Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN VB FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2013
II.
B. Faktor pencetus terjadinya Hidrocephalus. C. Proses Terjadinya Hidrocephalus D. Cara Pencegahan hidrocephalus
III.
Sasaran
IV.
Hari / Tanggal
V.
Waktu
VI.
Tempat
VII. Latar Belakang Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari CSS. Bila akumulasi CSS yang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higroma subdural atau koleksi cairan subdural. Pada kasus akumulasi cairan yang berlebihan terjadi pada sistem ventrikuler, keadaan ini disebut sebagai hidrosefalus internal. Selain itu beberapa lesi intrakranial menyebabkan peninggian TIK, namun tidak sampai menyebabkan
hidrosefalus. Peninggian volume CSS tidak ekivalen dengan hidrosefalus, ini juga terjadi pada atrofi serebral. Hidrosefalus sebagai kesatuan klinik dibedakan oleh tiga faktor:
a).peninggian tekanan intraventrikuler, b).penambahan volume CSS, c).dilatasi rongga CSS. Secara keseluruhan, insiden dari hidrosefalus diperkirakan mendekati 1 : 1000. sedangkan insiden hidrosefalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang berbeda. Hershey BL mengatakan kebanyakan hidrosefalus pada anak-anak adalah kongenital yang biasanya sudah tampak pada masa bayi. Jika hidrosefalus tampak setelah umur 6 bulan biasanya bukan oleh karena kongenital. Mujahid Anwar dkk mendapatkan 40 50% bayi dengan perdarahan intraventrikular derajat 3 dan 4 mengalami hidrosefalus. Pongsakdi Visudiphan dkk pada penelitiannya mendapatkan 36 dari 49 anak-anak dengan meningitis TB mengalami hidrosefalus, dengan 3 catatan 8 anak dengan hidrosefalus obstruktif dan 26 anak dengan hidrosefalus komunikans. Hidrosefalus yang terjadi sebagai komplikasi meningitis bakteri dapat dijumpai pada semua usia, tetapi lebih sering pada bayi daripada anak-anak. Berdasarkan catatan medik di bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Denpasar dari tahun 1991 s/d Desember 1993 telah dirawat 21 penderita hidrosefalus dimana 4 diantaranya adalah hidrosefalus kongenital.
Setelah diadakan penyuluhan selama 1x60 menit diharapkan para peserta penyuluhan dapat memahami tentang pengertian Hydocephalus, faktor pencetus terjadinya Hydrocephalus, proses terjadinya Hydrocephalus, cara pencegahan Hydrocephalus.
IX.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x60 menit diharapkan ibu-ibu pkk mampu :
1. Mendeteksi Penyakit Hydrocephalus pada Anak sejak dini 2. Mencegah kemungkinan yang terjadi terhadap Hydrocephalus pada Anak X. Metode Ceramah Tanya Jawab / Diskusi :
XI.
Materi yang akan dibahas antara lain : Pengertian Hydrocephalus Faktor pencetus terjadinya Hydrocephalus Proses terjadinya Hydrocephalus Cara Pencegahan Hydrocephalus
Penyampaian materi tentang : 1. Pengertian Penyakit Hydrocephalus 30 Menit 2 Isi (08.05 - 08.35) WIB 3. 2. Faktor pencetus terjadinya Penyakit Hydrocephalus Proses terjadinya Penyakit Hydrocephalus 4. Cara pencegahan penyakit Hydrocephalus 20 Menit 3 Dialog (08.35 - 08.55) WIB 5 Menit 4 Penutup (08.55 - 09.00) WIB 1. Kesimpulan 2. Salam Penutup Sesi Tanya Jawab Menyimak, Bertanya, Dan Menjawab Menyimak dan Bertanya
Menyimak
XV.
Evaluasi
1. Penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar 2. Ibu-Ibu PKK dapat menyebutkan : a. Pengertian hidrosefalus b. Penyebab hidrosefalus c. Tanda dan gejala hidrosefalus d. Komplikasi hidrosefalus e. Cara penanganan hidrosefalus
XVI. Denah
: Penyaji
Fasilitator
Lampiran Materi
: HYDROCEPHALUS
I. Pengertian Hidrosefalus merupakan penyakit spesifik ; hidrosefalus ini menggambarkan kelompok keadaan yang beragam yang merupakan akibat dari terganggunya sirkulasi dari absorpsi CSS atau pada keadaan yang jarang, akibat dari meningkatnya produksi oleh papiloma pleksus koroid.
II. Etiologi Kelainan bawaan (sejak lahir) Infeksi dalam otak Tumor otak Perdarahan dalam otak saat sebelum dan sesudah kelahiran
III. Tanda dan Gejala BAYI : Kepala membesar Vena pada kulit kepala melebar saat menangis Bunyi cracked pot Mata melihat kebawah (setting sun) Mudah terangsang Lemah Nafsu makan berkurang Perubahan kesadaran Tegang pada tungkai bawah ANAK : Sakit kepala Muntah Papil udema Juling Loyo Apatis Bingung Bicara inkoheren
IV. komplikasi hidrosefalus Peningkatan tekanan dalam otak lintrakranial) Kerusakan otak Penurunan IQ Keterlambatan perkembangan kognitif, psikososial dan fisik Infeksi
V. Cara penanganan hidrosefalus Pada sebagian penderita pembesaran kepala dapat berhenti sendiri Jika ada tumor, tindakan pembedahan dapat dilakukan
Daftar Pustaka 1. Atlas Berwarna & Teks Anatomi Manusia jilid 3, edisi 6, sistem saraf dan alat-alat sensoris. Kahle, Leonhardt, Platzer. (Hipokrates, hal 262-271). 2. BUKU AJAR ILMU BEDAH edisi 2, R.Sjamsuhidat, Wim de Jong. EGC, Jakarta 2004. (hal 809-810). 3. http://www.antaranews.com/berita/28103/16-persen-anak-balita-alami-gangguan-saraf 4. http://www.anneahira.com/penyakit-sistem-saraf.htm