You are on page 1of 35

PENYAKIT PLEURA

Joni Anwar, Dr., SpP


Subbagian Pulmonologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unsri / RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang

ANATOMI
Selapis sel mesotel, mempunyai mikrovili Dilapisi glikoprotein ( Hyaluronat) Mengurangi gesekan
FISIOLOGI terdapat cairan pleura 0,1 0,2 / kg BB Filtrasi dan reabsorbsi > 1 liter / hr

KANDUNGAN CAIRAN PLEURA


Volume Sel / mm3 Mesotel (%) Monosit (%) Limfosit (%) Granulosit (%) Protein Albumin (%) Glukosa 0,1 0,2 ml/kgBB 1000 5000 3 70 30 75 2 30 10 1 2 gr/dl 50 70 % = Plasma

Rongga Pleura dapat terisi :

Cairan Darah Nanah Udara Cairan + udara Jaringan ikat Tumor

Efusi pleura Hemotoraks Piotoraks Pneumotoraks Hidropneumotoraks Fibrotoraks Mesotelioma

EFUSI PLEURA
Kecepatan filtrasi > reabsorbsi cairan dapat berupa transudat maupun eksudat, untuk membedakannya dilakukan pemeriksaan : 1. Protein (Ratio) > 0,5 2. LDH > 200 3. LDH (Ratio) > 0,6 Cairan disebut eksudat jika terdapat salah satu kriteria diatas

Mekanisme Pemeriksaan Cairan


Peningkatan tekanan hidrostatik Penurunan tekanan onkotik Turunnya tekanan pleura Peningkatan permeabilitas kapiler Terhambatnya aliran KgB Masuk cairan dari peritonial

ETIOLOGI
Efusi pleura transudat (Pleuritis transudativa) CHF Hipoalbumin Urotoraks Iotrogenik Komplikasi CVP Dialisis peritoneal Ex-Vacuo

Efusi pleura eksudatif (pleuritis eksudatif)


1. Para pneumonia 11. Kilotoraks 2. Tuberkulosa 12. Efusi kolesterol 3. Infeksi cairan(jamur, parasit) 13. Reaksi obat 4. Malignancy 14.Dresslers syndrome 5. Emboli paru 15. Sindrome meigs 6. Penyakit kolagen 16. Uremia 7. Penyakit abdomen 17. Sarkoidosis 8. ARDS 18.Yellow nail syndrome 9. Asbestosis 19. Radiasi 10. Hemotoraks 20. Hipertiroid

PEMERIKSAAN DILANJUTKAN
Glukose Amilase LDH PH PCO2

GEJALA KLINIK :
- Nyeri dada - Sesak napas - Restriksi gerakan dinding dada - Demam

DIAGNOSTIK
Pemeriksaan : - Foto toraks - USG toraks Tindakan : - Torakosintesis (torakotomi) - Biopsi pleura - Pleuroskopi

- CT scan - MRI

- Open biopsi - Bronkoskopi

EFUSI PLEURA GANAS


Efusi karena keganasan Efusi dengan cairan masif dan berulang

Jika penyebab tidak diketahui efusi pleura paramaligna

ETIOLOGI
Efusi Pleura Maligna 1. Kanker paru 2. Kanker payudara 3. Limfoma 4. Kanker prostat 5. Kanker lambung

Efusi Pleura Paramaligna a. Efek lokal - Obstruksi limfatik - Obstruksi bronkial / atelektasis - Pneumotoraks - Kilotoraks - SVCS b. Efek Sistemik - Emboli - Tekanan onkotik yang rendah

c. Efek lokal - Radiasi : - Pleuritis - Fibrosis - Reaksi obat - Metotreksat - Prokarbazin - Siklopospamid - Mitomicin C - Bleomicin

GEJALA KLINIK : - Sesak napas - Batuk - Sakit dada PEMERIKSAAN - Foto toraks - Pungsi pleura - Biopsi pleura

- Torakoskopi - Open biopsi - Bronkoskopi

DIAGNOSIS
Ditemukannya sel ganas pada cairan pleura

PENGOBATAN - Observasi - Torakosintesis - Kemoterapi - Radioterapi

- Drainase (WSD) - Drainase + Pleurodesis - Pleuroperilomal shunt - Pleurektomi atau abrasi pleura

PROGNOSIS : kurang baik

HEMATORAKS
darah dalam rongga pleura PENYEBAB : - Trauma (penetrasi non penetrasi) - Komplikasi pembedahan - Komplikasi pemasangan CVP - Pneumotoraks (tension)

PERDARAHAN Pelan-pelan Beberapa jam Masif - Syok hipovolemik - Kompresi Diagnosis : Aspirasi Fluoroskopi - Operasi - WSD - Streptokinase intra pleura

MANFAAT WSD - Evakuasi darah - Menyetop perdarahan - Pengukuran jumlah darah yang keluar KOMPLIKASI : - Pembentukan fibrin fibrotoraks - Empiema torasis (5%) - Efusi pleura eksudatif (15 30%)

EMPIEMA TORASIS AKUT


nanah (pus) dalam rongga toraks akut / khronik PENYEBAB : 1. Pneumonia 8. Hematoraks 2. Abses paru 9. Infeksi jamur 3. TB paru 10. Fistula 4. Abses subdiafragma 11. Infeksi sekunder 5. Mediastinitis 12. Benda asing 6. Karsinoma bronkus 13. Ruptur kgb 7. Trauma 14. Blood borne infection

GEJALA - Sesak napas - Batuk - Demam - Nyeri dada TERAPI - Antibitotik - Pemasangan WSD + bilasan - Dekortikasi Kapan WSD dicabut ? Infeksi terkontrol Cairan kurang dari 100 ml/hari Paru mengembang Fistula telah menutup

EMPIEMA KRONIK
Empiema yang tidak respons dengan pengobatan 20 30% empiema akut kronik (terapi adekuat) Terapi Cendrung ke pembedahan Pneumonektomi ekstra pleura (cegah penyebaran infeksi) Dekortikasi WSD

KILOTORAKS
Kilus dalam rongga toraks pecahnya duktus torasikus PENYEBAB : 50% oleh keganasan - Limfoma 75% - Trauma pembedahan 25%

DIAGNOSIS
Cairan seperti susu, dengan kadar trigeliserida > 110 mg/dl Jika kadar kolesterol > 1000mg/dl Pseudokilotoraks Jika kadar trigeliserida = kolesterol pemeriksaan lipoprotein (Mentega + zat warna lipofilik) Limfografi (lokasi kebocoran)

TERAPI :

- Konservatif menutup dalam beberapa minggu


- Ligasi - Sklerosis pleura (alternatif) - Diet

FIBROTORAKS
Penumpukan fibrin pada pleura viseral Disertai kalsifikasi konstriksi Akibatnya : - Ventilasi menurun - Fiksasi dan peninggian diafragma - Skoliosis PENYEBAB : - Hemotoraks - Tuberkulosis - Empiema

PENGOBATAN
Pencegahan Terapi adekuat terhadap infeksi Aspirasi (hemotoraks atau efusi) Dikortikasi Hasil baik (paru normal) Kurang baik (jika ada kelainan parenkim paru) Penyakit yang sudah lama dapat memperbaiki fungsi paru.

MESOTELIOMA
Jinak (Benigna mesothelioma) Ganas (Malignant mesothelioma) Mesothelioma jinak - Terlokalisir - Sering pada wanita - Pleura viseral - Tidak berhubungan dengan asbes - Non epitelial

Berasal dari pleura, bisa juga dari - Peritoneal - Perikardium - Tunika vaginalis

JENIS : - Tipe Epitelial (49%) - Tipe campuran (21%) - Tipe sarkoma (16 %) - Tidak diketahui (14%)

PENYEBAB
Terpapar oleh asbes GEJALA KLINIK : Sesak napas Nyeri dada Gejala lain ( batuk darah, dispagi dan suara serak)

HASIL TERAPI
Mesotelioma lanjut kurang baik Menurut Laporan dari Team Kanker : - 20 dari 83 Pneumonektomi ekstra pleura median survival 10 bulan sedang mortalitas operasi 15% - Jika bisa di reseksi Median survival 19 bulan Mortalitas 6%

STADIUM (Bouchart Staging)


I
II

Pleura ipsilateral, perikard dan diafragma


Dinding dada, mediastinum (esofagus, jantung, KGB intra pleura)

III

Diafragma, Invasi peritonium, KGB Ekstratoraks

IV

Metastasis jauh

TERAPI
Mesotelioma jinak operasi Mesotelioma ganas :
Stadium I Operasi Stadium II dan III Multi modalitas Stadium IV Kemoterapi

Hasil kemoterapi kombinasi tidak lebih baik dari pada monoterapi Regimen yang dianjurkan : 1. Karboplatin 150 mg/m, hari 1 3, diulang tiap 4 minggu 2. Cisplatin 100, hari 1, diulang tiap 3 minggu 3. Doxorubin 50, hari 1, diulang tiap 3 minggu Hasil Kemoterapi (Tunggal) 1. Karboplatin 450mg/m2 16% 2. Cisplatin 100 mg/m2 14% 3. Doxorubin 60 mg/m2 14% 4. Miloxantron 12 mg/m2 7%

8 bulan 7 bulan 7 bulan tak diketahui

PROGNOSIS

Median survival 9 bulan Stadium I 16 bulan (Ruffi dkk)

You might also like