Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Thrombophlebitis : peradangan yang terjadi pada
kehidupan
Thrombophlebitis vena dalam banyak menyebabkana
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Terdapat 3 sistem vena yang mempunyai arti klinis, yaitu (1) sistem vena superfisialis (system dangkal), (2) sistem vena profunda (sistem dalam), (3) sistem komunikans atau sistem penghubung. Seluruh sistem vena dilengkapi dengan katup yang menghadap ke arah jantung. Sistem vena dalam terletak didalam bungkusan otot. Sistem ini diperas kosong kearah proksimal pada setiap kontraksi otot tungkai. Sistem vena dangkal di tungkai ini terdiri atas : sistem vena safena magna, dan vena safena parva.
PATOFISIOLOGI
katup yang mengalami insufisiensi >> dan menanggung tekanan hidrostatik di vena safena magna dan atau di vena safena parva
penyebab penyakit vena, yaitu : obesitas, pekerjaan yang membutuhkan berdiri lama, hormonal (menopause), kehamilan, dan faktor familial.6
TROMBOSIS
Definisi :
Pembentukan massa bekuan darah dalam system kardiovaskular yang tidak terkendali, dan massa itu disebut trombus. sebagian atau seluruh thrombus dapat lepas membentuk embolus mengikuti aliran pembuluh darah ke tempat lain. Thrombosis dan embolisme bersama-sama sering disebut tromboembolisme. Thrombosis dan embolisme menimbulkan nekrosis iskemik pada sel dan jaringan disebut infark jika mengenai jantung, paru, otak dapat menyebabkan
Patogenesis trombus
Penyebab jejas endotel : Infeksi, endotoksin, hiperkolesterol, asap rokok,
Hiperkoagulasi
TROMBUS
TROMBOPHLEBITIS
Definisi :
Thrombophlebitis adalah peradangan pada vena yang berhubungan dengan pembentukan thrombus.
Patogenesis
Reaksi radang lokal pada dinding vena
Trombus
Melambatnya aliran darah
TROMBOPHLEBITIS
merupakan reaksi inflamasi dengan thrombus yang berada di pembuluh darah vena di bawah kulit. Thrombosis vena berbeda dengan flebitis vena. Namun,pada sebagian besar thrombosis vena superfisialis juga terdapat flebitis vena.8 Penderita umumnya mengeluh nyeri di daerah vena disertai nyeri tekan, sedangkan kulit disekitarnya kemerahan dan panas. Kadang ditemukan edema atau pembengkakan lokal, nyeri ketika menggerakan lengan pada gerakan otot tertentu. 4
Epidemiologi
Angka kematian dari thrombophlebitis superfisialis jarang
terjadi. McColl dan rekan-rekan telah memetakan risiko kemungkinan terjadinya thrombophilia sebagai akibat dari kehamilan, yang dapat menyebabkan thrombophlebitis. Thrombophlebitis superfisial sering terjadi pada kelompok usia mulai dari usia dewasa muda hingga usia setengah baya. Namun paling sering adalah usia > 60 thn.
Faktor Resiko Kegemukan, Varises vena Usia lebih dari 60 tahun Merokok Bahan/material caustic, seperti cairan ringan dan obat jalan yang disuntikkan ke intravena. Keadaan Hiperkoagulasi seperti mutasi faktor V Leiden, mutasi gen prothrombin, dan defisiensi protein S.
Manifestasi Klinis Kemerahan, Nyeri di sepanjang vena, Pembengkakan, Perdarahan dapat terjadi pada varises vena. 8
Laboratorium Faktor V Leiden Mutasi gen protrombin, protein C dan protein S Antithrombin C, antibodi antifosfolipid, antikoagulan lupus Faktor pmbekuan VIII Homosistein
thrombophlebitis :
Analgesik ringan, seperti aspirin, dan Penggunaan beberapa jenis dukungan elastis biasanya sudah cukup. Pasien dianjurkan untuk melanjutkan kegiatan mereka sehari-hari biasa. Jika gejalanya menetap, phlebectomy dari segmen yang terlibat dapat diindikasikan.
tingkat rasa sakit dan kemerahan yang berlebih, dan tingkat abnormalitas tersebut, maka :
bedrest dengan elevasi ekstremitas dan penerapan kompres hangat. Long-leg heavy-gauge elastic stockings atau beberapa elastis (Ace)
antikoagulasi atau mereka yang sudah menerima pengobatan antikoagulasi dalam jangka panjang harus dipertimbangkan untuk dilakukan ligasi vena safena.
Antibiotik biasanya tidak diperlukan kecuali jika
yang menyebabkan sebanyak 300.000 kematian setiap tahun di Amerika. Insidensi Vena Thrombo Emboli (VTE) lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita dan meningkat dengan usia di kedua jenis kelamin. Dari 366 kejadian VTE, sekitar 191 kasus VTE sekunder berhubungan dengan lebih dari satu kondisi yang mendasari, antara lain: Kanker (48%), rawat inap (52%), operasi (42%), dan trauma besar (6%). Morbiditas jangka panjang pokok dari DVT adalah sindrom pasca-trombotik (PTS), yang akan berkembang dalam waktu 2 tahun sesudahnya, di tandai oleh adanya edema tungkai yang menetap, varises yang progresif, dan nyeri. 5
Umum
Usia Imobilisasi lebih dari 3 hari Kehamilan dan periode postpartum Operasi mayor 4 minggu sebelumnya Lamanya perjalanan dengan pesawat ataupun mobil (> 4 jam) pada 4 minggu sebelumnya
Medis
Kanker Riwayat DVT sebelumnya Stroke Infark miokard akut Gagal jantung kongestif (CHF) Sepsis Sindrom nefrotik Colitis ulseratif
Trauma
Hematologi
Gangguan koagulasi /
Multiple trauma
cedera tulang belakang Luka bakar Fraktur ekstremitas
bawah
Vaskulitis
Sistemik lupus
fibrinolisis Trombositosis Polisitemia vera rubra Defisiensi Antithrombin III Defisiensi protein C Defisiensi protein S Mutasi prothrombin 20210A Faktor V Leiden Dysfibrinogenemias dan gangguan aktivasi plasminogen
Obat-obatan
Penyalahgunaan obat
Manifestasi klinis antara lain : Edema, terutama unilateral, adalah gejala paling spesifik. Cyanosis Iskemia Eritema Teraba hangat Nyeri pada kaki terjadi pada 50% pasien, namun tidak spesifik. Nyeri dapat terjadi pada dorsifleksi kaki (Homans tanda).
Imaging
Duplex ultrasonografi Impedansi plethysmography (IPG). MRI Kedokteran nuklir CT venography
Protein C
Antithrombin III Faktor V Leiden Mutasi Prothrombin
Tujuan utama
Tatalaksana :
Antikoagulan
Stoking kompresi Terapi bedah
pengobatan :
mencegah terjadinya
emboli paru (pulmonary embolism (PE)), mengurangi morbiditas, dan mencegah atau meminimalkan resiko berkembangnya sindrom pascaflebitis.