You are on page 1of 41

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

STUDI KASUS

Oleh : Muhamad Ali, M.T Andik Asmara, S.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012

BAB VIII STUDI KASUS

Pada field suatu perusahaan pengolahan minyak dibutuhkan suatu sistem kontrol yang dapat mengontrol dan memonitoring proses yang terjadi. Dibutuhkan suatu perangkat DCS. Project yang akan dibuat diberikan nama TTPJT-09 yang dibuat dengan konfigurasi seperti dibawah ini:
Printer 1

Ethernet

HIS0158

HIS0159

HIS0160

HIS0161

HIS0162

HIS0163

HIS0164

Printer 2

BUS-1 Vnet Bus (Redundant) Type KFCS Total 5 node Type FFCS Total 4 node BUS-2

FCS0101

FCS0102

Keterangan Ada 7 HIS Tipe desktop dan 2 FCS tipe FFCS dan KFCS dengan 2 buah printer.

Permintaan Dibutuhkan TREND, CONTROL GROUP dan GRAPHICnya dalam pengontrolan dan pemonitoringan proses yang asedang berlangsung. Salah satu proses yang terjadi dalam pengontrolan di field.

SW911A/ SW912A

LIC910/ LIC911/ LIC912

SW911B/ SW912B PIC910/ PIC911/ PIC912 PUMP910/ PUMP911/ PUMP912 FIC910/ FIC911/ FIC912

Jika level LIC912>=80%, kemudian SW912A akan hidup (ON) dan 5 detik kemudian PUMP912 akan jalan, PIC911 akan berubah ke mode AUT (auto) dan FIC912 akan berubah ke mode CAS (cascade). Jika level LIC912<=10%, kemudian switch SW912B akan hidup (ON), sedangkan PUMP 912 akan berhenti (STOP), serta PIC912 dan FIC912 akan berubah juga ke mode MAN (Manual). Dengan adanya data dan proses jalannya sistem, dapat dibuat suatu sistem yang dapat mengendalikan dan mengambil data sesuai dengan proses yang berlangsung. Berikut akan diuraikan cara pembuatan dari sebuah sistem kontrol dengan menggunakan DSC CENTUM CS3000.

PROSES ENGINEERING PADA ELEMENT KONTROL Langkah 1: Pembuatan project baru (New Project) Sebelum melakukan proses engineering project pada Centum CS3000 software,

terlebih dahulu dalam Engineering Work Station (EWS) harus telah terinstall Centum CS3000 dengan level Security sebagai Engineering user. Setelah dipastikan bahwa dalam EWS security levelnya engineering user, dapat membuat project sesuai yang diinginkan. Hal yang perlu diingat bahwa dalam setiap akhir melakukan perubahan atau perancangan pada pembuatan project perlu dilakukan penyimpanan (SAVE) dan UPDATE. Langkah pembuatan project baru: klik start programYokogawa CentumSystem view

selanjutnya akan masuk dalam system view CS3000 dan akan terdapat kotak dialog yang meminta untuk dibuat project baru sesuai dengan nama yang kita inginkan. Tekan tombol Yes, lalu ikuti langkah selanjutnya dan tulis nama project sesuai dengan permintaan yaitu TTPJT-09.

isikan project information lalu tekan tombol OK

selanjutnya masuk dalam window create new project, dan isikan nama project TTPJT-09 tekan tombol OK tunggu beberapa saat sampai muncul kotak window selanjutnya.

Dalam window Create New FCS dan pilih tipe FCS yang diinginkan. Dalam hal ini digunakan tipe FCS AFG30D yang merupakan jenis KFCS. Atur : data base type General Purpose Domain number 1 Station number 1 Selanjutnya tekan tombol OK

dalam window Create New HIS, pilih tipe HIS (human Interface Station) yang diinginkan yaitu tipe PC with operation and monitoring function dan atur : domain number 1 Station number 64 Selanjutnya tekan OK

proses pembuatan project dengan 1 FCS dan 1 HIS telah selesai sehingga tampil seperti dibawah ini

selanjutnya diteruskan dengan pembuatan 1 buah lagi FCS tipe FFCS dan 6 buah HIS lainnya. Type FCS : AFF50D Domain number : 1 Station Number : 2 Type HIS (6) : PC with operation and monitoring function Domain number : 1 Station number : 63, 62, 61, 60, 59, 58 Cara penambahan FCS baru dan HIS baru dengan cara klik kanan pada nama project TTPJT-09 create new FCS or HIS. Atur tipe FCS atau HIS seseuai dengan permintaan awal.

Lakukan langkah diatas sampai penambahan 1 buah FCS dan 6 HIS selesai, seperti gambar berikut;

Langkah 2: Pembuatan Elemen Kendali Dalam suatu perancangan suatu system kendali perlu di masukkan atau dijabarkan elemen-elemen kendali yang digunakan. Seperti port (node) Switch, Analog input/output, digital input/output dan lainnya. Untuk mengerjakan project sesuai permintaan diatas maka perlu dibutuhkan beberapa modul input/output sebagai

berikut (catatan: modul input/output sesuai permintaan customer/yang dipunyai customer).


Type AAI141-S AAI543-S ADV551-P Explanation 16 channel current input 16 channel current output, isolated 32 channel status output

Langkah selanjutnya adalah pengisian elemen kendali yang sering disebut dengan node pada system FCS0101 pada folder node. Sesuai dengan permintaan bahwa pada FCS0101 5 node dan FCS0102 terdapat 4 node. Oleh karena itu perlu dibuat pengisian atau penjabaran node-node tersebut pada setiap FCS. Pengisian node-node; masuk dalam sistem view CS3000, klik FCS0101 klik kanan IOM Create New Node

lalu akan muncul window New FIO Node seperti berikut; atur nomor node : 1 sampai 5 node pada FCS0101

lakukan langkah tersebut untuk pemasangan node yang lain (node 1 node 5). Dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut;

lakukan juga langkah diatas untuk FCS0102 dengan menambahkan 4 buah node (node 1- node 4).

Langkah selanjutnya adalah pengisisan node dengan modul input/output (IOM) sesuai permintaan. Dalam hal ini digunakan node 2 pada FCS0101 sebagai node yang mengendalikan instrument dilapangan (field). Modul input/output telah dijabarkan diatas yang akan dipasang pada node 2. Pemasangan IOM: pada node 2 klik kanan create new IOM

setelah itu akan muncul window create new IOM, pilih tipe IOM yang digunakan seperti tipe modul (Analog modul) IOM (AAI141-S) dan pilih nomor slot yang akan dipasang IOM tersebut (contoh slot 1).

lakukan langkah diatas untuk kedua IOM lainnya yaitu ADV551-P dan AAI543-S dan akan muncul 3 buah IOM dalam node 2

Langkah seterusnya adalah pemberian nama tag sesuai dengan elemen kendali di lapangan (field). Yang berfungsi sebagi penghubung antara IOM dengan HIS dalam melakukan control atau monitoring data. Langkah pemberian Tag: pada AAI141-S (16 channel current input) difungsikan sebagai modul interface untuk pembacaan data dari field instrument (transmitter) yang berupa signal analog antara 4 20mA. Element Analog input yang terdapat pada field dan transmitter;
Nama Tag LI912 PI912 FI912 Label %%LI912 %%PI912 %%FI912 Keterangan Sebagai level Indikator Sebagai pressure indiaktor Sebagai flow indiktor

Seterusnya masuk dalam window node 2 dan klik double pada IOM AAI141S sehingga akan masuk dalam IOM builder.

pada IOM builder klik gambar kunci untuk menampilkan label (geser kanan) yang akan diisi dengan Tag

isiakan tag yang digunakan dalam kolom label, sehingga akan muncul seperti gambar dibawah ini. Lakukan penyimpanan pada perubahan yang dibuat (File save).

Lakukan langkah yang sama untuk mengisikan komponen lain pada ADV551P dan AAI543-S dengan daftar tag element yang dipakai sebagai berikut;
IOM Nama Tag Label keterangan

ADV551-P AAI543-S

PO912 CV912

%%CV912

Pump Output Control valve

Sehingga akan muncul window sebagai berikut;

element kendali juga menggunakan switch definition sebagai limit switch dalam proses. Untuk itu perlu didefinisikan dalam pengisian switch def agar bisa terhubung dengan komponen yang lain. Cara pengisisian dilakukan dengan cara klik folder FCS0101 Switch double click pada Switch def,

lalu menuju pada nomor %%SW401 (pada nomor switch yang tidak dipakai/system reserve). Isikan 2 buah Tag dari switch yang digunakan yaitu SW912A dan SW912B. Tidak lupa perlu dilakukan penyimpanan pada perubahan yang terjadi (File save).

Element kendali telah terpasang atau terdefinisikan. Selanjutnya adalah perancangan Logika kendali pada control drawing. Langkah 3: Control Drawing Control drawing seperti yang telah diuraikan sebelumnya digunakan untuk penggambaran kendali pada suatu sistem. Sebelum penggambran pada Control drawing dijabarkan terlebih dahulu komponen dan fungsi dari komponen yang digunakan. Untuk membuat suatu system seperti permintaan sebelumnya, maka dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut; Port Input Output (PIO) : function block ini digunakan sebagai perantara penghubung antara elemen kendali (IOM) dan komponen pengendali menggunakan Tag yang sama.

Proportional, Integral and Derivative (PID) : function block ini digunakan sebagai kendali yang berkaitan dengan sesuatu yang membutuhkan pengendalian yang linier dalam perubahannya. Dengan PID dapat disesuaikan antara elemen input dengan aksi yang dilakukan terhadap elemen output. Selain itu PID digunakan untuk mengurangi Noise dalam suatu siste pengontrolan instrument.

Status Output (SO-1) : function block ini difungsikan sebagai digital output yang akan memerintahkan PIO untuk mengubah kondisinya sesuai program yang ada.

Sequence Table (ST16) : function block ini merupakan blok pengendali yang mengendalikan dari function block lainnya dalam system yang sedang dibuat dengan pengisian berdasarkan aksi dan reaksi.

Timer (TM) : function block ini berfungsi untuk menyediakan pewaktuan terhadap komponen yang dikendalikan, dalam hal ini dgunakan sebagai penyedia delay.

Langkah penggambaran pada control drawing sebagai berikut yang disesuaikan dengan permintaan proses yang diinginkan. masuk dalam system view dari FCS0101 dan pilih folder Function Block. Didalam folder control drawing telah disediakaan control drawing. Dalam penggunaannya bias digunakan salah satu atau sesuai dengan kebutuhan pengendalian.

pilih salah satu control drawing (contoh DR0002) dan akan muncul suatu area yang digunakan dalam menggambar yang akan terhubung dengan element kendali.

lakukan pengambilan komponen kendali dari menu bar yaitu insert function Block pilih elemen kendali yang diinginkan sesuai dengan fungsinya.

pilih komponen kendali salah satu contoh PID lalu tekan tombol OK

klik pada area gambar dan akan muncul sebuah kotak dan minta untuk diberikan nama/ Tag. Isikan nama tag tersebut dengan PIC912, kemudian klik diluar kotak tersebut.

lakukan penambahan komponen kendali sesuai yang dibutuhkan dan apabila telah selesai akan tampil sebagai berikut

selanjutnya adalah penghubungan tiap komponen agar sesuai yang dinginkan dalam suatu proses. Pilih menu bar insertwire, langkah penghubungan yaitu klik komponen awal (input) lalu klik dua kali pada komponen yang dituju/diinginkan, atau dari klik komponen pengendali selanjutnya klik dua kali pada komponen akhir (output).

lakukan semua penghubungan pada komponen sehingga semua telah terhubung. Dan pada Function Block PIC912 menuju FIC912 rubah mode pada FIC912 menjadi SET. Pengubahan dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada tulisan IN Terminal name IO1 SET

Control drawing telah selesai dibuat,

akan tetapi control drawing yang dibuat belum dapat diproses/dijalankan sesuai keinginan karena belum diisi dengan perintah/program. Dalam hal ini yang perlu diatur lagi adalah pada Sequence Table (ST16), yang akan diisi dengan perintah-perintah proses yang berkelanjutan dan berurutan. Cara pengisian sequence table yaitu dengan klik pada ST16 (warna hijau) klik kanan pada ST16 (ST03) Edit detail, sehingga muncul window sequence table

Dalam

pembuatan

langkah

pengendalian

seperti

yang

diinginkan

menggunakan sequence table, perlu diketahuai beberapa mode atau tipe data yang ingin diproses, seperti Mode PID (CAS, AUT, MAN), tipe data PV, MV, SV dan masih banyak lainnya. Dalam sequence table terdapat dua buah area yaitu Cxx dan Axx yang mempunyai arti Cause dan Action, yang apabila pada pembacaan kolom area sebab tersebut dipenuhi makan akan memproses kolom pada area akibat/aksi, yang akan diteruskan pada kolom selanjutnya sampai program yang ditulis telah semua diesekusi. Dalam penulisan sequence table bisa digunakan rule dalam pembacaannya sesuai dengan kebutuhan pemrograman. Apabila menggunakan rule maka program akan meng-eksekusi sesuai rule yang ditulisnya pada baris Step (STE) dan akan lanjut pada baris Then (THE) atau Else (ELS).

Untuk membuata sustu proses yang berurutan seperti permintaan sebagai berikut; Jika level LIC912>=80%, kemudian SW912A akan hidup (ON) dan 5 detik kemudian PUMP912 akan jalan, PIC911 akan berubah ke mode AUT (auto) dan FIC912 akan berubah ke mode CAS (cascade). Jika level LIC912<=10%, kemudian switch SW912B akan hidup (ON), sedangkan PUMP 912 akan berhenti (STOP), serta PIC912 dan FIC912 akan berubah juga ke mode MAN (Manual) Maka penulisan program didefinisikan sebagai berikut seperti gambar dibawah ini;

setelah penulisan tipe-tipe data dan komponen kendali beserta peubahannya lakukan poses Update terhadap sequence table (FileUpdate).

Penggambaran dalam Control drawing sebagai elemen kendali dalam sebuah system telah selesai dibuat. Dalam sebuah system DCS perlu ditampilkan proses yang sedang berlangsung dengan menggunakan Graphic, Trend dan Control Group (CG) untuk bisa dapat dikontrol dan dimonitor. Graphic dalam CS3000 digunakan berupa sebuha tampilan 3 dimensi yang menyerupai dan mengambarkan proses yang ada dilapangan/field. Graphic juga akan menampilkan data-data yang ingin diamati sesuai keinginan da program yang dibuat, selain itu juga bisa mengontrol suatu system yang memerlukan user dalam pengoperasiannya. Selain itu Graphic bisa terdiri dari kombiasi dari Trend, Overview, dan Faceplate. Untuk Trend digunakan dalam pembacaan dan pencatatan data proses produksi/pengolahan yang variable sehingga dibutuhkan suatu pembacaan dari tiap perubahan data proses dan perubahan waktu. Control group merupakan suatu kelompok tampilan pada HIS yang menyajikan suatu faceplate, dimana faceplate tersebut digunakan sebagai komponen pengendali yang disediakan untuk user dalam pengontrolan. Dalam control group dapat ditampilkan data-data proses, mode, dan level indicator serta fungsi dari saklar/tombol. Control Group memudahkan bagi user dalam megamati dan megendalikan suatu proses yang kompleks. Dalam hal ini Trend, Graphic, dan Control Group dibuat untuk memudahkan operator dalam berinteraksi dan pengamatan dengan lapangan/field. Berikut akan diuraikan pembuatan Graphic, Trend, dan Control Group; PROSES ENGINEERING UNTUK DISPLAY Pembuatan Control Group Pembuatan control group dibuat setelah selesai dalam pembuatan control drawing untuk memudahkan dalam Virtual Function Test. Setelah dibuatnya Control group dapat dilakukan function test yang dapat di simulasikan sendiri tanpa data real dari field. Berikut langkah pembuatan control group sesuai dengan permintaan proses yang berlangsung;

masuk dala system view dari CS3000 dan klik folder project TTPJT-09 (klik tanda plus (+) samping folder) klik pilih salah satu HIS yang digunakan, missal HIS0158 Window

pilih Control Group (CGxxxx) yang akan diisi, misal CG0004. Atau untuk menambah tipe yang baru klik kanan pada window Create New Window

Dalam menambahkan tipe window kita dapat memilih tipe window yang diinginkan seperti Graphic, Overview, Control 8/16/8 console loop, dan Trend. Pemilihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembuatan display yang akan dijadikan komponen kendali.

klik dua kali pada Control Group (CG0004) yang diinginkan dan akan masuk dalam window Control Group drawing. Masukkan Tag komponen kendali yang terkait agar terhubung dengan Control Drawing sebagai element kendali. Klik dua kali pada Face plate isikan Tag pada Tag Name Ok.

lakukan pengisian pada faceplate dengan Tag berikut ini; LIC912, SW912A, SW912A, TM03, ST03, PO-912, PIC912, FIC912.

setelah selesai dalam pengisian Tag lakukan penyimpanan, File save.

Untuk menampilkan atau melihat hasilnya kita dapat melakukan Virtual Function test seperti langkah berikut; dalam system view CS3000 project TTPJT-09 Klik kanan FCS0101 FCS Test Function. Tunggu beberapa detik dan akan muncul kotak HIS yang dipilih. Pilih HIS0158 sebagai monitor Test Function.

tunggu beberapa detik untuk masuk dalam window CENTUM CS3000 dan akan tampil pada layer menu operation dari CS3000.

untuk melihat Control Group pertlu dipanggil dari menu operation klik Name ketikkan nama control group yang dibuat CG0004 enter/OK

akan tampil control graphic yang kita buat sebelumnya.

Perlu dilakukan pengujian terhadap Control Group yang telah kita buat apakah telah sesuai dengan proses yang diinginkan. Pengujian dilakukan sesuai prosedur dalam permintaan customer dengan mengubah-ubah level MV pada LIC912. tapi untuk sebelumnya perlu kita atur dulu level tertinggi dan level terendah yang diindikasikan dengan alarm. Untuk level tertinggi dinamakan level Alarm HH (High-high) dan level terendah dinamakan dengan level alarm LL (low-low). Pengaturan ini dapat dilakukan pada fungsi tuning pada LIC912, dengan langkah; klik kanan faceplate LIC912 Tuning atur HH pada 80 dan LL pada 20 enter

Setelah pengaturan batas tertinggi dan terendah selesai lakukan perubahan mode pada ST03 dari MAN (Manual) ke AUT (Auto). Langkah ; klik pada MAN (ST03) ganti ke AUT OK

Man

Aut

Cas

Cancel

OK

Untuk pompa PO-912 juga harus diubah dari mode MAN ke mode AUT dengan cara yang sama pada pengubahan mode ST03 diatas. Control Group telah siap untuk diopersikan, dan lakukan pengubahan pada MV LIC912 dengan nilai yang berubah ubah sehigga prosesnya sesuai dengan permintaan dari Customer. Pengaturan MV LIC912 pada nilai 50, 10, 95 sehingga dapat dilihat perubahan yang terjadi. Hasil akhir yang didapat adalah sesuai dengan proses yang diinginkan yaitu Jika level LIC912>=80%, kemudian SW912A akan hidup (ON) dan 5 detik kemudian PUMP912 akan jalan, PIC911 akan berubah ke mode AUT (auto) dan FIC912 akan berubah ke mode CAS (cascade). Jika level LIC912<=10%, kemudian switch SW912B akan hidup (ON), sedangkan PUMP 912 akan berhenti (STOP), serta PIC912 dan FIC912 akan berubah juga ke mode MAN (Manual). Pembuatan Trend Group Trend Group seperti yang telah dijelaskan akan menmpilkan data proses berupa tampilan trend dan juga bisa disimpan pada database. Trend Group dapat dibuat seperti langkah berikut; Project TTPJT-09 HIS0158 Configuration pilih Trend (TR0002)

klik dua kali pada TR0002 dan isikan data yang akan ditampilkan pada trend save.

Trend Group telah siap ditampilkan yaitu pada nomor TG0201. Lakukan pemanggilan dari menu Name pada menu Operator CS3000 untuk melihat hasilnya.

Pembuatan Graphic Graphic merupakan tampilan yang interaktif dari sistem yang disediakan CS3000. selain dari segi tampilan lebih menarik, tetapi juga bisa dikombinasikan dengan komponen lainnya seperti faceplate, trend dan lainnya. Berikut bagaimana cara pembuatan atau perancangan suatu graphic; System View project TTPJT-09 HIS0158 Window pilih Graphic yang diinginkan semisal GR0002.

akan tampil window yang digunakan untuk menggambar Graphic, dan dimulai penggambaran dari elemen-elemen

didalam Graphic Builder telah disediakan menu-menu graphic untuk memudahkan dalam penggambaran suatu graphic. Selain itu juga telah disediakan part yang tinggal diambil dan siap digunakan. Pengambilan part dari menu bar Insert Link part window Link part List, ambil part yang akan digunakan dengan cara menarik (drag) ke area penggambaran.

perancangan dilakukan sesuai dengan gambar yang disediakan dan elemenelemen yang dipakai sehingga menyerupai area field yang sebenarnya.

Perancangan bisa dikombinasikan dengan

komponen lain seperti trend,

faceplate, overview sehingga akan dihasilkan graphic seperti berikut.

Apabila penggambaran Graphic telah selesai, bisa dilakukan penyimpanan dengan cara File Save. Graphic siap dipanggil dari Window operasi CS3000 dengan nama GR0002. pemanggilan dilakukan seperti pada saat pemanggilan Control Group maupun Trend. Selain itu perlu dilakukan pengujian apakah telah sesuai dengan alur proses.

dalam pengujian didapatkan hasil bahwa sesuai dengan proses yang diminta oleh customer.

Dalam suatu engineering system produksi dibutuhkan suatu ketelitian dalam pengerjaannya. Selain itu perlu dilakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibuat dengan Virtual test maupun dengan terhubung dengan FCSnya langsung. Dalam pengujian setelah proses Engineering terdapat 2 tipe pengujian yaitu FAT dan SAT yang digunakan untuk memperoleh pengujian sistem yang akurat dan data yang tepat sebelm digunakan dalam proses produksi sebenarnya. Field Accepters Test (FAT) merupakan proses pengujian terhadap sistem yang telah dibangaun dengan terhubung pada FCS yang dilakukan di dalam PT. YOKOGAWA dengan sinyal input atau data input dari calibrator. FAT juga digunakan untuk memastikan apakah masih terdapat kekurangan dalam proses perancangannya sebelum di lakukan uji coba dilapangan yang sebenarnya. Sedangkan Said Accepters Test (SAT) merupakan proses pengujian sistem yang berada di area proses produksi dan terhubung langsung dengan transmitter yang

sebenarnya. SAT dilakukan kurang lebih 3 bulan untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat bisa bekerja dengan normal. Dalam melaksanakan SAT yang terhubung dengan transmitter atau sensor lainnya perlu dilakukan kalibrasi untuk mendapatkan data yang akurat.

You might also like