You are on page 1of 2

o Guillian Barr Syndrome Merupakan kelainan saraf perifer difus yang sifatnya mendadak, didahului oleh infeksi 1-2

minggu sebelumnya. Etiologi : Proses inflamasi akibat reaksi autoimun, kuman yang sering dianggap sebagai penyebab reaksi autoimun yaitu ampyloba!ter "e"uni. Patofisiologi : reaksi autoimun menyebabkan ter"adinya kerusakan lapisan mielin dan akson serabut saraf tepi, dasar dari autoimun adanya protein mimi!ri dimana susunan protein gangliosida saraf tepi mirip dengan susunan protein kuman sehingga antibodi yang timbul selain menyerang kuman "uga menyerang gangliosida saraf tepi. Gejala klinis : kelumpuhan yang sifatnya mendadak terutama otot proksimal ri#ayat infeksi 1-2 minggu sebelumnya : $SP%, diare tidak di"umpai adanya gangguan sensoris &hipo'anasthesia( sesak nafas akibat kelumpuhan otot bantu nafas ge"ala bulbar : disartri, disfagia

o Polineuropati )elemahan otot-otot anggota gerak yang berkembang sedikit demi sedikit dan disertai gangguan sensibilitas dapat timbul akibat defisiensi makanan, intoksikasi obat dan autotoksin. Para penderitanya dapat menya"ikan keluhan *letih-lemah kedua tungkai sebagai keluhan dini. Sebagian ke!il dari mereka mengun"ungi dokter karena parastesia atau disestesia pada telapak kaki dan tungkai ba#ah. +ergantung pada ge"ala motorik atau sensorik yang lebih menon"ol. Ma!am polineuropati : 1. Polineuropati akibat defisiensi makanan ,i $ndonesia banyaknya kasus polineuropati di"umpai orang-orang yang makan makanan yang tidak bergi-i. .rang yang makan nasi dan sayur-sayuran sa"a tidak terkena penyakit tersebut "ika mereka menggunakan sambal terasi. ,iantara orang tahanan ada yang terkena #alaupun makanan untuk orang tahanan tidak berbeda. /al ini merupakan problema yang belum dipe!ahkan. ,i negara-negara barat polineuropati akibat defisiensi makanan di"umpai pada pe!andu alkohol yang sudah dikenal sebagai orang yang "arang makan.

Penyelidikan pada mereka mengungkapkan adanya kekurangan thiamine, pyrido0in,panthodeni! a!id dan 1itamin B12.

2. Polineuropati diabetes 2ebih sering timbul pada penderita diabetes yang berusia 34 tahun keatas. +etapi tidak semuanya polineuropatia, adapun manifestasi neuropati pada penderita diabetes melitus ialah oftalmoplegia, b.mononeuropatia akut, c.polineuropatia sensorik dan motorik pada kedua tungkai terutama kaki dan tungkai bawah.

You might also like