You are on page 1of 5

Reni Afriyani 7 EGA

1. Dampak Positif dan Negatif energi air terhadap lingkungan? Jawab : Tenaga air pada dasarnya adalah sebuah kekuatan yang berasal dari energi air yang mengalir. Tenaga air menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi lainnya, tetapi terdapat pula kelemahan yang juga harus ditanggulangi.

Dampak positif terhadap lingkungan yaitu energi air merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan yang terbarukan dan tidak mencemari planet kita dengan emisi CO2 yang berbahaya, tidak seperti pembakaran pada bahan bakar fosil. Selain itu, Tenaga air merupakan sumber energi yang jauh lebih stabil (konstan) dibandingkan dengan tenaga angin dan tenaga surya karena setelah bendungan selesai dibangun listrik dapat diproduksi pada tingkat stabil. Pembangkit listrik tenaga air sebenarnya merupakan salah satu sumber energi yang paling dapat diandalkan, dan energi terbarukan yang paling efisien dalam menjamin pasokan listrik secara konstan. Pembangkit listrik tenaga air juga dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tempat bendungan dibangun karena danau yang terbentuk di belakang bendungan tidak hanya sering digunakan untuk tujuan irigasi tetapi juga untuk pariwisata dan rekreasi dalam bentuk olahraga air, memancing, berenang, berperahu, dan jenis rekreasi lainnya. Dan tentu saja, pemanfaatan tenaga air tidak menghasilkan limbah seperti pada beberapa sumber energi lain (terutama bahan bakar fosil dan energi nuklir).

Dampak negatif terhadap lingkungan yaitu ketika membicarakan mengenai bendungan PLTA yang dapat terjadi sebagai hasil dari pembangunan bendungan. Misalnya bendungan tenaga air dapat mengganggu aliran alami sungai yang dapat memiliki banyak dampak negatif pada ekosistem sungai. Jika bendungan yang dibangun benar-benar besar, hal ini dapat menyebabkan erosi, tanah longsor dan kerusakan geologi yang serius (kasus ini terjadi pada pembangunan Three Gorges Dam di Cina dan Hoover Dam di Amerika Serikat). Hal ini juga dapat menyebabkan banjir, dan kadang-kadang masyarakat setempat bahkan harus meninggalkan rumah mereka (ini yang terjadi pada Three Gorges Dam yang mengakibatkan 1,24 juta orang mengungsi karena banjir serius). Bendungan pembangkit listrik tenaga air juga dapat mengubah tingkat aliran, pola aliran, suhu air, yang kesemuanya dapat memberikan efek yang sangat berbahaya terhadap satwa liar. Kekurangan tenaga air dari segi ekonomi meliputi biaya awal yang sangat besar untuk membangun bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air, yang berarti bahwa pembangunan pembangkit listrik tenaga air harus beroperasi setidaknya selama beberapa dekade sebelum mulai membawa keuntungan. Juga, di saat kekeringan ketika tidak ada air yang cukup, tenaga air tidak bisa menghasilkan energi listrik. (sumber : http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-air.html)

Dampak positif energi air dilihat dari aspek lingkungan : 1. Tergolong energi bersih, tidak menimbulkan polutan berbahaya 2. Bendungan yang biasanya dibangun untuk PLTA dapat dimanfaatkan sekaligus sebagai pengendali banjir dan pengatur irigasi 3. Energi yang tersedia tidak akan habis sepanjang komponen hidrologisnya dapat kita jaga, seperti daerah tangkapan air hujan (catchment area) dan vegetasi sungai.

Dampak negatif energi air dilihat dari aspek lingkungan : 1. PLTA umumnya membutuhkan banyak ruang sehingga menyebabkan habitat satwa liar berkurang 2. Proyek-proyek PLTA berskala besar dapat mengganggu aliran sungai 3. Keberadaan bendungan atau waduk menyebabkan akuatik turun dibeberapa lokasi PLTA (Sumber : http://febri-fisika.blogspot.com/2011/11/energi-air.html)

2. Komposisi air hulu, hilir dan setelah melewati turbin PLTA? Jawab : Komposisi air untuk keperluan PLTA termasuk ke dalam golongan D (yang digunakan untuk keperluan pertanian, industri, usaha perkotaan dan PLTA) yang harus memenuhi syaratsyarat agar air tidak merusak turbin harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Parameter pH Conductivity TDS P Alkalinity M Alkalinity O Alkalinity T. Hardness Silica Besi Phosphat residual Sulfite residual pH condensate Satuan Unit mhos/cm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Unit Pengendalian Batas 10.5 11.5 5000, max 3500, max 800, max 2.5 x SiO2, min 150, max 2, max 20 50 20 50 8.0 9.0

Total padatan (total dissolved solid) = 3500 ppm Alkanitas Padatan terlarut Silika Besi Tembaga = 700 ppm = 300 ppm = 60 100 ppm = 0,1 ppm = 0,5 ppm

Oksigen Kesadahan Kekeruhan Minyak

= 0,007 ppm = 0 = 175 ppm = 7 ppm

(sumber : Perrys edisi 6, hal 976 untuk baku mutu umpan boiler ) Sedangkan perubahan komposisi kimia dari air setelah keluar dari turbin PLTA dengan adanya bendungan, dimana air yang dilepas dari bendungan ke sungai, cenderung memiliki kandungan garam terlarut yang lebih tinggi dan kandungan oksigen yang lebih rendah dibandingkan dengan komposisi air di sungai tanpa bendungan. Adapun karakteristik dari air sungai yaitu : 1. Hulu sungai, terletak di daerah yang dataran tinggi, menglir melalui bagian yang curam, dangkal, berbatu, arus deras, volume air kecil, kandungan oksigen telarut tinggi, suhu yang rendah, dan warna air jernih. 2. Hilir sungai, terletak didaratan yang rendah, dengan arus yang tidak begitu kuat dan volume air yang besar, kecepatan fotosintesis yang tinggi dan banyak bertumpuk pupuk organik. 3. Muara sungai letaknya hamper mencapai laut atau pertemuan sungai-sungai lain, arus air sangat lambat dengan volume yang lebih besar, banyak mengandung bahan terlarut, Lumpur dari hilir membentik delta dan warna air sangat keruh. (sumber : 3. Pencemaran yang dihasilkan PLTA? Jawab : Dampak terhadap lingkungan di sekitar bendungan: Pada saat bendungan selesai dibangun, debit air akan berubah sesuai dengan pengaturan yang diinginkan oleh manusia bukan secara alami lagi. Air bendungan yang dialirkan secara terkontrol, akan datang dari bagian bawah bendungan dimana suhu airnya relatif lebih dingin dan konstan. Perubahan suhu air ini, yang tadinya bervariasi sesuai dengan musim dan menjadi konstan, akan merubah ekosistem di sungai downstream dari bendungan. Selain itu, juga dikenal

dampak perubahan komposisi kimia dari air dengan adanya bendungan, dimana air yang dilepas dari bendungan ke sungai downstream cenderung memiliki kandungan garam terlarut yang lebih tinggi dan kandungan oksigen yang lebih rendah dibandingkan dengan komposisi air di sungai tanpa bendungan. Selain hal di atas, masih ada dampak dari penguapan (evaporasi) dari bendungan. Permukaan air di bendungan pada umumnya begitu luas, jauh lebih luas daripada sungai tanpa bendungan. Perluasan permukaan ini mempermudah timbulnya penguapan air. Oleh karena itu, diperlukan pasokan air yang lebih banyak lagi untuk memelihara jumlah air di dalam bendungan agar bendungan tersebut dapat berfungsi secara sempurna. Dari sisi erosi dan sedimentasi, sebagian besar sedimen yang datang dari sungai upstream akan tertahan di bendungan. Air yang dilepaskan dari bendungan ke sungai downstream mengandung sedimen yang sangat rendah, sehingga sungai downstream akan mengalami erosi tanpa ada material sedimen pengganti. Hal ini sudah terjadi di bendungan Glen Canyon di wilayah Grand Canyon di Amerika Serikat, dimana setelah konstruksi pada tahun 1963, tercatat erosi di wilayah sepanjang pantai karena kekurangan sedimen yang datang dari sungai upstream. Pada tahun 1990, pantai-pantai ini terancam hilang karena erosi yang terus menerus. (sumber : http://www.sribangun.com/?p=83) Pencemaran Sungai Citarum : Aliran air Sungai Citarum yang menjadi sumber pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling hingga saat ini kualitasnya semakin menurun. Bahkan, kandungan gas ammonium dari air sungai yang tercemar itu telah berdampak pada kerusakan komponen dan peralatan pengoperasian PLTA Saguling. Problematika berat yang dialami PLTA Saguling efeknya yaitu gas ini dapat menyebabkan korosi. Logam yang dicelup air tercemar tersebut akan mempengaruhi usia dari peralatan PLTA. (sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/160671)

You might also like