You are on page 1of 35

Riset Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam era modern seperti sekarang ini tuntutan profesionalisme semakin menguat, demikian juga terhadap keperawatan dengan kondisi klien dan keluarga yang semakin kritis terhadap upaya pelayanan kesehatan terutama bidang keperawatan. Perawat sebagai garda terdepan dari pelayanan kesehatan dan sebagai mitra dokter (bukan sebagai pembantu dokter) sudah seharusnya mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dengan didukung dengan ilmu pengetahuan kesehatan, terutama ilmu keperawatan. Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan informasi tentang klien yang dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang memungkinkan. Seorang klien tergantung pada pemberi perawatan untuk mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan yang dimilikinya. Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu ini merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu ini banyak mendapatkan tekanan dari luar dan dalam. Sebagai contoh, tekanan dari luar yang berpengaruh pada perkembangan ilmu keperawatan adalah adanya tuntuan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan dan tekanan dari dalam yaitu masalah keperawatan yang secara terus menerus ada dan selalu memerlukan jawaban. khir!akhir ini ilmu ini menunjukkan perkembangannya dengan terbentuknya pola pembagian kelompok, yang terdiri dari" #. Ilmu keperawatan dasar #. $onsep dasar keperawatan %. $eperawatan profesional

&. $omunikasi keperawatan '. $epemimpinan dan manajemen keperawatan (. $ebutuhan dasar manusia ). Pendidikan keperawatan *. Pengantar riset keperawatan +. Dokumentasi keperawatan %. Ilmu keperawatan klinik #. $eperawatan anak %. $eperawatan maternitas &. $eperawatan medikal bedah '. $eperawatan jiwa (. $eperawatan gawat darurat &. Ilmu keperawatan komunitas #. $eperawatan komunitas %. $eperawatan keluarga &. $eperawatan gerontik '. Ilmu penun an! #. ,mu humaniora %. ,lmu alam dasar &. ,lmu perilaku '. ,lmu sosial (. ,lmu biomedik ). ,lmu kesehatan masyarakat -ntuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh komunitas profesional, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghasilkan masalah baru dalam keperawatan melalui proses berkelanjutan. Dalam proses berkembangnya, ilmu keperawatan dituntut adanya riset dan pengembangan sehingga diharapkan perawat dapat

melakukan penelitian, selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan, adanya pusat penapis dan adaptasi teknologi keperawatan serta adanya pengembangan model pemberian asuhan keperawatan. -ntuk menjadi ilmuwan dalam bidang ilmu keperawatan, sangat diperlukan berbagai persyaratan antara lain prosedur ilmiah atau kegiatan ilmiahnya diakui oleh para ilmuwan lainnya, metode ilmiahnya dapat dipergunakan oleh ilmuwan lainnya dalam bidang ilmu yang sejenis, pendidikan formal yang ditempuh diakui secara akademis, memiliki kejujuran ilmiah sehingga tidak akan mengklaim hasil temuan orang lain dianggap miliknya, dan harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. .entu saja, ilmu keperawatan adalah impian sejak kecil bagi banyak orang. pabila nda memutuskan untuk mengubahnya menjadi karir, nda dapat memperkirakan untuk menemui orang!orang yang berada dalam masa yang paling sulit atau malah paling menyenangkan dalam hidup mereka. /elaslah, ilmu ini adalah karir yang serba bisa dan sangat bermanfaat. 0.1-2-S 3 2 S 4 5 2engacu pada latar belakang yang telah diajukan diatas ,maka rumusan masalah adalah bagaimana riset dan perkembangan keperawatan. 6..-/- 3 Pelaksanaan proses keperawatan secara umum bertujuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi.-ntuk mencapai kebutuhan secara umum,dalam proses keperawatan terdapat beberapa tujuan khusus sesuai dengan tahapan dari proses keperawatan,diantaranya"pertama,dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan7kedua,dapat menentukan diagnosis keperawatan yang ada pada manusia setelah dilakukan identifikasi7keti!a,dapat menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan setelah diagnosis ditegakkan7keempat,dapat melaksanakan tindakan keperawatan setelah direncanakan7kelima,dapat mengetahui perkembangan pasien dari berbagai tindakan yg telah dilakukan,untuk menentukan tingkat keberhasilan.serta menggunakan keahlian demi kebutuhan khusus klien,pelayanan yang diberikan pada kliennya didasarkan pada kebutuhan yang objektif,mempunyai pertimbangan otoritas dalam segala tindakannya serta mengetahui apa yang lebih baik untuk klien dari pada

klien sendiri, adanya perkumpulan profesi,standar pendidikan,adanya izin atau ujian masuk dalam jenjang karier atau profesi,serta adanya batasan dalam profesi,mempunyai status dan kekuatan dalam bidang keahlainnya dan pengetahuan yang telah dianggap khusus dan dalam pelayanan tidak dipebolehkan mengadakan ad8ertensi atau mencari klien.Pada tahun 1979 Flaherty MJ menyatakan karakteristik suatu profesi sesungguhnya adalah adanya pendidikan dalm khusus,kode profesi etik,pengusaan serta adanya keahlian9keterampilan,keanggotaan organisasi

pertanggungjawaban untuk tindakan,sedangkan tahun 1985 Miller menyatakan cirri suatu profesi adalah adanya badan pengetahuan yang diperoleh di -ni8ersitas serta orientasi pada ilmu pengetahuan,kompetensi dengan landasan teoritik yang jelas,keterampilan dan kompetensi merupakan batasan dari keahliannya .2enurut Shortridge tahun 1985 suatu ciri profesi yang utama adalah adanya kode etik yang berfungsi sebagai dasar dalam pelaksanaan standar,tanggungjawab tugas ,berorientasi pada pelayanan dan berdasarkan ilmu pengetahuan serta mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam bidang keprofesian.

BAB II LANDA"AN #ATERI Dasar$Dasar Riset Keperawatan

,lmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki %od& o' knowled!e yang khas sehingga akan selalu berkembang. Perkembangan ilmu keperawatan menjadi tanggungjawab semua stakeholder keperawatan, diantaranya adalah para professional keperawatan, pendidik keperawatan, dan mahasiswa keperawatan. Salah satu bagian penting dalam proses pengembangan ilmu keperawatan adalah dengan adanya riset keperawatan. Secara garis besar, riset keperawatan adalah suatu proses yang dilakukan dengan metode tertentu untuk menemukan, menganalisa, memecahkan, dan mendokumentasikan masalah keperawatan. ilmu keperawatan, yaitu" Pertama( riset keperawatan akan memberikan kontribusi yang positif terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu keperawatan7 Kedua( riset keperawatan jika dikelola dengan prinsip proaktif, profesional, dan proporsional akan memberikan keuntungan dalam bentuk pertambahan nilai (revenue generating) bagi ilmu keperawatan. 1iset keperawatan merupakan salah satu bentuk karya ilmiah, sehingga untuk dapat menguasainya, pemahaman tentang dasar!dasar pembuatan karya ilmiah sangat diharuskan. Di dalam karya ilmiah, ada & aspek filosofis yang harus dipahami, yaitu" Pertama( aspek ontolo!is. spek ini meliputi objek yang akan dibicarakan dalam suatu karya ilmiah, atau dengan kata lain aspek ontologis adalah objek kajian yang biasanya berupa tema atau masalah yang akan dibahas. Sebuah kerangka pemikiran latar belakang yang jelas, logis, runtut, dan alur pemikiran yang konsisten sangat diperlukan supaya objek kajian yang akan dibahas mudah dipahami7 Kedua( aspek epistemolo!is. rasional empiris. Keti!a( aspek aksiolo!is. spek ini berkaitan dengan kontribusi atau nilai pemecahan masalah yang ditemukan dalam judul atau tema kajian. -mumnya, aspek aksiologis tidak tidak harus dimunculkan dalam bab tersendiri, namun biasanya dapat ditemukan dalam tujuan penelitian dan manfaat penelitian, yang terdiri dari nilai pengembangan akademis, kebijakan, dan pelaksanaan teknis. spek ini terkait dengan metode pemecahan masalah, baik secara teoritis maupun secara empiris sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara da % nilai strategis mengapa riset keperawatan itu penting bagi

-ntuk membedakan riset keperawatan dengan karya ilmiah yang lain, perlu diketahui jenis!jenis karya ilmiah. da % jenis karya ilmiah, yaitu" Pertama( kar&a ilmia) &an! dipu%likasikan. Publikasi ini umumnya dilakukan dalam pertemuan!pertemuan ilmiah atau melalui media seperti buku, jurnal, monografi, prosiding. $arya ilmiah yang dipublikasikan diantaranya adalah artikel ilmiah, makalah, jurnal, poster hasil penelitian, dan buku. Kedua( kar&a ilmia) &an! tidak dipu%likasikan. .idak dipublikasikan artinya hanya dapat ditemukan dalam kalangan!kalangan tertentu, misalnya hanya didokumentasikan di perpustakaan. $arya ilmiah jenis ini seperti penelitian baik oleh dosen atau mahasiswa, laporan kegiatan mahasiswa, atau tugas akhir mahasiswa. $ita bisa melakukan riset keperawatan dengan baik jika memiliki % hal, yaitu" Pertama( pen!uasaan ter)adap pokok$pokok metode riset keperawatan* Kedua( pema)aman ter)adap alur penelitian. $edua hal diatas dapat kita miliki dengan cara belajar dan berbagi dengan siapapun.

PENTINGN+A RI"ET KEPERA,ATAN Pada masa lalu, keperawatan dilakukan berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah. Pandangan ini telah menempatkan keperawatan hanya sebagai pelengkap atau bagian dari disiplin kesehatan lain dengan ketidakpastian tentang keperawatan sebagai suatu disiplin yang unik. Sementara sebagai profesi, keperawatan harus memiliki ilmu dan kiat yang dipersyaratkan untuk dapat secara otonom mengendalikan mutu pendidikan dan praktik keperawatan. 1iset keperawatan merupakan salah satu komponen berkembangnya disiplin keperawatan. $arena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah

keperawatan dan mengembangkan atau mem8alidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktik keperawatan, serta perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (body of knowledge). 2utu pelayanan dan asuhan keperawatan sangat tergantung pada upaya kegiatan riset keperawatan yang selalu berinteraksi dengan pengembangan teori dan ilmu pengetahuan keperawatan yang diterapkan dalam praktik keperawatan. 1iset keperawatan adalah suatu upaya yang sistematis, terkendali dan empiris dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian masalah. 1iset keperawatan didefinisikan sebagai proses ilmiah yang mem8alidasi pengetahuan yang ada dan menghasilkan pengetahuan baru yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi praktik keperawatan (0urns : ;ro8e, #<<(). Dengan demikian, tujuan utama riset keperawatan adalah untuk mengemgangkan pengetahuan ilmiah yang mennjadi landasan praktik keperawatan, karena keperawatan bertanggung gugat kepada masyarakat terhadap mutu asuhan dan mencari cara terbaik untuk meningkatkan mutu asuhan tersebut. 4andasan riset yang mantap akan memberikan fakta (evidence) tentang tindakan keperawatan yang efektif dalam meningkatkan hasil asuhan pada pasien. 1iset keperawatan yang merupakan penelitian terapan sangat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah keperawatan yang selanjutnya dapat meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan. 1iset keperawatan juga sangat berguna untuk menge8aluasi mutu layanan dan asuhan keperawatan, khususnya dalam suatu program pengendalian9peningkatan mutu yang menjamin mutu pelayanan9asuhan. 0uku ajar ini akan diawali dengan uraian singkat tentang hubungan antara riset, praktik dan teori7 tahapan riset keperawatan secara ringkas dan dilanjutkan dengan menguraikan secara terinci mengenai tahap penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan hingga interpretasi hasil dan penulisan laporan termasuk naskah publikasi. 2engingat cukup luasnya pokok bahasan riset keperawatan, maka buku ajar ini akan ditulis dalam beberapa 8olume. Dalam 8olume pertama pembahasan dibatasi pada kajian tentang alasan pentingnya melakukan riset keperawatan, hubungan antara riset, praktik dan teori7 tahapan awal riset keperawatan yaitu rumusan masalah dan maksud penelitian, tinjauan kepustakaan9literatur yang rele8an, menyusun kerangka kerja teori9konsep penelitian serta merumuskan tujuan, pertanyaan dan hipotesa penelitian.

II

KETERKAITAN ANTARA RI"ET KAPERA,ATAN DENGAN DUNIA KEPERA,ATAN 1iset keperawatan tidak dapat dilepasakan dari elemen keperawatan lain secara menyeluruh. $onsep!konsep yang terkait dengan riset keperawatan digambarkan dalam satu rentang dari dunia empirik yang konkrit sampai filosofi keperawatan yang bersifat sangat abstrak, dan sebaliknya.

Gam%ar -$.. $eterkaitan riset keperawatan dengan dunia keperawatan (sumber 0urns : ;ro8e, #<<&) Pada gambar terlihat komponen keperawatan dalam rentang yang meliputi pemikiran dari konkrit hingga abstrak atau sebaliknya, dunia empirik (praktik keperawatan), uji realitas (riset), proses berfikir abstrak, ilmu, teori, pengetahuan dan fisolofi. Pemikiran tentang keperawatan berkembang sepanjang rentang dari konkrit keabstrak yang menunjukkan bahwa pemikiran tentang keperawatan dapat berkembang baik dari konkrit keabstrak maupun dari abstrak ke konkrit. Pemikiran yang konkrit (concrete thinking) berorientasi pada sesuatu yang dapat disentuh atau peristiwa yang dapat diamati dan dialami dalam kehidupan nyata. /adi fokus pemikiran konkrit adalah kejadian langsung yang dibatasi oleh waktu dan ruang. Penyelesaian masalah dianggap sesuatu yang penting hanya jika dapat memberikan pengaruh secara langsung. Pemikiran abstrak menurut 0urns : ;ro8e (#<<&) berorientasi pada pengembangan ide tanpa penerapan atau hubungan dengan hal tertentu, tetapi cenderung mencari arti, pola, hubungan dan implikasi yang bersifat filosofis. .iga proses berpikir yang penting adalah introspeksi, intuisi dan pembenaran. Proses berpikir ini digunakan dalam praktik keperawatan, mengembangkan danmenge8aluasi teori, mengkritik dan

menggunakan teemuan ilmiah, merencanakan dan mengimplementasikan penelitian dan membangun ilmu pengetahuan (body of knowledge). 0erbeda dengan pemikiran konkrit, pemikiran abstrak tidak dibatasi oleh waktu dan ruang, dalam kata lain bebas waktu dan ruang. Seringkali pemikir abstrak disebut pemimpi dan dianggap pemikirannya tidak menyelesaikan masalah secara langsung, tetapi sebenarnya pemikiran mereka sangat diperlukan untuk mengembangkan teori dan penelitian. 1iset keperawatan membuthkan kedua keterampilan tersebut, pemikiran abstrak diperlukan untuk mengidentifikasi masalah yang layak diteliti, merancang penelitian dan mengintrepretasikan temuan, sedangkan pemikiran konkrit diperlukan untuk merencanakan dan mengimplementasikan langkah!langkah pengumpulan data dan analisis data. ,lmu dan teori adalah dua hal yang berbeda tetapi merupakan konsep yang tergantung dan terkait dengan proses berpikir abstrak. ,lmu adalah tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) yang terdiri dari temuan penelitian dan teori yang telah diuji untuk suatu disiplin. /adi, ilmu terdiri dari suatu proses (metode ilmiah) dan produk (kumpulan9tubuh ilmu pengetahuan). ,lmu keperawatan secara bertahap berkembang melalui metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan teori adalah suatu cara untuk menjelaskan beberapa elemen dari dunia empirik. .eori dikembangkan dan diuji melalui penelitian dan setelah diuji, berkembang menjadi bagian dari ilmu. 0agian yang paling abstrak adalah filosofi yang berfungsi memberikan arti bagi dunia keperawatan dan struktur yang memungkinkan terjadinya suatu proses berpikir, mengetahui dan melakukan. =ilosofi keperawatan, antara lain perspektif holistik dan pentingnya kualitas hidup sangat berpengaruh dalam penelitian yang dilakukan dan pengetahuan yang dikembangkan pada suatu disiplin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian keperawatan tidak dapat dipisahkan dari komponen keperawatan lainnya tetapi saling mempengaruhi sehingga memungkinkan berkenbangnya ilmu pengetahuan keperawatan. -ntuk lebih jelasnya pada bagian berikut ini akan diuraikan tentang hubungan antara teori, praktik dan riset keperawatan.

III HUBUNGAN TE/RI( PRAKTIK DAN RI"ET KEPERA,ATAN Sebagaimana yang telah di jelaskan terdahulu, teori merupakan serangkaian pernyataan teruji yang menguraikan, menjelaskan, memprediksikan dan mengendalikan fenomena tertentu (meleis, #<+(7 dan >alker : 8ant, #<<(). Fenomena adalah kejadian yang ditemui atau diamati dalam praktik keperawatan. .eori mengarah praktik dengan memberikan pernyataa yang dapat memprediksi dan mengendalikan fenomena yang menjadi kepedulian perawat dan memberikan landasan dalam pembuatan keputusan. Sebaliknya, praktik keperawatan sering memberikan suatu penghayatan tentang fenomena dan mengungkapkan kesenjangan yang terdapat dalam teori. Praktik keperawatan dapat memberikan ide, pengamatan dan substansi, yang diperlukan ilmuan keperawatan untuk merumuskan pernyataan hubungan (relational statement) yang memungkinkan berkembangnya suatu teori baru atau mem8aliditasi dari bangunan teori yang sudah ada. $omponen riset dalam hubungannya dengan teori dan praktik berperan mem8aliditasi kemampuan teori untuk menguraikan, menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan fenomena. 2elalui riset perawat dapat menetapkan apakah suatu teori mampu untuk melakukan suatu kegiatan tersebut sehingga bermanfaat dalam membuat keputusan. 5ubungan ini bersifat timbal balik, karena riset tidak hannya mempengaruhi pengembangan teori, tetapi teori juga mempengaruhi desain riset dengan menentukan 8ariable yang perlu diteliti tentang masalah tertentu. Selanjutnya, temuan riset yang dihasilkan dikembalikan pada tatanan praktik untuk diintegrasikan dalam prkatik keperawatan, Dapat disimpulkan bahwa hubungan teori praktik!riset yang telah dijelaskan tersebut bersifat timbal balik dan saling

mempengaruhi (lihat gambar &!#). -ntuk lebih jelasnya perliu secara ringkas diuraikan tentang karakteristik dan prioritas riset keperawatan yang di bahas pada bagian ,?.

;ambar &!#. $omponen pengembangan disiplin keperawatan

I0 KARAKTERI"TIK DAN PRI/RITA" RI"ET KEPERA,ATAN $rakteristik riset keperawatan menurut Diers dalam ;ra8en : 5irnle (#<<)), adalah " #. 1iset keperawatan harus berfokus pada 8ariable yang dapat meningkatkan asuhan keperawatan pada klien.

%. 1iset keperawatan mempunyai potensi untuk mengkontribusi pada pengembangan teori dan kumpulan9tubuh ilmu pengetahuan keperawatan. &. 2asalah riset merupakan masalah riset keperawatan apabila perawat mempunyai akses dan kendali terhadap fenomena yang diteliti. '. Perawat yang tertarik terhadap penelitian harus mempunyai keingintahuan dan pertanyaan yang perlu dijawab secara ilmiah. 2enurut ;ar8en : 5irnle (#<<)) prioritas riset keperawatan adalah sebagai berikut " #. 2eningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan untuk merawat diri sendiri bagi tiap kelompok usia, sosial, kultural. %. 2eminimalkan atau mencegah perilaku dan lingkungan yang menimbulkan masalah kesehatan dan berdampak pada menurunnya kualitas konsep dan produktifi tas. &. 2eminimalkan dampak negatif dari teknologi kesehatan yang baru terhadap kemampuan adaptip indi8idu dan keluarga yang sedang mengalami masalah kesehatan akut dan kronik. '. 2emastikan bahwa asuhan keperawatan yang diperlukan bagi kelompokyang berisiko seperti lanjut usia (lansia), anak!anak dengan masalah kesehatan kongienital (bawaan lahir), indi8idu dengan latar belakang sosial kultural yang berbeda, indi8idu dengan ganguan jiwa, dan masyarakat miskin, dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan efektif. (. 2engklasidikasikan fenomena praktik keperawatan. ). 2emastikan prinsip etik sebagai pegangan dalam melakukan riset keperawatan. *. 2engembangkan instrumentuntuk mengukur hasil inte8ensi keperawatan. +. <. 2engembangkan metodologi yang integratif untuk mengkaji manusia secara holistik dalam konteks keluarga dan gaya hidup. 2endesain dan menge8aluasi model alternatif pelayanan kesehatan dan sistem pemberian pelayanan kesehatan sehingga perawat mampu meningkatkan mutu dan menghemat biaya yang dike7urakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

#@. 2enge8aluasi keberhasilan pendekatan alternatif yang memerlukan pengetahuan yang luas dan keterampilan yang tinggi dalam praktik keperawatan. ##. 2engindentifikasi dan menganalisis faktor!faktor historis dan kotemporer yang mempengaruhi bentuk keterlibatan keperawatan profesional dalam mengembangkan kesehatan nasional.

0 #ET/DE RI"ET KUANTITATI1 DAN KUALITATI1 2etode ilmiah dalam penelitian atau riset keperawatan terdiri dari metode riset kuantitatif dan kualitatif. Pada awalnya dalam dunia keperawatan hanya dikenal metode riset kuantitatif yang bersifat formal, objektif, proses sistematik dengan menggunakan data numerik. 2etode riset kuantitatif ini, menurut 0urns : ;ro8e (#<<&) digunakan untuk menguraikan 8ariable, memeriksa hubungan antara 8ariable dan menentukan interaksi sebab dan akibat antara 8ariabel. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa riset kuantitatif melibatkan pengumpulan informasi numerik yang sistematik, biasanya dalam kondisi terkendali dan analisa informasi atau data menggunakan prosedur statistik. Sedangkan riset kualitatif melibatkan pengumpulan dan analisis data dalam pengumpulan naratif bersifat subjektif menggunakan posedur dengan pengendalian yang ketat. /ika riset kualitatif lebih sering menggunakan pendekatan deduktif, logik, dan ciri pengalaman manusia yang dapat diukur, maka riset kualitatif cenderung menggunakan aspek pengalaman manusia yang dinamik dengan pendekatan yang holistik (Polit : 5ungler, #<<(). Perbandingan kedua metode riset kuantitatif dab kualitatif di sajikan pa da tabel (!#. .abel (!#. Peerbandingan antara riset kuantitatif dengan riset kualitatif

spek =okus

1iset $uantitatif 1iset $ualitatif =okus pada sejumlah kecil dari 2encoba untuk lebih memahami secara konsep yang spesfik. 1ingkas menyeluruh suatu fenomena daripada dan sempit memfokuskan pada konsep spesifik komplek dan luas. 2ulai dengan ide awal tentang 2empunyai sedikit ide awal7 lebih bagaimana suatu konsep saling menekankan terikat. kejadian atau pada pentingnya sekitar tanpa penafsiran orang lain tentang suatu lingkungan daripada penafsiran peneliti. prosedur 2engumpulkan informasi

$onsep awal

2etode

2enggunakan

terstruktur dan instrumen formal instrumen terstruktur dan formal. Cbjek 8ersus subjektif nalisis untuk mengumpulkan data. 2enekankan pada objektifitas 2enekankan pada data subjektif

dalam pengumpulan dan analisis sebagai cara untuk memahami dan informasi. menafsirkan pengalaman manusia. 2enganalisis informasi numerik 2enganalisi informasi naratif dengan prosedur statik. Alemen dasar" angka berdasarkan keterampilan indi8idual peneliti. Alemen dasar " $ata dan 2enggunakan dealitik dan induktif sebab! 2eneliti pengertian9pemahaman dan disco8ery. .erutama untuk mengembangkan teori.

Penalaran (Reasoning) Dasar

2engunakan dedukatif 2eneliti

logistik

hubungan

pengetahuan akibat. 2anfaat .erutama untuk uji teori. utama

2etode riset kuantitatif dan kualitatif berfungsi saling melengkapi karena kedua metode ini menghasilkan jenis pengetahuan yang berbeda dan berguna untuk praktik keperawatan. Ampat jenis riset kuantitatif adalah deskriptif, kolerasi, kuansi eksperimen. Sedangkan enam jenis riset kualitatif menurut 0urns : ;ro8e ( #<<&) adalah fenomenologik (phenomenological), grounded theory, etnografik (ethnographic), historis (historical), filosofis (philosophik iBuiry), dan critical sosial theory.

Pengetahuan dan penguasaan tentang tahapan atau langkah proses kegiatan riset sangat diperlukan perawat untuk dapat melakukan riset melalui suatu pengalaman belajar dengan melakukan tiap tahap riset secara sistematis.

I0 LANGKAH$LANGKAH KEGIATAN RI"ET Proses riset kegiatan dilakukan berdasarkan metodologi riset ilniah dengan muatan substansi ilmu pengetahuan keperawatan, yang terdiri atas tahapan (#) merumuskan masalah dan maksud riset7 (%) tinjauan kepustakaan7 (&) menyusun kerangka kerja teori9konsep7 (') merumuskan tujuan, pernyataan, dan hipotesa 7 (() menguraikan defenisi 8ariabel riset7 ()) membuat (+) asumsi secara eksplisit7 riset7 (<) (*)mengindentifikasi keterbatasan riset7 memilih desain

mengindentifikasikan popilasi dan sampel7 (#@) memilih metoda pengukuran dan menyiapkan instrumen7 (##) menyusun rencana pengumpulan dan analisis data7 (#%) implementasi rencana riset7 (#&) mengkomunikasikan temuan riset. Merumuskan masalah dan maksud riset . 2asalah riset adalah situasi yang membutuhkan penyelesaian masalah, peningkatan atau perubahan dan perbedaan yang terdapat antara keadaan yang sebenarnya dengan yang seharusnya. 2aksud riset diterapkan didalam masalah Tinjauan kepustakaan. .injauaan kepustakaan dilakukan untukmendapatkan gambaran tentang apa yang diketahui mengenai situasi tertentu dan kesenjangan pengetahuan yang terdapat dalam situasi tersebut. Menyusun kerangka kerja teori konsep. $erangka kerja teori9konsep adalah struktur logik dan abstrak yang bermakna dalam menuntun pengembangan studi dan memungkinkan peneliti untuk mengkaitkan temuan dengan tubuh pengetahuan keperawatan.

Merumuskan tujuan! pertanyaan! dan hipotesa. .ujuan, pertanyaan dan hipotesa riset dirumuskan untuk menjembatani kesenjangan antara masalh riset yang dinyatakan secara abstrak dengan maksud dan deseain studi, rencana pengumpulan data serta analisis masalah. Menguraikan definisi variabel riset. ?ariabel adalah konsep dari berbagai tingkat keabstrakan yang diukur, dimanipulasi, atau dikendalikan dalam studi. ?ariabel dioperasionalkan dengan mengindentifikasi defenisi konsepsual dan operasional. Membuat asumsi secara eksplisit. suatu studi. Mengindentifikasi keterbatasan riset. $eterbatasan studi temuan. Memilih desain riset. /enis desain riset mengarahkan pemilihan populasi, prosedur pemilihan sampel, metode pengukuran dan rencana pengumpulan dan analisis data. Mengindentifikasikan populasi dan sampel. Populasi adalah semua elemen yang memenuhi kriteria tertentu. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk studi tertentu dan anggota sampel disebut subjek. Memilih metode pengukuran dan menyiapkan instrumen. Pengukuran adalah proses pemberian angka kepada objek, kejadian atau situasi sesuai peraturan9petunjuk. $omponen pengukuran berupa instrumen yang dipilih atau disusun untuk mengkaji 8ariabel tertentu dalam studi. Menyusun rencana pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan data yaitu kegiatan sistematik untuk mendapatkan informasi yang rele8an dengan maksud riset atau tujuan spesifik, pertanyaan atau hipotesa studi. Perencanaan analisis masalah juga mencangkup pemilihan uji statik yang sesuai untuk menganalisis data. ,mplementasi rencana riset. Pada riset tertentu implementasi rencana termasuk uji coba instrumen. baik yang bersifat teoritis maupun metodologis dapat mengurangi kemampuan untuk menyimpulkan suatu sumsi adalah pernyataan yang dianggap sumsi mempengaruhi logik benar, walaupun pernyataan ini belum diuji secara ilmiah.

2engkomunikasikan teman riset. 1iset dikomunikasikan dengan mendisemisikan laporan riset pada antara lain, masyarakat keperawatan, profesi kesehatan lain atau bahkan jasa pelayanan kesehatan. 0II #ERU#U"KAN #A"ALAH DAN #AK"UD PENELITIAN 2erumuskan masalah dan maksud penelitian merupakan langkah awal dalam proses penelitian. Seringkali penelitian mengalami masalah untuk mengindentifikasikan suatu masalah. Penelitian tidak mungkin dilakukan tanpa merumuskan masalah terlebih dahulu, oleh karena itu peneliti perlu memahami dan menyatakan dengan jelas dan tepat dengan menggunakan istilah yang sesuai ketika merumuskan masalah dalam proposal penelitian disusunnya. 2enurut 0urns dan ;ro8e (#<<)), masalah penelitian adalah suatu situasi yang membutuhkan solusi, penigkatan dan perubahan atau kesenjangan antara kenyataan dan seharusnya. Slanjutnya subakir (#<<() menyatakan bahwa setiap kejadian, setiap fenomena yang membangkitkan perhatian, menimbulkan pernyataan yang saat ini belum ada jawabannya, atau masih bisa dipertentangkan, dapat merupakan latar belakang masalah penelitian. Sumber utama penelitian keperawatan menurut 0urns dan ;ro8e (#<<)), meliputi masalah praktik keperawatan, peneliti dan interaksi sejawat, tinjauan literatur, teori .

PERKE#BANGAN PR/"E" KEPERA,ATAN Pelaksanaan proses keperawatan sebagai alat bagi perawata dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada pasien, mengalami beberapa perubahan dalam perkembangannya, yang diawali adanya tindakan keperawatan yang berdasarkan instruksi medis bukan lagi berdasarkan metode ilmiah keperawatan (melelui proses keperawatan). Dalam perkembangannya terdapat beberapa pendapat dari para ahli di antaranya" #. =lorance 3igtingale menjelaskan keperawatan merupakan profesi yang dalam melaksanakan beberapa tindakn kepada pasien harus dipisahkan dari medis. Perawat dalam menentukan atau melaksanakan fungsinya sebagai perawat harus mengatur, menyesuaikan lingkungan yang tidak adekuat yang diharapkan membantu klien menjadi baik dalam memenuhi kebutuhannya. %. 5all berpendapat proses keperawatan merupakan istilah yang digunakan dalammenentukan permasalahan klien, keluarga dan perawat agar dapat dipecahkan, dimana antara perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam menentukan masalah klien. &. /ohnson menjelaskan proses keperawatan merupakan sesuatu dalam mengkaji, mencapai keputusan, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan untuk memecahkan masalah serta menge8aluasi. '. >iedenbach pada tahun #<)& menjelaskan proses keperawatan sebagai alat untuk memecahkan masalah klien, keluarga. Perawatan dilakukan melalui tiga tahap diantaranya tahap obser8asi, tahap bantuan pertolongan dan tahap 8alidasi. (. Dura 5. Dan >alsh pada tahun #<+& denjelaskan dalam melakukan proses keperawatan harus melalui empat tahap yaitu tahap pengkajian, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap e8aluasi. Pendapat ini sama disampaikan pada tahun #<)* dari para ahli di fakultas keperawatan uni8ersitas katolik di merika. ). $nowles pada tahun #<)* menyampaikan proses keperawatan dapat dilakukan dengan menggunakan ( DEs diantaranya discover (menemukan), delve (mengkaji), decide

(memutuskan), do (mengerjakan), dan diskriminate (melakukan pemisahan). Pada tahun yang sama dari >estern ,nterstate6ommision Cn 5igher Aducation (>,65A) membagi proses keperawatan menjadi beberapa tahap diantaranya persepsi, komunikasi, inter8ensi dan e8aluasi. *. Crem menyampaikan keperawatan sebagai kegiatan yang dilakukan melalui beberapa pertimbangan dengan mnggunakan beberapa tahapan dalam asuhan keperawatan yaitu menentukan diagnosis dan perintah, menentukan mengapa keperawatan dibutuhkan, menganalisis dan mengintrepasikan dengan membuat keputusan, merencanakan perawatan, mengusahakan dalm pengturan dan pengontrolan, mengatasi masalah keterbatasan dan mempertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam perawatan diri. +. 1oy dalam melakukan perawatan sebaiknya menggunakan enam tahapan diantaranya" mengkaji tingkah laku klien, mengkaji faktor yang mempengaruhinya, mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan, melakukan inter8ensi keperawatan melakukan seleksi, dan melakukan e8aluasi. Dalam melakukan keperawatan, 1oy menganjurkan adanya penentuan diagnosis keperawatan. <. Pada tahun #<+% dari 3ational 6ouncil of State 0oards of 3ursing mengemikakan bahwa proses keperawatan dibagi menjdi lima tahap di antaranya tahap pengkajian, tahap analisis (diagnosis), tahap perencanaan, tahap implementasi dan tahap e8aluasi.

PERKE#BANGAN KEPERA,ATAN DI DUNIA Secara naluri dapat dikatakan bahwa keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia yaitu dam dan 5awa.$eberadaannya tak pernah dipungkiri.Cleh karena itu perkembnagan keperawatan,temasuk keperawatan yang kita ketahui saat ini,tidak dapaat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembngan sruktur dan kemajuan peradaban manusia.$epercayaan terhadap animisme ,penyebaran agama! agama besar duniaserta kondisi social ekonomi masyarakat,seperti terjadinya perang,renaissanceserta gearakan reformasi luther keperawatandi dunia. turut mewarnai perkembangan

Pada zaman purbakala(primiti8e cultures) manusia percaya bahwa apa yang ada di bumi mempunyai suatu kekuatan spiritual9mistik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia.kepercayaanini disebut animisme. 2ereka menyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan oleh kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib seperti batu!batu yang besar, gunung!gunung tinggi, pohon!pohon besar , sungai!sungai yang besar, peran perawat tidak berkembang.2ereka lebih mempercayai dukun untuk mengobati dan merawat penyakit yang dialaminya karena dukun dianggap lebih mampu untuk mencari , mengetahui dan mengatasi roh yang masuk ke tubuh orang sakit. =enomena ini terlihat pada sejarah bangsa mesir dan cina.Pada masa ini , bangsa 2esir misalnya menyembnah dewa ,sis , dewa yang diyakini mampu menyembuhkan penyakit . Demikian pula di 6ina . 2asyarakat menganggap penyakit disebabkan oleh syetan atau makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain memegang orang yang sakit .$emajuan peradaban manusia dimulai ketika manusia mengenal agama . penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia sehingga bedampak positif terhadap perkembangan keperawatan.Pada permulaan masehi, gama $risten mulai berkembang .Pada masa ini,keperawatan mengalami kemajuan yang berarti seiring dengan kepesatan perkembangan agama $risten.$emajuan ini terlihat jelas, pada zaman pemerintahan 4ord 6onstantine.,a mendirikan Fenodhoecim atau hospes dalam bahasa latin yaitu tempat penampungan orang yang membutuhkan pertolongan terutama bagi orang!orang sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan . $emajuna profesi keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya rumah sakit terkenal di 1oma yang bernama 2onastic 5ospital .1umah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas!fasilitas perawatan berupa bangsal!bangsal perawatan untuk merawat orang sakit serta bangsal!bangsal lain sebagai tempat merawat orang cacat ,miskin dan yatim piatu. Seperti halnya di Aropa,pada pertengahan abad ?, masehi,keperawatan juga berkembang di benua asia .tepatnya pada dengan perkembangan sia 0arat Daya yaitu .imur .engah seiring gama ,slam terhadap perkembangan gama ,slam . Pengaruh

keperawatan tidak terlepas dari keberhasilan 3abi 2uhammad S > menyebarkan gama ,slam.2emasuki abad ?,, 2asehi,agama islam tersebar keberbagai pelosok 3egara dari frika , sia .enggara sampai sia 0arat dan Aropa (Spanyol dan

.urki).Padamasa ini , di /azirah

rab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu

pasti, ilmu kimia, hygiene, dan obat!obatan . 5al ini menyebabkan keperawatan juga mengalami kemajuan. Prinsip!prinsip dasar perawatan kesehatan seperti pentingnya menjaga kebersihan diri(personal hygiene), kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang pesat. .okoh keperawatan yang terkenal dari dunia adalah 1afidah. Pada permulaan abad G?,, stuktur dan orientasi masyarakat mengalami perubahan, dari orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi pada kekuasaan yaitu perang , eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. kibatnya banyak gereja oleh orde!orde dan tempat ibadah yang di tutup, padahal tempat ini digunakan keperawatan . Disatu sisi, kenyatan ini berdampak negati8e. Penutupan gereja dan tempt ibadah menyebebkan kekurangan tenaga perawat karena sebelumnya dilakukan oleh orde!orde agama. -ntuk memenuhi kebutuhan perawat, bekas wanita jalanan(wanita tuna susila) atau wanita yang bertobat setelah melakukan kejahatan diterima bekerja sebagai perawat.Dengan latar belakang inilah kemudian berkembang asumsi negati8e terhadap perawat dan masyarakat beranggapan bahwa wanita terhormat tidak akan bekerja di luar rumah . kibat reputasi inilah , perawat di upah dengan gaji rendah dengan jam kerja lama pada kondisi kerja yang buruk(.aylor.6.,dkk.,#<+<). Disisi lain, adanya perang salib berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. -ntuk menolong korban perang dibutuhkan tenaga sukarela yang dipekerjakan sebagai perawat.2eraka terdiri atas orde!orde agama,wanita!wanita yang mengikuti suami ke medan perang turut merawat orang sakit jika di perlukan dan tentara(pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat. Pengaruh perang salib terhadap keperawatan adalah mulai dikenal konsep P&$ (pertolongan pertama pada kecelakaan), keberadaan perawat mulai di butuhkan dalam ketentaraan dan timbul peluang kerja bagi perawat di bidang social. Peran rumah sakit terhadap perkembangan keperawatan tidak dapat diabaikan. Setidaknya ada tiga rumah sakit yang berperan besar terhadap perkembangan keperawatan pada masa ini(zaman pertengahan). Pertama, 5otel Dieu di 4ion. 2eskipun rab pada masa ini

keagamaan untuk merawat orang sakit . $ondisi ini berpengaruh terhadap perkembangan

pada awalnya pekerjaaan perawat dilakukan oleh para mantan wanita tuna susila(>.S) yang telah bertobat, rumah sakit ini berperan besar dalam kemajuan keperawatan. 5al ini disebabkan karena tak lama kemudian pekerjaan perawat digantikan oleh perawat yang terdidik melalui pebdidikan keperawatan pada rumah sakititu juga. 2enurut beberapa literatul, peraturan!peraturan pada pendidikan keperawatan dirumah sakit ini hamper sama dengan peraturan pendidikan perawat sekarang. $edua, 5otel Dieu di Paris. Di rumah sakit ini pekerjaan perawat dilakukan ole horde agama. Sesudah re8olusi Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan diganti oleh orang!orang bebas yang tidak terikat oleh agama. Pelopor perawat yang terkenal di rumah sakit ini adalah ;ene8ie8e 0ouBuet. $etiga, St. .homas 5ospital. Didiran pada tahun ##%& 2. Dirumah sakit inilah =lorence 3ightingale memulai karirnya memperbaharui keperawatan. Pada pertengahan abad G?,, dan memasuki abad G,G reformasi social masyarakat merubah peran perawat dan wanita secara umum. Pada masa ini keperawatan mulai banyak dipercaya orang dan contohnya adalah =lorence 3ightingale. =lorence 3ightingale lahir pada tahun #+%@ dari keluarga yang kaya dan terhormat. ,a tumbuh dan berkembang di ,nggris dan dengan pendidikan yang cukup. 2eskipun ditentang keras oleh keluarganya, ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat pada usia &# tahun. Pecahnya perang $rim(6rimean >ar), dan penunjukan dirinya oleh ,nggris untuk menataasuhan keperawatan pada sebuah 1umah sakit 2iliter di .urki member peluang baginya untuk meraih prestasi (kalish and kalish, #<+), dikutip dari .aylor.6., #<+<). 5al ini di sebabkan karena ia berhasil mengatasi kesulitan atau masalah yang dihadapi dan berhasil menapis anggapan negati8e terhadap wanita dan meningkatkan status perawat.

PERKE#BANGAN KEPERA,ATAN DI INGGRI" Seusai perang $rim , =lorence 3ightingale kembali ke ,nggris. Sejarah perkembangan keperawatan di ,nggris sangat penting dipahami karena ,nggris membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan keperawatan dimana kepeloporan =lorence 3inghtingale diikuti oleh negeri!negeri lain.Pada tahun #+'@ ,nggris mengalami perubahan besar dalam perawatan dimana sekolah!sekolah perawatan mulai

bermunculan, misalnya pendidikan perawat di 4ondon 5ospital meskipun kurikulumnya belum teratur. Pada tahun #+%@ perkembangan keperawatan mengalami kemajuan paling pesat berkat =lorence mendirikan sekolah perawat modern. $onsep pendidikan inilah yang mempengaruhi pendidikan keperawatandi dunia ini. $onstibusi =lorence 3ightingale bagi perkembangan keperawatan adalah menegaskan bahwa nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit, mengindentifikasi kebutuhan personal pasien dan peran perawat untuk memenuhinya, menetapkan stadar manajemen rumah sakit, mengembangkan suatu standar okupasi bagi pasien wanita, mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan dua komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit, meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dengan profesi kedokteran, dan menekankan kebutuhsn pendidikan berlanjut bagi perawat (Dolan, #<*+, dikutip dari .aylor,6.#<+<).

PERKE#BANGAN KEPERA,ATAN DI IND/NE"IA .idakbanyak literature yang mengungkapkan ,ndonesia. Seperti hal perkembangan keperawatan perkembangan keperawatan di didunia pada umumnya ,

perkembangan di ,ndonesia juga dipengaruhi kondisi sosial dan ekonomi yaitu penjajahan pemerintah colonial 0elanda, ,nggris dan /epang serta situasi pemerintahan ,ndonesia setelah ,ndonesia merdeka. Perkembangan keperawatan di ,ndonesia, pada hakekatnya di bedakan atas masa sebelum kemerdekaan dan masa sestelah kemerdekaan yang dibagi atas orde lama dan era orde baru. Pada masa pemerintahan colonial belanda perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut 8elpleger dengan dibantu zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit. 2ereka bekerja pada rumah sakit 0innen 5ospitaldi /akarta yang didirikan tahun #*<< untuk memelihara kesehatan staf dan tentara belanda. -saha pemerintah kolonial belanda di bidang kesehatan pada masa ini antara lain" membentuk Dinas $esehatan .entara yang dalam bahasa 0elanda di sebut 2ilitiary ;ezondherds Dienst dan Dinas $esehatan 1akyat atau 0urgerlijke ;ezondherds dienst. Pendirian rumah sakit ini termasuk usaha

Daendels mendirikan rumah sakit di /akarta, Semarang dan Surabaya, ternyata tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan yang berarti karena tujuannya semata!mata untuk kepentingan tentara 0elanda. 0erbeda dengan ketika ?C6 berkuasa, ;ubernur /endral ,nggis 1affles(#+#%! #+#)) sangat memperhatikan kesehatan rakyat. 0erangkat dari semboyannya $esehatan adalah milik manusia ia melakukan berbagai upaya memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi. para tahanan. Setelah pemerintah kolonial kembali ketangan belanda, usaha!usaha peningkatan kesehatan penduduk mengalmi kemajuan. Di /akarta, tahun #+#< didirikan beberapa rumah sakit.Salah satu diantaranya adalah rumah sakit Stads8erband berlokasi di ;lodok /akarta 0arat. Pada tahun #<#< rumah sakit ini dipindahkan di Saelmba dan sekarang bernama 1umah Sakit 6ipto 2angunkusumo(1S62).Saat ini 1S62 menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional dan pendidikan nasional. Dalam kurun waktu ini (#+#)! #<'%), berdiri pula beberapa rumah sakit swasta milik misionaris katolik dan zending protestan.2isalnya7 1S Persatuan gereja ,ndonesia (P;,) 6ikini!/akarta Pusat, 1S St. 6arolus Salemba!/akarta Pusat, 1S St. 0oromeus di 0andung dan 1S Alizabeth di Semarang. 0ersamaan dengan berdirinya rumah sakit di atas, didirikan sekolah perawat. 1S P;, 6ikini tahun #<)@ menyelenggarakan pendidikan juru rawat tahun #<#%. $ekalah tentara sekutu dan kedatangan jepang (#<'%!#<'() menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran. 0ila renaissance berakibat buruk pada perkembangan keperawatan di ,nggris sehingga di sebut jaman kegelapan dunia keperawatan di ,nggris,maka penjajahan jepang meruapakan zaman kegelapan dunia keperawatan di ,ndonesia. Pekerjaan perawat yang pada masa 0elanda dan ,nggris sudah di kerjakan oleh perawat yang telah di didik, maka pada masa jepang tugas perawat dilakukan oleh mereka yang tidak dididik, untuk menjadi perawat. Demikian pula pimpinan rumah sakit yang sebelumnya orang!orang 0elanda kemudian diambil alih oleh orang!orang /epang. Cbat!obatan sangat kurang sehingga wabah penyakit timbul dimana! mana. Demikian bahan!bahan balutan sangat kurang sehingga daun pisang dan pelepah pisang di ganakan sebagai bahan balutan. ntara lain mengadakan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan

Pembangunan dibidang kesehatan dimulai tahun #<'<. 1umah sakit dan balai pengobatan mulai dibangun . Pada tahun #<(%, sekolah perawat mulai didirikan. Daitu sekolah ;uru perawatdan Sekolah perawat setingkat S2P. Pendidikan keperawatan Profesional 2ulai didirikan pada tahun #<)% dengan didirikannya kademi $eperawatan milik Departemen $esehatan di /akarta untuk menghasilkan perawat Profesional pemula. 5ampir bersamaan dengan ini didirikan 0andung dan Palembang./umlah telah berjumlah %%* buah. kper milik Depkes di -jung Pandang , kper terus bertambah dn saat ini(Desember #<<)),

Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan Pendirian Program Studi ,lmu $eperawatan (PS,$) pada tahun #<+( merupakan momentum kebangkitan profesi keperawatan di ,ndonesia. Sebagai embrio dari =akultas ,lmnu $eperawatan, institusi ini dipelopori oleh tokoh!tokoh keperawatan ,ndonesia antara lain, chir Dani S,5amid,D3.Sc.,mendiang Dra. 6hristin S ,brahim,23,Phd., .ien ;artinah,23, dan Dewi ,rawaty, 2 ., di bantu beberapa pakar keperawatan dari badan kesehatan Dunia (>5C). .ujuan pendirianya adalah menghasilkan sarjana keperawatan sebagai perawat professional. gar perawat dapat bermitra dengan dokter dan perawat dapat bekerja secara ilmiah, tidak hanya berdasarkan intruksi dokter, tegas Prof.Dr. sri 1asyat, Dekan fakultas kedokteran -ni8ersitas ,ndonesia, tempat di selenggarakannya PS,$ pertama di ,ndonesia, ketika melantik lulusan PS,$ angkatan pertama,#<++. Secara konseptual pendirian Program Studi ,lmu $eperawatan bertujuan menghasilkan sarjana keperawatan sebagai perawat professional, memantapkan peran dan fungsi perawat sebagai pendidik,pelaksana, pengelola peneliti dibidang keperawatan serta menghasilkan tenaga keperawatan professional yang dapat mengimbangi kemajuan dan ilmu pengetahuan terutama iptek dibidang kedokteran. Pendidikan Program Studi ,lmu $eperawatan(PS,$)tidak dapat dipisahkan dari peran $onsorsium ,lmu kesehatan(65S) di samping tokoh!tokoh keperawatan tersebut diatas. Dalam hal ini peran Prof.Dr.2arifin 5usein selaku ketua $onsorsium ,lmu kesehatan. 2eskipun beliau berprofesi sebagai dokter, beliau sangat gigih membantu

pendirian PS,$ sebagai cikal bakal =akultas ,lmu $eperawatan(=,$!-,) yang merupakan institusi pendidikan tinggi keperawatan professional pertama di ,ndonesia, setingkat sarjana. Saat ini melalui surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan 1, tahun #<<(,PS,$!=$-, telah berubah status sebagai fakultas mandiri menjadi fakultas ilmu keperawatan uni8ersitas ,ndonesia(=,$!-,). 2elengkapi =akultas ,lmu keperawatan H -,, pada -ni8ersitas Padjajaran 0andung sejak beberapa tahun lalu didirikan pula program studi ilmu keperawatan. Sampai sekarang (akhir juli #<<*), =,$!-, telah memiliki ') orang dosen yang terdiri atas S# sebanyak &@ orang, S% sebanyak #' orang dan S& sebanyak % orang. Dan sampai saat ini meluluskan ')@ orang sarjana keperawatan. Dalam rangka pengembangan staf edukatif, =,$!-, sedang mengirimkan beberapa staf dosen untuk mengikuti pendidikan program doctoral didalam maupun diluar negri dan beberapa dosen mengikuti pendidikan program magister bidang keperawatan pada -ni8ersitas terkenal diluar negeri seperti pada 1oyal 2elbourne ,nstitute of .echnology untuk program 6ritical 6are 3ursing dan pada .he =linders -ni8ersity of South ustralia untuk program 2aster of 3ursing. (Sumber 0agian kademik =,$!-,,/uli #<<*). 2enurut Dra. /unaiti Sahar, Skp, 2. pp.Sc., Pembantu dekan ,, =,$!-,, dalam waktu dekat ini akan didirikan enam PS,$ baru yaitu pada -ni8ersitas irlangga, -ni8ersitas Diponegoro,-ni8ersitas ;ajah 2ada,-ni8esitas 5asanudin,-ni8ersitas ndalas dan -ni8ersitas Sumatera utara. Dngan demikian di ,ndonesia sampai tahun %@@@, diperkirakan terdapat delapan pendidikan tinggi keperawatan setingkat sarjana. Pada tahun #<<+, di =,$!-, akan di buka program 2agister $eperawatan dan keperawatan dasar (hasil wawancara pertelepon,%< /uli #<<*). Perkem angan !rganisasi Pro"esi Keperawatan $etika ada pertanyaan, apakah keperawatan merupakan suatu profesiI, maka salah satu pertimbangan kita untuk menjawab pertanyaan ini adalah meneliti ada atau tidaknya organisasi profesi. Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki organisasi profesi yang sangat bermanfaat dalam menetapkan standar praktek, pelayanan dan

pendidikan keperawatan, membuat legislasi dan membahas berbagai fenomena yang terjadi atau berhubungan dengan profesi keperawatan. Crganisasi profesi adalah organisasi yang terdiri dari para praktisi yang menetapkan diri sebagai ahli yang mampu dan bergabung bersama melaksanakan fungsi sosial yangtidak dapat dilakukan sendiri!sendiri, serta merupakan asosiasi yang bersifat sukarela. Crganisasi profesi bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang kokoh diantara anggotanya, peningkatan mutu dan kesejahteraan anggotanya disertai peningkatan mutu pelayanan, serta terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan organisasi profesi lain(,nternasional 6ouncil of 3urse dikutip dari report on .he 1egulation of 3ursing,#<+(). Dibawah ini diuraikan profil beberapa organisasi keperawatan. Internasional #oun$il o" %urse merupakan organisasi profesional wanita pertama di dunia. Crganisasi ini didirikan pada tanggal # /uli #+<< dimotori oleh 2rs.0edford =enwick. ,63 merupakan federasi perhimpunan perawat nasional di seluruh dunia. .ujuan pendirian ,63 adalah memperkokoh silaturahmi para perawat dari seluruh dunia, member kesempatan bertemu bagi perawat di selurh dunia untuk membicarakan berbagai masalah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ,63 agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan dank ode etik profesi keperawatan. $ode etik keperawatan menurut ,63(#<*&) menegaskan bahwa keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi manusia. $eperawtan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kulit, usia, jenis kelamin, aliran politik, agama dan status sosial(.aylor.6.,dkk.#<+<). ,63 mengadakan kongres setiap empat tahun sekali.$ongres pertama diadakan di 4ondon #<@@. Dan kongres terakhir, pada akhir tahun #<<) di adakan di 0andar Sri 0egawan,0runai Darussalam. &meri$an %urses &sso$iation adalah organisasi profesi perawat (registered nurses) di merika Serikat. Didirikan pada akhir tahun #+@@ yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari 3egara!negara bagian. 3 berperan dalam menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan , serta menampilkan profil keperawatan professional dengan pemberlakuan legislasi keperawatan.

#anadian %urses &sso$iation adalah asosiasi perawat nasional nurses) di $anada. 2empunyai tujuan yang sama dengan 3

(registered

yaitu membuat standar

praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, dan meningkatkan kesejahteraan perawat. 6 3 juga berperan aktif peningkatan mutu pendidikan keperawatan, pemberian ijin bagi praktek keperawatan mandiri. %ational 'eague "or %ursing(%'%) adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat(pekarya) dan agencies. Didirikan pada tahun #<(%. 0ertujuan membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pendidikan keperawatan. *ritish %urses &sso$iation adalah asosiasi perawat nasional di ,nggris. Didirikan pada tahun #++* oleh 2rs. =ernwick. 0ertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di ,nggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan. Persatuan Perawat %asional Indonesia(PP%I) adalah perhimpunan seluruh perawat di ,ndonesia, didirikan pada tanggal #* 2aret #<*'. Sebagai fusi dari beberapa organisasi keperawatan yang ada sebelumnya, PP3, mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan nama organisasi. Ambrio PP3, adalah perkumpulan kaum ?erpleger 0oemibatera(P$?0) tahun #<%#. Pada saat itu profesi perawat sangat dihormati masyarakat berkenan dengan tugas mulia yang dilakukan dalam merawat orang sakit.

KE2ENDERUNGAN DAN ARAH PERKE#BANGAN KEPERA,ATAN DI IND/NE"IA $emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala bidang termasuk bidang kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkulitas. Seiring dengan fenomena ini terjadi pergeseran!pergeseran serta transformasi dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan. Sifat pelayanan keperawatan mengalami

perubahan dari pelayanan facasional yang hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan professional yang berpijak pada pengusaan iptek keperawatan./uga terjadi fragmentasi 9 spesialisasi dalam pelayanan keperawatan. =okus peran dan fungsi perawatpun bergeser dari penekanan pada aspek kuratif kepada peran yang lebih berfokus pada prefentif dan promortif tanpa meningkalkan peran kueratif dan rehabilitati8e. $enyataan ini merupaka jawaban atas tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas, disamping sebagai konsekuensi terhadap kecenderungan perubahan pola penyakit infeksi kepada penyakit degenerati8e. $ondisi rill ini menuntu upaya kongkrit yang optimal dalam memantapkan profesi keperawatan. -paya dimaksud adalah profesionalisasi keperawatan. Profesionalisasi adalah suatu proses dimana suatu pekerjaan dihadapkan pada suatu control khsusu yang disebut profesi( ydenolotte,#<++ dalam 6haska,#<<@ dikutip dari Deni 1ustina,#<<)). Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan. Selain itu diperlukan upaya antisipasi organisasi profesi menyongsong era globalisasi. Pengem angan dan Penataan Pendidikan Keperawatan Sehubungan dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang professional. danya pergeseran system pelayanan dan pendidikaan keperawatan serta usaha memantapkan keperawatan sebagai profesi, maka pembenahan system pendidikan keperawatan mutlak dilakukan. Perawat yang bermutu dengan kemampuan professional diharapkan mampu bersaingdalam skla nasinal maupun internasional. Cleh karena itu, pengembangan pendidikan keperawatanprofesional dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan serta kerangka konsep pendidikan. Pengembangan pendidikan terutama berpedoman pada kebijakan pendidikan tinggi, khususnya -- 3o. % tahun #<+< dan PP 3o. &@ tahun #<<@ serta undang!undang kesehatan 3o. %& tahun #<<%. Pegembangan pendidikan keperawatan professional diselengarakan dalam berbagai jenjang dan jenis sesuai kebutuhan masyarakat (Pokja $eperawatan $onsorsium ,lmu $esehatan, #<<') >awasan keilmuan

,lmu keperawatan sebagai bagian integral ilmu kesehatan mencakupilmu biomedik, imu sosial, ilmu perilaku, ilmu keperawatan dasar dan ilmu keperawatan klinik. >awasan ilmu keperawatan meliputi ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, bentuk upaya pemenuhan tersebut dengan memanfaatkan berbagai sumber yang tersedia. Cbjek studi ilmu keperawatan adalah penyimpangan tidak terpenuhinya kebutuhan bio!psiko!sosiokultural!spiritual sepanjang siklus hidup manusia mulai dari tingkat indi8idu sampai tingkat masyarakat. Crientasi pendidikan Pendidikan keperawatan berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5al ini berarti kurikulum pendidikan dan pengalaman belajar diupayakan dengan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan segala sumber yang memungkinkan pengusaan iptek. $erangka konsep Sebagai pendidikan professional, pendidikan keperawatan harus dilandasi dengan kerangka konsep yang kokoh yang memiliki karakteristik pendidikan akademik! profesional yaitu pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, penyelesaian masalah secara ilmiah, pembinaan sikap dan tingkah laku professional, belajar aktif mandiri serta pendidikan dilingkungan masyarakat.

Ke$enderungan Perkem angan Pelayanan Keperawatan .untutan akan pelayanan keperawatan yang bermutu memberikan dampak pada sistem pelayanan keperawatan. Cleh karena itu terjadi pergeseran dalam pelayanan keperawatan. "ertama, perubahan sifat pelayanan dari facosional menjadi professional. Dalam hal ini terjadi pergeseran orientasi pelayanan keperawatan dari pelayanan yang hanya didasarkan keterampilan semata menjadi pelayanan yang didasari ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. #edua, terjadi pergeseran fokus asuhan keperawatan dari peran kuratif yang didominasi dokter menjadi peran pre8entif dan promotif yang mandiri tanpa melupakan

peran kuratif dan rehabilitasi. 5al ini sejalan dengan kecenderungan perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeratif. #etiga, $ecenderungan terjadi fragmentasi pelayanan keperawatan. =ragmentasi atau spesialisasi pelayanan keperawatan berkembang menjadi bidang pelayanan keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan kebidanan, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas dan keperawatan usia lanjut. -ntuk itu diperluka metodologi dalam pemberian asuhan keperawatan agar pelayanan keperawatan efesien, efektif serta berkualitas. 2etode ini adalah proses keperawatan sebagai bentuk pendekatan ilmiah yang terdiri dari pengkajian,diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan e8aluasi keperawatan. Disamping itu pelayanan keperawatann harus dilandasi penguasaan iptek serta kiat keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan dengan berorientasi pada wawasan ilmu keperawatan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Cleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia dibidang keperawatan yang berkualitas.

Peran !rganisasi Pro"esi Crganisasi profesi dimaksud adalah PP3,. Sebagai organisasi profesi PP3, berperan dalam pembinaan anggota profesi, pengembangan iptek keperawatan serta menjamin pelayanan keperawatan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. .ujuan pendirian PP3, adalah menciptakan persatuan dan kesatuan sesame perawat, peningkatan kulitas dan kesejahteran perawat serta menjalin kerjasama dengan profesi lain. Peran PP%I se agai organisasi pro"esi keperawatan "ertama, peran pembinaan anggota profesi. Preran ini dilakukan dengan cara menentukan kualifikasi anggota, menetapkan legislasi dan kode etik, serta mengembangkan karir dan kesejahteraan anggota($elly,#<+#). $ualifikasi anggota profesi didasarkan pada keahlian, otonomi dan komitmen terhadap profesi serta tanggungjawab terhadap masyarakat(Strause, #<)&). 4egislasi adalah suatu ketetapan atau ketentuan hokum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan(4icberman, #<*@).

4egislasi berperan sebagai dasar hokum untuk melindungi masyrakat dan anggota profesi dari praktek keperawatan yang tidak berkualitas. Sedangkan kode etik berperan sebagai pedoman tentang baik buruknya suatu tindakan yang berhubungan dengan praktek. Pengembangan karir merupakan suatu kesempatan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan sesuai dengan prestai kerja. $esejahteraan anggota berupa imbalan jasa yang proposional, lingkungan kerja yang kondusif serta adanya peluang untuk mengembangkan diri. #edua, peran dalam mengembangkan iptek keperawatan. Peran ini dilakukan melalui penelitian yang meningkatkan profesionalisme keperawatan. #etiga, peran dalam menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Peran ini meliputi perumusan standar, registrasi dan pemberian lisensi bagi profesi. Standar dalam pelayanan merupakan peraturan yang menjadi patokan boleh tidaknya dilakukan praktek. Sedangkan standar dalam pendidikan berguna sebagai alat akreditasi mutu pendidikan. 1egistrasi merupakan pencacatan secara resmi nama seseorang berdasarkan hasil penelitian dari aspek profesi dan hokum yang memungkinkannya melakukan praktek keprofesian yang dilakukan oleh anggota profesi setelah memperoleh sertifikasi tentang kemampuan dan keahliannya. Sedangkan lisensi adalah pemberian ijin resmi untuk melakukan praktek bagi seseorang yang telah terdaftar sebagai anggota profesi. Masalah yang dihadapi oleh PP%I Selain masalah pelayanan dan pendidikan keperawatan seperti yang telah diurain diatas,terdapat beberapa masalah lain yang tak kalah pentingnya yang dihadapi oleh PP3,. Pertama, rendahnya penguasaan iptek keperawatan karena kemampuan dan kualitas tenaga keperawatan masih terbatas. 5al ini disebabkan oleh beregamnya latar belakang pendidikan perawat serta belum ada kualifikasi tenaga keperawatan yang secara jelas terutama dari segi peran dan fungsi perawat. kibatnya, tidak sedikit perawat yang memiliki persepsi dan pola piker yang berbeda tentang berbagai fenomena dalam profesi keperawatan termasuk pentingnya pengusaan iptek keperawatan. 4ebih jauh kondisi membuat sebagian perawat enggan berbenah diri

dan bahkan cenderung menolak perubahan.$edua, belum diberlakukannya legislasi, registrasi dan lisensi serta praktek mandiri dalam keperawatan. $etiga, adanya fenomena nurses migration karena faktor ekonomi dan sosial serta implikasi dari iklim perdagangan bebas. 2igrasi perawat dapat terjadi tiga bentuk yaitu perpindahan perawat dari suatu rumah sakit ke rumah sakit lain didalam negeri. Pengiriman perawa ,ndonesia bekerja diluar negeri serta masuknya perawat asing di ,ndonesia. &ntisipasi PP%I menyongsong era glo alisasi ntisipasi PP3, dalam rangka memenuhi tuntutan masyrakat akan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan membenahi berbagai fenomena diatas adalah dengan melakukan berbagai upaya antara lain" Pertama, membenahi system pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat(community oriented nursing education serta pelayanan kesehatan utama dengan landasan yang kokoh yang meliputi wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan keperawatan professional yang berfokus pada pengusaan iptek keperawatan. $edua, membenahi system pelayanan keperawatan. -paya ini dapat dilakukan selalu berusaha memberikan asuhan keperawatan yang professional yaitu dengan mengunakan pendekatan proses keperawatan, perencanaan, implementasi dan e8aluasi. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan keperawatan professional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. -ntuk itu diperlukan pengembangan kemampuan tenaga keperawatan secara kualitatif dan kuantitatif. $etiga, membenahi kinerja PP3,. Dalam hal ini sangat mendesak untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya. 2engantisipasi era globalisasi, PP3, bertanggungjawab terhadap kemajuan dan eksitensi profesi keperawatan yaitu terselenggaranya pendidikan atau pelayanan keperawatan yang berkualitas serta memperhatikan kesejahteraan anggota organisasi profesi. Cleh karena itu perlu realisasikan pemberlakuan standar pelayanan profesi dan pendidikan keperawatan, legislasi, registrasi, dan lisensi bagi anggota profesi serta

mewujudkan praktek keperawatan mandiri. 5al ini sangat penting artinya dalam menyongsong era globalisasi terutama dalam mengantisipasi fenomena nurses migration.

You might also like