You are on page 1of 14

CEDERA KEPALA

PENGERTIAN Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi - decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. PATOFISIOLOGI Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. emikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari !" mg #, karena akan menimbulkan koma. $ebutuhan glukosa sebanyak !% # dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai &" # akan terjadi gejalagejala permulaan disfungsi cerebral. 'ada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. 'ada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. (al ini akan menyebabkan asidosis metabolik. alam keadaan normal cerebral blood flow (C)*) adalah %" - +" ml , menit , -"" gr. jaringan otak, yang merupakan -% # dari cardiac output. .rauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup akti/itas atypicalmyocardial, perubahan tekanan /askuler dan udem paru. 'erubahan otonom pada fungsi /entrikel adalah perubahan gelombang . dan ' dan disritmia, fibrilasi atrium dan /ebtrikel, takikardia. 0kibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan /askuler, dimana penurunan tekanan /askuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi . 'engaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar. Cedera kepala menurut patofisiolo i di!a i men"adi dua # CEDERA KEPALA PRI$ER 0kibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan

gangguan pada jaringan. 'ada cedera primer dapat terjadi 1 -. !. 4. 2egar kepala ringan 3emar otak 5aserasi

CEDERA KEPALA SEK%NDER -. !. 4. 6. %. +. 'ada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti 1 (ipotensi sistemik (ipoksia (iperkapnea 7dema otak $omplikasi pernapasan

8nfeksi , komplikasi pada organ tubuh yang lain PERDARA&AN 'ANG SERING DITE$%KAN Epidural &ematoma .erdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnya pembuluh darah , cabang - cabang arteri meningeal media yang terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya. parietalis. 2ejala-gejala yang terjadi 1 'enurunan tingkat kesadaran 9yeri kepala 3untah (emiparesis ilatasi pupil ipsilateral 'ernapasan dalam cepat kemudian dangkal irreguler 'enurunan nadi 'eningkatan suhu apat terjadi dalam beberapa jam sampai --! hari. 5okasi yang paling sering yaitu di lobus temporalis dan

Su!dural &ematoma .erkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. .erjadi akibat pecahnya pembuluh darah /ena , jembatan /ena yang biasanya terdapat

diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. 'eriode akut terjadi dalam 6: jam - ! hari atau ! minggu dan kronik dapat terjadi dalam ! minggu atau beberapa bulan. .anda-tanda dan gejalanya adalah 1 9yeri kepala )ingung 3engantuk 3enarik diri )erfikir lambat $ejang 7dem pupil

'erdarahan intracerebral berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri; kapiler; /ena. .anda dan gejalanya 1 9yeri kepala 'enurunan kesadaran $omplikasi pernapasan (emiplegia kontra lateral ilatasi pupil 'erubahan tanda-tanda /ital

Perdara(an Su!ara)(noid 'erdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat. .anda dan gejala 1 9yeri kepala 'enurunan kesadaran (emiparese ilatasi pupil ipsilateral $aku kuduk

PENGKA*IAN -. 'engumpulan data klien baik subyektif atau obyektif pada gangguan sistem persarafan sehubungan dengan cedera kepala tergantung pada bentuk, lokasi, jenis injuri dan

adanya komplikasi pada organ /ital lainnya. berikut 1

ata yang perlu didapati adalah sebagai

!. 8dentitas klien dan keluarga (penanggung jawab)1 nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan, alamat, golongan darah, pengahasilan, hubungan klien dengan penanggung jawab. 4. <iwayat kesehatan 1 .ingkat kesadaran , 2C= ( > -% ) Confulsi 3untah ispnea , takipnea =akit kepala ?ajah simetris , tidak 5emah 5uka di kepala 'aralise 0kumulasi sekret pada saluran napas 0danya li@uor dari hidung dan telinga $ejang

<iwayat penyakit dahulu haruslah diketahui baik yang berhubungan dengan sistem persarafan maupun penyakit sistem sistemik lainnya. demikian pula riwayat penyakit keluarga terutama yang mempunyai penyakit menular. <iwayat kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga sebagai data subyektif. ata-data ini sangat berarti karena dapat mempengaruhi prognosa klien. 6. 'emeriksaan *isik 0spek neurologis yang dikaji adalah tingkat kesadaran, biasanya 2C= > -%, disorientasi orang, tempat dan waktu. 0danya refleks babinski yang positif, perubahan nilai tanda-tanda /ital kaku kuduk, hemiparese. 9er/us cranialis dapat terganggu bila cedera kepala meluas sampai batang otak karena udema otak atau perdarahan otak juga mengkaji ner/us 8, 88, 888, A, A88, 8B, B88.

%. 'emeriksaan 'enujang C.-=can (dengan atau tanpa kontras) 1 mengidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan /entrikuler, dan perubahan jaringan otak. Catatan 1 7ntuk mengetahui adanya infark , iskemia jangan dilekukan pada !6 - &! jam setelah injuri. 3<8 1 igunakan sama seperti C.-=can dengan atau tanpa kontras radioaktif. Cerebral 0ngiography1 3enunjukan anomali sirkulasi cerebral, seperti 1 perubahan jaringan otak sekunder menjadi udema, perdarahan dan trauma. =erial EE21 apat melihat perkembangan gelombang yang patologis B-<ay1 3endeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur garis(perdarahan,edema), fragmen tulang. )0E<1 3engoreksi batas fungsi corteks dan otak kecil 'E.1 3endeteksi perubahan akti/itas metabolisme otak C=*, 5umbal 'unksi 1 apat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid. 0)2s1 3endeteksi keberadaan /entilasi atau masalah pernapasan (oksigenisasi) jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial $adar Elektrolit 1 7ntuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan intrkranial =creen .oCicologi1 7ntuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan kesadaran. 'enatalaksanaan $onser/atif1 )edrest total 'emberian obat-obatan Obser/asi tanda-tanda /ital (2C= dan tingkat kesadaran)

Prioritas Pera+atan# -. !. 4. 6. 3aksimalkan perfusi , fungsi otak 3encegah komplikasi 'engaturan fungsi secara optimal , mengembalikan ke fungsi normal 3endukung proses pemulihan koping klien , keluarga dan rehabilitasi.

%. 'emberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, rencana pengobatan,

Tu"uan# -. *ungsi otak membaik 1 defisit neurologis berkurang,tetap !. Complikasi tidak terjadi 4. $ebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi sendiri atau dibantu orang lain 6. $eluarga dapat menerima kenyataan dan berpartisipasi dalam perawatan %. 'roses penyakit, prognosis, program pengobatan dapat dimengerti oleh keluarga sebagai sumber informasi. iagnosa $eperawatan yang biasanya muncul adalah1 -. .idak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak. !. .idakefektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum. 4. 2angguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak 6. $eterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos - coma ) %. 'otensial gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer. +. $ecemasan keluarga sehubungan keadaan yang kritis pada pasien.

DAFTAR KEP%STAKAAN

oenges 3.E. (-D:D) 9ursing Care 'lan, 2uidlines for 'lanning 'atient Care (! nd ed ). 'hiladelpia, *.0. a/is Company. 5ong; )C and 'hipps ?E (-D:%) Essential of 3edical =urgical 9ursing 1 0 9ursing 'rocess 0pproach =t. 5ouis. C/. 3osby Company. 0sikin F (-DD-) =imposium $eperawatan 'enderita Cedera $epala. 'anatalaksanaan 'enderita dengan 0lat )antu 9apas, Eakarta. (arsono (-DD4) $apita =elekta 9eurologi, 2adjah 3ada 7ni/ersity 'ress

,e!erapa dia nosa pera+atan -an dapat di!uat untuk pasien den an )edera kepala adala( # Tidak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak. Tujuan : 3empertahankan pola napas yang efektif melalui /entilator. Kriteria evaluasi : 'enggunaan otot bantu napas tidak ada, sianosis tidak ada atau tanda-tanda hipoksia tidak ada dan gas darah dalam batas-batas normal. Rencana tindakan : (itung pernapasan pasien dalam satu menit. pernapasan yang cepat dari pasien dapat menimbulkan alkalosis respiratori dan pernapasan lambat meningkatkan tekanan 'a Co! dan menyebabkan asidosis respiratorik. Cek pemasangan tube, untuk memberikan /entilasi yang adekuat dalam pemberian tidal /olume. Obser/asi ratio inspirasi dan ekspirasi pada fase ekspirasi biasanya ! C lebih panjang dari inspirasi, tapi dapat lebih panjang sebagai kompensasi terperangkapnya udara terhadap gangguan pertukaran gas. 'erhatikan kelembaban dan suhu pasien keadaan dehidrasi dapat mengeringkan sekresi , cairan paru sehingga menjadi kental dan meningkatkan resiko infeksi. Cek selang /entilator setiap waktu (-% menit ), adanya obstruksi dapat menimbulkan tidak adekuatnya pengaliran /olume dan menimbulkan penyebaran udara yang tidak adekuat. =iapkan ambu bag tetap berada di dekat pasien, membantu membarikan /entilasi yang adekuat bila ada gangguan pada /entilator. Tidak efektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum. Tujuan : 3empertahankan jalan napas dan mencegah aspirasi Kriteria Evaluasi : =uara napas bersih, tidak terdapat suara sekret pada selang dan bunyi alarm karena peninggian suara mesin, sianosis tidak ada. Rencana tindakan : $aji dengan ketat (tiap -% menit) kelancaran jalan napas. Obstruksi dapat disebabkan pengumpulan sputum, perdarahan, bronchospasme atau masalah terhadap tube.

E/aluasi pergerakan dada dan auskultasi dada (tiap - jam ). 'ergerakan yang simetris dan suara napas yang bersih indikasi pemasangan tube yang tepat dan tidak adanya penumpukan sputum.

5akukan pengisapan lendir dengan waktu kurang dari -% detik bila sputum banyak. 'engisapan lendir tidak selalu rutin dan waktu harus dibatasi untuk mencegah hipoksia. 5akukan fisioterapi dada setiap ! jam. 3eningkatkan /entilasi untuk semua bagian paru dan memberikan kelancaran aliran serta pelepasan sputum.

Gangguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak Tujuan : 3empertahankan dan memperbaiki tingkat kesadaran fungsi motorik. Kriteria hasil : .anda-tanda /ital stabil, tidak ada peningkatan intrakranial. Rencana tindakan : 3onitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode 2C=. <asional 1 <efleks membuka mata menentukan pemulihan tingkat kesadaran. <espon motorik menentukan kemampuan berespon terhadap stimulus eksternal dan indikasi keadaan kesadaran yang baik. <eaksi pupil digerakan oleh saraf kranial oculus motorius dan untuk menentukan refleks batang otak. 'ergerakan mata membantu menentukan area cedera dan tanda awal peningkatan tekanan intracranial adalah terganggunya abduksi mata. -. 3onitor tanda-tanda /ital tiap 4" menit. 'eningkatan sistolik dan penurunan diastolik serta penurunan tingkat kesadaran dan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. 0danya pernapasan yang irreguler indikasi terhadap adanya peningkatan metabolisme sebagai reaksi terhadap infeksi. 7ntuk mengetahui tanda-tanda keadaan syok akibat perdarahan. !. 'ertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak menekan. 'erubahan kepala pada satu sisi dapat menimbulkan penekanan pada /ena jugularis dan menghambat aliran darah otak, untuk itu dapat meningkatkan tekanan intrakranial.

4. (indari batuk yang berlebihan, muntah, mengedan, pertahankan pengukuran urin dan hindari konstipasi yang berkepanjangan. apat mencetuskan respon otomatik penngkatan intrakranial. 6. Obser/asi kejang dan lindungi pasien dari cedera akibat kejang. $ejang terjadi akibat iritasi otak, hipoksia, dan kejang dapat meningkatkan tekanan intrakrania. %. )erikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien. apat menurunkan hipoksia otak. +. )erikan obat-obatan yang diindikasikan dengan tepat dan benar (kolaborasi). 3embantu menurunkan tekanan intrakranial secara biologi , kimia seperti osmotik diuritik untuk menarik air dari sel-sel otak sehingga dapat menurunkan udem otak, steroid (deCametason) untuk menurunkan inflamasi, menurunkan edema jaringan. Obat anti kejang untuk menurunkan kejang, analgetik untuk menurunkan rasa nyeri efek negatif dari peningkatan tekanan intrakranial. 0ntipiretik untuk menurunkan panas yang dapat meningkatkan pemakaian oksigen otak.

Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos coma ! Tujuan : $ebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi secara adekuat. Kriteria hasil : $ebersihan terjaga, kebersihan lingkungan terjaga, nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, oksigen adekuat. Rencana Tindakan : )erikan penjelasan tiap kali melakukan tindakan pada pasien. 'enjelasan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kerja sama yang dilakukan pada pasien dengan kesadaran penuh atau menurun. )eri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri. $ebersihan perorangan, eliminasi, berpakaian, mandi, membersihkan mata dan kuku, mulut, telinga, merupakan kebutuhan dasar akan kenyamanan yang harus dijaga oleh perawat untuk meningkatkan rasa nyaman, mencegah infeksi dan keindahan.

)erikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan. 3akanan dan minuman merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan perolehan energi. baik jumlah, kalori, dan waktu. Eelaskan pada keluarga tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman dan bersih. $eikutsertaan keluarga diperlukan untuk menjaga hubungan klien - keluarga. 'enjelasan perlu agar keluarga dapat memahami peraturan yang ada di ruangan. )erikan bantuan untuk memenuhi kebersihan dan keamanan lingkungan. 5ingkungan yang bersih dapat mencegah infeksi dan kecelakaan. iberikan sesuai dengan kebutuhan pasien

Kecemasan keluarga sehubungan keadaan yang kritis pada pasien. Tujuan : $ecemasan keluarga dapat berkurang Kriteri evaluasi : Ekspresi wajah tidak menunjang adanya kecemasan $eluarga mengerti cara berhubungan dengan pasien 'engetahuan keluarga mengenai keadaan, pengobatan dan tindakan meningkat. Rencana tindakan : )ina hubungan saling percaya. 7ntuk membina hubungan terpiutik perawat - keluarga. engarkan dengan aktif dan empati, keluarga akan merasa diperhatikan. )eri penjelasan tentang semua prosedur dan tindakan yang akan dilakukan pada pasien. 'enjelasan akan mengurangi kecemasan akibat ketidak tahuan. )erikan kesempatan pada keluarga untuk bertemu dengan klien. 3empertahankan hubungan pasien dan keluarga. )erikan dorongan spiritual untuk keluarga. =emangat keagamaan dapat mengurangi rasa cemas dan meningkatkan keimanan dan ketabahan dalam menghadapi krisis.

"otensial gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi# tidak adekuatnya sirkulasi perifer. .ujuan 1 2angguan integritas kulit tidak terjadi <encana tindakan 1 $aji fungsi motorik dan sensorik pasien dan sirkulasi perifer untuk menetapkan kemungkinan terjadinya lecet pada kulit. $aji kulit pasien setiap : jam 1 palpasi pada daerah yang tertekan. )erikan posisi dalam sikap anatomi dan gunakan tempat kaki untuk daerah yang menonjol. 2anti posisi pasien setiap ! jam 'ertahankan kebersihan dan kekeringan pasien 1 keadaan lembab akan memudahkan terjadinya kerusakan kulit. 3assage dengan lembut di atas daerah yang menonjol setiap ! jam sekali. 'ertahankan alat-alat tenun tetap bersih dan tegang. $aji daerah kulit yang lecet untuk adanya eritema, keluar cairan setiap : jam. )erikan perawatan kulit pada daerah yang rusak , lecet setiap 6 - : jam dengan menggunakan (!O!.

DAFTAR ISI -. =.09 0< 0=7(09 $E'E<0?0.09 !. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 CE E<0 $E'050 4. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 )'( 6. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 *<0$.7< %. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 $0<=89O30 =E5 =$703O=0 '0 0 'E98= 09 =$O<.73 +. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 =.<730 9O O=0 9O9 .O$=8$ &. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 (E3O<O8 :. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 .<O30 .O<0$ D. 0=7(09 $E'E<0?0.09 '0 0 $58E9 E9209 (E30.O'9E3O .O<0$ -".0=7(09 $E'E<0?0.09 'O=. O'E<0=8 (E<980 --.0=7(09 $E'E<0?0.09 $58E9 E9209 '(5E)8.8= -!.0=7(09 $E'E<0?0.09 $58E9 E9209 .89 0$09 )E 0( '50=.8$ -4.0=7(09 $E'E<0?0.09 $58E9 8 8=O50=8 -6.0=7(09 $E'E<0?0.09 $58E9 E9209 28'= -%.0=7(09 $E'E<0?0.09 $58E9 E9209 .<0730 289E05 -+.0=7(09 $E'E<0?0.09 $58E9 E9209 'E9G09 092 =.O30=7(09

$E'E<0?0.09 $58E9 E9209 'E30=09209 28'= .ujuan 'emasangan 2ips -. untuk immobilisasi, mensupport dan melindungi selama proses penyembuhan patah tulang !. mencegah atau memperbaiki deformitas 8ndikasi 1 -. 8mmobilisasi dan penyangga fraktur !. =tabilisasi 4. $oreksi deformitas 6. 3engurangi aktifitas pada daerah yang terinfeksi %. 3embuat cetakan tubuh untuk orthotic .ujuan ilakukan ?indow,Eendela 2ips -. 7ntuk memeriksa luka !. 7ntuk membuka jahitan 4. 7ntuk memeriksa adanya penekanan 6. 3embuang atau mengangkat benda asing %. 3engurangi penekanan (al-hal Gang (arus iperhatikan 'ada 'emasangan 2ips 1 -. 2ips yang ideal adalah yang dapat membungkus tubuh,sesuai dengan bentuk tubuh (ekstremitas) !. 2ips yang pas tidak akan menyebabkan perlukaan 4. 2ips yang sudah patah adalah gips yang tidak dapat digunakan 6. 2ips yang terlalu kecil dan terlalu longgar sangat membahayakan klien %. 'erawatan gips dilakukan selama gips masih dipakai +. Eangan merusak atau menekan gips &. Eangan memasukan benda asing atau menggaruk ke dalam gips :. Eangan meletakan gips lebih rendah dari tubuh dalam waktu yang lama

You might also like