You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

TUGAS SAP

OLEH :

PRODI S.1 KEPERAWATAN STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN 2013

LAMPIRAN MATERI
Menjelaskan pengertian penyakit Batuk Rejan Menjelaskan penyebab penyakit Batuk Rejan

Gejala-gejala Batuk Rejan

Bahaya Batuk Rejan

Pencegahan Batuk Rejan

pengobatan Batuk Rejan

PENGERTIAN
1. Batuk Rejan yaitu merupakan penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan yang sangat menular, ditandai oleh suatu sindrom yang terdiri dari batuk yang bersifat spasmodik (penyempitan saluran pernapasan) dan paroksimal (kekambuhan/parahnya gejala secara tiba-tiba) yang disertai nada yang meninggi, karena penderita berupaya keras untuk menarik napas sehingga pada akhir batuk sering disertai bunyi khas (whoop) sehingga penyakit ini disebut whooping cough.

Penyebab (etiologi)
Batuk Rejan (pertusis) disebabkan oleh bakteri bordetella pertussis (haemophilus pertussis), yang merupakan suatu batang gram-negatif dan terkadang disebabkan oleh bordetella parapertussis. Bakteri bordetella parapertusis menyebabkan parapertusis, yaitu penyakit sejenis batuk rejan (pertusis) yang gejalanya lebih ringan dan biasanya menyerang pada anak usia sekolah dan relatif jarang terjadi.

Tanda dan gejala


Batuk rejan merupakan toxin-mediated disease, yaitu toksinnya/racun melekat dan melumpuhkan bulu getar saluran nafas (silia). Hal ini akan mengganggu aliran sekret/riak.

pencegahan
Pencegahan utama dari pertusis (batuk rejan) yaitu Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. solasi, jagalah penderita batuk rejan jauh dari anakanak. Anak yang baru sembuh dari batuk rejan, tidak boleh kembali bersekolah sampai 3 minggu setelah dimulai batuk dengan whoop. c. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama orangtua bayi, meliputi pendidikan bahayanya penyakit ini serta keuntungan imunisasi pertama pada anak berusia tidak lebih dari dua bulan.

Pengobatan
1. Pengobatan Suportif : pengencer dahak, pembersihan jalan napas, oksigen bila perlu, dan ciptakan lingkungan perawatan yang tenang. 2. Memaksimalkan nutrisi, hindari makanan yang banyak mengandung gula pasir, pemanis buatan, gorengan dan makanan/minuman dingin. 3. Pemberian ekspektoransia dan mukolitik. 4. Pemberian kodein, bila terdapat batuk-batuk yang hebat sekali 5. Pemberian luminal sebagai sedative. 6. Batuk rejan yang terjadi pada bayi dan balita harus segera diperiksa ke dokter. Sebagai anti infeksi, anti bakteri, anti biotik, anti batuk(antitussive),

You might also like