Professional Documents
Culture Documents
Kata
KATA FONOLOGIS
- Merupakan tutur yang utuh antara dua jeda, dalam pertuturan. - Kata fonologis ditandai oleh ciri fonologi. Perhatikan pertuturan berikut: (1) saya/ada/tiga/orang/anak 1 2 3 4 5
Jika pertuturan itu dihasilkan dengan kecepatan yang sederhana atau juga lambat-lambat, maka dengarlah kesenyapan suara antara tiap-tiap unsurnya yang ditandai dengan nombor itu.
- Seandainya tutur itu dihasilkan dengan cepat sekali, maka pembahagian kata fonologisnya akan berubah corak. (2) sayaada/tigaarang/anak Terdapat gabungan saya dan ada, untuk menghasilkan satu kata fonologis; demikian juga halnya dengan tiga dan orang. Dengan demikian tutur(2) ini mempunyai tiga kata fonologis. Kata fonologis timbul dalam percakapan yang biasa sepanjang masa dan digunakan tanpa disedari oleh penggunanya. Cth: tutur harini dan haritu ( utk hari ini dan hari itu)
KATA GRAFEMIS
- Kata grafemis merupakan tutur yang utuh antara dua ruang kosong dalam tulisan. Kata grafemis ini sejajar dengan kata fonologis, Cuma kata grafemis terdapat dalam bahasa tulisan dan kata fonologis dalam bahasa lisan. Jeda dalam bahasa lisan itu sama dengan ruang kosong dalam bahasa tulisan.
- Ada juga kata grafemis yang tidak sejajar dengan kata fonologis. Kata grafemis ini muncul dalam sistem tulisan sukuan ( syllabary) seperti dalam tulisan jawi, tulisan Jawa dan sebagainya.
KATA NAHUAN
- Kata nahuan adalah tutur yang dalam pengertian nahu merupakan unit yang bebas dan yang paling kecil ( minimal grammatical unit). Maksudnya, kata nahuan adalah bentuk yang dapat berdiri dengan bebasnya sebagai (i) unsur dalam rasa, dan (ii) ayat minimal. - Sebagai unsur dalam frasa, kata nahuan mempunyai fungsi tersendiri dan boleh memasuki hubungan dengan kata nahuan yang lain. Misalnya: - (3) (i) baju biru (ii) dari saya Kata-kata di atas itu merupakan kata nahuan. Sebahagian besar daripada kata nahuan dapat berdiri sebagai ayat minimal. Misalnya: (4) (i) Ambil! (ii) Siapa? (iii) Saya.
- Kata kompleks adalah kata yang terdiri daripada sekurang-kurangnya dua morfem. Kata kompleks boleh dibahagikan kepada kata kompleks setara( kata majmuk), dan kata kompleks tak setara ( Kata berlapis).
- Kata kompleks ini juga boleh terdiri daripada satu morfem bebas dan dua morfem terikat atau lebih, misalnya memperkatakan, diterbalikkan dan sebagainya.
- Kata majmuk berlapis merupakan kata majmuk yang mendapat awalan dan/
atau akhiran, misalnya ketidakadilan, disalah-tempatkan, dan sebagainya. Kebanyakan kata majmuk dalam bahasa Melayu adalah kata majmuk jenis ini.
(i) Dari segi makna, kata nama adalah kata yang merujuk kepada sesuatu, baik yang bernyawa atau tak bernyawa, konkrit atau abstark
Kata nama am adalah kata nama yang tidak merujuk kepada nama- nama secara khas. Dengan kata lain, perkataan-perkataan yang bukan nama khas adalah nama am, dan kata nama am ini
- Kata nama tak bernyawa merujuk kepada semua nama kecuali nama manusia, binatnag dan tumbuh-tumbuhan. Kata nama tak bernyawa juga boleh terdiri dari nama khas dan juga nama am
- Kata nama abstrak adalah kata nama yang tidak dapat dilihat,