You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Untuk mewujudkan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan,

tentunya tidaklah mudah. Banyak faktor yang diperlukan untuk saling berpadu satu sama lainnya sehingga mampu saling mengisi dalam kekosongan dan saling membantu dalam kesulitan. Namun demikian, inti pemerintahan yang efektif tergantung pada personal yang menggerakannya, dalam hal ini terletak pada kinerja dari seluruh jajaran para aparatur pemerintahan yang bertugas di tingkat pusat, daerah, sampai desa. Dari uraian tersebut di atas, dapat penulis simpulkan bahwa berhasiltidaknya aparatur pemerintah dalam menjalankan tugas kesehariannya, termasuk halnya aparatur pemerintahan desa sangat dipengaruhi oleh kinerja para perangkat desanya. Sebab disadari atau tidak, perangkat desa merupakan para pelaksana dilapangan yang berhadapan langsung dengan masyarakat disekitarnya. Dengan demikian, baik-buruknya kinerja para perangkat desa di suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap baik-buruknya pelayanan yang diberikan pemerintah setempat kepada warganya, karena perangkat desa merupakan ujung tombak dalam melayani kepentingan masyarakat. Untuk mengimplementasikan fungsi pemerintah desa dalam pelayanan terhadap warga, maka pemerintah desa dapat melakukan aktivitas pelayanan, pengaturan, pembinaan, koordinasi dan pembangunan dalam berbagai bidang.

ayanan itu sendiri disediakan pada berbagai lembaga atau institusi pemerintah dengan aparat sebagai pemberi layanan se!ara langsung kepada masyarakat. "ntara pemerintah dengan masyarakat terdapat suatu hubungan, dimana ada masyarakat di sana pula pemerintah diperlukan. #ubungan ini lebih didasarkan pada suatu interaksi antara yang menyediakan atau memberikan produk dengan yang membutuhkan atau menerima produk. $emerintah dalam hal ini diibaratkan sebagai lembaga yang memproduksi, mendistribusi atau menjual alat pemenuh kebutuhan rakyat yang berbentuk jasa publik dan layanan !ivil, sedangkan masyarakat adalah pihak yang mendapatkan, menerima dan menggunakan produk dari pemerintah, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. ayanan publik berfungsi mendukung jasa publik, karena hal itu merupakan produk yang menyangkut kebutuhan hidup orang banyak atau kepentingan umum seperti air minum, jalan raya, listrik, telepon, dimana proses produksinya disebut pelayanan publik. ayanan publik diproduksi dan dijualbelikan dibawah kontrol pemerintah. Sedangkan layanan !ivil adalah hak, kebutuhan dasar dan tuntutan setiap orang, lepas dari suatu kewajiban. ayanan !ivil tidak diperjualbelikan, penyediaannya dimonopoli oleh pemerintah dan tidak boleh diprivatisasikan. %adi, layanan !ivil merupakan kewajiban pemerintah mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah sampai dengan pemerintah desa. Di bidang pemerintahan, masalah pelayanan dipandang sebagai salah satu program yang sangat penting untuk direalisasikan dengan baik. Sebab perannya menyangkut kepentingan umum, bahkan menjadi kepentingan rakyat se!ara keseluruhan. $elayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah tersebut semakin

terasa dengan adanya kesadaran bernegara berbangsa dan bermasyarakat, maka pelayanan telah meningkat kedudukannya dimata masyarakat menjadi suatu hak,yaitu hak atas pelayanan. &erjadinya keadaan seperti itu dikarenakan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks dan terus menuntut adanya suatu pelayanan yang semakin berkualitas dari pemerintah sebagai provider 'penyedia(. Seiring dengan tuntutan masyarakat yang terus berkembang, pemerintah pun terus berupaya meningkatkan kualitas dalam bidang pelayanan. Salah satu upaya bisa dilihat dari beberapa kebijakan yang bersifat mikro dan teknis, seperti perbaikan prosedur, fasilitas, struktur sampai pada kebijakan bersifat makro dan politik, seperti kebijakan otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab melalui UU No. )) &ahun *+++ jo UU No. *) &ahun ),,- tentang $emerintahan Daerah dan UU No. ). tahun *+++ jo UU No. // &ahun ),,0 tentang $erimbangan 1euangan $emerintah $usat dan Daerah serta UU No. ). &ahun ),,+ tentang 2anajemen $elayanan $ublik. Namun demikian, ada beberapa hal yang sangat disayangkan dari pemerintah sendiri, yakni diberbagai kesempatan pemerintah senantiasa menjanjikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, namun dalam kenyataannya belum dilaksanakan se!ara optimal. #al ini terindikasi dari banyaknya keluhan warga masyarakat, misalnya aparat yang susah ditemui pada saat berurusan, informasi yang diberikan kepada masyarakat kurang jelas, sehingga menyulitkan bagi mereka pada saat berurusan. Berdasarkan kejadian itulah akhirnya keluhan warga sampai ketangan S2 atau wartawan, sehingga tidak sedikit ada informasi yang ditemukan se!ara langsung melalui berbagai media massa '!etak dan elektronik( seringkali

mengungkapkan berbagai kelemahan pelayanan pemerintah, tidak terke!uali di lingkungan pemerintah desa yang men!erminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan tersebut. $elayanan yang mahal, kaku dan berbelit-belit, sikap dan tindakan aparat, pelayanan yang suka menuntut imbalan, kurang ramah, arogan, lambat dan fasilitas pelayanan yang kurang memuaskan dan sebagainya adalah merupakan fenomena-fenomena yang kerap kali mewarnai proses hubungan antara pemerintah dan masyarakat berkaitan dengan proses pelayanan. #al ini memberi isyarat bahwa kajian dan analisis masalah pelayanan masyarakat merupakan salah satu fenomena penting, relevan dan aktual untuk diteliti. 1enyataan empirik dalam lingkup $emerintahan Desa Babakan 3isaat 1abupaten Sukabumi mengalami masalah yang hampir sama. Umumnya, keluhan tersebut terjadi pada saat tertentu dan pada beberapa orang warga yang berurusan dengan masalah pembuatan 1&$, 11 dan "kta ahir. 2enurut mereka proses

pembuatannya terkesan sulit, persyaratan yang diperlukan banyak, proses penyelesaian tidak tepat waktu, prosedur yang dirasakannya berbelit-belit dan biaya administrasi yang tidak menentu. Dalam pandangan mereka, kasus tersebut di atas disebabkan oleh pihak pemerintah desa semata. %adi, tidak-lah aneh jika para perangkat desa selaku pelaksana dalam pemerintahan desa menjadi pihak pertama yang disoroti dan paling sering dikomentari. $adahal kapasitas desa hanya sebagai pemberi rekomendasi yang ditindaklanjuti oleh pihak pemerintah ke!amatan dan bermuara di Disduk!asip sebagai institusi yang memiliki kewenangan mengeluarkan 1&$, 11, dan "kta ahir segenap warga masyarakat di daerah setempat.

Dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih lanjut tentang pengaruh kinerja perangkat desa terhadap kualitas layanan !ivil. Untuk itu judul yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Pengaruh Kinerja Perangkat Desa terhadap Kualitas Layanan Civil di Desa Babakan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

1.2.

Identifikasi Masalah 2enyangkut masalah kinerja perangkat desa dan layanan !ivil kepada

warganya pada setiap desa !ukup komplek, maka ruang lingkup bidang kajian dalam penelitian ini oleh penulis didesain menjadi sebuah perumusan masalah. Dilakukannya desain tersebut mengingat kemampuan penulis terbatas, baik dilihat waktu yang tersedia, dana yang tersedia, penguasaan dan ketersediaan bahan yang dimiliki. "da pun perumusan masalah dimaksud dibuat oleh penulis dalam bentuk pertanyaan berikut 4
1. Bagaimana kinerja para $erangkat Desa Babakan 3isaat 1ab. Sukabumi. 2. Bagaimana pelaksanaan pelayanan !ivil yang diberikan oleh $emerintah Desa

Babakan 3isaat 1abupaten Sukabumi.


3. Bagaimana pengaruh kinerja perangkat desa terhadap kualitas pelayanan !ivil

di Desa Babakan 3isaat 1abupaten Sukabumi.

1.3.

Tujuan Penelitian

$ada

umumnya

tujuan

penelitian

ini

adalah

untuk

mengetahui

permasalahan berikut data-data dan informasi-informasi yang berkembang tentang masalah kinerja perangkat desa yang berhubungan dengan pelayanan publik, khususnya menyangkut layanan !ivil di pedesaan. Sedangkan tujuan penelitian ini pada khususnya sebagai berikut 4
1. 2engetahui informasi tentang kinerja perangkat desa dalam $emerintahan

Desa Babakan 3isaat 1ab. Sukabumi5


2. 2emperoleh data-data yang aktual dari $emerintah Desa Babakan tentang

keberadaan desa tersebut5


3. 2engetahui pelaksanaan pemberian layanan !ivil di Desa Babakan 3isaat5 4. 2engetahui dengan jelas tentang pengaruh kinerja para perangkat desa

terhadap pemberian layanan !ivil di Desa Babakan 1e!amatan 3isaat 1abupaten Sukabumi.

1.4.

Kegunaan Penelitian Se!ara teoritis, penelitian ini berguna bagi penulis untuk menambah

perbendaharaan ilmu, khususnya menyangkut konsep kinerja aparat desa dan konsep layanan !ivil. "da pun bagi perguruan tinggi terkait sebagai perbendaharaan reverensi perpustakaan. Selanjutnya, se!ara praktis penelitian ini berguna bagi penulis sebagai latihan untuk men!ari data, mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data dan menginterpretasikan data dari hasil penelitian dan menyusunnya dalam suatu

karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi sebagai upaya untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi strata satu. Sedangkan bagi S&67 &ribuana Bekasi merupakan salah satu bentuk implementasi dari &ry Dharma perguruan tinggi dan bagi desa yang bersangkutan sebagai bahan alternatif dalam pengambilan keputusan terhadap isu yang berkembang tentang kinerja aparat dan dampaknya terhadap layanan !ivil di lingkungan desanya.
1.5. Kerangka Penelitian

Untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan hidup manusia dalam suatu negara diperlukan pemerintahan yang responsif dan aspiratif, terutama pemerintahan desa. Sebab, pemerintah desa-lah yang paling depan berhubungan langsung dengan warga masyarakat setempat. Dengan demikian, segala sesuatu yang menjadi tuntutan dalam kehidupan warga masyarakat didesain dalam sebuah program kerja oleh pemerintah desa dan dilaksanakan oleh segenap perangkat desa yang menjadi ujung tombak keberhasilan program tersebut. %adi, agar tujuan dari program pemerintah dapat ter!apai dengan baik langkah awal yang harus diperhatikan adalah mensinergikan kinerja para perangkat desanya. 1ata 8kinerja9 itu sendiri menurut Sedarmayanti '),,+ 4 ).+-):,( sebagai berikut 4 1inerja dapat diartikan sebagaimana berikut 4 (1) $erbuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi pekerjaan yang berdayaguna5

kerja,

pelaksanaan

(2) $restasi seseorang berkenaan dengan tugas yang diberikan kepadanya5

(3) #asil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu

organisasi se!ara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya se!ara konkrit dan dapat diukur 'dibandingkan denghan standar yang telah ditentukan(5
(4) 3atatan menghenai outcome yang dihasilkan dari suatu aktivitas

tertentu selama kurun waktu tertentu pula 'Bernardian, %ohn #. ; %oy!e 7.". <ussel, *++/ 4/=+(5
(5) #asil kerja yang dapat di!apai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tangung jawab masing-masing dalam rangka upaya men!apai tujuan organisasi bersangkutan se!ara legal, tidak melangar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa kinerja perangkat desa dapat diartikan sebagai suatu prestasi kerja yang diperlihatkan oleh sekretaris desa beserta jajaran sekretariat desa, para pelaksana teknis lapangan, dan seluruh unsur kewilayahan di desa tertentu. Bila kinerja para perangkat desa tersebut baik, tentunya pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakatnya juga !enderung baik dan begitu pun sebaliknya. >leh karena itu, agar kinerja para perangkat desa itu baik, maka mereka setidaknya harus benar-benar memahami beberapa komponen atau dimensi kinerja dengan baik, sehingga mereka dapat bekerja se!ara optimal. 1alimat senada salah satunya disampaikan Sedarmayanti '),,+ 4 =0( yang mengatakan bahwa 4 81omponen atau dimensi kinerja individual terdiri dari 4 (1) usaha yang di!urahkan5
(2) kemampuan individual5 (3) dukungan organisasional.9

Dengan demikian, diharapkan setiap individu para perangkat desa dapat memiliki ketiga dimensi tersebut, sehingga langkah-langkahnya sangat membantu

dalam merealisasikan berbagai program pemerintah desa pada khususnya. Se!ara otomatis, bila hal itu terwujud maka tugas utama pemerintah desa dalam bidang pelayanan pun menjadi lebih terjamin. Berkaitan dengan pelayanan, Sampara 'dalam Solahuddin, ),,- 4 .( mengatakan bahwa 4 8$elayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antarseseorang dengan orang lain atau mesin se!ara fisik dan menyediakan keputusan pelanggan.9.. ebih lanjut, Ndraha '),,, 4 .+( mengartikan layanan sebagai produk dan dapat juga diartikan sebagai !ara atau alat yang digunakan oleh provider dalam memasarkan atau mendistribusikan produknya. Sedangkan kata !ivil yaitu segala sesuatu yang menyangkut kehidupan sehari-hari warga negara di luar urusan militer dan ibadah. %adi, layanan !ivil dapat diartikan sebagai layanan yang diberikan oleh pemerintah berupa barang, jasa dan layanan !ivil, yang mana pemerintah berkewajiban untuk menyediakannya, sesuai, tuntutan, keinginan, kebutuhan, harapan, situasi dan kondisi mayarakat yang dapat men!iptakan kepuasan masyarakat yang dapat diukur melalui dimensi ke!epatan, ketepatan, kemudahan, dan keadilan. 1ata yang senada tentang dimensi layanan !ivil disampaikan &!iptono 'dalam Sutopo, ),,/, )/( mengatakan bahwa 4

8$elayanan pada masyarakat di masa sekarang dan masa datang itu hendaknya 4 1. makin baik 'better(5 2. makin !epat 'faster(5 3. makin diperbaharui 'newer(5 4. makin murah 'cheaper(, dan 5. makin sederhana 'more simple(.9

$ada bagian lain Ndraha '),,, 4 :)( mengemukakan bahwa provider atau penyedia layanan !ivil adalah setiap unit kerja publik, baik yang terdapat dijajaran eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun lainnya. Bahkan unit kerja lain yang se!ara organisasional berada di luar pemerintahan tetapi karena tugasnya berkaitan dengan urusan publik. %adi, layanan !ivil berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat se!ara baik dan berkualitas sebagai konsekuensi dari tugas dan fungsi layanan yang diembannya, berdasarkan hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat dalam rangka men!apai tujuan pemerintahan dan pembangunan. Uraian yang dikemukakan tersebut di atas menunjukkan bahwa kinerja perangkat desa memiliki pengaruh yang positif terhadap suksesnya programprogram pemerintah dalam bidang layanan !ivil. #al ini karena perangkat desa yang memiliki kinerja yang !ukup tinggi dapat membantu ter!apainya tujuan organisasi pemerintahan. Dengan demikian, kerangka pemikiran yang dikonstruksi melalui elaborasi pendapat beberapa ahli di atas menunjukkan keterkaitan kinerja perangkat desa terhadap kualitas layanan !ivil sebagai salah satu tujuan organisasi birokrasi. 1eterkaitan ini dapat digambarkan se!ara sederhana melalui kerangka pemikiran tersebut pada gambar berikut 4 Gam ar ! Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan pendapat-pendapat dan dasar hukum yang telah dikemukakan sebagaimana tertuang dalam gambar skema tersebut di atas, maka penulis memiliki anggapan dasar sebagai berikut 4
1. 1inerja perangkat desa dituntut harus terus meningkat sehingga diharapkan

mampu men!apai tujuan organisasi pemerintahan5


2.

ayanan !ivil pada saat sekarang, terlebih pada masa datang yang diharapkan diberikan pemerintah kepada masyarakat 'termasuk dalam hal ini sekdes dan perangkat desa lainnya( adalah pelayanan yang semakin kesini semakin baik, semakin !epat, semakin diperbaharui, semakin murah, dan semakin sederhana Berdasarkan kerangka pemikiran dan anggapan dasar tersebut di atas dapat

dikemukakan hipotesisnya yaitu 4 8Diduga terdapatnya pengaruh yang sangat positif dan signifikan dari 1inerja $erangkat Desa terhadap $eningkatan ayanan 3ivil di Desa Babakan 3isaat 1abupaten Sukabumi9.
1.6. "istematika Pem ahasan

Untuk membentuk suatu pendekatan masalah dan mempermudah dalam penelitian serta membantu dalam merumuskan kesimpulan, diprerlukan adanya sistematika penulisan, dalam hal ini diwujudkan sebagai berikut 4 B"B 6 4 $7ND"#U U"N Sebagai bab pendahuluan menguraikan permasalahan ringkas dari isi skripsi se!ara keseluruhan meliputi 4 latar belakang penelitian,

identifikasi masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, sistematika pembahasan, dan lokasi dan waktu penelitian. Bab 66 4 &6N%"U"N $US&"1" $ada bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang bersifat teori dari buku-buku dan literatur lainnya mengenai kinerja perangkat desa dengan ruang lingkup materi 4 pengertian, komponen utama, persyaratan keberhasilan pengukuran kinerja, dan strategi kun!i menerapkan pengukuran kinerja yang tepat. Sedangkan layanan !ivil ruang lingkup materinya 4 pengertian, tujuan, manfaat pelayanan5 mutu pelayanan dan sendi-sendi pelayanan. Bab 666 4 D7S"6N $7N7 6&6"N $ada bab ini akan dibahas tentang populsi, sampel, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian dan operasional variabel, alat pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan analisis data. Bab 6? 4 #"S6 $7N7 6&6"N D"N $72B"#"S"N Bab ini menjelaskan sejarah, tufoksi, visi dan misi $emerintah Desa Babakan, dan menganalisa hasil penelitian 'deskripsi data, pengujian prasyarat statistik, dan pengujian hipotesis hasil penelitian, serta pengaruh kinerja perangkat desa terhadap peningkatan layanan !ivil. Bab ? 4 17S62$U "N D"N S"<"N Dalam bab terakhir ini berisikan kesimpulan tentang bidang kajian penelitian dan saran-saran yang ditujukan terutama bagi lembaga pendidikan atau sekolah yang bersangkutan.

1.1

L#kasi dan $aktu Penelitian $enelitian yang dilakukan penulis selaku peneliti mengambil tempat di

Desa Babakan 3isaat 1abupaten Sukabumi dengan alamat di %alan $ajajaran 6 No. ),, 12-*,. tepatnya berlokasi di wilayah Desa Babakan, <&@<A *)@) 1e!amatan 3isaat, 1abupaten Sukabumi. Aaktu penelitian terhitung sejak %uli ),** sampai dengan September ),**.

You might also like