You are on page 1of 15

Penyakit Baliziekte biasa ditemukan pada musim kemarau pada sapi Bali, penyebab penyakit ini adalah suatu

reaksi hipersensitivitas fotosensitisasi yang disebabkan oleh tanaman-tanaman. Seperti : Lantana camara dan Medicago sp.

LANTARA CAMARA
Lantana camara yaitu sejenis tanaman perdu, berdaun kecil kasar dan berbau khas yang tidak sedap, serta terdapat biji-biji kecil bulat.

Lantana camara mengandung Lantadene-A yang bersifat meracuni hati (hepatotoksik), sehingga hati akan melepaskan beberapa zat yang akan menimbulkan reaksi peningkatan kepekaan kulit terhadap sinar matahari (fotosensitisasi). Sapi bali yang mengkonsumsi tanaman ini akan menyebabkan reaksi aleri dengan munculnya banyak kadar histaminnya.

Jika tanaman lantana camara yang dimakan cukup banyak serat diikuti infeksi sekunder yang diakibatkan dari efek toksin lantana camara maka akan sangat fatal akibatnya sehingga bisa menimbulkan kematian pada sapi bali tersebut.

GEJALA KLINIS
Pada awalnya, sapi yang mengalami penyakit bali ziekte

mengalami depresi, suhu tubuh meningkat, lakrimasi,

hipersalivasi, mukosa mata, mulut dan vagina berwarna kekuning-kuningan,telinga menggantung, erosi(luka) pada lidah, telinga bengkak Pertumbuhan laju bobot badan yang rendah;
Umumnya tingkat mortalitas penyakit ini rendah, kerugian

timbul karena laju pertambahan bobot badan yang sangat rendah, kematian akan timbul bila terjadi infeksi general (sepsis) akibat adanya infeksi sekunder pada luka-luka terbuka. Perkembangan luka radang biasanya akan diikuti oleh timbulnya larva lalat yang bertelur pada luka (myasis), keadaan ini akan semakin memperparah kondisi sapi yang sakit.

Pada tindakan nekropsi di temukan adanya

kekuningan di seluruh organ tubuh bagian dalam. Hal ini dikarenakan sifat toksin dari lantana camara yang bersifat hepatotoksik sehingga kadar toksik yang tinggi yang menyerang hepar menyebabkan tingginya kadar bilirubin sehingga menyebar ke seluruh organ tubuh berubah menjadi nampak warna kuning

Pencegahan Eliminasi semua tanaman yang bersifat hepatotoksik di sekitar area pemeliharaan. Peningkatan produksi pakan hijauan untuk mencegah kasus keracunan.

Pada kejadian yang akut hal ini susah disembuhkan, akan tetapi pada keadaan dimana kadar lantana camara yang dimakan masih sedikit maka kemungkinan sembuh masih bisa 70 - 90 % dengan pemberian antihistamin

Pengobatan
Vetadryl inj. (injection)

Setiap ml mengandung: diphenhydramine HCl 20 mg

* Sapi, kuda, kerbau : 1,25-2,50 ml VETADRYL injeksi. / 100 kg * Domba, kambing : 0.75 ml VETADRYL injeksi./ 30 kg * Babi : 1,25 ml VETADRYL injeksi. / 50 kg * anjing : 0,25 ml VETADRYL injeksi. / 5 kg * kucing : 0.1 ml VETADRYL injeksi. / 2 kg
kemasan 20 ml, 50 ml, 100 ml. 20 ml, 50 ml, 100 ml.

Sebagai antihistamin untuk ternak

Mengobati efek yang timbul setelah sapi bali terkena bali ziekte antara lain luka-luka yang timbul akbat reaksi peningkatan kepekaan kulit terhadap sinar matahari. Umumnya terjadi pada bagian kulit yang tidak di tumbuhi bulu atau yang bulu nya jarang, seperti bagian telinga ,muka, punggung, perut, paha bagian dalam dan scrotum

Pengobatan
Dasar pengobatan etno-veteriner untuk penyakit ini adalah mengeliminasi racun yang ada dalam sirkulasi darah dengan beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Sapi ditempatkan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung 2. Berikan air minum dalam jumlah yang banyak 3. Luka ditutup dengan campuran Kapur + Biji Pinang (Areca catechu) + Kunyit (Curcuma domesticate rhizoma) (2 : 1 : 2 dalam berat) selama 3 hari berturutturut. Semua bahan dihaluskan dan dicampur menjadi satu, kemudian ditambah dengan sedikit air, hingga berbentuk krim atau lotion.

4.

5.

6. 7.

Sementara sapi diberikan makanan yang bersifat detoksikatif seperti : Rambutan + garam atau Mentimun + garam. (3 kg + 3 sendok makan garam) per hari untuk sapi dewasa (125 200 kg BB) selama 3 hari berturut-turut, atau diberikan air kelapa sebanyak 5 butir kelapa per hari selama 3 hari berturut-turut. Pencegahan infeksi sekunder dilakukan dengan pemberian bawang putih (50 gram-100 gram untuk sapi dewasa) yang dihancurkan dan dicampurkan dengan konsentrat, kemudian dibentuk seperti bola-bola kecil dan diberikan per hari selama 5 hari berturut-turut, ramuan ini lebih baik lagi bila ditambah dengan temulawak (Curcuma xanthorrica) (50 gram untuk sapi dewasa) untuk mempercepat regenerasi sel-sel hati. Dosis untuk sapi muda lebih kurang - dosis sapi dewasa Eliminasi semua tanaman yang bersifat hepatotoksik di sekitar area pemeliharaan. Sapi akan segera menunjukkan reaksi kesembuhan dalam waktu 7 hari.

TERIMAKASIH

You might also like