Professional Documents
Culture Documents
Alamat : Perum Bukit Asri Ciomas Indah Jl. Cendana 1, Blok B, Kp. Laladon Ciomas, Bogor 16610
1.4. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberi manfaat : 1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi petani dalam usahatani jamur tiram putih yang efesien dan dapat memberikan keuntungan maksimum. 2. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.
Ada tidaknya pencemaran udara di sekitar lokasi. Misal lokasi dekat dengan tempat yang menghasilkan banyak asap CO2. Hal ini penting karena jamur sangat rentan terhadap CO2. Jika banyak, maka jamur akan sulit untuk tumbuh. Apakah banyak bangunan yang mengapit lokasi? Ini juga berkaitan dengan sirkulasi udara. Kondisi suhu dan kelembaban. Suhu hendaknya tidak melebihi 30 derajat C. Walau jamur masih mampu untuk tumbuh, namun biasanya lebih tipis. Jadi kelembaban harus diusahakan tetap pada angka yang baik untuk kondisi pertumbuhan jamur. Sebaiknya di sekitar kumbung banyak terdapat pohon, atau tanaman yang rimbun. Karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan itu juga memicu pertumbuhan jamur
Bangunan Kumbung Budidaya jamur secara komersial memerlukan beberapa bangunan yang diperlukan dalam kegiatan usahanya. Bangunan yang diperlukan terdiri dari ruang persiapan, ruang inokulasi, ruang inkubasi, ruang penanaman dan ruang pembibitan. a. Ruang Persiapan Ruang persiapan digunakan untuk persiapan pembuatan media tanam. Kegiatan yang dilakukan pada ruang persiapan antara lain kegiatan pengayakan, pencampuran media tanam, pewadahan dan sterilisasi. Ruang persiapan dapat digunakan pula sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan seperti bekatul dan kapur apabila skala produksi usaha itu tidak terlalu besar, namun bila skala produksi dalam jumlah besar maka bahan-bahan itu sebaiknya ditempatkan dalam ruang terpisah atau gudang. b. Ruang Inokulasi Ruang inokulasi adalah ruang untuk menanam bibit pada media tanam jamur. Ruang inokulasi harus mudah dibersihkan dan disterikan untuk menghindari terjadinya kontaminasi oleh mikroba lain. Pada ruang inokulasi diusahakan tidak banyak terdapat ventilasi yang terbuka lebar dan sebaiknya ventilasi udara dipasang filter atau saringan dari kawat kassa atau kassa plastik, hal ini untuk meminimalisasi tingkat kontaminan. Pada perusahaan dalam skala besar biasanya ruang inokulasi dilengkapi dengan alat pendingin udara (air conditioning). c. Ruang Inkubasi
7. Sterilisasi (Pengukusan)
Pemilihan Bibit Bibit adalah faktor utama yang menunjang dan mendukung pertumbuhan budidaya jamur tiram. Hasil yang diinginkan pada saat pemanenan ditentukan oleh bibit yang baik, Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 18cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg 1,6kg dan memiliki tingkat kepadatan yang cukup. Bibit yang baik dapat dilihat pada tingkat pertumbuhan misselium yang sempurna, putih dan menyebar keseluruh area baglog yang ada.
Bersihkan seluruh ruangan dari segala kotoran baik berbentuk sampah maupun sarang binatang (misalkan sarang laba-laba). Siram seluruh ruangan dengan air baik dinding, lantai maupun rak rak penyimpanan baglog. Dengan cara disemprot atau dispray. Tujuannya agar ruangan benar benar steril (bersih dari segala penyakit yang akan timbul pada pertumbuhan jamur).
Bila memungkinkan steril area ruangan mempergunakan cairan formalin atau sejenisnya.
Diamkan 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam sampai bau formalin atau bau obat hilang.
Proses pemindahan baglog dari ruang Inkubasi ke ruang pertumbuhan jamur (kumbung) Tata penempatanbaglogsedemikian rupa di rak rak yang sudah disediakan dengan tujuan agar rapih, mudah memeriksa baglog dan mudah pada waktu pemanenan jamur. Pada fase ini, mulailah pekerjaan pembesetan atau pembukaan bagian atas baglog dengan cara dilepas karet yang mengikat , sehingga akan terlihat permukaan baglog. Tiap hari lakukkan spray permukaanbaglog, sehari 2 x (pagi dan sore), lihat kondisi cuaca bila suhunya panas bisa 3 x sehari. Lantai ruangan dan dinding siram pakai air agar suhu ruang menjadi dingin dan lembab. Dalam hitungan paling lama 2 minggupinheadakan bermunculan dipermukaan baglog. Pinhead mulai tampak dipermukaan baglog Bila batang dan daun jamur sudah membesar, pada waktu spray usahakan jangan sampai kena air karena akan menambah kadar air pada jamur yang mengakibatkan warna menjadi kekuningkuningan dan kwalitas jamur akan menurun (cepat busuk). Bila kondisi sdh seperti ini, rawat dan jaga suhu ruang agar tetap dingin dan lembab dengan cara lantai ruang selalu disiram dengan air agar tetap basah termasuk dinding-dindingnya. Tips menjaga kwalitas Jamur Tiram Pada saat daun jamur mulai tumbuh perhatikan kelebarannya, jika daun sudah membesar maka pisahkan baglog dari baglog yang daunnya masih kecil dan jangan dilakukan penyiraman sampai masa
Perawatan yang tepat menghasilkan panen jamur tiram yang optimal Beberapa rekan seringkali mengeluhkan hasil panen jamurnya yang kurang optimal. Kisaran hasilnya hanya mencapai 300an gram per log. Di lain tempat ada rekan yang mampu menghasilkan hingga 500 gram per log.
Dalam perawatan baglog pada masa produksi yang perlu diperhatikan dengan baik adalah :
Sirkulasi udara. Pastikan suhu kumbung antara 16 s/d 24 derajat. Pencahayaan (jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak terlalu gelap Kelembaban. Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%. Bersih dari kontaminasi asap dan C02. Menjaga selalu kebersihan kumbung Pengawasan terhadap hama
Intinya adalah, jamur membutuhkan suasana yang lembab namun nyaman dari segi sirkulasi udara. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut : Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung memproduksi jamur, jika ya, hanya sedikit dan lambat. Penyebabnya 1 : Kondisi pertumbuhan tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/ jendela kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai. Penyebab 2 : adanya kontaminasi bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara, penerangan,
Jamur berhasil terbentuk (dengan adanya pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil) Penyebabnya 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung. Penyebab 2 : kemungkinan terlalu banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen (kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau menutup pintu dan jendela kumbung. Penyebab 3 : waktu inkubasi yang terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 90% baglog, tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan tubuh buah malah akan terlambat.
Beberapa tips tadi semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang baik. 2.4 Konsep Usahatani
Definisi usahatani adalah seluruh organisasi dari alam, tenaga kerja, modal dan manajemen yang ditujukan kepada produksi dilapangan pertanian. Ketatalaksanaan organisasi itu sendiri diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan orang, baik yang terkait secara genealogis, politis maupun teritorial. Dalam hal ini usahatani mencakup pengertian mulai dari bentuk sederhana yaitu hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sampai pada bentuk yang paling modern yaitu mencari keuntungan. Menurut kami usahatani adalah sistem organisasi produksi dilapangan pertanian dimana terdapat unsur lahan yang mewakili alam, unsure tenaga kerja yang mampu bertumpu pada anggota keluarga tani. Terdapat unsure modal yang beranekaragam jenisnya salah satunya adalah unsur pengelolaan atau menajemen yang peranannya dibawakan oleh seseorang yang disebut petani. Tipe unsur mempunyai kedudukan yang sama penting dalam usaha tani dan tak dapat dipisahkan satu sama lain. 2.5 Pendapatan Usahatani Berhasil atau tidaknya usahatani dapat dilihat dari besarnya pendapatan yang diperoleh petani dalam mengelola usahatani. Pendapatan dapat didefinisikan sebagai sisa dari pengurangan nilai penerimaan dan biaya yang dikeluarkan. Pendapatan yang diharapkan adalah pendapatan yang bernilai positif. Penerimaan usahatani adalah nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan ini mencakup semua produk yang dijual, dikonsumsi rumah tangga petani, yang digunakan kembali untuk bibit atau yang disimpan digudang.
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di suatu daerah Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di suatu daerah merupakan daerah yang paling banyak terdapat petani pembudidaya Jamur Tiram. Pengumpulan data dilaksanakan pada Bulan November sampai Bulan Desember 2010. Waktu ini digunakan untuk memperoleh data dan keterangan dari pemimpin petani dan semua pihak yang terkait dalam penelitian ini. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung kepada petani jamur tiram putih dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang diajukan kepada petani antara lain karakteristik petani seperti nama, umur, pendidikan dan sebagainya. Hal ini digunakan untuk melihat gambaran umum petani didaerah penelitian. Untuk menganalisis pendapatan yang diperoleh dari usahatani jamur tiram putih diajukan pertanyaan-pertanyaan seperti kapasitas produksi, penggunaan tenaga kerja dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas pertanian dan Tanaman Pangan di suatu daerah, buku, internet dan studi literatur yang terkait dengan penelitian. 4.3 Metode Pengambilan Responden Pemilihan responden petani jamur tiram putih dilakukan dengan menggunakan metode sensus dikarenakan jumlah petani responden dalam penelitian ini hanya berjumlah tujuh orang, jadi semua petani jamur tiram putih dilokasi penelitian dijadikan sebagai responden dan untuk pengambilan responden 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif tabulasi dan statistik sederhana dengan bantuan kalkulator dan komputer. Analisis yang dilakukan adalah analisis pendapatan usahatani. 4.4.1 Analisis Pendapatan Usahatani Analisis usahatani yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan dan analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C). Perhitungan pendapatan dibagi menjadi dua yaitu pendapatan atas biaya dan pendapatan atas biaya total. Secara umum, perhitungan pendapatan atas biaya tunai dapat dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut :
4.2.2 Biaya Usahatani Biaya Usahatani dapat berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan (biaya tidak tunai). Biaya tunai adalah biaya yang langsung dikeluarkan petani dalam bentuk Rupiah yang harus dimiliki petani dalam menjalankan kegiatan usahataninya seperti biaya pembelian bibit, pembelian bahan baku dan pendukung serta upah tenaga kerja. Biaya yang diperhitungkan (biaya tidak tunai) digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani, modal, dan menilai kerja keluarga. Tenaga kerja keluarga dinilai berdasarkan upah yang berlaku. Biaya penyusutan peralatan, bangunan dan sewa lahan milik sendiri juga dapat dimasukkan kedalam biaya yang diperhitungkan.
Tabel 5. Analisis Biaya Rata-rata Usahatani Jamur Tiram Putih di di suatu daerah Satu Periode (3 Bulan)
3. MASUKAN/TABURKAN KOMPOSISI DEDAK, BERAS JAGUNG, KAPUR YG TERLEBIH DAHULU TELAH DI ADUK
5.SETELAH ITU ADUK SAMPAI RATA DAN DI TAMBAHKAN AIR (BILA PERLU/KANDUNGAN AIR DI SERBUK KURANG)
7. SERBUK YG TELAH DI KEPAL DILEMPAR LE UBIN DENGAN PERLAHAN HANCUR DAN TDK MENGUMPAL
9. SETELAH ITU BIARKAN SEHARI SEMALAM, DITUTUP DENGAN TERPAL AGAR ADA PROSES PENGOMPOSAN
10.MULAI PROSES PEMBUATAN BAGLOG, USAHAKAN SEPADAT MUNGKIN, GUNAKAN PIPA 4 INCH SEBAGAI CETAKAN DAN PIPA ATAU 1 INCH SEBAGAI PENUMBUK BAGLOG.
11.UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TIMBANGAN AGAR UKURAN DAN BERATNYA SAMA 1.2 KG
12. SETELAH SELESAI DISUSUN DENGAN RAPIH DENGAN POSISI TERBALIK, BAGIAAN ATAS DI BAWAH YG SEBELUMNYA PLASTIK BAGIAN ATAS TELAH DI LIPAT
AIR 10 CM
1 5 C M
13. PERSIAPKAN DRUM BERSIH DAN PENGUKUS YGTERBUAT DARI BAMBU, RANGKA BAMBU TER SEBUT TINGGINYA 15 CM \ LEBARNYA DI SESUAIKAN DENGAN LEBAR MULUT DRUM DAN PERMUKAAN AIR KUKUSAN SETINGGI 10 CM
15. SETELAH PENUH TUTUP DENGAN PLASTIK COR SEUKURAN DENGAN TINGGI DRUM TSB, LALU BAGIAN ATAS PLASTIK DIBERI VENTILASI UAP PANAS/DENGAN PIPA 1 INCH YG TELAH DI SUMBAT DENGAN KAPAS, SETEALAH ITU MULAI PENGUKUSAN SELAMA KURANG LEBIH 1012 JAM, ATAU DENGAN PATOKAN 1 TABUNG GAS 3 KG HABIS.
16. SETELAH PROSES PENGUKUSAN SELESAI BAWA BAGLOG YG TELAH SELESAI KERUANGAN TERTUTUP/INOKULASI, TUNGGU SAMPAI BAGLOG MENJADI DINGIN UNTUK MEMULAI PROSES PEMBIBITAN
KARET GELANG(2X)IKAT
20. IKAT BAGLOG YG TELAH DIBERI BIBIT F2 DENGAN KARET GELANG (2X IKAT) YG SEBELUMNYA TELAH DI CUCI/SEMPROT DENGAN ALKOHOL
BERDIRI
21. SETELAH PROSES PEMBIBITAN SELESAI BAWA BAGLOG KERUANG INKUBASI YG SEBELUMNYA RAK2 TELAH DISEMPROT DENGAN ALKOHOL/FORMALIN PENYUSUNAN LOG TERSEBUT HARUS BERDIRI, TUNGGU MASA INKUBASI SELAMA 4-5 MINGGU, AGAR MISSELIUMNYA MERAMBAT DENGAN RATA/PUTIH 100 %
TERTIDUR
22. SETELAH PROSES INKUBASI(KURANG LEBIH 1 BULAN) SELESAI BAWA KE RUANG BUDIDAYA, DAN LETAKAN BAGLOG TSB DENGAN POSISI TERTIDUR.
OK
OK
24.CONTOH BAGLOG YANG BURUK, ATAU MISELIUMNYA TIDAK BERKEMBANG SAMA SEKALI ATAU TIDAK RATA LEBIH BAIK DI MUSNAHKAN, TERLEBIH BILA WARNA BAGLOG MENJADI BERWARNA HIJAU,
Baglog ukuran sedang (diameter 17cm panjang 35cm berat 1,2kg) Banyak pebisnis jamur tiram putih yang menyatakan mengundurkan diri dari bisnis ini. Rekan-rekan kami sendiri yang tidak melanjutkan bisnis jamur tiram sejauh ini sudah 3 orang. Mengapa ini bisa terjadi..? Pada umumnya rekan-rekan kami itu mengatakan rugi, atau keuntungan yang di dapat tidak sesuai dengan harapan. Rata-rata diakibatkan hasil panen yang kurang optimal dan ditambah lagi dengan harga jual jamur rendah. Itu masih diperparah dengan biaya pembelian baglog yang terlalu tinggi. Untuk itu, memang perlu diperhatikan sekali margin harga jual jamur tiram di wilayah Anda, dengan harga jual baglognya. Ini saling terkait agar keuntungan yang didapatkan juga bisa lebih optimal. Berikut contohnya..: Jika harga jual jamur tiram di tingkatan petani (Bogor) adalah Rp.8000/kg, berapa harga pembelian baglog yang baik..? Jika ditargetkan jamur hanya menghasilkan 375gram/baglog, maka harga keekonomian gross atau kotor dari
PDA umur 10 hari setelah inokulasi indukan jamur tampak miselium sudah 90% menyebar
kami akan menjelaskan sedikit sepanjang pengalaman dan pengetahuan kami mengenai pembuatan bibit jamur tiram. Bibit utama F0 yang langsung diturunkan atau diambil dari spora jamur langsung sering disebut dengan PDA. Dari satu botol PDA ini bisa menghasilkan sekitar 30 botol F1 Dari satu botol F1 bisa menghasilkan sekitar 50-70 botol F2 Dari satu botol F2 bisa menghasilkan 40 bagog jamur tiram putih.. Kalau diurut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram putih.., kita bisa menghasilkan 30 botol F1 untuk menjadi 1500 botol F2 yang bisa menghasilkan 60.000 baglog jamur tiram putih.. Subhanallah... Jadi memang, jangan takut gagal dalam membuat PDA.., jika dalam membuat 20 botol PDA ada yang berhasil cuma 1 saja.., maka kita sudah bisa membuat pabrik jamur yang menghasilkan 60.000 baglog jamur tiram putih.. luar biasa bukan...??????? Ok.. Sekarang apa aja yang perlu disiapkan...??
Contoh gambar dextrosa ukuran 1kg beli di toko laboratorium 3. Agar powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20 gram saja. 4. Air sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air destilasi. Bisa dengan membeli air mineral kemasan yang kualitas baik. 5. Kapas steril dan plastik tutup secukupnya. Langkah membuat cairan PDA : 1. Kupas dengan baik kentang, lalu potong berbentuk kubus kecil2 dengan ukuran sekitar 1cm3. Timbang sehingga didapat sekitar 200 gram. 2. Cucilah kentang hingga bersih, lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi sebanyak 1 liter air selama kurang lebih 20 menit. 3. Ambillah air rebusan tadi dan saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur, dan tambah dengan air steril sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali. 4. Campurlah dalam cairan tadi 20 gram dextrosa dan 20 gram agar powder lalu aduk dengan merata dengan kecepatan normal sehingga benar-benar larut dengan baik. 5. Campuran tadi adalah cairan PDA. Masukkan cairan PDA ini di botol pipih setinggi 50-100 mm saja Lalu tutup dengan menggunakan kapas steril dan kemudian tutup dengan plastik dan diberi karet hingga benar-benar rapat. Catatan : botol yang dipilih adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau botol whiski ukuran kecil. sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus botol dengan air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat bibit PDA, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama dalam menunjang keberhasilannya. 6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol tadi menggunakan Autoclave/Steamer selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120 derajat C. Bagi kita yang mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa menggunakana panci presto bertekanan. Lama sterilisasi media dalam panci presto adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih 45menit-60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul.. 7. Setelah itu, jangan langsung dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37 derajat C. Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar cairan bisa melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya dalam meletakkan tidur ini, jangan sampai cairan mencapai mulut botol.
Bibit F1 jamur dari biji-bijian jagung Jika indukan F0/PDA berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah menurunkan bibit tersebut ke F1. Tujuannya adalah untuk memperbanyak biakan bibit. Bahan utama yang akan digunakan adalah biji-bijian/ dalam hal ini jagung. Syarat biji jagung yang bisa digunakan adalah sebagai berikut : - masih baru (baru dipanen) bukan yang berumur lamaaa - Bagus kondisinya, hanya mengandung sedikit biji inti yang rusak - Tidak ada atau hanya sedikit kontaminasi - tidak ada jamur dan tidak ada hama - Tidak lebih dari 12% kelembaban Cara membuat media F1 dengan jagung adalah sebagai berikut: 1 Rendam jagung selama satu malam dengan takaran 2 liter air per 1kg jagung. setelah itu cuci dan saring jagung, buang semua airnya. 2 Kukus jagung selama kurang lebih 30-45 menit untuk melunakkan. Lalu keringkan air dan tebar jagung sehingga mendingin dan mengurangi airnya.. 3 Lalu masukkan jagung ke dalam botol, isi cukup 3/4 nya saja 4 Tutup botol dengan kapas, lalu juga dengan plastik juga. Tutup yang rapat 5 Setelah itu masukkan media-media dalam botol tersebut ke dalam autoclave dan steam dengan tekanan 15 lb/in2 atau sekitar 1Bar (suhu kurang lebih 121 derajat C) selama 30-45menit. 6 Dinginkan dan letakkan di tempat yang steril dan bersih. Media sudah siap untuk di inokulasikan.. Bersihkan kotak tempat inokulasi, dan sterilkan dengan menyemprotkan alkohol. lalu masukkan media F1 dan F0 untuk menyuntikkan bibit. Bersihkan tangan dengan menyemprotkan alkohol. Nyalakan bunzen api, lalu ambil botol F0, semua proses harus dekat dengan api untuk menjamin sterilisasi. Panaskan stik stainlessteel yang akan digunakan untuk mengambil bibit dengan api bunzen sehingga memerah. Lalu setelah agak mendingin, masukkan ke botol Fo dan ambil cuilan/potongan bibit F0, tutup segera botol F0 lalu buka tutup media F1. Masukkan potongan bibit F0 tadi ke dalam media F1. Tutup segera.
Contoh Steamer sederhana dan khusus. Ingat!!!, seluruh proses harus dekat dengan api bunzen. Potongan bibit F0 tadi tidak boleh menyentuh apapun sebelum dimasukkan ke media F1. Tutup botol F1 dengan segera dengan kapas, lalu tutup juga dengan koran diberi karet. O ya.. Lupa.. Koran yang digunakan untuk penutup botol juga harus dalam keadaan steril.. Dengan kata lain, juga diikutkan waktu proses sterilisasi steam tadi. Beri label... Untuk menandai waktu pemberian bibit.. Miselium akan menyebar penuh dalam waktu 10-15 hari.. Botol harus disimpan di tempat yang bersih. Bisa juga disimpan di lemari pendingin.. Sebagai catatan : Indukan F1 ini bisa diturunkan ke F2 yang medianya memiliki takaran yang sama dengan Bibit F1 (JAGUNG MURNI)dan selanjutnya dilakukan proses sterilisasi menggunakan autoclave/Steamer Pan Untuk indukan F1 dan F2 yang telah jadi ditandai telah menyebarnya miselium, bisa digunakan sebagai bibit yang akan diinokulasikan ke baglog dalam budidaya jamur tiram putih..