic. Biogenic gas, namun gas alam dibentuk semata-mata sebagai hasil dari aktivitas bakteri pada tahap awal proses diagenesis%56787B:&,normalnya itu ter'adi pada kedalaman dangkal dan selalu dalam kondisi sangat kering. TOTAL "AR!ON ORGANI" (TOTAL ORGANI AR!ON #TO ) T;: adalah nilai kandungan karbon dalam batuan dalam pembentukan kerogen dan bitumen. Tipikal nilai T;: untuk litologi yang berbeda dapat dilihat pada table <7.=.

pada batuan induk 'enuh,saturasi semestinya ter'adi sebelum explusion%penghancuran&. (atuan dengan nilai T;: 7.@? tidak, meskipun berperan sebagai batuan induk. Dika karbon organik merupakan senyawa inert.tidak ada dalam 'umlah tersebut dapat membentuk sebuah batuan induk. A$O%NT O& 'OL%!L( ()TRA T The soluble extract of source rocks reflects oil contect, and hence varies strongly with maturity. Eigure <7.<8 shows its variation with maturity for source rocks in four different basinsAin each case it is strongly correlated with onset of oil generation. RO " *+ROLI'I' Fspitalie developed a standard procedure for the pyrolisis of rock samples,know as $ock-Fval pyrolisis. About <77mg of finely ground rock sample is placed into a furnace at >@79 : in an inert atmosphere and then raised to a temperature of @@79:. the amount of hydrocarbon products evolved is recorded by a flame ioni ation detector %E0D& as a function of time three peaks are typically recorded,knons as the S<,S>,S= peaks%fig <7.<G&. the S< peaks represents hydrocarbons evolved at low temperatures-these present free or absorbed hydrocarbons %bitumen& that were already present in the rock before pyrolisis. The S> peak is produced at higher temperatures by the termal breakdown of kerogen. ;xygen bearing volatile compounds %carbon dioxcide and water& are passed to a separate %thermal

Shale cenderung lebih banyak kandungan organik dibanding karbonat. *ilai T;: didalam batuan induk cukup kecil ,kebanyakan 5>?. Tetapi (atu bara memiliki nilai T;: C@7? .7,@? T;: seringkali ditemukan sebagai konten organik minimum untuk sebuah batuan induk shaleA berlaku sedikit lebih rendah untuk karbonat. Dibawah @7? T;:,tidak banyak petroleum yang dihasilkan

conductivity& detector,which produces an S= response. S<,S>,S= are expressed as milligrams per gram of original rock%mgHg& or kilogram per tone %kgHt& A$O%NT O& 'OL%!L( ()TRA T (,um-a. ektrak /ang ter-arut) Fktrak yang terlarut dari batuan induk dapat mencerminkan konten minyak dan sangat bervariasi dengan tingkat kematangan. 3rafik <7.<8 menun'ukan variasi dari batuan induk di empat reservoir yang bebeda. Dalam setiap kasus sangat berkaitan erat dengan timbulnya turunan dari minyak. RO " *+ROLI'I' (0iro-isis batuan) Fspitalie membangun sebuah ketentuan standar sampel pirolisis batuan,dikenal dengan $ock-Fval 2irolisis. Sekitar <77 mg sampel batuan dasar %ground rock& di gerus halus dan ditempatkan di furnance pada temperature @@79: dan di lingkungan hampa dan kemudian dipanaskan hingga suhu @@79:.'umlah hidrokarbon yang berevolusi dicatat oleh Elame 0oni ation Detector %E0D& dalam fungsi waktu. Tiga puncak biasanya direkam,disebut dengan puncak S<,S>,S= %grafik <7.<G&. puncak pertama merepresentasikan hidrokarbon yang berkembang pada temperature rendah, ini menunu'ukan hidrokarbon %bitumen& bebas dan yang tereserap yang ada di baruan sebelum pirolisis. 2uncak S> merupakan produk pada temperature yang lebih tinggi karena gangguan temperatur dari kerogen. oksigenpenghubung ikatan volatil%karbon

dioksida dan air&. Dilewatkan untuk men'adi %detector konduktivitas termal&, yang menghasilkan respon S=. S<,S>,S= di definisikan dalam satuan milligrams per gram batuan asli %mgHg& atau kilogram per ton%kgHton&.

3rafik <7.<8 formasi dari hidrokarbon dan non hidrokarbon %resin dan asphaltenes mengandung *,S,;& sebagai fungsi dari kedalaman terkubur di cekungan yang berbeda. ,ntuk masing masing cekungan,temperature menandakan limit atas dan limit bawah generasi pertama ona minyak %2I;E& ditandai. !ontak bitumen 'elas meningkat sebagai ona generasi minyak yang dimasukkan, berkurang sebagai ona gas yang mendasari %I3E& di dekati. !onten bitumen merepresentasikan konten minyak yang larut dalam batuan. Dan ini menun'ukkan korelasi yang kuat dengan kematangan termal

be generated in the source rock is raised to higher maturity generated oil may be cracked to gas and expelled in the gas phase. Sorce rocks with greater than <7kgHt are considered richA oil generated will almost certainly be in sufficient quantities to ensure expulsion. Fxceptionallt,yield of several hundred kgHt are measuredAthese are usually from coals or oil shales. The type of kerogen in the source rock is indicated by the hydrogen index ,which combines the S> pyrolisis peak with T;:+

3rafik <7.<G siklus analisis dan contoh catatan yang diperoleh dengan metode pirolisis Fspitale. %setelah tissot dan welte <J8G& = puncak yang biasanya diamati. 2eak S< mewakili bitumen yang sudah ada. 2eak S> mewakili hidrokarbon yang dihasilkan dari penurunan termal kerogen. S= respon dihasilkan dari ikatan bantalan oksigen yang terlepas pada suhu tinggi. S< dan S> dapat digunakan sebagai potensi menghasilkan minyak. S> dan S= dapat digunakan untuk mengkalkulasi hydrogen indeks dan oksigen indeks,yang menun'ukkan 'enis kerogen,temperatur sesuai dengan puncak S>. Dan perbandingan S<H%S<KS>& mengindikasikan dari kematangan termal the temperature at which the S> generation peak occurs is also recorded,and is an indicator of source maturity. $ocks with %S<KS>& values less then >kgHt are considered as insignificant amount of petroleum may

0t expresses the "usableL or pyrolysable fraction of tge organic contect. 1hat is left is inert carbon,which 0s incapable of sourcing petroleum. Temperature yang terdapat pada puncak S> 'uga direkam. 0tu merupakan indicator dari kematangan sumber. (atuan dengan nilai %S<KS>& kurang dari >kgHt dianggap sebagai batuansumber yang tidak signifikan. Diantara >kgHt dan @kgHt sebuah nilai yang signifikan untuk kemungkinan dihasilkannya petroleum pada batuan sumber tetapi itu terlalu kecil untuk hasil explusion. Dika batuan induk mencapai kematangan yang lebih tinggi, minyak yang dihasilkan mungkin akan pecah men'adi gas dan berubah dalam fasa gas. (atuan sumber dengan nilaiM@-<7 kgHt memiliki potensial untuk

mengeluarkan sebagian minyak yang dihasilkan. (atuan sumber dengan nilai lebih besar dari <7kgHt dianggap sangat baik,minyak yang dihasilkan mungkin akan hampir pasti berada dalam 'umlah yang cukup untuk men'amin explusion. !ecuali ,apabila hasil yang dihitung mencapai beberapa ratus kgHt,biasanya ter'adi pada batu bara dan shale oils. Tipe dari kerogen di batuan sumber dapat diidentifikasikan dengan indeks hidrokarbon dengan menggabungkan > puncak pirolisis dengan T;: +

<7.<J&,each of which has different petroleum generating characteristics. 0ndeks hydrogen 5@7 menun'ukkan bahwa kerogen terdiri dari dominasi kerogen inert. *ilaiC>77 menun'ukan adanya se'umlah besar hydrogen%prone-oil&kerogen. 0ndeks hydrogen dapat mencapai nilai J77 di strongly oil-prone oil shales. $asio dari S= dengan T;: dikenal dengan "indeks oksigen#. Tissot dan 1elte melakukan cross-plot oksigen indeks untuk mengklasifikasikan batuan sumber kedalam tiga tipe,tipe 0,00,000. )asing masing memiliki karakteristik untuk menghasilkan minyak yang berbeda beda.

0tu menun'ukan kegunaan atau sampel pyrolysable dalam konten organic. Apa yang tertinggal dalam karbon inert,yang tidak mampu men'adi petroleum.

Tugas kuis 2

$en1trans-ate

0erbaikan

Nama 3 I4en Ganes,a N*$ 1005603720

Nydrogen indices of 5@7 imply that the kerogen is made up predominantly of inert kerogen. Oalues of C>77 suggest the presence of significant amounts of hydrogen-rich %oil-prone& kerogen. The hydrogen index may be as high as J77 in strongly oil-prone oil shales. The ratio ofMS= to T;: is known as oxygen 0ndex. Tissot and welte %<J8G& cross-plot hydrogen index in order to classify source rocks into there type 0,00,and 000 %fig

You might also like