Professional Documents
Culture Documents
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Sehingga pada reksa dana terdapat 3 unsur penting yang saling terkait satu sama lain,
yaitu:
Dengan demikian reksa dana memiliki kekuatan membeli yang jauh lebih besar dibandingkan
jika investor berinvestasi sendiri.
Dengan besarnya jumlah modal yang telah digabungkan tersebut reksa dana dapat dengan mudah
melakukan diversifikasi investasi.
Bayangkan jika Anda memiliki uang 1 juta rupiah dan hendak berinvestasi di pasar modal.
Dengan sejumlah uang tersebut, akan sulit bagi anda untuk menanamkannya di berbagai jenis
investasi pasar modal. Untuk dapat tetap melakukan diversifikasi investasi, maka Anda harus
memiliki modal yang besar.
Keberadaan reksa dana memungkinkan Anda untuk melakukan diversifikasi investasi karena
reksa dana terdiri dari kumpulan saham-saham, obligasi-obligasi atau sekurits lainnya yang
dimiliki oleh sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan investasi profesional.
Memiliki beberapa jenis saham kemungkinan resikonya akan lebih kecil dibandingkan apabila
Anda memiliki satu jenis saham. Sama halnya jika Anda memiliki berbagai obligasi dan berbagai
saham, resiko yang akan ditanggung lebih kecil jika dibandingkan dengan memiliki beberapa
saham saja.
Sebagai ilustrasi, Anda memiliki satu lot saham AAAA. Ketika harga saham AAAA turun, maka
nilai investasi Anda akan turun. Berbeda jika Anda berinvestasi di saham AAAA, BBBB dan US
$100. Ketika harga saham AAAA turun, saham BBBB dan kurs Dolar terhadap Rupiah naik,
maka kerugian investasi Anda akan lebih kecil atau tidak ada karena turunnya harga AAAA
dapat ditutupi oleh naiknya BBBB dan Dolar.
2. Kenyamanan Berinvestasi
Kemampuan investor kecil dalam memperoleh informasi pasar dan menganalisa pasar modal
sangat terbatas. Reksa dana yang didukung oleh manajer investasi akan membantu investornya
dalam memecahkan permasalahan tersebut.
Manajer investasi yang mengelola portofolio reksa dana mempunyai akses informasi pasar dari
berbagai sumber sehingga mampu mengambil keputusan yang lebih akurat untuk kepentingan
investasi investornya.
Dengan menempatkan modalnya di reksa dana berarti investor telah menyerahkan dananya
tersebut untuk dikelola oleh profesional sehingga tidak perlu lagi berpikir sepanjang hari untuk
memilih efek yang akan dijadikan portofolio investasinya.
Investor sebagai pemilik unit penyertaan reksa dana juga dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin dengan melihat Nilai Aktiva Bersih yang diumumkan melalui surat
kabar setiap harinya.
3. Terjangkau
Reksa dana memberikan kesempatan kepada investor-investor kecil untuk dapat berinvestasi di
pasar modal. Dengan jumlah dana yang relatif kecil (mulai dari Rp. 100.000,-) seseorang sudah
dapat membuka rekening investasinya di reksa dana.
Investor sebagai pemilik unit penyertaan reksa dana dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin dengan melihat Nilai Aktiva Bersih yang diumumkan melalui surat
kabar setiap harinya.
Selain itu, berkurangnya nilai unit penyertaan ini juga dapat disebabkan karena adanya biaya-
biaya yang dikenakan oleh perusahaan reksa dana atas produknya. Ketika kegiatan investasi ini
memperoleh hasil 0%, tetapi karena reksa dana menanggung beban seperti biaya manajemen,
maka beban tersebut akan dikurangkan dari
Sebagai contoh, ketika Indonesia dilanda krisis moneter, kepercayaan investor asing terhadap
keamanan berinvestasi di Indonesia mulai berkurang. Banyak investor asing yang menjual
portofolio efeknya dan membawa hasil penjualannya ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan
harga efek di Indonesia menjadi turun sehingga mempengaruhi turunnya nilai aktiva bersih reksa
dana.
3. Resiko Wanprestasi
Resiko wanprestasi ini dapat terjadi ketika pihak-pihak terkait pasar modal seperti emiten, bank
kustodian, broker gagal memenuhi kewajibannya. Kegagalan ini dapat mempengaruhi nilai
aktiva bersih reksa dana. Wanprestasi dapat terjadi akibat dari pihak-pihak yang terkait dengan
reksa dana, misalnya pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, kebakaran
serta kerusuhan, yang mungkin akan mempengaruhi penurunan NAB reksa dana tersebut.
Sebagai contoh wanprestasi terjadi ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan
reksa dana tidak segera membayarkan ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai
pertanggungan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Batasan-batasan ini sangat dirasakan ketika pasar modal Indonesia turun tajam, pengelola reksa
dana tidak dapat memindahkan dananya ke pasar modal luar negeri yang lebih bergairah.
Pengelola reksa dana pun tidak dapat membeli saham lebih dari 10% NABnya bagaimanapun
potensialnya saham tersebut.
5. Resiko Likuiditas Reksa Dana Terbuka
Resiko ini dapat terjadi ketika perusahaan reksa dana tidak memiliki dana tunai untuk membeli
kembali unit penyertaan investornya.
Sebuah perusahaan reksa dana memperoleh dananya dengan menjual unit penyertaan kepada
investor. Ketika investor menjual kembali unit penyertaannya sedangkan perusahaan reksa dana
tidak dapat menjual portofolio investasinya dan tidak memiliki uang tunai, maka ia tidak dapat
membeli unit penyertaan yang dijual investornya. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan
reksa dana diijinkan untuk memperoleh pinjaman untuk melunasinya. Pinjaman yang diberikan
biasanya dibatasi dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan reksa dana tersebut. Apabila
keadaan demikian terus berlangsung, maka proses penjualan kembali unit penyertaan oleh
investor akan tertunda sampai memungkinkan.
Sesuai dengan Peraturan No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih
reksa dana terbuka, reksa dana dibagi menjadi 4 jenis yang dikelompokan berdasarkan
portofolionya, yaitu:
Pasar Uang
Risiko Paling Rendah
Tujuan Likuiditas dan mempertahankan nilai modal
Pendapatan Tetap
Risiko Rendah
Tujuan Pendapatan yang stabil
Saham
Risiko Tinggi
Tujuan Pertumbuhan harga saham/unit dalam jangka panjang
Campuran
Risiko Moderat
Tujuan Pertumbuhan harga dan pendapatan
sumber: indoexchange.com