You are on page 1of 32

AUTOPSI

Medikolegal Berti Nelwan

Definisi
pemeriksaan terhadap tubuh mayat, yang meliputi pemeriksaan terhadap bagian luar maupun dalam, dengan tujuan

1. menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera 2. melakukan interpretasi atas penemuanpenemuan tersebut 3. menerangkan penyebab kematian 4. mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan dengan penyebab kematian

3 Macam Bedah Mayat (Autopsi):

Bedah Mayat Anatomi

Bedah Mayat Klinis


Bedah Mayat Kehakiman (Forensik/Medikolegal)

Bedah Mayat Kehakiman:


Dilakukan atas permintaan penyidik sehubungan dengan adanya penyidikan suatu perkara pidana 1. Membantu dalam hal penentuan identitas mayat 2. Menentukan sebab pasti kematian, cara kematian, mekanisme serta saat kematian 3. Mengumpulkan serta mengenali bendabenda bukti untuk penentuan identitas benda penyebab kematian serta identitas pelaku

4.

5.

Membuat laporan tertulis yang objektif dan berdasarkan fakta dalam bentuk VER Melindungi orang yang tidak bersalah dan membantu dalam penentuan identitas serta penuntutan terhadap orang yang bersalah

Autopsi medikolegal atau autopsi forensik ini harus dilakukan sedini mungkin, lengkap, oleh dokter sendiri, dan seteliti mungkin

Dasar Hukum Pelaksanaan Autopsi

Dasar hukum pelaksanaan autopsi forensik adalah pasal 133, 134 dan 135 KUHAP yaitu bila yang diperiksa adalah manusia sbg korban atau diduga sbg korban suatu pidana baik hidup atau mati .

Pasal 133 KUHAP :


Ayat 1: Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis yg dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

3. Mayat yg dikirim kpd ahli kedokteran kehakiman atau dokter pd rumah sakit harus diperlakukan baik dengan penuh penghormatan thd mayat tsb dan diberi label yg memuat identitas mayat diberi cap jabatan yg dilekatkan pd ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

PASAL 134 KUHAP


1.

2.

3.

Dalam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban. Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut. Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberitahu tidak ditemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undangundang ini.

PROSEDUR PENGADAAN
Telah diatur di dalam pasal 133 dan 134 KUHAP

- dimintakan secara tertulis, - mayatnya harus diperlakukan dengan baik dengan penuh penghormatan, - disebutkan dengan jelas pemeriksaan yang diminta, - mayat diberi label yang memuat identitas yang di lak dan diberi cap jabatan dan dilekatkan ke bagian tubuh mayat tersebut.

Pemeriksaan kedokteran forensik terhadap mayat (pemeriksaan mayat untuk peradilan) sebenarnya bersifat obligatory atau keharusan, dan tidak boleh dicegah.

Bila jalan damai ini tidak dapat ditempuh, maka pemeriksaan mayat tetap dapat dilaksanakan secara paksa dan dapat dengan menerapkan pasal 222 KUHP.

Persetujuan dari keluarga/kerabat korban bukanlah bersifat mutlak, melainkan lebih bersifat mengetahui sehingga lebih tepat bila disebut sebagai pernyataan mengetahui.
Akan tetapi pemberitahuan kepada keluarga korban tetap bersifat wajib bagi penyidik, sepanjang keluarga korban dapat dijumpai.

PENCATATAN FORMAT AUTOPSI SESUAI DENGAN PENULISAN VER YANG AKAN DIBUAT

Pada pemeriksaan jenasah Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan pendukung lainnya.

Pemeriksaan mediko-legal

Hasil pemeriksaan adalah temuan obyektif pada korban, yang diperoleh dari pemeriksaan medis. Umumnya, pembuat visum et repertum adalah salah satu dari dokter pemeriksa tersebut, yaitu dokter penanggung jawab pasien / kasus.

Sebelum melakukan pemeriksaan/autopsi dokter wajib meneliti keabsahan administrasi yaitu :


surat permintaan visum et repertum - jenis pemeriksaan mayat yang diminta - label identitas pada mayat - pernyataan mengetahui dari keluarga korban
-

PERSIAPAN FORMAT AUTOPSI

PERSIAPAN ALAT & BAHAN


Timbangan besar untuk menimbang mayat Timbangan kecil untuk menimbang organ Pisau Gunting Pinset Gergaji Forseps Gelas takar

Pahat Palu Objek & dek gelas Meteran Jarum & benang Sarung tangan Air mengalir Formalin & alkohol Wadah untuk pemeriksaan lab.

Pemeriksaan mayat
A.Pemeriksaan luar mayat meliputi :
1.

Memeriksa bagian luar mayat Bungkus atau penutup mayat pakaian mayat benda-benda di samping mayat perhiasan mayat

2. Memeriksa data identitas mayat

Bangsa, jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan, warna kulit, warna rambut dan ciri-cirinya Uraian tentang mata, hidung, mulut dan bibir, disunat atau tidak, gigi geligi, tatto, dll

3.

Pemeriksaan Tanatologis = Perubahan pasca mati : - Lebam Mayat - Kaku mayat - Suhu - Tanda-tanda pembusukan

4.Pemeriksaan atas luka-luka dan patah tulang

Pemeriksaan dalam mayat atau autopsi adalah pemeriksaan dengan membuka rongga kepala, leher, dada, perut dan panggul. Bila diperlukan dapat pula diperiksa tulang belakang dan anggota badan yang lain. Pada keadaan-keadaan tertentu, pemeriksaan lanjutan di laboratorium dapat dilakukan, misalnya pemeriksaan histopatologis, toksikologis, serologis, DNA-profiling dll.

Pemeriksaan histopatologis mutlak dilakukan pd :

Korban mati mendadak akibat penyakit alami Korban trauma yang telah dirawat di rumah sakit Korban dengan sebab kematian tidak ditemukan pada waktu dilakukannya autopsi Bayi korban pembunuhan anak sendiri dengan hasil uji paru negatif Pada beberapa keadaan tertentu lainnya

Pemeriksaan toksikologis
Dilakukan pada : Keracunan Penggunaan obat-obat tertentu Korban dengan sebab kematian tidak ditemukan pada waktu dilakukannya autopsi

Bahan-bahan yang diambil untuk pemeriksaan histopatologis dan toksikologis


masing-masing dimasukkan ke dalam tempat yang sesuai secara terpisah, - diberi pengawet, - ditutup dan diberi label yang bertuliskan tentang apa isinya, diambil darimana, dan identitas mayatnya. - dibuat Berita Acara pengambilan bahan dan penyegelannya.
-

Terima Kasih

You might also like