You are on page 1of 17

Case Report Session

CEPHALGIA

Disusun Oleh : Puti Leviana (0810312041)

Preseptor : dr. Versiana dr. Dini Andri Uta i

!EPA"I#E$AA" !LI"I! $%#A&I II PU&!E&'A& !U$A"(I )A!UL#A& !ED%!#E$A" U"IVE$&I#A& A"DALA& PADA"G 2014
1

CEPHALGIA
I. Penda*u+uan Nyeri kepala atau cephalgia adalah nyeri atau rasa tidak enak di kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah dan leher. Struktur di kepala yang peka terhadap rasa nyeri adalah kulit, asia, otot!otot, arteri ekstra dan intraserebral, meningen, dasar ossa anterior, ossa posterior, tentorium serebeli, sinus "enosus, ner"us #, #$$, $%, %, radi& posterior '(,'), bola mata, rongga hidung, rongga sinus, dentin dan pulpa gigi. Sedangkan otak tidak sensiti terhadap nyeri. Pada struktur terdapat ujung sara nyeri yang mudah dirangsang oleh : 1. (. ). +. ,. traksi atau pergeseran sinus "enosus dan cabang * cabang kortikal traksi, dilatasi atau in lamasi pada arteri intra dan ekstrakranial traksi, pergeseran atau penyakit yan gmengenai sara kranial dan ser"ikal perubahan tekanan intrakranial penyakit jaringan kulit kepala, wajah, mata, hidung, telinga dan leher 'ephalgia akan menjadi masalah, baik bagi penderitanya maupun dokter yang mengobatinya, apabila terjadi secara menahun atau kronik berulang. Dalam hal ini sering se algia merupakan gejala tunggal atau gejala yang paling menyolok. II. 'ani,estasi -+inis -namnesis khusus nyeri kepala meliputi : 1. jenis nyeri berat, denyut, tarik, ikat, pindah * pindah, rasa kosong (. awitan .onset/ onset pada orang tua * peningkatan 0$1 .hidrocephalus, tumor, perdarahan sub arachnoid/ kronis * tension headache, post trauma, neurosis, sinusitis

akut * perdarahan non trauma, meningitis, glaucoma ). rekuensi .periodisitas/ terus!menerus * tension headache episode * migren +. lama nyeri migren * dalam jam tension headache * hari!bulan neuralgia trigeminal * menyengat, detik!menit ,. kapan nyeri cluster headache: sewaktu tidur * nyeri waktu bangun tidur tension headache: siang dan sore lebih sering, rangsangan emosi migren2 pencetus cahaya, cuaca, alkohol neuralgia trigeminal: tecetus waktu menelan, bicara, sikat gigi 3. kualitas dan intensitas migren: denyut hebat .susah kerja/ cluster headache: denyut seperti bor tension headache: seperti memakai topi baja berat 4. gejala penyerta migren: muntah, "ertigo, diplopia cluster: ptosis ipsilateral, mioasis, konjungti"a merah tension headache: oto dan ono obia. 0anyakan pula tentang aktor presipitasi, aktor yang memperberat atau mengurangi nyeri kepala, pola tidur, aktor emosional5 stress, riwayat keluarga, riwayat trauma kepala, riwayat penyakit medik .peradangan selaput otak, hipertensi, demam ti oid, sinusitis, glaucoma dan sebagainya/, riwayat operasi, riwayat alergi, prahaid .pada wanita/, riwayat pemakaian obat .analgetik, narkotik, penenang, "asodilator dll/ Pemeriksaan khusus meliputi palpasi pada tengkorak untuk mencari kelainan bentuk, nyeri tekan dan benjolan. Palpasi pada otot untuk mengetahui tonus dan nyeri tekan daerah tengkuk. Perabaan arteri temporalis super isialis dan

arteri carotis komunis. Pemeriksaan leher, mata, hidung, tenggorok, telinga, mulut dan gigi geligi perlu dilakukan. Pemeriksaan neurologis lengkap, ditekankan pada ungsi sara otak termsuk unduskopi, ungsi motorik, sensorik serta koordinasi. Nyeri kepala dapat primer berupa migren, nyeri kepala cluster, nyeri kepala tegang otot, dan sekunder seperti nyeri kepala pasca trauma, nyeri kepala organik sebagai bagian penyakit lesi desak ruang .tumor otak, abses, hematom subdural dll/, perdarahan subarachnoid, neuralgia trigeminus pasca herpetik, penyakit sistemik .anemia, polisitemia, hipertensi, hipotensi dll/, sesudah pungsi lumbal, in eksi intrakranial sistemik, penyakit hidung dan sinus paranasal, akibat bahan toksis dan penyakit mata. Nyeri kepala yang menunjukkan tanda bahaya dan memerlukan e"aluasi penunjang: nyeri kepala hebat pertama kali yang timbul mendadak nyeri kepala yang paling berat yang pernah dialami nyeri kepala berat yang progresi selama beberapa hari atau minggu nyeri kepala yang timbul bila latihan isis, batuk, bersin, atau membungkuk. Nyeri kepala yang disertai penyakit umum atau demam, mual, muntah atau kaku kuduk Nyeri kepala yang disertai gejala neurologis .a asia, koordinasi buruk, kelemahan okal atau rasa baal, mengantuk, ungsi intelek menurun, perubahan keperibadian dan penurunan "isus/. III. Pe eri-saan #a .a*an 1. 6o oto kepala * melihat struktur tengkorak (. 6o oto ser"ikal * menentukan adanya spondiloartrosis dan raktur ser"ikal ). '0 Scans5 76$ * pada nyeri kepala yang menunjukkan kemungkinan penyakit intrakranial .tumor, perdarahan subarachnoid, -#7 dll/ +. 889 * dilakukan bila ada riwayat kejang, kesadaran menurun, tauma kepala atau presinkop +

,. :oto sinus paranasal * melihat adanya sinusitis 3. -ngiogra i * untuk kasus spesi ik seperti aneurisma 4. ;P * in eksi, perdarahan intrakranial <. 879 * kontraksi otot yang terus menerus pada tengkuk, belakang dan depan kepala =. ;abor * pemeriksaan kimia darah #E"&I%" HEADACHE Pen/e.a. 0ension headache adalah jenisnyeri kepala yang paling sering terjadi. Namun penyebabnya belum pasti. Penyebab yang paling mungkin adalah kontraksi otot! otot tengkorak, leher dan bahu. 1etika otot!otot yang menutupi tengkorak berkontraksi, maka timbul kejang dan menyebabkan nyeri. Otot yang umum terlibat meliputi otot dasar tengkorak, otot!otot trape>ius, otot penggerak rahang dan dahi. 0ension headache sering terjadi karena stress isik atau emosional yang dialami tubuh. Stress isik termasuk posisi kerja yang sama dalam waktu yang lama dan memerlukan konsentrasi penuh. Stress emosional juga dapat menyebabkan sakit kepala dengan menyebabkan ketegangan otot di sekitar tengkorak. ?eberapa penilitian menunjukkan actor yang menjadi penyebab adalah: ! ! ! Perubahan neurotransmitter otak, serotonin, endorphine, dan neurotransmitter lain Proses yang mengakti"asi jalur nyeri ke otak dan actor yang mensupresi kemampuan otak untuk menekan rasa nyeri. 1etegangan otot kulit kepala 5 scalp

!+asi,i-asi a. 8pisodic tension type headache .800@/ ! ! ! 0erjadi kurang dari 1, hari5 bulan 1urang dari 1, menit5 jam Nyeri pada kulit kepala dan otot leher

! ! ! ! Pen0etus ! ! ! ! ! ! !

6esiko bentuk kronis berkembang selama bertahun tahun 0erjadi minimal 1, hari5 bulan atau lebih selama minimal tiga bulan (AB dari '00@ adalah headache primer Durasi dan keparahan sama dengan 800@

b. 'hronic tension type headache .'00@/

Stress Depresi, ansietas 1urang tidur, perubahan pola tidur Postur tubuh yang jelek atau kurang akti"itas isik ?ekerja dalam satu posisi tubuh dalam waktu yang lama Perubahan hormonal seperti : hamil dan menstruasi Peggunaan obat sakit kepala yang berlebihan

'ani,estasi -+inis ! ! ! ! ! ! 6asa nyeri di mulai di bagian belakang kepala dan leher atas , rasa nyeri digambarkan sebagai rasa terikat kuat atau terhimpit beban berat Sering juga digambarkan sebagai tekanan yang melingkari kepala dengan tekanan paling kuat di atas alis Nyeri biasanya ringan dan bilateral 6asa sakit tidak berhubungan dengan aura, mual, muntah atau hipersensiti" terhadap cahaya dan suara 6asa sakit terjadi secara sporadic .jarang atau tanpa pola/ namun dapat terjadi sering dan bahkan setiap hari pada beberapa orang 6asa sakit memungkinkan kebanyakan orang dapat berakti"itas secara normal Dia1n2sa 1unci untuk membuat diagnosis sakit kepala adalah anamnesis. Perlu diajukan pretanyaan bagai mana gambaran sakit kepala yang di alami pasien,

tentant kualitasnya, kuantitas, durasi nyeri dan gejala lain yang menyertai. 6iwayat tension headache akan mencakup sakit kepala akan mencakup rasa sakit dari ringan sampai sedang pada kedua sisi kepala, tiak berdenyut dan tidak dipengaruhi akti"itas.Pemeriksaan neurologikus tidak ada kelainan. Penata+a-sanaan 0ujuan pengobatan adalah untuk meredakan gejala dan mencegah sakit kepala berlanjut. Pencegahan adalah pengobatan terbaik. Obat yang dapat diberikan adalah: ! ! ! ! Obat analgetik seperti aspirin, acetaminophen yang dapat digabungkan dengan ka ein dan O-$NS seperti ibupro en dan ketopro en -nti depressan seperti amitriptilin 7uscle rela&ant 1ombonasi barbital dan acetaminophen

Pen0e1a*an ! ! ! ! ! @indari stress dengan strategi manajemen stress 6elaksasi Postur tubuh yang baik saat bekerja , membaca dan akti"itas lain 'ukup tidur dan istirahat Pijatan pada otot yang tegang

U"IVE$&I#A& A"DALA& )A!UL#A& !ED%!#E$A" !EPA"I#E$AA" !LI"I! $%#A&I #AHAP II 1. Identitas Pasien b. Nama 5 1elamin 5 Cmur : Ny. DS5 Perempuan5 +( tahun c. Pekerjaan 5 pendidikan d. -gama 5 Suku e. -lamat 2. : Pedagang5 S7: $slam5 7inang : Dl. 1ampung 7arapak 6E AA3 60 AA1 1alumbuk

Latar 3e+a-an1 &2sia+4E-2n2 i4De 21ra,i4Lin1-un1an !e+uar1a a. Status Perkawinan b. Dumlah anak d. 1? e. 1ondisi rumah ! ! ! ! ! ! ;istrik ada Sumber air : PD-7 Damban ada 1 buah di dalam rumah #entilasi udara kurang mencukupi Pasien tinggal di rumah bersama!sama dengan suami dan anak! anak. Dumlah penghuni 3 orang, yang terdiri dari pasien, suami pasien dan + orang anak. Suami pasien bekerja sebagai petani. -nak pasien yang pertama kelas ) S7-, yang kedua kelas 1 S7-, yang ketiga kelas 3 SD dan yang terakhir kelas + SD. : 7enikah : + orang : tidak ada : 6umah semi permanen

c. Status ekonomi keluarga : cukup, penghasilan 6p. (.,AA.AAA,!5 bulan

. 1ondisi lingkungan keluarga :

3.

As5e- Psi-2+21is di -e+uar1a ! @ubungan dengan keluarga baik

<

4.

$i6a/at Pen/a-it Da*u+u 7 Pen/a-it !e+uar1a 8 Pasien sering mengeluhkan nyeri kepala sejak + tahun yang lalu, serangan muncul kira!kira ( kali dalam 1 bulan dan pasien biasanya berobat sendiri seperti pasien. dengan membeli obat di warung. 0idak ada anggota keluarga yang menderita nyeri kepala

9. :.

!e+u*an Uta a : Nyeri kepala $i6a/at Pen/a-it &e-aran1 8 ! Nyeri kepala sejak ( hari yang lalu, nyeri dirasakan di seluruh kepala. Nyeri terasa menekan kepala, leher dan bahu hingga mengganggu akti itas sehari!hari, namun nyeri tidak dirasakan bertambah dengan akti itas isik rutin dan tidak berkurang saat istirahat. Nyeri tidak dirasakan bertambah saat melihat cahaya dan mendengar suara berisik. ! ! ! 7ual tidak ada, muntah tidak ada. 0idak ada riwayat trauma kepala Demam .!/

$i6a/at !e.iasaan Pasien 8 ! ! ;. Pasien seorang pedagang dengan akti itas isik kurang. 0idak merokok, tidak minum kopi.

Pe eri-saan )isia. U u 1eadaan Cmum 1esadaran 1ooperati 1eadaan gi>i 6ambut Nadi $rama : 0ampak sakit sedang : 'ompos mentis : 1ooperati : Sedang : @itam, tidak mudah dicabut : 4< kali5menit : teratur, pulsus de isit .!/

Perna asan 0ekanan darah Suhu 0urgor kulit 1ulit dan kuku ;eherr 0hora& Paru ! ! ! !

: (( kali5menit : 1(A54A mm@g : )4,, A' : baik, kembali cepat : sianosis .!/ : D#P ,!( cm@(O, bising karotis .!/

1elenjar 9etah ?ening 0idak ada pembesaran

$nspeksi Palpasi Perkusi -uskultasi whee>ing .!5!/

: Simetris statis dinamis kiri F kanan : remitus kiriFkanan : Sonor : Suara na as bronko"esikuler, 6honki .!5!/,

Dantung ! ! ! ! $nspeksi Palpasi sinistra Perkusi -uskultasi : batas jantung dalam batas normal : irama teratur, bunyi jantung murni, bising : ictus cordis tidak terlihat : ictus cordis teraba 1 jari medial ;7'S

.!/, pulsus de isit .!/ -bdomen ! ! ! ! ! 1orpus #ertebrae $nspeksi : de ormitas .!/ $nspeksi Palpasi Perkusi -uskultasi : 0idak terlihat membuncit : @epar dan ;ien tidak teraba : 0ympani : ?ising usus .G/ normal

1A

Palpasi

: nyeri ketok .!/, nyeri tekan .!/

.. &tatus "eur2+21i-us 9'S 1, : 8+ #, 73 -. 0anda 6angsangan Selaput Otak 1aku kuduk ?rud>inski $ 0anda 1ernig ?rud>inski $$ : .!/ : .!/ : .!/ : .!/

?. 0anda Peningkatan 0ekanan $ntra cranial ! ! ! Nyeri kepala progresi .!/ 7untah proyektil .!/ Pupil isokor )mm5)mm

'. Pemeriksaan Ner"us kranialis " III< IV< VI : Pupil isokor, diameter ) mm, re lek cahaya G5G, ?ola mata bisa digerakkan ke segala arah

D. Pemeriksaan :ungsi motorik E-stre itas su5eri2r Pergerakan 1ekuatan 0onus 0ro i E-stre itas in,eri2r Pergerakan 1ekuatan 0onus De-stra akti ,5,5, eutonus eutro i Dekstra akti ,5,5, eutonus &inistra akti ,5,5, eutonus eutro i Sinistra akti ,5,5, eutonus

11

0ro i

eutro i

eutro i

8. Pemeriksaan sensibilitas Sensibilitas halus dan kasar baik :. Sistem re lek 1. 6e lek isiologis 1ornea ?iseps 0riseps -P6 1P6 ?abinski 'haddock Oppenheim 9ordon Scha er : GG5GG : GG5GG : GG5GG : GG5GG : GG5GG : !5! : !5! : !5! : !5! : !5! : !5!

(. 6e lek patologis

@o man 0rommer 9. :ungsi Otonom 7iksi De ekasi

: baik : baik : .G/ normal

Sekresi keringat

c. :ungsi luhur 0idak ada kelainan 8. Pe eri-saan La.2rat2riu 8 .!/

1(

=. 10. 11.

Pe eri-saan Penun>an1 ! Dia1n2sa !er>a 8 8pisodic 0ension 0ype @eadache 'ana>e en a. Pre"enti ! ! ! b. Promoti ! ! ! ! Olahraga teratur $stirahat, tidur yang cukup Paracetamol ) & ,AA mg .PO/ @indari stress

8 .!/

7elakukan peregangan otot, stelah bekerja dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama @indari konsumsi harian obat nyeri kepala

c. 1urati d. 6ehabilitati : 7emijat otot bahu dan leher yang tegang

1)

$E&EP Dinas !ese*atan !2ta Padan1 Pus-es as !uran>i D2-ter 8 Puti Leviana 13 )e.ruari 2014

$7 5ara0eta 2+ ta. 900 1


& 3dd ta. 1

n2.?

Pr2 8 "/. D& U ur 8 42 ta*un A+a at 8 !a 5un1 'ara5a-< !a+u .u-

1+

DI&!U&I
Seorang wanita berusia +( tahun datang ke ?alai Pengobatan Puskesmas 1uranji dengan diagnose 8pisodic 0ension 0ype @eadache. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan diagnosis American Headache Society. isik yang sesuai dengan criteria

1,

13

Sebab utama dari tension headache sampai saat ini masih belum diketahui. Namun pencetus nyeri pada tension headache biasanya disebabkan karena ketegangan otot pada wajah, leher, kepala dan bahu, bisa juga dicetuskan karena stress, depresi, kecemasan, postur tubuh yang buruk, bekerja pada posisi yang sama dalam waktu yang lama dan konsumsi obat analgetik yang berlebihan. 0erapi de initi"e pada pasien ini adalah dengan pemberian analgetik dengan beberapa kombinasi obat seperti ka ein dan O-$NS lainnya. Sebagai obat pre"enti dapat diberikan obat antidepresan trisiklik, selekti serotonin reuptake inhibitors .SS6$s/, antikon"ulsan dan muscle rela&ant. Pada pasien ini, kami hanya memberikan obat analgetik yaitu paracetamol. 7anajemen tata lakasan pasien ini lebih diutamakan pada usaha pre"enti , promoti dan rehabilitati"e Pasien harus bisa menghindari dan memanajemen stress. Salah satu jalan untuk menghindari stress adalah dengan menydiakan waktu untuk relaksasi. Perbaikan postur tubuh juga dibutuhkan pada pasien tension headache. Postur tubuh yang baik dapat menghindari ketegangan otot yang memicu tension headache. Sebagai contoh, saat berdiri usahakan tarik bahu ke belakang, tegakkan kepala, luruskan tulang belakang. Saat duduk, usahakan paha sejajar dengan lantai dan tulang belakang lurus. Saat bekerja dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama, usahakan melakukan gerakan peregangan di antaranya Pijatan dapat mengurangi stress dan mengurangi ketegangan. @al ini sangat e ekti untuk meringankan ketegangan, tegang otot di kepala bagian belakang, leher dan bahu. Pada beberapa orang, pijatan juga dapat mengurangi nyeri. Pijatan yang lembut dilakukan pada otot kepala, leher dan bahu dengan jari! jari.

14

You might also like