You are on page 1of 4

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1974 TENTANG PENERTIBAN PERJUDIAN DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA PERJUDIAN DIKAITKAN DENGAN

PASAL 303 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (Studi Kasus Perkara No.323/Pid.B/2010/PN.Sby.)
SHAFAREZA , ERVIANSYAH ADHINEGARA (2011) EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1974 TENTANG PENERTIBAN PERJUDIAN DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA PERJUDIAN DIKAITKAN DENGAN PASAL 303 KITAB UNDANGUNDANG HUKUM PIDANA (Studi Kasus Perkara No.323/Pid.B/2010/PN.Sby.).Undergraduate thesis, Faculty of Law.

PDF - Published Version Download (1325Kb) | Preview PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2042Kb)
Official URL: http://www.upnjatim.ac.id

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kasus Tindak Pidana Perjudian. Tindak Pidana Perjudian telah diatur jelas oleh Pemerintahan dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian dan dijelaskan dalam Pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan tipe penelitian menggunakan penelitian hukum deskriptif. Pembahasan dalam skripsi ini menganalisa tentang efektivitas Undangundang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian dalam memberantas tindak pidana perjudian yang mengkaji kaitannya dengan pasal 303 Kitab Undangundang Hukum Pidana. Tindak Pidana Perjudian merupakan Tindak Pidana Ringan, tapi bisa menimbulkan Tindak Pidana Kejahatan yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor Tindak Pidana Perjudian. Perlu adanya partisipasi dari masyarakat dalam membantu memberantas perjudian, selain dari Pemerintah ataupun Aparat Keamanan.

KEBIJAKAN PENEGAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN PERJUDIAN


TIYARTO, SUGENG (2006) KEBIJAKAN PENEGAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN PERJUDIAN. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

PDF - Published Version 470Kb

Abstract
Perjudian adalah suatu bentuk patologi sosial. Perjudian menjadi ancaman yang nyata atau potensiil terhadap norma-norma sosial sehingga bisa mengancam berlangsungnya ketertiban sosial. Dengan demikian perjudian dapat menjadi penghambat pembangunan nasional yang beraspek materiel-spiritual. Oleh karena itu perjudian harus ditanggulangi dengan cara yang rasional. Salah satu usaha yang rasional tersebut adalah dengan pendekatan kebijakan penegakan hukum pidana. Permasalahan yang dihadapi yaitu apakah kebijakan hukum pidana di Indonesia yang ada saat ini telah memadai dalam rangka menanggulangi perjudian dan bagaimana kebijakan aplikatif hukum pidana. Serta bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana di masa yang akan datang untuk menanggulangi tindak pidana perjudian. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dengan mengkaji atau menganalisis data sekunder yang berupa bahanbahan hukum sekunder dengan memahami hukum sebagai perangkat peraturan atau norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan yang mengatur mengenai kehidupan manusia. Jadi penelitian ini dipahami sebagai penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian terhadap data sekunder. Pengaturan tentang tindak pidana perjudian telah diatur dalam hukum Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP) sesuai dengan perubahan oleh Undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang penertiban perjudian. Namun kebijakan formulasi peraturan perundangan-undangan mempunyai beberapa kelemahan. Pada tahap aplikatif hakim tidak bebas untuk menentukan jenis-jenis sanksi pidana yang akan dikenakan terhadap pembuat tindak pidana perjudian. Hal ini disebabkan system minimum umum dan system maksimum umum yang di anut oleh KUHP, sehingga apapun jenis sanksi pidana yang tertuang dalam undang-undang harus diterapkan oleh hakim. Kebijakan penanggulangan tindak pidana perjudian di masa yang akan datang tetap harus dilakukan dengan sarana penal. Kebijakan formulasi hukum pidana harus lebih optimal dan mampu untuk menjangkau perkembangan tindak pidana perjudian dengan bersaranakan teknologi canggih. Gambling represent an social pathology form. Gambling become real threat or potential to social norm so can threaten social orderliness. Thereby gambling can be national development resistor which have material-spiritual aspect. Therefore, gambling have to overcome by rational. One of rational effort is with criminal law policy approach. Problems which faced are existing of criminal law policy in Indonesia in this time have adequate in order to overcoming gambling and how policy of criminal law aplikative. And also how policy of criminal law formulation in future to overcome gambling. This research using normative yuridical method, that is studying or analyzing secondary data which in the form materials of secondary law by comprehending law as peripheral regulation or positive norms in legislation system which regulate about human life. So, this research comprehended as research library, that is research to secondary data. Regulation about gambling have been arranged in Criminal Code law (KUHP) according to changed regulation No. 7 Year 1974 about publisher of gambling. But policy of law and regulation formulation have some weakness. At aplikative phase, judge not free to determine crime sanction type to be imposed to gambling maker. This matter caused by maximum and minimum common

systems which embraced by KUHP, so that any crime sanction type which decanted in regulation have to applied by judge. Policy of gambling overcoming in the future remain to must be done with penal medium. Policy of criminal law Formulation have to be more optimal and can to reach gambling growth with have sophisticated technological medium.

PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG JUDI DALAM ACARA KUIS YANG DITAYANGKAN DI TELEVISI ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Surabaya Tentang Judi Dalam Acara Kuis Yang Ditayangkan di Televisi )
Lintang Perwira, Yuda (2011) PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG JUDI DALAM ACARA KUIS YANG DITAYANGKAN DI TELEVISI ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Surabaya Tentang Judi Dalam Acara Kuis Yang Ditayangkan di Televisi ). Undergraduate thesis, Faculty of Social and Politics .

PDF - Published Version Download (846Kb) | Preview PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3101Kb)
Official URL: http://eprints.upnjatim.ac.id/1498

Abstract
Pada zaman modern seperti sekarang ini banyak hal yang mengalami perkembangan pesat dan jauh lebih maju dari sebelumnya yakni meliputi berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat, mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi, gaya hidup hingga pada aspek religi. Televisi sebagai salah satu media elektronik dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif hiburan, dan pendidikan kepada masyarakat luas. Banyaknya berbagai macam acara kuis bermunculan di televisi, tetapi para Produser selaku pembuat acara tidak memikirkan efek-efek yang ditimbulkan jika kuis tersebut mengandung kecurangan, ketidakadilan, terutama mengandung efek perjudian. Diantara kuis-kuis yang disinyalir mengandung perjudian adalah kuis Super deal 2 Milyar, 1 lawan 100 dan kuis melalui sms di Televisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Surabaya tentang judi dalam acara kuis yang ditayangkan di Televisi. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah acara kuis yang mengandung judi dan Persepsi. Subjek dan informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa, etnis tiong hoa, ulama, dan aparatur negara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Melalui pendekatan metodologi ini akan dapat menjangkau secara komprehensif dengan tujuan tanpa mengurangi akurasi metodologi yang diinginkan. Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa persepsi setiap orang terhadap penayangan sebuah acara televisi khususnya acara kuis umumnya berbeda-beda. Namun secara umum, para informan dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada unsur judi dalam acara kuis yang banyak ditayangkan di televisi karena acara kuis tersebut murni mengandung unsur hiburan atau entertainment untuk pemirsa. Adanya presenter dari kalangan artis atau artis yang menjadi bintang tamu atau peserta dalam acara kuis tadi serta besarnya hadiah yang ditawarkan adalah murni content dari acara kuis. Selain itu dengan ditayangkannya acara kuis tersebut di televisi membuat para informan

berasumsi bahwa tayangan acara kuis tersebut telah memenuhi sensor dari pihak televisi sehingga layak untuk ditayangkan di televisi.

You might also like